disepakati, begitupun pengiriman yang dilakukan agroindustri tape ke pedagang pengecer, sehingga produk sampai konsumen tepat pada waktunya. Aliran
distribusi uang dari mulai konsumen berjalan lancar, karena konsumen membayar tape secara tunai kepada pedagang pengecer, sedangkan pedagang pengecer
membayar tunai kepada agroindustri tape saat tape dikirim oleh agroindustri tape. Agroindustri tape membayar petani secara langsung ubi kayu kepada petani disaat
ubi kayu berumur 2 bulan sebelum panen. Aliran informasi yang terjadi antara agroindustri tape dengan pedagang pengecer telah berjalan lancar.
d. Jaminan Identitas Merk Identitas merek dari suatu produk menjadi salah satu hal yang penting
bagi konsumen ataupun produsen. Merek dari suatu produk menjadi pembeda
dari produk lainnya sehingga dapat dipersepsikan atau diasosiasikan karakteristik maupun kinerjanya oleh konsumen. Hasil pengolah tape di Kabupaten Jember
telah mempunyai merek masing-masing. Merek diberikan setelah dilakukan tes keamanan pangan oleh Dinas Kesehatan lalu adanya perizinan usaha di Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan ESDM. Merek dicetak pada dus dan ditempelkan di besek paling atas pada kemasan renteng sebagai identitas masing-masing
agroindustri tape. Merk tape tersebut adalah Tape Kuning Super Madu, Tape Sari Manis, Sumber Madu Sae, dan Tape Reza 99.
5.4 Kinerja Rantai Pasok Tape di Kabupaten Jember
Kinerja rantai pasok tape merupakan salah satu elemen dari kerangka FSCN Food Suply Chain Networking. Kinerja rantai pasok dalam penelitian ini
melihat bagaimana kinerja rantai pasok tape di Kabupaten Jember. Kinerja rantai pasok tape dalam penelitian ini melihat efisiensi dari masing-masing rantai
pasokan. Efisiensi yang ingin dilihat adalah efisiensi pemasaran tape di Kabupaten Jember.
Efisiensi rantai pasokan menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh pelaku rantai pasokan untuk menilai kinerja dari kegiatan Manajemen Rantai
Pasokan. Efisiensi dalam saluran pemasaran rantai pasokan tape berfungsi untuk melihat apakah manfaat dan keuntungan dalam rantai pasokan telah tersebar
secara merata dirasakan oleh seluruh anggota rantai. Selain itu, penilaian efisiensi juga dapat digunakan untuk melihat apakah sumberdaya rantai telah dialokasikan
dengan baik ataukah masih memerlukan perbaikan dalam kerangka pelaksanaan fungsi masing-masing anggota rantai pasok. Rantai pasokan yang dibahas dalam
penelitian ini memiliki dua saluran pemasaran yakni melibatkan agroindustri tape, pedagang pengecer, dan konsumen.
1 1
Gambar 5.9 Saluran Pemasaran Tape di Kabupaten Jember Salah satu indikator yang digunakan dalam menilai kinerja efisiensi suatu
saluran rantai pemasaran adalah dengan menilai total marjin yang tercipta dalam upaya menyampaikan produk dari produsen hingga konsumen akhir. Jumlah
marjin tataniaga terbentuk dari besarnya biaya yang dikeluarkan oleh setiap pelaku rantai serta profit yang diinginkan oleh setiap pelaku rantai tersebut.
Tujuan dari manajemen rantai pasokan diantaranya adalah menyalurkan produk hingga konsumen akhir dengan harga yang kompetitif. Hal tersebut berarti bahwa
suatu rantai pasokan dapat dikatakan efisien jika segenap anggota rantai dapat melakukan biaya dan marjin tataniaga secara rasional sehingga harga produk di
tingkat konsumen menjadi kompetitif. Penilaian marjin tataniaga dalam rantai pasokan tape meliputi biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh agroindustri tape
dan pedagang pengecer. Harga yang menjadi acuan di tingkat konsumen akhir adalah harga yang ditetapkan oleh agroindustri tape atau pedagang pengecer.
Harga jual tape di tingkat agroindustri berkisar antara Rp 10000pack hingga Rp 12000pack.
Agroindustri Pedagang
Pengecer Konsumen
Konsumen
Tabel 5.9 Marjin Pemasaran Saluran Nol Tingkat
No. Lembaga Pemasaran
Harga RpPack
Share EP
Ski Sbi
1 Agroindustri a. Biaya Transportasi
163.875 b. Biaya Tenaga Kerja
92.075 c. Harga Jual
11250 100
2.27511 d. Keuntungan
10994.1 2 Konsumen
11250
Marjin Pemasaran Total
100
Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Lampiran F-I, hal 99-106
Tabel 5.9 menjelaskan tentang marjin pemasaran tape saluran nol tingkat. Saluran nol tingkat terdiri dari agroindustri tape-konsumen. Agroindustri tape
mengeluarkan biaya transportasi dan biaya tenaga kerja dalam melakukan pemasaran tape. Biaya transportasi rata-rata yang dikeluarkan untuk melakukan
pengiriman produk ke pedagang pengecer adalah sebesar Rp 164,-pak. Biaya tenaga kerja rata-rata yang digunakan untuk pengiriman tape adalah sebesar Rp
92,-pak. Harga jual rata-rata tape di Kabupaten Jember adalah Rp 11.250,-. Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa agroindustri mempunyai share keuntungan sebesar
100 karena tape dijual langsung ke konsumen. Nilai efisiensi saluran pemasaran nol tingkat adalah 2,3. Hal tersebut menunjukkan bahwa saluran pemasaran nol
tingkat efisien.
Tabel 5.10 Marjin Pemasaran Saluran Satu Tingkat
No. Lembaga
Pemasaran Harga
RpPack Share
DM π
EP Ski
Sbi Ski
Sbi
1 Agroindustri a. Biaya
Transportasi 163.875
1.05 b. Biaya
Tenaga Kerja 92.075
0.6 c. Harga Jual
11250 d. Keuntungan
10994.05 70.93
4295.4 17.7
2 Pedagang
pengecer a. Harga Beli
11250 b. Biaya
Kemasan 100
0.6 2.4
c. Biaya Tenaga Kerja
2380.85 15.4
56.02 d. Harga Jual
15500 e. Keuntungan
1769.15 11.4
41.58 71.3
3 Konsumen 15500
Marjin Pemasaran
4250 Total
82.33 17.65