TERMOMETER AIR RAKSA TERMOMETER BIMETAL

Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009.

II.2.1 TERMOMETER AIR RAKSA

Prinsip kerja berdasarkan perubahan temperatur menyebabkan perubahan volume, agar perubahan volume tersebut dapat tampak lebih jelas lebih sensitif maka digunakan reservoir dan kapiler. Umumnya bila suatu aliran dipanaskan maka volumenya akan bertambah menurut hubungan [Ir. H. Mansyur, M.Si “ Instrumentasi I II” Fakultas Teknik Program D-IV USU – Medan 2005] : Vt = Vo + 1 + t Dimana : Vt = volume panjang termometer Vo = volume mula t = perubahan temperatur = koefisien muai volume dari cairan Gambar 2.3. termometer air raksa [Ir. H. Mansyur, M.Si “ Instrumentasi I II” Fakultas Teknik Program D-IV USU – Medan 2005] Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009.

II.2.2. TERMOMETER BIMETAL

Dua buah logam dengan koefisien muai panjang berbeda, dan diletakkan berdasarkan bersama-sama. Karena satu logam mempunyai koefisian muai panjang yang lebih besar, maka kenaikan temperatur akan ditunjukan oleh penyimpangan defleksi dari bimetal. Penurunan temperatur akan disertai dengan gerakan pada arah yang berlawanan. Umumnya bila suatu batang dipanaskan maka akan terjadi pertambahan panjang. [Ir. H. Mansyur, M.Si “ Instrumentasi I II” Fakultas Teknik Program D-IV USU – Medan 2005] Lt = Lo 1 + t Dimana : Lo = panjang mula = koefisien muai panjang t = perubahan temperatur Lt = panjang pada temperatur t Suatu batang bimetal yang mula-mula lurus pada temperatur To, akan melengkung bila temperatur diubah menjadi T. Jari-jari lengkungan akan mengikuti rumus empiris.[ Ir. H. Mansyur, M.Si “ Instrumentasi I II” Fakultas Teknik Program D-IV USU – Medan 2005] r = 6 A – B T – T o 1 + m 2 t[31 + m 2 + 1 + mm 2 + 1mn] Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009. Dimana : r = jari-jari lengkungan yang terjadi t = tebal total kedua pelat m = perbandingan tebal pelat terhadap A n = perbandingan modolus elastisitas bahan A terhadap B A dan B = masing-masing koefisien muai panjang bahan A dan B T = temperatur pada waktu terjadi pelengkungan temperatur yang diukur ditunjukkan [ C] To = temperatur pada waktu kedua pelat diletakkan pada waktu pelat tidak melengkung [ C] Untuk mendapatkan sensitivitas yang lebih besar, diusahakan agar metal B mempunyai A yang sekecil mungkin dan metal A yang sebesar mungkin. Contohnya : invar campuran besi-nikel dengan koefisien muai kecil, paduan kuningan atau nikel dengan koefisien muai besar. Bimetal ini selain pengukur temperatur sering pula digunakan sebaggai elemen kontrol pada sistem pengontrol temperatur pada kontroler jenis on-off. Kontruksi antar lain : • Spiral • Bentuk U • Washwr • Helik • Helik ganda Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009. Gambar 2.4. termometer bimetal [Ir. H. Mansyur, M.Si “ Instrumentasi I II” Fakultas Teknik Program D-IV USU – Medan 2005]

II.2.3. TERMOKOPEL