Lokasi penelitian ini adalah di pengadilan tingkat pertama, yaitu Pengadilan Negeri dan Pengadilan
Agama yang ada di Kalimantan Selatan.
2. Populasi dan Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ketua Pengadilan Negeri yang ada di Kalimantan Selatan
yang berjumlah 13 orang dan semua Ketua Pengadilan Agama yang ada di Kalimantan Selatan
yang berjumlah 14 orang. Dengan demkian, jumlah populasi keseluruhan dalam penelitian ini adalah 27
orang.
Berdasarkan populasi tersebut diatas, Peneliti mengambil sampling 8 orang Ketua Pengadilan atau
lebih kurang 22 dari populasi, yang terdiri dari 4 empat orang Ketua Pengadilan Negeri dan 4
empat orang Ketua Pengadilan Agama.
Teknik pengambilan sampling dilakukan secara
non random
, yaitu menggunakan cara
Quota Sampling
. Dasar penggunaan cara ini adalah jumlah dan
kriteria subyek yang akan diteliti telah ditentukan, yaitu 8 orang Ketua Pengadilan yang terdiri dari 4
empat orang Ketua Pengadilan Negeri dan 4 empat orang Ketua Pengadilan Agama yang ada di
Kalimantan Selatan. Akan tetapi belum ditentukan Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan
Agama mana yang akan dijadikan subyek dalam penelitian ini.
3. Subyek dan Objek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah Ketua Pengadilan, yaitu Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan
Agama. Alasan pemilihan subyek ini adalah bahwa yang berwenang untuk menerima dan meneliti
kelengkapan berkas
permohonan PK
dan mengirimkannya ke Mahkamah Agung adalah Ketua
Pengadilan yang bersangkutan. Sedangkan objek penelitian ini adalah persepsi Ketua Pengadilan
Negeri dan Ketua Pengadilan Agama tentang Peninjauan Kembali terhadap putusan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34PUU-XI2013
dalam perkara perdata.
4. Data dan Sumber Data
Data yang digali dalam penelitian ini adalah : 1.
Identitas responden yang terdiri dari nama, umur, pendidikan, dan jabatan.
2. Persepsi Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua
Pengadilan Agama tentang PK pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34PUU-XI2013
terhadap perkara perdata.
3. Sikap hukum Ketua Pengadilan Negeri dan
Ketua Pengadilan Agama terhadap PK yang diajukan untuk kedua kalinya atau lebih, dalam
perkara perdata.
Sumber data dalam penelitian ini adalah : 1.
Responden, yaitu Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua
Pengadilan Agama
yang menjadi
sampling dalam penelitian ini. 2.
Informan, yaitu pihak-pihak yang tidak terlibat langsung, namun dapat memberikan informasi
mengenai masalah yang diteliti, seperti panitera, jurusita jurusita pengganti.
5. Teknik Pengumpulan Data