PPPPTK Penjas dan BK | 113 D. Tangkapan
E. Ungkitan
E. Rangkuman
Pencak silat merupakan salah satu jenis beladiri yang terdapat di Indonesia. Olahraga beladiri pencak silat adalah warisan nenek moyang bangsa
Indonesia. Karena pencak silat lahir dari kebudayaan bangsa Indonesia, maka perkembangannya dipengaruhi oleh watak, selera dan bakat
masyarakat yang ada didaerahnya masing-masing. Selain keadaan masyarakat dan sifatnya, faktor alam juga dapat mempengaruhi
perkembangan pencak silat itu sendiri, misalnya keadaan tempat, iklim, keadaan sosial dan lain sebagainya.
Pencak silat adalah suatu cara beladiri yang menggunakan akal sepenuhnya. Akal yang dimiliki manusia lebih sempurna bila dibandingkan
dengan mahluk-mahluk yang lainnya. Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah,
terkoordinasi dan terkendali, yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spiritual, aspek beladiri, aspek olahraga, dan
aspek seni budaya. Dengan demikian, pencak silat merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari karena memiliki empat aspek
yang merupakan satu kesatuan utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Penjelasan secara rinci mengenai aktivitas pembelajaran bela diri yang mengulas tentang aktivitas pembelajaran sikap dan kuda-kuda, serangan
dengan tangan, serangan dengan kaki, belaan dan elakan memperkuat latar belakang pemilihan materi ini dalam usaha mencapai kompetensi yang ada
pada lingkup aktivitas pembelajaran atletik pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan Penjasorkes. Dengan berbagai deskripsi tersebut maka
diharapkan materi ini menjadi pilihan utama dalam pembelajaran, dengan prasyarat ini, maka seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi
secara konsep mengenai aktivitas pembelajaran pencak silat sebagai materi pembelajaran,
konsep perencanaan,
pelaksanaan, dan
evaluasi
PPPPTK Penjas dan BK | 114 pembelajaran, serta bagaimana konsep tersebut diejawantahkan dalam
bentuk keterampilan penguasaan teknik dasar dan dalam praktik pembelajaran.
Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal yang penting. Namun demikian menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah
merupakan hal yang jauh lebih penting. Untuk itu kemauan guru agar membawa pengetahuan dan keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada
perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi
pembelajaran, bahkan
menjadikannya sebagai budaya dalam kehidupan sehari-hari, tentu merupakan sesuatu yang diharapkan.
Akhir dari pangkal upaya ini adalah manfaat bagi diri guru sendiri dan bagi kepentingan peningkatan kompetensi peserta didik.
G. Kunci Jawaban