Arahan strategi kebijakan reklamasi lahan pasca penambangan nikel pada lahan konsesi PT. Aneka Tambang Tbk. unit bisnis pertambangan nikel daerah operasi Maluku Utara Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara

ARAHAN STRATEGI KEBIJAKAN REKLAMASI LAHAN
PASCA PENAMBANGAN NIKEL PADA LAHAN KONSESI
PT. ANEKA TAM BAN^ TBK UNIT BISNIS PERTAMBANGAN

NIKEL DAERAH O P E U S I MALUKU UTARA
KABUPA*~NHALMAHERA TIMUR
PR~VINSI~ A L U K UUTARA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan, bahwa tesis "Arahan Strategi Kebijakan

Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel Pada Lahan Konsesi PT. Aneka
Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel Daerah Operasi Maluku
Utara Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara" merupakan
karya saya sendiri dengan dibimbing oleh Komisi Pembimbing dan belum

diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Surnber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam bentuk teks dan dicantumkan
dalam d&ar pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, September 2008

Budi Yusuf
NIM. :PO52040101

ABSTRACT

BUD1 YUSUF. Derictive Strategic Policy on Soil Reclamation of Post Nickel
Mining at Licensed Soil of PT. Aneka Tambang Tbk Nickel Mining Business
Unite North Molucas Operational Area-East Halmahera Regency North Molucas
Provinces. Guided by OTENG HARIDJAJA and IMAM SANTOSA.
Mining operation is often considered destroying environmental and ecosystem, therefore a country having significant mining deposit such as Indonesia
should have possessed a standardized environmental mining operating manual.
The North Molucas province is known as nickel area producer. Nickel Mining
Business United (UBPN) of North Molucas Operational Area is one of production

unites of PT. Aneka Tarnbang Tbk, 90% of its mining works is undertaken by
contractor under the supervision of Nickel Mining Business United of North
Molucas Operational. The objective of the study is to find out ecology, economy,
social and the institution condition at post mining soil reclamation area and to
determine strategic policy on soil reclamation of post nickel mining. The study
took three months of field observation in December, 2006 until September, 2007.
The study applied correlation descriptive method as to describe properly the facts
and correlation among the researched phenomenon. The Analytical Hierarchy
Process (AHP) is used to analyze stakeholders roles. General condition indicate
that requirements of eco management have been undertaken by company as the
management responsible to manage post mining soil. Such activities are the post
mining soil reclamation monitoring, level of reclamation output monitoring,
control to water quality and used grease residue and general eco management such
as erosion and sedimentation, mining progress and overburden, controlling B3
(poison and dangerous material) as well as disturbed reclamation area. The
analysis with AHP method finding out strategic policy on soil reclamation of post
nickel mining at licensed area of PT. Aneka Tambang Tbk indicate that the
prominent stakeholder groups is PEMDA or local government and ecology aspect
is becoming priority. Considering potentialy of agriculture, plantation dm fishiers
also social enviroment, the alternative policy of post mining management has be

base on ecology and sustainability in order to add economic value for local
community.
Keywords : Mining, reclamation and policy.

RINGKASAN

BUD1 YUSUF. Arahan Strategi Kebijakan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan
Nikel pada Lahan Konsesi PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan
Nikel Daerah Operasi Maluku Utara Kabupaten Halmahera Timur Provinsi
Maluku Utara. Dibimbing oleh OTENG HARIDJAJA dan IMAM SANTOSA.
Dunia pertambangan sering diangap sebagai perusakan dam dan lingkungan,
oleh karena itu negara dengan cadangan tambang yang cukup besar seperti
Indonesia sudah harus memiliki pedoman standar lingkungan pertarnbangan.
Provinsi Maluku Utara dikenal dengan daerah penghasil nikel. Unit Bisnis
Pertambangan Nikel (UBPN) Daerah Operasi Maluku Utara adalah salah satu unit
produksi PT. Aneka Tarnbang Tbk, yang pekerjaan penambangannya
dilaksanakan 90% oleh kontraktor, sedangkan pengawasannya di bawah UBPN
Maluku Utara. Tujuan penelitian ini adalah : Mengetahui kondisi ekologi,
ekonomi, sosial dan kelembagaan pada daerah reklamasi lahan pasca
penambangan dan menentukan arahan strategi kebijakan reklamasi lahan pasca

penambangan nikel. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan di lapangan
pada bulan Desember 2006-September 2007. Penelitian ini bersifat deskriptif
korelasional yaitu berusaha untuk menggambarkan atau mendeskripsikan secara
tepat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diteliti.
Analisis pendapat Stakeholder menggunakan Analytical Hierarchy Process
(AHP). Kondisi m u m menunjukkan bahwa komponen pengelolaan lingkungan
yang sudah terealisasi, yang dilakukan oleh pihak perusahaan sebagai pengelolaan
lahan pasca penambang. Kegiatan-kegiatan yang sudah terealisasi di lapangan
adalah pemantauan reklamasi lahan pasca penarnbangan, pemantauan tingkat
keberhasilan reklamasi, pemantauan terhadap kualitas air dan pemantauan limbah
oli bekas dan secara urnurn pengelolaan lingkungan meliputi kegiatan
pengendalian erosi dan sedimentasi, kemajuan penambangan dan penimbunan
overburden, pengelolaan limbah B3 dan reklamasi areal terganggu. Hasil analisis
dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), untuk mengetahui arahan
strategi kebijakan reklamasi lahan pasca penambangan nikel pada lahan konsesi
PT. Aneka Tambang Tbk menunjukan kelompok stakeholders yang memiliki
peran penting adalah PEMDA dan aspek ekologi menjadi prioritas. Dengan
mempertimbangkan potensi pertanian, perkebunan dan perikanan serta sosial
masyarakat maka alternatif kebijakan adalah pengelolaan lahan pasca
penambangan berbasis lingkungan dan berkelanjutan yang bernilai ekonomis bagi

masyarakat setempat.
Kata kunci : Pertambangan, reklarnasi dan kebijakan.

O Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, Tahun 2008

Hak Cipta dilindungi Undang-undang
*

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tampa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. P e n g e a n hanya untuk kepentinganmpendidpenelttian, pendisan k q a ilmiah, penyusunan laporan, pendisan kritik aiau
tinjauan suatu musalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang
wajar Institut Pertanian Bogor
Dilarang mengumumkan dun memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa izin Institut Pertanian Bogor

ARAHAN STRATEGI KEBIJAKAN REKLAMASI L
m
PASCA PENAMBANGAN NIKEL PADA LAHAN KONSESI
PT. ANEKA TAMBANG TBK UNIT BISNIS PERTAMBANGAN


NIKEL DAERAH OPERAS1 MALUKU UTARA
KABUPATEN HALMAHERA TIMUR
PROVINSI MALUKU UTARA

BUD1 YUSUF

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

Judul Tesis

:


Arahan Strategi Kebijakan Reklamasi Lahan Pasca
Penambangan Nikel Pada Lahan Konsesi PT. Aneka
Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel Daerah
Operasi Maluku Utara Kabupaten Halmahera Timur
Provinsi Maluku Utara

Nama Mahasiswa

:

Budi Yusuf

Nomor Pokok

:

PO52040101

Program Studi


:

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL)

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. O t e n ~Haridiaia, M.Sc
Ketua

Dr. Ir. Imam Santosa, MS
Anggota

Diketahui
Ketua Program Studi Pengelolaan

Tanggal ujian : 29 Agustus 2008

Dekan Sekolah Pascasariana


Tanggal lulus :

0 8 SEP 2008

I(eru.sal&anteGd terjdi di darat, b u t dun d a r a Rarenu
dosa-dosay a n . dilhl&ukanobh tangan-tangan
manusin, 6iar mereka dapat merasakan
dan' apa yang mereka ibkukan, agar
mereka mau l&em6aG(Ibu6at)
(QS. Ar- W mAyat 41)

PRAKATA
Puji syukur penulis sampaikan Kehadirat Allah Subhanahu Wata'alah, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian yang berjudul "Arahan Strategi Kebijakan Reklamasi Lahan Pasca
Penambangan Nikel Pada Lahan Konsesi PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis
Pertambangan Nikel Daerah Operasi Maluku Utara Kabupaten Halmahera Timur
Provinsi Maluku Utara". Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
kondisi ekologi, ekonomi, sosial dan kelembagaan pada daerah reklamasi lahan pasca
penambangan sehingga dapat mengetahui formulasi yang tepat dalam menetapkan


arahan strategi kebijakan reklamasi lahan pasca penambangan.
Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyarnpaikan terima kasih pada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dalam penyelesaian tesis, diantaranya :
1 , Prof, Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS selaku Ketua Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor, yang telah banyak memberikan arahan dan bantuan yang talc terhingga
dalam upaya menyelesaikan studi beserta staf pengajar.
2. Dr. Ira Oteng Haridjaja, M.Sc selaku Ketua Komisi Pembimbing dan

Dr. Ir. Imam Santosa, MS selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan saran yang sangat berarti,
3. Dr. Ir. Etty Riani, MS selaku Penguji Luar Komisi yang telah memberikan

saran yang sangat berarti pada saat Sidang Tesis.
4. Segenap anggota keluarga, khususnya Ayahnda dan Ibunda Drs. Yusuf Musa


dan Hania Hi. Djusup yang telah mengasuh dan membesarkanku dengan seluruh
cinta dan kasih, pengorbanan serta Do'a yang tak terhingga yang telah diberikan.
Kakakku Djunaedi Yusuf, S.Pd dan Mimi Yusuf, S.Pd Adikku Muh. Yusuf dan
Rahmat Yusuf yang kusayangi. Iparku Rustam dan Ina serta keponakkan
(Ira Fuheka Jang, Akbar Pahe dan Suci Maryati Jang) atas segala dorongan,

dukungan dan perhatian yang sangat berarti yang tak ternilaikan harganya.

5. Ir. S. W. Wawan Herawan Deputy Senior Vice President of Maluku Utara
Operation PT, Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pertarnbangan Nikel Daerah
Operasi Maluku Utara beserta staf (Ternate dan Buli) yang telah menerima
penulis untuk melakukan penelitian di lahan konsesi PT. Aneka Tambang Tbk
dan H. Anang Hergiman, BE Mine Manager PT. Yudistira Bumi BhaktiTanjung Buli, staf dan karyawan.
6. Keluarga Sumantri, S.Pd, M.Si dan Hj. Sri Hartiningsih, yang telah banyak
memberikan dukungan demi kelan~aranstudi serta Anne, Enstin, Roma,
(Akbar), Indah dan Hussein.

7. Rekan-rekan mahasiswa PS-PSL Angkatan 2004 dan 2005, yang telah banyak
memberikan dukungan dan perhatian yang sangat berarti dan teman-teman
lainnya yang tidak bisa di sebutkan satu persatu,
8. Keluarga Abdul Fuad Abdul Mutalib, ST (Sadute dan Ka Ida), keluarga
Ahwan Hi, Abud, ST, Kanda Muis, ST dan Nasrun Konoras, ST, keluarga Om
Tam, SE, serta Bapak-Ibu di Sekretariat Kabupaten, BAPPEDA, ESDM, BPS
dan lainnya di Kabupaten Halmahera .Timu dan Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Maluku Utara yang tidak bisa disebut satu per satu baik yang di
Maba maupun Temate.

9. Sahabat seperjuangan di Pondok Ciss,Asrama Halbar dan Asrama Kampung
Kodok (basecamp D ' Gamalama) serta Asrama Gugasari, yang telah banyak
memberikan dukungan dan semangat baik suka maupun duka.
10. Semua pihak di PS-PSL dan PS lainnya, yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian penelitian dan penulisan tesis ini.
Penulis berharap, semoga penelitian ini dapat berguna bagi kemajuan ilmu
pengetahuan dan bermanfaat bagi semua pihak, khususnya kepada penulis pribadi
kiranya dapat menjadi bekal setelah menyelesaikan studi nantinya.

Bogor, September 2008

Budi Yusuf

DAFTAR IS1

Teks

Halaman

DAFTAR TABEL ...............................................................

vi

...

DAFTAR GAMBAR ............................................................. viii
DAFTAR TABEL LAMPIRAN .............................................................

x

DAFTAR GAMBAR LAPIRAN ...........................................................

xv

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.

Latar Belakang ........................................................
Kerangka Pemikiran .................................................
Perumusan Masalah ..................................................
Tujuan Penelitian .....................................................
Manfaat Penelitian ...................................................

BAB I1. TINJAUAN PUSTAKA ................................................
2.1. Sumberdaya Lahan dan Lanskap ...................................
2.2. Karateristik Lahan Pasca Penambangan ..........................
2.2.1. Kondisi Fisik Tanah ...................................................
2.2.2. Kondisi Kimia Tanah .................................................
2.2.3. Kondisi Biologi Tanah ...............................................
2.3. Tahap Persiapan Penambangan .....................................
2.3.1 . Perintisan (Pioneering) ..............................................
2.3.2. Pembabatan (Clearing) ..............................................
2.3.3. Pengupasan Tanah Penutup (Stripping) .....................
2.3.4. Pembuatan Jenjang (Bench) .......................................
2.4. Reklamasi Lahan Pasca Penambangan ............................
2.5. Strategi .................................................................
2.6. Kebijakan ..............................................................
2.6.1. Aspek Kegagalan Kebijakan (Policy Failure) ...............
2.6.2. Analisis clan Proses Kebijakan ..................................
2.6.3. Kebijakan Pengelolaan Pertarnbangan di Indonesia .....
2.7. Perlindungan Lingkungan Hidup ................................

29

2.8. Penyelenggaraan Pemerintah Yang Baik Terhadap
Lingkungan Hidup ...................................................................
2.9. Prinsip Good Environmental Governance (GEG) .................
2.10. Pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) ..................

30
32

BAB I11. METODOLOGI PENELITIAN......................................

36

3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.

Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................
Bahan dan Peralatan .................................................
Jenis dan Sumber Data ...............................................
Metode Pengumpulan Data .........................................
Analisis Data ..........................................................

3.6. Analisis Kebijakan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan ......
BAB IV . KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................
Letak Geografi dan Administrasi ........................................
Klimatologi .....................................................................
Topografi ..................................................................
Jenis Tanah ...............................................................
Potensi Sumberdaya Mineral dan Migas .............................
Sosial .....................................................................................
4.6.1 . Tingkat Kependudukan ........................................
4.6.2. Tingkat Pendidikan .....................................................
4.6.3. Tingkat Sosial ...................................................
4.7. AspekEkonomi ..............................................................
4.8. Aspek Transportasi Wilayah ........................................
4.9. Aspek Sarana dan Prasarana Wilayah ...................................
4.9.1. Sarana Wilayah ...........................................................
4.9.2. Prasarana Wilayah .......................................................
4.10. Luas Penggunaan Lahan .............................................
4.1 1. Kondisi Degradasi Akibat Kegiatan Penarnbangan
PT . Aneka Tambang Tbk di Tanjung Buli ............................
4.1 1.1. Ekologi ......................................................................
4.1 1.2. Ekonomi ....................................................................
4.1 1.3. Sosial ........................................................................
4.1 1.4. Kelembagaan ............................................................
4.12. Pengelolaan Lingkungan Lahan Pasca Penambangan
PT . Aneka Tambang Tbk di Tanjung Buli ...........................
4.12.1. Pengelolaan Kemajuan Penambangan dan Penimbunan
Overburden .......................................................................
4.12.2. Pengelolaan Limbah Oli Bekas ..................................

4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.

36
36
36
39
41
43
46
46
49
52
52
53

81
88
92
93

4.12.3. Biaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan .....
4.1 2.4. Reklamasi Lahan .......................................................
4.12.5. Program Pengembangan Masyarakat Oleh PT. Aneka
Tambang Tbk .............................................................
BAB V . HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................
Arahan Strategi Kebijakan Reklamasi Lahan Pasca
Penambangan PT. Aneka Tarnbang Tbk Unit Bisnis
Pertarnbangan Nikel Daerah Operasi Maluku Utara ..............
5.1.1. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Stakeholders
Pengelolaan Reklarnasi Lahan Pasca Penambangan
PT.Aneka Tambang Tbk ...................................................
5.1.2. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP)Prioritas Aspek
Terhadap Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca
Penambangan PT.Aneka Tambang Tbk ...............................
5.1.3. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP)Prioritas Aspek
Terhadap Alternatif Kebijakan Pengelolaan Reklamasi
Lahan Pasca Penambangan PT.Aneka Tambang Tbk .........
5.2. Pembahasan Umum .................................................................

BAB VI . KESIMPULAN DAN SARAN ................................................
6.1. Kesimpulan ..............................................................
6.2. Saran .....................................................................
DAFTAR PUSTAKA

........................................................

LAMPIRAN ....................................................................

DAFTAR TABEL

Halaman
Sifat Fisik Tanah di Lokasi Penambangan Nikel Tanjung Buli .......

13

Jenis Informasi dan Bentuk Kebijakan .........................................

24

Skala Banding Secara Berpasangan dalam AHP ............................

35

Uraian Parameter. Data. Kondisi Lahan Pasca Penambangan
dan Implikasi ................................................................................

37

Pengambilan Responden ..............................................................

39

Data Curah Hujan dan Hari Hujan Tahun 200 1-2007 Kabupaten
Halmahera Timur .........................................................................

50

Data Iklim Tahun 2002-2007 Kabupaten Halmahera Timur ..............

51

Distribusi Jenis Tanah Dominan Menurut Kecamatan .................

52

Struktur Kependudukan Menurut Tingkat Pendidikan
di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2004 ...............................

57

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Halmahera ~ i m u r ' ~ tDasar
a s Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2000-2006 (Juta Rupiah) ........................................

60

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Halmahera Timur Atas Dasar Harga Konstan Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2000-2006 (Juta Rupiah) .......................

60

Penggunaan Lahan s.d Triwulan I Tahun 2007 Tambang
Tanjung Buli .................................................................................

67

Luas dan Jumlah Overburden Triwulan I Tahun 2007 Tambang
Tanjung Buli .................................................................................

68

Kondisi dan Cuaca pada Saat Pelaksanaan Pengambilan Smrqde
atau Contoh Air Laut Tambang Tanjung Buli pada Februari 2007 ....

70

Pemantauan Kualitas Air Laut Tambang Tanjung Buli ...............

71

Fasilitas Pengendalian Sedimen dan Erosi

73

...................................

Jumlah Areal Penebangan Kayu Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2005 ...................................................................................

79

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur
Tahun 2000-2006 ............................................................................

80

Peraturan-Peraturan yang Berkaitan dengan Pertambangan ..........

83

Uraian Dampak Ekologi. Ekonomi. Sosial dan Kelembagaan
Tambang Tanjung Buli .................................................................

87

Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan PT . Aneka
Tambang Tbk ...............................................................................
Jurnlah Overburden Triwulan I Tahun 2007 Tambang Tanjung Buli ....
Lirnbah Oli Bekas Tambang Tanjung Buli Triwulan I Tahun 2007 ..........
Biaya Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Tambang Tanjung Buli Triwulan I Tahun 2007 ..........................
Realisasi Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Sampai dengan
Triwulan I Tahun 2007 Tambang Tanjung Buli .........................
Jumlah dan Jenis Tanaman Reklamasi Sampai dengan Triwulan I
Tahun 2007 Tambang Tanjung Buli ...............................................
Pemantauan Keberhasilan Reklamasi Sampai dengan Triwulan I
Tahun 2007 Tambang Tanjung Buli ............................................

Community Development dan Rincian Realisasi Bina
Lingkungan Triwulan I-IV Tahun 2006 .......................................
Nilai Prioritas Kelompok Stakeholders ........................................
Peran dan Fungsi Stakeholders ...................................................
Nilai Prioritas Aspek ....................................................................
Nilai Prioritas Alternatif Kebijakan .............................................
Evaluasi Kesesuaian Lahan Pasca Penambangan Tanjung Buli .......

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Kerangka Pemikiran Penelitian

....................................

5

Penetapan Kebijakan yang Ideal dan Proses Implementasi
(Rees. 1950) ................................................................................ 20
Variasi Analisis Kebijakan (Gordon et aZ..1997dalam Parson, 2005) ....

22

Analisis Kebijakan yang Berorientasi pada Masalah @unn,2003) ....

25

Struktur Hierarki Perurnusan Strategi Kebijakan .......................

44

Tahapan Penelitian ......................................................................

45

Peta Adrninistrasi Kabupaten Halmahera Timur ........................

48

Intensitas Curah Hujan Tahun 2001-2007 Kabupaten
Halmahera Timur ........................................................................

49

Peta Potensi Mineral dan Pertarnbangan Kabupaten Halmahera
Timur ..........................................................................................

55

Jumlah Penduduk Kabupat.en Halmahera Timur dirinci per
Kecamatan Tahun 2001-2004 ....................................................

56

Jumlah Tempat Peribadatan Kabupaten Halmahera Timur
dirici per Kecamatan Tahun 2004 ...............................................

64

Peta Rencana Penyebaran Fasilitas Sarana Wilayah Tahun
2005 dan 20 15 Kabupaten Halmahera Timur .............................

66

Kondisi Tanah di Lokasi Penambangan Tanjung Buli ...............

69

Dampak Aktifitas Penambangan ................................................

73

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Sektor
Pertanian. Pertambangan dan Penggalian serta Pengangkutan
dan Komunikasi ..........................................................................

74

Produksi Ikan Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2004 ..........

77

Persentase Peningkatan Kegiatan Sosial. Hiburan dan Rekreasi.
Perorangan untuk RT dm Sewa Bagunan Tahun 200 1-2006 ...........

81

Jumlah Pegawai PEMDA Kabupaten Halmahera Timur
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2000-2006 ..............

86

Realisasi Biaya Kesehatan Karyawan dan Masyamkat Tahun 2006 .....

89

Tempat Penampungan Oli dan Oli Bekas ...................................

95

Realisasi Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Tanjung Buli .....

100

Kegiatan Pembangunan Infiastruktur Publik ..........................

103

Tingkat Pengangguran dan Upah Minimum Provinsi
Tahun 2002-2006 ........................................................................
Hasil Analisis Keterkaitan Antar Komponen Penentu Kebijakan
untuk Peningkatan Kualitas Lahan ................................................
Nilai Prioritas Kelompok Stakeholder ........................................
Matriks Evaluasi Peran PEMDA ................................................
Matriks Evaluasi Peran Perusahaan ............................................
Matriks Evaluasi Peran LSM ......................................................
Matriks Evaluasi Peran Perguruan TinggiILembagaPenelitian .....
Matriks Evaluasi Peran Masyarakat ...........................................
Nilai Prioritas Aspek ...................................................................
Nilai Prioritas Alternatif Kebijakan ............................................
Hasil Struktur Hierarki Penunusan Arahan Strategi Kebijakan
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................

DAFTAR TABEL LAMPIRAN
Halaman

No.
1. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam Pengelolaan
Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel PT. Aneka
Tambang Tbk .............................................................................

Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Kepentingan Kelempok Stakeholders dalam Rangka Mencapai
Tujuan untuk Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan
Nikel PT. Aneka Tambang Tbk ..........................................................
Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Kepentingan Kelempok Stakeholders dengan Aktor PEMDA dalam
Rangka Mencapai Tujuan untuk Pengelolaan Reklamasi Lahan
Pasca Penarnbangan Nikel PT. Aneka Tambang Tbk ......................
Hasil AnalMcal Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Kepentingan Kelempok Stakeholders dengan Aktor Perusahaan
dalam Ran& Mencapai Tujuan untuk Pengelolaan Reklamasi
Lahan Pasca Penambangan Nikel PT. Aneka Tambang Tbk ........
Hasil Analytical Hierarchy Process . (AHP) Pembobotan
Kepentingan Kelempok Stakeholders dengan Aktor PTILP
dalam Rangka Mencapai Tujuan untuk Pengelolaan Reklamasi
Lahan Pasca Penambangan Nikel PT. Aneka Tambang Tbk ......
Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Kepentingan Kelempok Stakeholders dengan Aktor LSM dalam
Rangka Mencapai Tujuan untuk Pengelolaan Reklamasi Lahan
Pasca Penambangan Nikel PT. Aneka Tambang Tbk .................
Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Kepenthgan Kelernpok Stakeholders dengan W r Masyarakat
dalam Rangka Mencapai Tujuan untuk Pengelolaan Reklamasi
Lahan Pasca Penambangan Nikel PT. Aneka Tambang Tbk ..........
Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Alternatif Kepentingan dengan Aspek Ekologi oleh Kelempok
Stakeholders PEMDA dalam Rangka Mencapai Tujuan untuk
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ..........................................................
Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Alternatif Kepentingan dengan Aspek Ekonomi oleh Kelempok
Stakeholders PEMDA dalam Rangka Mencapai Tujuan untuk
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................

10. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Alternatif Kepentingan dengan Aspek Sosial oleh Kelempok
Stakeholders PEMDA dalarn Rangka Mencapai Tujuan untuk
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................
11. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan Alternatif
Kepentingan dengan Aspek Kelembagaan oleh Kelempok
Stakeholders PEMDA dalam Rangka Mencapai Tujuan untuk
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ..................................................................

12. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Alternatif Kepentingan dengan Aspek Ekologi oleh Kelempok
Stakeholders Perusahaan dalam Rangka Mencapai Tujuan
untuk Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................

13. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Alternatif Kepentingan dengan Aspek Ekonomi oleh Kelempok
Stakeholders Perusahaan dalam Rangka Mencapai Tujuan
untuk Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................
14. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
~lternatifKepentingan dengan Aspek Sosial oleh Kelempok
Stakeholders Perusahaan dalam Rangka Mencapai Tujuan
untuk Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................
15. Hasil Anal)tical Hierarchy Process (AHP)Pernbobotan Alternatif
Kepentingan dengan Aspek Kelembagaan oleh Kelernpok
Stakeholders Perusahaan dalam Rangka Mencapai Tujuan untuk
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ....................................................................

16. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Alternatif Kepentingan dengan Aspek Ekologi oleh Kelempok
Stakeholders PTILP dalam Rangka Mencapai Tujuan untuk
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................
17. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Alternatif Kepentingan dengan aspek Ekonomi oleh Kelempok
Stakeholders PTILP dalam Rangka Mencapai Tujuan untuk
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk .............................................

18. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP)Pembobotan A l M
Kepentingan dengan Aspek Sosial oleh Kelempok Stakeholders
PTLP dalam Rangka Mencapai Tujuan untuk Pengelolaan Reklamasi
LahzlnPasca Penambangan Nikel PT. Aneka Tarnbang Tbk .................

Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan Alternatif
Kepentingan dengan Aspek Kelembagaan oleh Kelempok
Stakeholders PTILP dalam Rangka Mencapai Tujuan untuk
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk .................................................................
Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Alternatif Kepentingan dengan Aspek Ekologi oleh Kelempok
Stakeholders LSM dalam Rangka Mencapai Tujuan untuk
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................
Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Alternatif Kepentingan dengan Aspek Ekonomi oleh Kelempok
Stakeholders LSM dalarn Rangka Mencapai Tujuan untuk
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ...........................................................
Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Alternatif Kepentingan dengan Aspek Sosial oleh Kelempok
Stakeholders LSM dalam Rangka Mencapai Tujuan untuk
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ...........................................................
Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Alternatif Kepentingan dengan Aspek Kelembagaa oleh
Kelempok Stakeholders LSM dalam Rangka Mencapai Tujuan
untuk Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................
Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Altematif Kepentingan dengan aspek Ekologi oleh Kelempok
Stakeholders Masyarakat dalam Rangka Mencapai Tujuan
untuk Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................
Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Pembobotan
Alternatif Kepentingan dengan Aspek Ekonomi oleh Kelempok
Stakeholders Masyarakat dalam Rangka Mencapai Tujuan
untuk Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................
Hasil Analyhcul Hierarchy Process (AHP) Pembobotan Altemd3
Kepentingan dengan Aspek Sosial oleh Kelempok Stakeholders
Masyamkat dalam Rangka Men+
Tujuan untuk Pengelolaan
Reklamasi Lahan Pasca PenambanganNikel IT.
Aneka Tarnbang Tbk ...

Hasil Amlyhd Hierarchy Process (AHP) Pembobotan A l M
Kepentingan dengan Aspek Kelembagaa oleh Kelempok 1Stakeholders
M a q m h dalam Ran&
Mencapai Tyuan untuk Pengelolaan
ReklamasiLaban Pasca PenambanganNikel PT. Aneka Tambang Tbk ...

28. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Nilai Prioritas
Kelempok Stakeholders dan Alternatif dalam Mencapai Tujuan
untuk Pengelolaan Reklamasi Eahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................

183

29. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Nilai Prioritas
Aspek dalam Mencapai Tujuan untuk Pengelolaan Reklamasi
Lahan Pasca Penambangan Nikel PT. Aneka Tambang Tbk ......

184

30. Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) Nilai Prioritas
Alternatif Kebijakan dalam Mencapai Tujuan untuk
Pengelolaan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Nikel
PT. Aneka Tambang Tbk ............................................................

185

31 Peraturan-Peraturan yang Berkaitan dengan Reklamasi Lahan
Pasca Penambangan ....................................................................

194

DAFTAR GAMBAR LAMPIRAN
No.
Peta Administrasi Kabupaten Halmahera Timur .......................
Peta Batas Studi Penambangan ..............................................
Peta Lokasi Penambangan PT. Yudistira Burni Bhakti EpaTanjung Buli-Halmahera Timur .................................................
Peta Rencana Reklamasi Lahan Pasca Penambangan
Tahun 2007-2001.. ...................................................................
Tempat Persemaian Bibit Reklamasi .........................................
Kegiatan Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Triwulan I11
Tahun 2005 ................................................................................
Kegiatan Reklarnasi Lahan Pasca Penambangan Triwulan IV
Tahun 2006 ................................................................................
Kegiatitsui Reklamasi L h a n Pslsca Penmibangan Triwulari I
Tahun 2007 ................................................................................
Pernasangan Turap dan Bronjong di Sekitar Lokasi Penambangan ...
Tempat Pembuangan Sampah Organik dan Anorganik Sekitar
Lokasi Penambangan .................................................................
Tempat Penampungan Oli dan Oli Bekas Sekitar Lokasi
Penambangan ......................................................................... ...

.

Commurtity Development dm Bina Linglcii~igm.......................

191
192
193

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa bumi,
air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat. Amanat UUD 1945 ini
merupakan landasan pembangunan pertambangan dan energi untuk memanfaatkan
potensi kekayaan sumberdaya dam mineral dan energi yang dimiliki secara
optimal dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Surnberdaya alam mineral dan energi memiliki ciri-ciri khusus yang
memerlukan pendekatan sesuai dengan pengembangannya. Ciri khusus sektor
pertambangan yang perlu diperhatikan dalarn pembangunan pertarnbangan, antara
lain sumberdaya alam pertambangan menempati sebaran ruang tertentu di dalam
bumi dan dasar laut, terdapat dalam jumlah terbatas dan pada umumnya tak
terbarukan. Pengusahaannya melibatkan investasi clan kegiatan sarat risiko, yang
seringkali hams padat modal dan teknologi. Proses penambangan memiliki
potensi daya ubah lingkungan yang tinggi. Hasil tambang mineral dan energi
mempunyai h g s i ganda, terutama sebagai sumber bahan baku industri dan
energi, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Usaha pertambangan
mampu berperan sebagai penggerak mula dan ujung tombak pembangunan
daerah, di samping perannya dalam memenuhi hajat hidup masyarakat luas.
Potensi bijih nikel di Indonesia sudah diketahui sejak lama. Indonesia dikenal
sebagai negara yang memiliki kandungan bahan tambang yang besar, baik yang
telah maupun yang belum ditambang. Pasar nikel dunia tetap kuat pada Tahun
1990, dimana permintaan nikel dunia semakin meningkat terutama negara-negara
Eropa dan Asia yang ditaksir berjumlah 370 juta ton.
Menurut Wahju dan Slamet (1992) pada saat ini kegiatan penambangan,
pengolahan dan pemurnian nikel dilakukan oleh sekitar 45 perusahaan yang
berbeda, berada di 28 negara, termasuk tujuh negara komunis. INCO Limited
memperkirakan bahwa produk nikel pasar bebas di Tahun 1990 sebesar
1,25 milyar ton dan ekspor negara-negara komunis

kepasar bebas sebesar

200 juta ton. Jumlah 1,45 milyar ton ini kurang lebih sama dengan permintaan
pasar bebas Tahun 1989.

Dunia pertambangan sering dianggap sebagai perusakan alam dan lingkungan,
oleh karena itu negara dengan cadangan tambang yang cukup besar seperti
Indonesia sudah hams memiliki pedoman standar lingkungan pertambangan.
Provinsi Maluku Utara dikenal dengan daerah penghasil nikel. Unit Bisnis
Pertambangan Nikel (UBPN) Daerah Operasi Maluku Utara adalah salah satu unit
produksi PT. Aneka Tambang Tbk, yang pekerjaan penambangan dilaksanakan

90% oleh kontraktor, sedangkan pengawasannya di bawah UBPN Daerah Operasi
Maluku Utara. Ada 3 (tiga) daerah penambangan yaitu :
1. Pulau Gee dilaksanakan oleh PT. Minerina Bakti.

2. Tanjung Buli dilaksanakan oleh PT. Yudistira Bumi Bhakti.
3. Momopo yang dilaksanakan oleh PT. Minerina Bakti.
Endapan bijih nikel yang terdapat di Tanjung Buli ini termasuk jenis endapan
bijih Nikel "laterit" yang terbentuk dari hasil pelapukan (Laterisasi) batuan
Ultrabasa Peridotit. Sistem penambangan yang diterapkan oleh PT. Yudistira
Bumi Bhakti adalah sistem tambang terbuka (Open Cut Mining) dengan membuat
jenjang (Bench) sehingga terbentuk lokasi penambangan yang sesuai dengan
kebutuhan penambangan. Metode penggalian dilakukan dengan cara membuat
jenjang serta membuang dan menimbun kembali lapisan penutup dengan cara
back filling dan dengan sifat selective mining yang diterapkan per blok
penambangan serta menyesuaikan kondisi penyebaran bijih nikel.
Bijih yang akan ditambang ditetapkan berdasarkan cut of grade 1,2% nikel,
Suhala et al. (1995). Kegiatan penambangan yang dilakukan di perwahaan ini
terdiri dari : pembabatan (Clearing), pengupasan Overburden (Top Soil dan
Limonit), penggalian clan pengangkutan (Saprolit) dan pembuatanjenjang (bench).
Ekstraksi bahan mineral dengan sistem tambang terbuka sering menyebabkan
terpotongnya puncak bukit dan menimbulkan lubang yang besar. Seperti halnya
pada tambang nikel, bila tidak dilakukan reklamasi lahan pasca penambangan
maka akan menghasilkan relief morfologi yang ekstrim, berupa bukit atau
gundukan dan cekungan-cekungan besar. Pada waktu musim hujan, cekungan
besar tersebut berubah menjadi danau. Dampak negatif pasca penambangan nikel
terhadap kondisi fisik permukaan burni seperti tersebut bertolak belakang dengan
kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan.

Sumberdaya mineral yang ada di Indonesia saat ini merupakan sumber
pendapatan negara dan dapat mengalahkan sektor ekonomi di tingkat masyarakat
dan keberadaannya lebih banyak di kawasan hutan. Hutan dan sumberdaya alam
lain seperti tanah dan sumber-sumber air semestinya tidak boleh rusak selarna
pasca penambangan. Sandy (1982), keinginan untuk menggalakkan kehidupan
ekonomi yang dinamis demi kehidupan masyarakat umurn, tidak berarti
dibolehkan mengorbankan kelestarian lingkungan. Dalam kenyataannya, aktivitas
sektor-sektor pertambangan di beberapa tempat atau lokasi sering mendatangkan
masalah berupa penurunan kualitas lingkungan.
Menurut Lubis (1997), permasalahan degradasi kualitas lingkungan yang
disebabkan oleh pertambangan, termasuk masalah melakukan reklamasi lahan
pasca penambangan sudah menjadi isu nasional. Salah satu ha1 penting dalam
aktivitas industri penambangan nikel dengan sistem tambang terbuka di Indonesia
adalah bagaimana melakukan reklamasi lahan dan mengembalikan agar
kelestarian lingkungan tetap terjaga.
Perluasan daerah penambangan di beberapa daerah di bagian timur Pulau
Halmahera, maka luas wilayah yang akan mengalami gangguan dan
lingkungan yang tercemar karena adanya kegiatan penambangan yang
menghasilkan limbah dalam bentuk tailing atau limbah batuan akan
bertambah. Reklamasi lahan pasca penambangan merupakan kegiatan yang
diwajibkan oleh undang-undang. Pembangunan yang benvawasan lingkungan
dan berkelanjutan, reklamasi lahan pasca penambangan merupakan bagian
integral dari usaha pertambangan mutlak diperlukan.
Keberhasilan reklamasi sangat tergantung dari sistem kebijakan pemerintah,
kesadaran manajemen, kemampuan perusahaan dan keterlibatan masyarakat.
Di lain pihak kemampuan perusahaan sangat tergantung pada banyak faktor,
antara lain mineral yang di gali, keadaan setempat, faktor lingkungan, kelayakan
ekonomis, serta tersedianya dana. Semua faktor tersebut merupakan faktor
perencanaan yang hams dituangkan ke dalam suatu konsep reklamasi yang jelas
dan dapat dilaksanakan. Implementasi konsep reklamasi ini memerlukan
kebijaksanaan dan program reklamasi tersendiri agar tujuan yang diinginkan oleh
pemerintah, pengusaha dan masyarakat setempat dapat tercapai.

1.2. Kerangka Pemikiran
Penambangan merupakan kegiatan yang diawali dengan eksplorasi dan diakhiri
dengan pemurnian. Ekstraksi mineral tersebut mengakibatkan penurunan kualitas
lingkungan dan lahan. Secara urnum tanah daerah penambangan memiliki fragrnen
batuan yang lebih banyak, bulk density dan porositas yang bervariasi, kapasitas
memegang air yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah asli, sedangkan secara

kimia, tanah akibat penambangan merniliki pH yang relatif lebih masam,
kandungan karbon dan nitrogen lebih rendah, kandungan basa-basa yang lebih
tinggi, tetapi kapasitas memegang unsur hara lebih rendah dibandingkan dengan
tanah asli. Hal ini mengakibatkan tanah h a n g baik digunakan sebagai media
tumbuh tanaman dan tumbuhan, kecuali setelah melalui proses suksesi alarni yang
memerlukan waktu bertahun-tahun (Bradshaw, 1983 dalam Badri, 2004).
Logam berat yang berada di batuan sisa dan tailing juga berpotensi merusak
pertumbuhan tanaman d m mengakibatkan kontaminasi air permukaan maupun air
tanah. Selain itu, kegiatan penambangan dan pemrosesan melakukan transportasi,
penyimpanan dan penggunaan berbagai bahan berbahaya, seperti bahan bakar,
pelumas dan logam berat yang terkandung di dam. Jika bahan-bahan ini tidak
dikelola dengan baik, akan berpotensi mengkontaminasi tanah, air dan sedimen
serta menyebabkan resiko yang terus menerus terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan. Untuk mengetahui kualitas lahan sekitar lokasi penambangan dapat
digunakan parameter berupa dampak penambangan pada tanah, air dan sedimen.
Dampak tersebut di atas memerlukan suatu arahan strategi kebijakan
reklamasi lahan pasca penambangan yang tepat. Selain itu perlu diingat bahwa
reklamasi lahan pasca penambangan merupakan kepentingan masyarakat banyak
sehingga tujuan reklamasi harus mengakomodir aspek ekologi, ekonomi, sosial
serta kelembagaan. Untuk mendapatkan skenario arahan strategi kebijakan
reklamasi lahan pasca penambangan nikel pada lahan konsesi PT. Aneka
Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel Daerah Operasi Maluku Utara
Kabupaten Halmahera Timur maka digunakan pendekatan Analytical Hierarchy

Process (AHP). AHP merupakan metode yang memodelkan permasalahan yang
tidak terstruktur seperti dalam bidang ekologi, ekonomi, sosial dan kelembagaan.
Pada dasarnya, AHP ini didesain untuk menangkap secara rasional persepsi

stakeholders yang berhubungan dengan permasalahan reklamasi lahan pasca
penambangan nikel, melalui suatu prosedur yang di desain untuk sampai pada
suatu skala preferensi diantara berbagai set alternatif sehingga diperoleh output
arahan strategi kebijakan reklamasi lahan pasca penarnbangan yang berkelanjutan.

P
Lahan Pasca Eksploitasi

Penurunan Kualitas Lingkungan

Kualitas Lahan Rendah

<
&
>

1-c

I

I

Pengelolaan Lahan Pasca Penambangan

b

"-"
Ekologi

a]
pJ==J
v

Arahan Strategi Kebijakan ReMamasi Lahan
Pasca Penambangan Yang Berkelanjutan

Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

1.3. Perurnusan Masalah
Mekanisasi peralatan pada kegiatan penambangan telah menyebabkan skala
kegiatan penambangan semakin besar. Perkembangan teknologi pengelolaan
menyebabkan ekstraksi bijih nikel yang berkadar rendah menjadi lebih ekonomis
untuk di tambang, sehingga aktifitas penambangan menjadi semakin luas dan dalam
pada lapisan bumi yang harus di gali, ha1 ini menimbulkan dampak lingkungan
yang sangat besar. Seperti halnya aktivitas pertambangan lainnya di Indonesia,
pertambangan nikel di PT. Aneka Tambang Tbk yang dikerjakan oleh PT. Yudistira
Burni Bhakti telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup seperti :
(a) tanah menjadi miskin unsur hara, pH rendah, pemadatan, kemampuan tanah
menahan air rendah dan bakteri pengurai tidak ada, sehingga pertumbuhan tanaman
pun lambat dan (b) hilangnya vegetasi alami dan berubahnya ekosistem lingkungan
yang menyebabkan erosi, sedimentasi, run-ofdan perubahan iklim mikro.
Dampak lingkungan tersebut menimbulkan wacana yang mengarah kepada
perencanaan

pencegahan

degradasi

sumberdaya

lahan

lebih

lanjut.

Dua pcrtanyaan yang diperlukan untuk menjawab wacana tersebut adalah :

(a) bagaimana kondisi karakteristik lahan pasca penambangan setelah berakhirnia
masa penambangan dan (b) bagaimana arahan strategi kebijakan pengelolaan
lahan yang tepat untuk memulihkan kondisi tanah pasca penambangan?
1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :
1 . Mengetahui kondisi ekologi, ekonomi, sosial dan kelembagaan pada daerah
reklamasi lahan pasca penambangan.
2. Menentukan arahan strategi kebijakan reklamasi lahan pasca penambangan.
1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui formulasi yang tepat dalam
menetapkan arahan strategi kebijakan rekIamasi lahan pasca penambangan dan dapat
dijadikan sebagai bahan pertirnbangan bagi semua stakeholders dalam pengelolaan
maupun pemanfaatan lahan pasca penambangan, sehingga akan tercapai pengelolaan
lingkungan dan surnberdaya lahan secara lestari dan berkelanjutan.

11. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sumberdaya Lahan dan Lanskap
Sumberdaya lahan merupakan sumberdaya alam yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia karena sumberdaya lahan diperlukan di setiap
kegiatan manusia. Pengelolaan sumberdaya lahan adalah segala tindakan atau
perlakuan yang diberikan pada sebidang lahan untuk menjaga dan mempertinggi
produktivitas lahan tersebut (Sitorus, 2004).
Terjadinya kerancuan penggunaan istilah lahan (land) dengan tanah (soil),
karena sering penggunaan istilah ini dianggap memiliki arti yang sama. Tanah
menurut Sitorus (2000) adalah suatu benda alami, bagian dari perrnukaan bumi
yang ditumbuhi oleh turnbuh-tumbuhan dan sebagai hasil kerja faktor iklim dan
jasad hidup (organisme) terhadap bahan induk yang dipengaruhi oleh keadan
topografi dalam jangka waktu tertentu. Menurut Arsyad (2000) tanah adalah suatu
benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat, cair dan gas
dan mempunyai sifat serta perilaku yang dinamik. Benda alami ini terbentuk oleh
hasil kerja interaksi anatara iklim (i) dan jasad hidup (0) terhadap suatu benda
induk (b) yang dipengaruhi oleh relif tempatnya terbentuk (r) ditarnbah waktu (w)
yang dapat digambarkan dalam hubungan fungsi sebagai berikut :
T = f (i,o,b,r,w)
Dinyatakan pula bahwa ilmu tanah memandang tanah dari dua konsep utama,
yaitu :
1. Sebagai hasil hancuran bio-fisik-kimia.
2. Sebagai habitat tumbuh-turnbuhan.
Sebagai sumberdaya alam untuk pertanian, tanah mempunyai dua h g s i
utama yaitu :
1. Sebagai sumber unsur hara.
2. Sebagai matrik tempat akar tumbuhan berjangkar dan air tanah tersimpan dan

tempat unsur-unsur hara dan air ditambahkan.
Requir (1977) dalam Arsyad (2000), menyatakan sumberdaya alam utama,
tanah dan air mudah mengalami kerusakan dan degradasi. Kerusakan tanah dapat
terjadi oleh :

1. Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran.
2. Terkumpulnya garam didaerah perakaran (salinisasi), terkumpulnya atau
terungkapnya unsur atau senyawa yang merupakan racun bagi tanaman.

3. Penjenuhan tanah oleh air (waterfogging).
4. Erosi.
Kerusakan tanah oleh satu atau lebih proses tersebut menyebabkan
berkurangnya kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman,
turnbuhan atau menghasilkan barang dan jasa.
Menurut Jayadinata (1999) dalam Badri (2004), lahan (land) adalah
sumberdaya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dimana
sumberdaya alam ini terdiri dari :
1. Sumberdaya yang abstrak, yaitu hal-ha1 yang tidak tampak tetapi dapat diukur
seperti lokasi, tapak, situasi, bentuk wilayah, jarak, waktu dan sebagainya.
2. Surnberdaya nyata yang terdiri atas :
a. Bentuk daratan (landform),

yang merupakan pembicaraan dalam

geomorfologi, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai permukaan bumi.
b. Air yang terdiri atas air laut, air permukaan dan air tanah atau air dasar.
c. Iklim yang terdiri dari unsur-unsur temperatur, hujan, tekanan, angin, sinar
matahari, kelembaban, penguapan, awan dan sebagainya.
d. Tubuh tanah (soil) yaitu, batuan yang telah melapuk, yang merupakan
lapisan terluar dari kulit burni.
e. Vegetasi yaitu, tumbuh-turnbuhan yang asli dari suatu wilayah.
f. Hewan yang berguna bagi kehidupan manusia.

g. Mineral atau pelikan yaitu, barang tambang yang diperlukan dalam kegiatan
sosial ekonomi dan sering dise