Mekanisme Propagasi Gelombang Radio dan Pengaruhnya

26 Gambar 2.12 menunjukkan gelombang radio yang dipancarkan Tx terjadi pada lapisan udara ionosfer yang menghasilkan pantulan berturut-turut dengan sudut vertikal sehingga menjangkau area yang lebih luas [9]. Gambar 2.12 Gelombang Ionosfer [9]

2.8 Mekanisme Propagasi Gelombang Radio dan Pengaruhnya

Mekanisme propagasi perambatan gelombang elektromagnetik bermacam- macam, namun secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu : 1. Refleksi Refleksi adalah gejala pantulan gelombang yang disebabkan oleh berbagai benda yang dimensi permukaan benda lebih besar dari panjang gelombang. 2. Difraksi Difraksi secara umum adalah pergerakan gelombang yang dekat dengan permukaan bumi, yang cenderung mengikuti pola kelengkungan permukaan bumi. Difraksi merupakan gejala pembelokan gelombang yang disebabkan oleh berbagai Universitas Sumatera Utara 27 benda yang mempunyai bentuk sisi tidak teratur dan berdimensi jauh lebih besar dari panjang gelombang. 3. Scattering Scattering adalah gejala hamburan gelombang ke segala arah yang disebabkan oleh benda atau objek yang sama besar atau lebih kecil dari panjang gelombang. Gelombang-gelombang yang terpencar dihasilkan oleh permukaan-permukaan yang kasar atau objek lain yang menyebabkan ketidakteraturan dalam hal jalur lintasan gelombang. Didalam praktiknya, daun-daun, pepohonan, tanda-tanda penunjuk jalan raya, dan lampu rambu lalu lintas pun menyebabkan terjadinya pemancaran gelombang [5]. Pada Gambar 2.13 dijelaskan mekanisme propagasi gelombang elektromagnetik seperti refleksi, difraksi dan scattering yang dapat terjadi secara bersamaan dari Tx ke Rx diantara beberapa bangunan sekitarnya [9]. Gambar 2.13 Mekanisme Propagasi Gelombang [9] Universitas Sumatera Utara 28 Mekanisme propagasi gelombang radio pada akhirnya akan mempengaruhi penerimaan sinyal gelombang radio oleh penerima atau MS. Pengaruh akibat adanya mekanisme propagasi gelombang tersebut adalah sebagai berikut : 1. Fading Fading adalah gangguan yang disebabkan oleh adanya propagasi gelombang radio terutama refleksi atau pantulan gelombang. Hal ini disebabkan oleh adanya pantulan gelombang maka akan menyebabkan multipath sehingga sinyal dari gelombang radio akan menempuh lebih dari satu lintasan sebelum sampai ke penerima. Fading ini akan dirasakan sebagai timbul tenggelamnya suara yang terdengar oleh penerima. 2. Delay Spread Time Dispersion Multipath yang terjadi karena adanya pantulan gelombang juga akan menyebabkan delay spread atau time dispersion. Delay spread atau time dispersion ini adalah gejala penerimaan sinyal gelombang radio dengan lintasan yang berbeda- beda oleh penerima. Hal tersebut akan menyebabkan waktu kedatangan sinyal tidak sama karena panjang lintasan tersebut berbeda satu sama lain. 3. Interferensi Pengulangan frekuensi pada sistem seluler menyebabkan adanya interferensi, yaitu interferensi antara sel yang menggunakan frekuensi yang sama. Sehingga ada Universitas Sumatera Utara 29 kemungkinan sinyal yang diterima penerima juga berasal dari BTS lain yang mempunyai frekuensi yang sama dengan BTS di pusat sel dimana penerima berbeda. 4. Derau Sinyal radio yang dipancarkan dari BTS ke MS akan mengalami gangguan derau. Sumber-sumber derau yang dapat mempengaruhi sinyal radio tersebut adalah derau alami seperti derau termal, derau atmosfer, derau galaktik, derau matahari dan derau buatan manusia seperti dari fasilitas pembangkit listrik, sistem penerangan, dan derau dari mesin kenderaan bermotor. 5. Doppler shift Doppler shift merupakan perubahan frekuensi radio yang disebabkan oleh gerakan MS. Pergeseran frekuensi ini tergantung dari arah dan kecepatan MS yang akan menyebabkan modulasi frekuensi acak pada sinyal radio bergerak [9].

2.9 Pengaruh Variasi Topografi terhadap Propagasi

Dokumen yang terkait

Analisis Link Budget Pada Pembangunan Bts Rooftop Cemara IV Sistem Telekomunikasi Seluler Berbasis Gsm Studi Kasus Pt. Telkomsel

2 63 97

Analisis Link Budget Pada Pembangunan Bts Rooftop Cemara IV Sistem Telekomunikasi Seluler Berbasis Gsm Studi Kasus PT Telkomsel

5 114 97

Analisis Perhitungan Link Budget Indoor Penetration (WCDMA) Wideband Code Division Multiple Acces Dan (HSDPA) High Speed Downlink Packet Acces (Studi Kasus PT. XL AXIATA Tbk.)

3 63 66

Studi Tentang Sistem Penangkal Petir Pada BTS (Base Transceiver Station) (Aplikasi pada PT. Telkomsel - Banda Aceh)

17 124 104

Optimasi Perencanaan Jumlah Base Transceiver Station (BTS) dan Kapasitas Trafik BTS Menggunakan Pendekatan Goal Programming pada Sistem Telekomunikasi Seluler Berbasis GSM

0 1 6

PENINGKATAN KAPASITAS SEL PADA SISTEM SELULER GSM

0 0 15

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Telekomunikasi Seluler Global System for Mobile Communication (GSM) - Analisis Link Budget Pada Pembangunan Bts Rooftop Cemara Iv Sistem Telekomunikasi Seluler Berbasis Gsm Studi Kasus PT. Telkomsel

0 0 29

SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM STUDI KASUS PT TELKOMSEL Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Departemen Teknik Elektro S

0 0 21

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Telekomunikasi Seluler Global System for Mobile Communication (GSM) - Analisis Link Budget Pada Pembangunan Bts Rooftop Cemara IV Sistem Telekomunikasi Seluler Berbasis Gsm Studi Kasus PT Telkomsel

0 0 29

SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM STUDI KASUS PT TELKOMSEL Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Departemen Teknik Elektro S

0 0 21