Fatimah Hanim : Analisis Aliran Kas PD. Air Minum Tirta Bina Labuahan Batu, 2010.
Tahun 1992 instalasi Pengolahan 40 literdetik Water Treatment Plant diadakan rehab dan penambahan kapasitas menjadi 60 literdetik dengan dana
pinjaman Departemen Keuangan RI dengan jumlah pelanggan
±
4700 Sambungan Rumah SR, dilanjutakan pada tahun 1993 dibangun pengolahan air Bersih di
Aek Nabara dengan kapasitas 10 literdetik. Tahun 1997 dibangun pegolahan air dengan kapasitas 10 literdetik dengan
sumber air sungai di Gunting Saga dan berikutnya tahun 1998 penambahan debit dikota Rantauprapat dengan sumur Bor Deep Weel dengan kapasitas 5 literdetik
dari sumber dana APBN dengan jumlah pelanggan
±
5900 SR. Tahun 2000 pembangunan debit untuk kota Rantauprapat dengan pembuatan Sumur Bor Deep
Weel dengan kapasitas 10 literdetik dari sumber dana APBN dengan jumlah pelanggan
±
6500 SR dan pada tahun 2000 pembangunaan pegolahan air bersih yang di Kotif Rantauprapat dengan pembuatan Sumur Bor sebanyak 3 tiga unit
masing-masing 5 literdetik dua unit 10 literdetik satu unit. Kapasitas terpasang PD. Air Minum Tirta Bina Labuhan Batu sekarang
ini adalah 155 literdetik dengan jumlah pelanggan 7.665 Sambungan Rumah SR.
B. Jenis Usaha Kegiatan
Perusahaan Air Minum Tirtabina Labuhan Batu Rantauprapat senantiasa berupaya untuk tetap eksis dengan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.
Sebagai perusahaan air minum yang melayani penduduk di Kota Rantauprapat dan sekitarnya secara khusus dan secara umum, PD. Air Minum Tirta Bina
Fatimah Hanim : Analisis Aliran Kas PD. Air Minum Tirta Bina Labuahan Batu, 2010.
Labuhan Batu Rantau Prapat harus bias mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi di daerah-daerah tersebut.
Namun itu, diperlukan penyusunan program-program kerja, anggaran dan perencanaan strategis yang terpadu agar dapat digunakan oleh pihak menajemen
sebagai bahan referensi dalam pengambilan keputusan dan pengembangan perusahan. Program-program dan perencanaan tersebut berguna untuk memberi
arah terhadap perkembangan dan perbaikan perusahaan. Mengembangkan perekonomian daerah dan meningkatkan pendapatan
daerah dengan mengelola dan menyeleggarakan pelayanan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan, serta meningkatkan kualitas lingkungan dengan
memberikan pelayanan penyaluran air limbah dan pengumpulan melalui system perpipaan dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada
umumnya.
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai suatu tujuannya.
Dengan adanya struktur organisasi maka akan kelihatan dan pembagiaan tugas dan tanggung jawab untuk memudahkan dalam menuntun dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan perusahaan. Bukan berarti masing-masing bagian dilarang mengadakan kerja sama yang baik terdapat pemisahan fungsi dan tanggung jawab
dari pelaksanaan perusahaan serta akan terlihat secara tegas garis wewenang dari atasan kepada bawahan.
Fatimah Hanim : Analisis Aliran Kas PD. Air Minum Tirta Bina Labuahan Batu, 2010.
GUBERNUR
DIREKTUR UTAMA BADAN PENGAWAS
BDIREKTUR OPERASI
DIREKTUR ADMINISTRASI KEUANGAN
DIREKTUR PERENCANAAN PRODUKSI
KEPALA LITBANG
KA DEVISI
PRODUKSI KEPALA
PERENCANAAN KA
DEVISI KA
DEVISI KEUANGAN
KA DEVISIUM
KA DEVISI
SDM KA
JARNGAN PERPIPAAN
KA DEVISI PERALATAN
TEKNIK KA
DEVISI KERJASAMA
2 KA
BIDANG 3
KA BIDANG
2 KA
BIDANG 3
KA BIDANG
2 KA
BIDANG 2
KA BIDANG
2 KA
BIDANG 2
KA BIDANG
1 KA
BIDANG 3
KA BIDANG
KA IPA KLS “B”
KA IPAL MEDAN
KA CABANG KLS “A”
KA CABANG KLS “B”
KA CABANG KLS “C”
KA CABANG KLS “D”
KA LABORATORIUM
5 KA
BAGIAN 3
KA BAGIAN
3 KA
BAGIAN 6
KA BAGIAN
5 KA
BAGIAN 4
KA BAGIAN
2 KA
BAGIAN 2
KA BAGIAN
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PD. AIR MINUM TIRTA BINA LABUHAN BATU Sumber PD. AIR MINUM TIRTABINA LABUHAN BATU, 2009
10
Fatimah Hanim : Analisis Aliran Kas PD. Air Minum Tirta Bina Labuahan Batu, 2010.
D. Uraian Tugas