TERMOKOPEL PYROMETER PENGUKURAN TEMPERATUR

Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009. Gambar 2.4. termometer bimetal [Ir. H. Mansyur, M.Si “ Instrumentasi I II” Fakultas Teknik Program D-IV USU – Medan 2005]

II.2.3. TERMOKOPEL

Termokopel terdiri dari sambungan junction dari dua logam yang berbeda. Pada sambungan ini terdapat tegangan listrik yang tergantung temperatur junction. Perubahan temperatur akan memberikan harga tegangan yang berubah pula. Pada termokopel terdapat 3 efek yang saling berkaitan yaitu : 1. efek Seebeck Bila dua buah logam yang berbeda dan dihubungkan pada gambar 2.4 maka akan timbul tegangan listrik antara kedua terminal yang besarnya tergantung pada temperatur pada junctionnya temperatur pada titik hubungan antara kedua logam tersebut. Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009. 2. Efek Peltier Bila pada junction tersebut mengalir arus listrik maka tegangan listrik yang terjadi tadi akan berubah naik atau turun tergantung dari arah arus listrik yang mengalir pada junction tersebut. 3. Efek Thomson Bila sepanjang logam tersebut terdapat gradien temperatur maka besarnya tegangan tersebut juga akan berubah.

II.2.4. PYROMETER

Suatu benda yang panas akan memancarkan radiasipanas dan cahaya ke sekelilingnya. Mungkin tinggi temperatur benda tersebut makin besar radiasi dan intensitas cahaya yang dipancarkan. Besarnya radiasi dan intensitas cahaya ini tergantung dari temperatur benda dan dari warna atau panjang gelombang sinar yang dipancarkan. Dengan mengukur radiasi total atau radiasi pada salah satu panjang gelombang, maka temperatur benda akan dapat ditentukan. Pyrometer adalah suatu alat yang dapat menentukan temperatur benda dengan jalan mengukur besarnya radiasi total atau radiasi pada salah satu panjang gelombang. Atas dasar kedua prinsip ini dikenal dua macam pyrometer. 1. Pyrometer Radiasi Penentuan temperatur dilakukan dengan mengukur radiasi total yang dipancarkan oleh benda tersebut lihat gambar 2.5 pengukuran radiasi dilakukan dengan sensor panas seperti termokopel, termistor , dan lain-lain, radiasi yang datang diubah menjadi panas dan akan menaikkan Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009. temperatur dari sensor. Atau sebuah sel peka cahaya mengubah energi cahaya menjadi besaran listrik. Gambar 2.5. skema diagram pyrometer [Ir. H. Mansyur, M.Si “ Instrumentasi I II” Fakultas Teknik Program D-IV USU – Medan 2005] 2. Pyrometer Optik Penentuan tempertur dilakukan dengan mengukur radiasi pada salah satu warna panjang gelombang lihat gambar 2.6. Pyrometer optik bekerja berdasarkan pengukuran radiasi pada suatu panjang gelombang tertentu. Radiasi ini dinyatakan oleh terang benda tersebut pada warna yang sesuai dengan panjang gelombang. Pengukuran terang benda ini dilakukan dengan cara membandingkan dengan suatu lampu standard yang terangnya dapat diatur. Dengan mengatur arus yang melalui lampu, filamen dari lampu dapat dibuat sama terang dengan benda yang akan diukur temperaturnya. Bila terang filamen dan benda telah sama maka keduanya akan terlihat baur menjadi satu. Bila temperatur salah satu lebih tinggi maka akan terlihat berbeda, seperti dapat dilihat paada gambar 2.6, besarnya arus Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009. yang melalui filamen lampu dapat langsung dikalibrasi menjadi temperatur dari benda. Faktor yang mempengaruhi ketelitian pengukuran : a. jarak dan ukuran dari target area b. penyerapan radiasi oleh media udara, lensa dan lain-lain c. sensivitas dari mata dalam membedakan terang. Gambar 2.6. skema diagram optical pyrometer [Ir. H. Mansyur, M.Si “ Instrumentasi I II” Fakultas Teknik Program D-IV USU – Medan 2005]

II.3. Sistem Kontrol