Data Digital, Sinyal Analog Data Analog, Sinyal Digital

11 DATA a b c d e f Gambar 2.2 Format Pengkodean Sinyal Digital

2.2.2 Data Digital, Sinyal Analog

Transmisi data digital dengan menggunakan sinyal analog. Contoh umum yaitu public telephone network . Device yang dipakai yaitu modem modulator demodulator yang mengubah data digital ke sinyal analog modulator dan sebaliknya mengubah sinyal analog menjadi data digital demodulator. Universitas Sumatera Utara 12 Tiga teknik dasar encoding atau modulasi untuk mengubah data digital menjadi sinyal analog: 1. ASK Amplitude-shift keying Modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu misalnya 1 Volt dan sinyal digital 0 sebagai sinyal digital dengan tegangan 0 Volt. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.3a. 2. FSK Frequency-shift keying Modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu, sementara sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu yang berbeda. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.3b. 3. PSK Phase-shift keying Modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa tertentu pula misalnya tegangan 1 Volt dengan beda fasa 0 derajat, dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan tertentu yang sama dengan nilai tegangan sinyal PSK bernilai 1, misalnya 1 Volt dengan beda fasa yang berbeda misalnya beda fasa 180 derajat. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.3c. Tiga teknik dasar encoding atau modulasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.3. Universitas Sumatera Utara 13 Gambar 2.3 Teknik Dasar Modulasi untuk Mengubah Data Digital menjadi Sinyal Analog

2.2.3 Data Analog, Sinyal Digital

Transformasi data analog ke sinyal digital, proses ini dikenal sebagai digitalisasi. Tiga hal yang paling umum terjadi setelah proses digitalisasi adalah: 1. Data digital dapat ditransmisikan menggunakan NRZ-L. 2. Data digital dapat di- encode sebagai sinyal digital memakai kode NRZ-L. Dengan demikian, diperlukan step tambahan 3. Data digital dapat diubah menjadi sinyal analog, menggunakan salah satu teknik modulasi Universitas Sumatera Utara 14 Codec Coder-decoder adalah device yang digunakan untuk mengubah data analog menjadi bentuk digital untuk transmisi, yang kemudian mendapatkan kembali data analog dari data digital tersebut. Dua teknik yang digunakan dalam codec adalah: 1. Pulse Code Modulation Dari teori sampling diketahui bahwa frekuensi sampling f S harus lebih besar atau sama dengan dua kali frekuensi tertinggi dari sinyal f H , f S ≥ 2 f H. Sinyal asal dianggap mempunyai bandwidth B maka kecepatan pengambilan sampel yaitu 2B atau 12B detik. Sampel-sampel ini diwakilkan sebagai pulsa-pulsa pendek yang amplitudo nya proporsional terhadap nilai dari sinyal asal. Proses ini dikenal sebagai pulse amplitude modulation PAM. Kemudian amplitudo tiap pulsa PAM dihampiri dengan n- bit integer, sehingga dihasilkan data PCM. Sedangkan pada receiver , prosesnya merupakan kebalikan dari proses diatas untuk memperoleh data analog. Proses PCM ini dapat dilihat pada Gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara 15 Gambar 2.4 Teknik PCM Gambar 2.5 merupakan Block Diagram dari proses PCM. Pada Block Diagram ini dapat dilihat bagaimana proses dari data analog menjadi sinyal digital. Gambar 2.5 PCM Block Diagram Universitas Sumatera Utara 16 2. Delta Code Modulation Proses dimana suatu input analog didekati dengan suatu fungsi tangga yang bergerak naik atau turun dengan satu level quantization δ pada tiap interval sampling T S , dan output nya diwakilkan sebagai suatu bit binary tunggal untuk tiap sampel 1 dihasilkan bila fungsi tangganya naik selama interval berikutnya; 0 dihasilkan untuk keadaan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6 Delta Modulation Universitas Sumatera Utara 17

2.2.4 Data Analog, Sinyal Analog