Perilaku Makan Pemicu Terjadinya Obesitas
18
a.2. Leptin dan insulin dalam pengaturan jangka panjang keseimbangan energi.
Adiposit sel lemak berfungsi untuk tempat menyimpan lemak trigliserida, fungsi lain dari adiposit adalah
mengeluarkan hormon yaitu adipokin yang berperan untuk keseimbangan energi dan metabolisme. Adipokin dalam peran
keseimbangan energi dan metabolisme adalah leptin yang memiliki fungsi untuk regulasi berat normal tubuh. Leptin
secara spesifik berfungsi untuk penanda kenyang melalui penghantaran sinyal molekuler ke NPY. Leptin bekerja
dengan menghambat NPY perangsang nafsu makan dan merangsang pengeluaran melanokortin penekan nafsu
makan. Kontrol jangka panjang keseimbangan energi juga dipengaruhi oleh insulin. Insulin akan terangsang produksinya
jika ada peningkatan konsentrasi glukosa dan nutrien lain, peningkatan sekresi insulin tersebut menghambat sel penghasil
NPY nukleus arkuatus sehingga terjadi penekanan asupan makanan.
1
a.3. Ghrelin dan peptida YY
3-36
PYY
3-36
dalam perilaku makan jangka pendek.
Ghrelin merupakan hormon yang dihasilkan lambung yang memiliki fungsi untuk mengatur lapar, mekanisme kerja
ghrelin adalah dengan pengaktifan neuron penghasil NPY di hipotalamus sehingga merangsang nafsu makan. Peningkatan
sekresi ghrelin terjadi paling tinggi ketika sebelum makan sehingga timbul keinginan untuk makan, kemudian akan mulai
menurun saat makanan telah dimakan. PYY
3-36
memiliki mekanisme kerja dan fungsi yang berlawanan dengan ghrelin,
PYY
3-36
paling tinggi kadarnya saat setelah makan yang fungsinya adalah memberikan sinyal kenyang, mekanisme
19
kerjanya adalah dengan menghambat neuron penghasil NPY di hipotalamus.
1
a.4. Oreksin dan neuropeptida lainnya. Lateral hypotalamic area LHA dan paraventricular
hypotalamic nucleus PVN mengeluarkan pembawa pesan kimiawi sebagai respons terhadap masukan dari neuron-
neuron nukleus arkuatus. LHA menghasilkan neuropeptida oreksin
yang merupakan
stimulus asupan
makanan. Sedangkan PVN, mengeluarkan pembawa pesan kimiawi
salah satunya adalah corticotropin-releasing hormone, berfungsi untuk mengurangi nafsu makan dan asupan
makanan. Terdapat suatu bagian di batang otak yang dikenal sebagai nukleus traktus solitarius NTS yang merupakan
pusat kenyang. NTS menerima respon kenyang dari hipotalamus dan juga dari saluran cerna serta bagian lain yang
menandakan kenyang.
1
a.5. Kolesistokinin CCK berfungsi sebagai sinyal kenyang. Kolesistokinin CCK merupakan salah satu hormon yang
bekerja pada traktus gastrointestinal, dikeluarkan oleh mukosa duodenum sewaktu pencernaan berfungsi sebagai sinyal
kenyang yang akan menghambat jumlah makanan yang akan dimakan.
1
20
Gambar 2.1.10.1 Faktor endokrin dan interaksinya
Sumber: Sherwood, 2010
b. Cita rasa makanan. Gambar 2.1.10.2 Cita rasa makanan bisa mengubah sinyal dari faktor endokrin dan
interaksinya sehingga bisa yang berakibat pada peningkatan nafsu makan salah satunya.
11
c. Sensor spesifik kenyang dan efek berbagai macam asupan makanan . Gambar 2.1.10.2
Yang dimaksud dengan sensor spesifik kenyang yaitu, perasaan kenyang yang dimiliki seseorang terhadap satu jenis makanan
tetapi tidak untuk makanan yang lain. Faktor tersebut merupakan faktor penting banyaknya makanan yang dimakan dalam satu kali
makan. Banyaknya jenis, rasa, dan tampilan dari berbagai makanan