8 dimodulasi menjadi sinyal termodulasi st. Dasarnya adalah modulasi sinyal
carrier
yang dipilih sesuai dengan media transmisinya.
Ada empat kombinasi hubungan data dan sinyal, yaitu: 1 Data digital, sinyal digital
Perangkat pengkodean data digital menjadi sinyal digital lebih sederhana daripada perangkat modulasi
digital-to-analog
. 2 Data analog, sinyal digital
Konversi data analog ke bentuk digital memungkinkan pengguna perangkat transmisi dan
switching
digital. 3 Data digital, sinyal analog
Beberapa media transmisi hanya bisa merambatkan sinyal analog, misalnya
unguided
media. 4 Data analog, sinyal analog
Data analog dapat dikirimkan dalam bentuk sinyal
baseband
, misalnya transmisi suara pada saluran pelanggan PSTN.
2.2.1 Data Digital, Sinyal Digital
Data digital merupakan data yang memiliki deretan data yang memiliki ciri-ciri tersendiri. Salah satu contoh data digital adalah teks. Permasalahannya
adalah data tersebut tidak dapat langsung ditransmisikan dalam sistem komunikasi. Data tersebut harus terlebih dahulu diubah dalam bentuk biner.
Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data
binary
atau digital ditransmisikan dengan mengkodekan bit-bit data kedalam elemen-elemen sinyal.
Universitas Sumatera Utara
9 Faktor kesuksesan penerima dalam mengartikan sinyal yang datang:
a.
Ratio Signal to Noise
SN : peningkatan SN akan menurunkan
bit error rate
. b. Kecepatan data
data rate
: peningkatan data
rate
akan meningkatkan
bit error rate
kecepatan
error
pada bit c.
Bandwidth
: peningkatan
bandwidth
data meningkatkan data
rate
Hubungan ketiga faktor tersebut adalah: 1. Kecepatan data bertambah, maka kecepatan
error
pun bertambah, sehingga memungkinkan bit yang diterima
error
. 2. Kenaikan SN mengakibatkan kecepatan
error
berkurang. 3. Lebar bandwidth membesar yang diperbolehkan, kecepatan data akan
bertambah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
coding
: a. Spektrum sinyal = jumlah komponen frekuensi tinggi yang sedikit berarti
lebih hemat bandwidth transmisi b.
Clocking
= menyediakan mekanisme sinkronisasi antara
source
dan
destination
.
c.
Deteksi kesalahan = kemampuan
error detection
dapat dilakukan secara sederhana oleh skema
line coding.
d. Kekebalan terhadap interferensi sinyal dan derau = dinyatakan dalam BER e. Biaya dan kompleksitas = semakin tinggi laju pensinyalan atau laju data,
semakin besar biaya.
Universitas Sumatera Utara
10 Teknik data digital, sinyal digital terbagi atas:
1.
Non-Return to Zero
NRZ a.
NRZ-L NRZ-Level Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.2a.
1. Dua tegangan yang berbeda antara bit 1 dan bit 0 2. Tegangan konstan selama interval bit
3. Tidak ada transisi yaitu tegangan no return to zero b.
NRZ-I NRZ-Inverted Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.2b.
1. Pulsa tegangan konstan untuk durasi bit 2. Transisi = 1
3. Tidak ada transisi = 0 2.
Biphase
a.
Manchester,
dapat dilihat pada Gambar 2.2e. b. Differensial
Manchester,
dapat dilihat pada Gambar 2.2f. 3.
Multilevel Binary
a. Bipolar AMI
Suatu kode dimana binary „0‟ diwakili dengan tidak adanya line
sinyal dan binary „1‟ diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.2c.
b. Pseudoternary
Suatu kode dimana binary 1 diwakili oleh ketiadaan
line
sinyal dan
binary
0 oleh pergantian pulsa-pulsa positif dan negatif. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.2d.
Universitas Sumatera Utara
11
DATA
a
b
c
d
e
f
Gambar 2.2 Format Pengkodean Sinyal Digital
2.2.2 Data Digital, Sinyal Analog