I PERUM USAN D AN PEN ETAPAN STAN D AR

4 Ruang lingkup pengat uran m eliput i perum usan dan penet apan st andar, pener apan st andar , kerj asam a dan pem asy arakat an st andardisasi, pem binaan dan pengaw asan, penelit ian dan pengem bangan st andardisasi sert a pem berian sanksi. Pasal 4 St andar yang diacu di bidang pert anian t erdiri at as SNI dan PTM.

BAB I I PERUM USAN D AN PEN ETAPAN STAN D AR

Pasal 5 1 Perum usan st andar di bidang pert anian unt uk SNI sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 disusun m elalui proses perum usan Rancangan St andar Nasional I ndonesia RSNI di bidang pert anian. 2 Perum usan st andar di bidang pert anian sebagaim ana dim aksud pada ayat 1 dilakukan sesuai dengan pedom an yang dikeluarkan oleh Badan St andardisasi Nasional. Pasal 6 1 Perum usan RSNI di bidang pert anian sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5 ayat 1 dilakukan oleh Panit ia Teknis Sekt or Pert anian. 2 Hasil perum usan RSNI di bidang pert anian sebagaim ana dim aksud pada ay at 1 selanj ut nya disam paikan kepada Direkt orat Mut u dan St andardisasi, Direkt orat Jenderal Pengolahan dan Pem asaran Hasil Pert anian unt uk dikonsensuskan. 3 RSNI di bidang pert anian sebagaim ana dim aksud pada ayat 2 set elah m encapai konsensus dari sem ua pihak t erk ait , oleh Direkt orat Mut u dan St andardisasi, Direkt orat Jenderal Pengolahan dan Pem asar an Hasil Pert anian disam paikan kepada Badan St andardisasi Nasional unt uk diverifikasi, dilakukan j aj ak pendapat dan dit et apkan m enj adi SNI di bidang per t anian. Pasal 7 SNI di bidang pert anian sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat 3 diberi nom or urut , dan kode bidang pert anian. Pasal 8 1 SNI di bidang pert anian sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat 3 dikaj i ulang oleh Panit ia Teknis Sekt or Pert anian paling lam a sekali dalam wakt u 5 lim a t ahun, at au sesuai dengan kebut uhan. 2 Hasil pengkaj ian ulang SNI di bidang pert anian sebagaim ana dim aksud pada ayat 1 dapat berupa am andem en, suplem en, revisi, abolisi, reform at dan at au t anpa perubahan. Pasal 9 1 Tat acara per um usan RSNI sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6, penulisan SNI sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 7, dan pengkaj ian ulang SNI sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8 dit et apkan lebih lanj ut oleh Direkt ur Jenderal Pengolahan dan Pem asaran Hasil Pert anian. 2 Direkt ur Jenderal Pengolahan dan Pem asaran Hasil Pert anian dalam m enet apkan t at acara perum usan RSNI , penulisan SNI , dan pengkaj ian ulang SNI sebagaim ana dim aksud pada ayat 1 harus m em perhat ikan pedom an yang dikeluarkan oleh Badan St andardisasi Nasional. Pasal 10 1 St andar bidang pert anian unt uk PTM sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 disusun m elalui proses perum usan Rancangan Persyar at an Teknis Minim al RPTM bidang pert anian. 2 Perum usan RPTM sebagaim ana dim aksud pada ayat 1 dilakukan oleh Panit ia Penyusun PTM. 3 Susunan keanggot aan Panit ia Penyusun PTM sebagaim ana dim aksud pada ay at 1 berasal dari unsur pem erint ah, pakar, organisasi profesi, assosiasi dan at au wakil pelaku usaha st akeholder . 4 Panit ia Penyusun PTM sebagaim ana dim aksud pada ayat 2 dibent uk dengan keput usan t ersendiri. Pasal 11 5 1 Hasil perum usan RPTM yang t elah disepakat i oleh Panit ia Penyusun PTM sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 10 disam paikan kepada Ment eri Pert anian m elalui Direkt ur Jenderal Pengolahan dan Pem asaran Hasil Pert anian unt uk dit et apkan m enj adi PTM. 2 PTM sebagaim ana dim aksud pada ay at 1 lebih lanj ut oleh Direkt ur Jenderal Pengolahan dan Pem asaran Hasil Pert anian akan diusulkan unt uk dit et apkan m enj adi SNI bidang pert anian yang diberlakukan secara waj ib. Pasal 12 1 PTM sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11 dikaj i ulang oleh Panit ia Penyusun PTM paling lam a sat u kali dalam j angka wakt u 2 dua t ahun at au sesuai dengan kebut uhan. 2 Hasil pengkaj ian ulang oleh Panit ia Penyusun PTM sebagaim ana dim aksud pada ayat 1 dapat berupa am andem en, suplem en, revisi, abolisi, reform at dan at au t anpa perubahan. Pasal 13 PTM di bidang pert anian sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11 diberi nom or urut , dan kode bidang st andar. Pasal 14 Tat acara per um usan RPTM sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 10, penet apan RPTM sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11, dan pengkaj ian ulang PTM sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 dit et apkan lebih lanj ut oleh Direkt ur Jenderal Pengolahan dan Pem asaran Hasil Pert anian dengan m engacu kepada perat uran perundang- undangan yang berlaku.

BAB I I I PEN ERAPAN STAN D AR