Kompensasi bagi yang tidak berpuasa

Hal ini berlaku bagi orang yang tidak puasa karena sakit, musafir jauh, haid, nifas, pingsan sepanjang hari, khawatir puasanya akan membahayakan dirinya: karena sakit maupun menyusui, berbuka di hari ke-30 karena menyangka Ramadhan telah habis. 2. Wajib qadha dan wajib fidyah. Ini berlaku bagi wanita yang tidak puasa karena mengandung bila dapat berpengaruh terhadap kondisi kandungannya atau karena sedang menyusui yang dapat berpengaruh terhadap keselamatan anaknya. Demikian pula orang yang menunda qadha puasa Ramadhan, baik seluruh atau sebagian hingga menjelang bulan Ramadhan kembali tanpa udzur atau halangan. 3. Tidak wajib qadha tapi wajib fidyah. Hal ini berlaku bagi orang yang berhalangan berpuasa karena usia lanjut, sakit kronis, dan orang yang menggantungkan hidupnya pada pekerjaan berat yang tidak memungkinkan baginya berpuasa sepanjang tahun. berlaku bagi orang yang batal puasa karena berhubungan seksual di siang hari di bulan Ramadhan.

L. Hikmah Puasa

Sebagai rukun Islam yang keempat, puasa merupakan ibadah yang unik dan sangat dirindukan ummat Islam karena menjadi wahana untuk menunjukkan ketaatan kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan jauh dari sikap-sikap ujub, ria, sum’ah, dan takabbur. Setiap ibadah mengandung dua macam, yaitu pengakuankesaksian akan Keesaan Allah iman dan amal shaleh muamalah, yaitu semua kegiatan mengenai hubungan manusia dan bernilai kemanusiaan. Kedua ibadah ini dikenal dengan istilah “ibadah yang berhubungan dengan Allah” hablun min Allah dan “amal ibadah yang berhubungan dengan sesama manusia” hablun minan naas. Ibadah puasa sifatnya sangat pribadi personal dalam arti tidak ada yang tahu bahwa seseorang berpuasa kecuali dirinya sendiri dan Puasa Ramadhan sarat dengan mutiara hikmah. Allah yang Mahatahu akan hakikat hikmah puasa, namun kita dapat menggalinya dari Al Quran dan sunnah Rasul. Beberapa hikmah puasa antara lain: 1. Meningkatkan rasa syukur kepada Allah swt dengan mengerahkan seluruh potensi ruhaniah-spiritual dan jasmaniah atas segala anugerah yang berlimpah ruah. 2. Memanfaatkan kesempatan untuk mela- kukan perenungan tafakkur dengan khusyu dan tawadhu dalam beribadah. 3. Mendorong seorang Muslim untuk memiliki rasa kepedulian empati kepada mereka yang menderita dan kurang beruntung fakir miskin. 4. Menyadarkan seorang Muslim tentang hakikat jati dirinya yang lemah dan fana