Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009.
II.3.1. Pengertian Sistem Kontrol
Sistem kontrol adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen pendukung yang digunakan untuk nilai variabel sistem yang dikontrol dan
menerapkan variabel tersebut kedalam sistem untuk mengoreksi atau membatasi penyimpangan nilai yang di ukur dari nilai yang dikehendaki.
II.3.2. Pengertian Sistem Kontrol Otomatis
Sistem kontrol otomatis adalah sistem sistem kontrol umpan balik dengan acuan masukan atau keluaran yang dikehendaki dapat konstan atau berubah secara
perlahan dengan berjalan nya waktu dan tugas utamanya adalah menjaga keluaran sebenarnya berada pada nilai yang dikehendaki dengan adanya gangguan. Banyak
contoh sistem otomatis, beberapa diantaranya adalah pengaturan otomatis tegangan pada “plant” daya listrik ditengah-tengah adanya variasi beban daya listrik dan
kontrol otomatis tekanan, kekentalan dan suhu dari proses kimiawi.
II.3.3. Sistem Kontrol Rangkain Terbuka Dan Rangkaian Tertutup
Sistem kontrol rangkaian terbuka open loop control system merupakan sistem yang keluaranya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol. Dengan
kata lain, sistem kontrol rangkaian terbuka keluaranya tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan. Suatu contoh sederhana adalah mesin
Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009.
cuci. Perendaman, pencucian dan pembilasan dalam mesin cuci dilakukan atas basis waktu. Mesin ini tidak mengukur sinyal keluaran yaitu tingkat kebersihan kain.
Setiap gangguan yang terjadi akan menimbulkan pengaruh yang tidak di inginkan pada outputnya, seperti terlihat pada gambar dibawah ini [J. P. Holman,
terjemahan Ir. E. Jasjfi, M.Sc, ” Metode Pengukuran Teknik ”, Erlangga, Jakarta, 1984] :
Input Output
Gambar 2.7. diagram Blok Sistem Rangkaian Terbuka
Sistem kontrol rangkaian tertutup closed-loop control system merupakan system pengendalian dimana besaran keluaran meberikan efek terhadap besaran
masukan sehingga besaran yang dikendalikan dapat dibandingkan terhadap harga yang di inginkan melalui alat pencatatindikator atau rekorder. Perbedaan yang
terjadi antara besaran yang dikendalikan dan penunjukan pada alat pencatat digunakan sebagai koreksi, seperti pada gambar 2.8 dibawah ini [J. P. Holman,
terjemahan Ir. E. Jasjfi, M.Sc, ” Metode Pengukuran Teknik ”, Erlangga, Jakarta, 1984] :
Proses
Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009.
Input
+
Output -
Gambar 2.8. Diagram Blok Sistem Rangkain Tertutup Masing-masing dari sistem kontrol baik itu loop terbuka maupun loop
tertutup mempunyai kelebihan dan kelemahan : Kelebihan sistem loop terbuka adalah :
1. konstruksinya sederhana dan perawatannya mudah.
2. lebih murah daripada sistem kontrol loop tertutup
3. tidak ada persoalan kestabilan
4. cocok digunakan jika keluaran sulit diukur atau secara ekonomi tidak
layak. sebagai contoh, mengusahakan suatu peralatan untuk mengukur kualitas keluaran pemanggang roti adalah cukup mahal.
Kelemehan sistem kontrol loop terbuka adalah : 1.
gangguan dan perubahan kalobrasi akan menimbulkan kesalahan, sehingga keluaran mungkin berbeda dengan yang diinginkan.
2. untuk menjaga kualitas yang diperlukan pada keluaran diperlukan
kalibrasi ulang dari waktu ke waktu. 3.
dapat digunakan pada sistem jika terdapat gangguan yang tidak dapat diramalkan dan atau perubahan yang tidak dapat diramal pada komponen
sistem. Sedangkan kelebihan sistem kontrol loop tertutup adalah :
Proses
Umpan Balik
Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009.
1. tidak memerlukan kalibrasi ulang dari waktu ke waktu
2. dapat digunakan untuk komponen-komponen yang relatif kurang teliti
dan murah untuk mendapatkan pengontrolan “plant” yang diteliti. 3.
dapat digunakan pada sistem jika terdapat gangguan yang tidak dapat diramalkan dan atau perubahan yang tidak dapat diramal pada komponen
sistem. Kelemahan sistem kontrol loop tertutup adalah :
1. kestabilan selalu merupakan persoalan utama karena cenderung terjadi
kesalahan akibat koreksi berlebih yang dapat menimbulkan osilasi pada amplitudo konstan maupun berubah.
2. harga lebih mahal daripada sistem kontrol loop terbuka.
Suriadi Ginting : Penggunaan Sensor Pyrometer Sebagai Alat Untuk Mengukur Temperatur Material Pada Kiln Aplikasi PT. Semen Padang, 2009.
BAB III SENSOR PYROMETER
III.1. Pengertian Sensor Pyrometer
Sensor pyrometer merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur temperatur material atau benda. Fungsi utama dari sensor ini sendiri hampir sama
dengan alat-alat pengukur suhu yang kita kenal seperti termometer. Namun perbedaan sensor ini termometer adalah aplikasinya dalam mengukur temperatur.
Sensor pyrometer dapat jaga kita golongkan sebagai alat ukur non kontak. Maksudnya adalah sensor ini dalam mengukur temperatur suatu objek atu material
tidak perlu kontak langsung dengan objek ukur. Sedangkan termometer dapat digolongkan kedalam alat ukur kontak.
Di dunia penggunaan sensor pyrometer ini telah banyak digunakan pada sejumlah industri atau pabrik yang membutuhkan sensor seperti ini. Diantaranya
sensor ini dipakai pada Pembangkit listrik tenaga nuklir, Pabrik pengelolahan baja, Pabrik semen dan berbagai macam industri lainnya. Selain itu sensor ini dapat
digunakan untuk berbagai penelitian-penelitian geologi, vulkanologi dan lain-lain. Jenis-jenis sensor pyrometer yang ada di dunia saat ini cukup banyak. Hal ini
disebabkan karena sensor ini banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan. Sehingga sensor pyrometer akan berbeda bentuk, tipe dan ukuran
sesuai dengan kondisii dan kebutuhan. Namun secara garis besar sensor ini memiliki prinsip kerja yang sama walaupun ditemukan beberapa sedikit perbedaan-
perbedaan pada cara kerja sensor pyrometer ini.