2
meninggal karena sakit Struck. Kini Bapak Gusti Ketut Ngana hidup hanya bersama istrinya Ibu Ketut Soneng. Keluarga Gusti Ketut Ngana berasal dari Banjar Beratan dan
tinggal menetap di sana sejak lama. Rumah yang ditempati oleh I Gusti Ketut Ngana sebelumnya dimiliki oleh anaknya yang bernamaNgurah Ketut Sutama Alm, setelah
beliau meninggal, rumah beliau ditempati oleh orang tuanya Bapak Gusti Ketut Ngana dan Ibu Ketut Soneng.
Luas lahan pekarangan rumah Gusti Ketut Ngana seluas 5 are, dan sekitar 1 are digunakan untuk bangunan rumah.Rumah Bapak Gusti Ketut Ngana terdiri dari 2
ruangan saja, yang digunakan sebagai tempat tidur. Kemudian ia memiliki dapur dan kamar mandi yang terpisah dari bangunan rumah. Pengadaan listrik di rumah Bapak
Gusti Ketut Ngana menggunakan rekening listrik yang ditanggung oleh cucu beliau yang bernama Ngurah Ita Putra,Sedangkan untuk air Bapak Gusti Ketut Ngana masih
memanfaatkan air sumur untuk kehidupan sehari-harinya
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
- Sumber Penghasilan
Pendapatan Bapak Gusti Ketut Ngana yakni didapat dari menjual ayam yang penghasilannya tidak tentu perharinya. Hal ini disebabkan karena penjualan ayam
disetiap harinya tidak selalu sama, dan ayam yang dipelihara beliau juga jumlahnya tidak terlalu banyak,disamping itu kadang kadang ibu Ketut Soneng mendapat titipan Kayu
bakar dari tetangganya untuk dirapikan dan dijual. Harga kayu bakar yang sudah dirapikan dan dijual Ibu Ketut Soneng tergantung dari permintaan para pembeli atau
kadang kadang dijual sekitar Rp 2.000 – 5.000.disampingkondisi Bapak Gusti Ketut
Ngana yang sudah Tua, bahkan berjalan pun beliau tidak sanggup sehingga pekerjaan beliau sering dibantu oleh istrinya yang juga sudah tidak mampu untuk berjalan dan
melihat karena Ibu Ketut Soneng memiliki Masalah pada pengelihatannya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga - Kebutuhan Sehari-Hari
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya terutama sembako,Bapak Gusti Ketut Ngana mengeluarkan biaya rata-rata sekitar Rp 5.000 per harinya yang
digunakan untuk membeli lauk pauk. Beliau sudah mendapatkan bantuan Raskin dengan membayar Rp 24.000,- disetiap pengambilan berasnya.Keluarga Bapak Gusti Ketut
3
Ngana bahkan seharinya tidak makan lauk pauk dikarenakan tidak mempunyai uang untuk membelinya.
- Pendidikan
Dalam hal pendidikan, keluarga Gusti Ketut Ngana tidak mengeluarkan biaya untuk hal pendidikan, dikarenakan Keluarga Gusti Ketut Ngana hanya memiliki seorang anak
yang hanya tamatan SD dan saat ini anak anaknya tersebut telah menikah keluar Desa yaitu Desa Yeh Kuning. Sehingga saat ini Bapak Gusti Ketut Ngana dalam pengeluaran
keluarga hanya untuk dirinya sendiri dan istrinya. -
Kesehatan
Dari biaya kesehatan keluarga Bapak Gusti Ketut Ngana tidak perlu mengeluarkan uang diluar keperluan sehari
– harinya karena telah mendapatkan bantuan pelayanan kesehatan, antara lain Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat , JKBM Jaminan
Kesehatan Bali Mandara dan Kartu Indonesia Sehat , akan tetapi belum digunakan dengan baik.
-
Sosial
Untuk biaya sosial Bapak Gusti Ketut Ngana tidak wajib membayar iuran banjar setiap bulannya, dikarenakan faktor umur yang sudah tua dan telah dilimpahkan kepada
anaknya Gusti Ayu Ketut Swati. sehingga dari pihak banjar sudah tidak memungut iuran banjar kembali atau dapat dikatakan bebas dari iuaran banjar.
4
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH