Membentuk Citra TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 20 pemasaran public. Keduanya mengenal istilah segmentasi pasar, prilaku konsumen, persepsi, sikap dan citra.

C. Membentuk Citra

Public relations dalam prakteknya dilandasi bahwa untuk memperoleh citra positif suatu organisasi seharusnya dilengkapi dengan kegiatan hubungan konsumen.Pembentukan citra itu sendiri merupakan hal yang penting bagi suatu lembaga atau organisasi. Karena dengan citra yang positif sebuah lembaga mampu mempertahankan eksistensinya dan mendapatkan kepercayaan dari publik. Pengertian opini publik menurut L. W. Doob adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu hal, dimana mereka merupakan anggota dan sebuah masyarakat yang sama . Dari pengertianyang diberikan Doob, ditemukan bahwa yang mempengaruhi pembentukan opini publik adalah sikap pribadi seseorang ataupun sikap kelompoknya, karena sikapnya ditentukan oleh pengalamannya yaitu dari dalam kelompoknya. Dari sini terlihat hubungan antara komunikasi persuasi dengan terbentuknya opini publik bahwa opini publik bersifat teredam dan akan aktif apabila isu timbul dalam suatu kelompok Soemirat, 2003 :104 Dengan adanya opini publik ini, maka secara otomatis akan terbentuk suatu penilaian terhadap citra perusahaan atau organisasi. Tidak dapat terelakkan lagibahwa kaitan antara opini publik dan citra perusahaan sangatlah erat. Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu commit to user 21 kenyataan. Pemahaman yang berasal dari informasi yang tidak lengkap akan menciptakan citra yang tidak sempurna Kasali, 2005:28. Untuk itulah adanya opini publik yang kuat akan mempengaruhi tinggi rendahnya pandangan publik terhadap citra perusahaan atau organisasi. Tentu saja citra yang ingin ditimbulkan disini adalah citra yang positif. Citra lembaga dapat ditingkatkan melalui public relation dengan menunjukan hal-hal positif tentang apa yang telah dilaksanakan dan direncanakan oleh lembaga. Dengan demikian dapat dikatakan seorang public relationmempunyai tanggung jawab yang besar dalam membentuk dan mempertahankan citra lembaga yang positif. Citra merupakantujuan pokok sebuah perusahaan. Pengertian citra itu sendiri sebenarnya abstraktetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian, penerimaan, kesadaraan, dan pengertian, baik semacam tanda respectatau rasa hormat dari publik sekelilingnya atau masyarakat luas terhadap perusahaan sebagai sebuah badan usaha ataupun terhadap personalnya dipercaya, professional. dan dapat diandalkan dalam pemberian pelayanan yang baik. Menurut Frank Jefkins dalam bukunya periklanan, citra perusahaan adalah : “Citra perusahaan corporated image adalah gagasan atau persepsi mental dari khalayak itu sendiri. Citra perusahaan bisa bervariasi dan tidak sesuai dengan sesungguhnya, bergantung pada sejauh mana khalayak itu berhubungan dengan dan mengetahui tentang organisasi atau perusahaan yang bersangkutan atas dasar itulah perusahaan harus senantiasa berusaha menciptakan hubungan yang baik antara pihaknya sendiri dan segenap unsur yang menjadi khalayak atau konsumennya, yakni mulai dari para pemegang saham persahaan tidak bisa direkayasa, commit to user 22 namun citra dipersepsikan secara salah bisa diluruskan melalui penyebaran informasi dan pembeberan fakta-fakta yang relevan” Tugas dari seorang public relationadalah membentuk dan menjaga citra perusahaan yang diwakilinya agar tidak terjadi kesalahpahaman dan tidak melahirkan isu-isu yang merugikan. Dengan lahirnya kesalahpahaman dan isu- isu yang merugikan akan timbulketidakpercayaan dari pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan. Adapun proses pembentukan citra menurut John S. Nimpone dimana public relation digambarkan sebagai input-output : Model Pembentukan Citra Pengalaman mengenai stimulus Kognisi Sikap Motivasi Persepsi Gambar I Sumber dasar-dasar Public Relations Soemicat, 2003:115 Dari model ini digambarkan bagaimana stimulus yang berasal dan luar diorganisirkan dan mempengaruhi respon. Stimulus yang diterima dapat ditolak. Jika ditolak proses selanjutnya tidak akan berjalan karena tidak ada perhatian dari individu. Apabila rangsangan diterima berarti terjadi komunikasi. Empat komponen; persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap commit to user 23 diartikan sebagai citra individu terhadap rangsangan. Dari proses ini akhimya akan menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan, atau perilaku tertentu. Adapun model komunikasi dalam pengorganisasian pembentukan citra dalam suatu perusahaan menurut Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto adalah: Perusahaan Divisi PR Kegiatan PR Publik PR Citra publik terhadap perusahaan Gambar 2 Sumber Dasar-dasar Public relations Soemirat, 2003:118 Dari model ini dapat dijabarkan, tujuan, visi-misi, dan kebijakan perusahaan dikomunikasikan oleh public relationsmelalui suatu pengorganisiran dan diruangkan dalam bentuk-bentuk kegiatan public relations yang berdasarkan strategi public relations perusahaan, dan dikomunikasikan kepada publik, kemudian dari publik akan menghasilkan pemproyeksian citra perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai dari setiap lembaga, organisasi atau perusahaan intinya adalah sama, yaitu mendapatkan citra positif dan kepercayaan dari publiknya, untuk memudahkan pencapaian tujuan, publik sasaran dapat dibagi menjadi : 1. Pemerintah, sebagai pengelola Negara yang sangat menentukan eksistensi setiap perusahaan 2. Opinion Leader, yang juga sebagai penentu atau panutan bagi masyarakat lainnya mengenai tanggapan positif atau negatif tentang aktifitas dan operasional perusahaan commit to user 24 3. Konsumen atau pengguna jasa, yang mendapat layanan terbaik, merasa nyaman dan puas. 4. Mitra Kerja dan Rekanan Perusahaan, sebagai penunjang keberhasilan bisnis dan usaha perusahaan 5. Komunitas masyarakat di sekitar perusahaan 6. Publik Internal, Karyawan, Pemilik, dan Pemegang Saham, sebagai pengelola atau pekerja perlu diperhatikan sebagai penunjang kekuatan dari dalam perusahaan. 7. Media Massa sebagai mitra kerja untuk membentuk opini publik menguntungkan.

D. Company Profile