Jenis dan Sumber Data Populasi dan Sampel Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukurannya

BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian event study yang berbasis pengujian hipotesis hypothesis testing. Dalam penelitian ini diuji apakah average abnormal return pada periode sebelum event Idul Fitri September 2010 lebih besar dari average abnormal return pada periode setelah event Idul Fitri September 2010 dan diuji apakah average abnormal return pada bulan event September 2010 lebih besar dari average abnormal return pada bulan non event September 2009. Bulan non event adalah sebagai pembanding. Penelitian ini adalah penelitian dengan data sekunder yaitu penelitian yang mendasarkan pada data sekunder yang diambil dan dikutip dari data yang sudah ada dan tersedia pada objek yang diteliti. Untuk memahami periode data yang akan diamati dijelaskan pada Gambar 3.1 berikut: Gambar 3.1 Periode penelitian Data tersebut kemudian diolah sehingga didapatkan suatu hasil yang dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan kerangka jawaban bagi hipotesis yang telah ditentukan dan selanjutnya ditarik kesimpulan dari jawaban tersebut, apakah akan mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data saham yang terkategori LQ45 dan pergerakan harga saham yang terkategori LQ45 pada bulan September 2010 dan September 2009. Data saham yang terkategori LQ45 diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.com , sedangkan data Idul Fitri H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H+1 H+2 H+3 H+4 H+5 Pre Period Post Period Estimation Period September 2009 September 2008 Test Period mengenai pergerakan harga saham yang terkategori LQ45 diperoleh dari situs www.yahoofinance.com .

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah saham-saham yang masuk dalam kelompok LQ45 untuk periode September 2010. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Kriteria-kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Saham-saham yang terdaftar pada LQ45 pada September 2010 dan September 2009. Kriteria ini dipilih agar data yang digunakan dalam penelitian konsisten dengan periode penelitian. b. Saham-saham yang mempunyai beta positif. Kriteria ini dipilih karena saham-saham yang memiliki beta positif merupakan saham yang memiliki hubungan yang positif antara return saham dengan return pasar. Sehingga apabila pasar berfluktuasi naik maka saham tersebut akan memberikan keuntungan sebesar nilai beta. Sedangkan saham dengan beta negatif tidak dimasukkan kriteria karena saham dengan beta negatif memiliki hubungan yang negatif antara return dengan return pasar. Artinya apabila pasar berfluktuasi naik maka saham tersebut akan berfluktuasi turun yang mengakibatkan investor menderita kerugian.

3.4 Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukurannya

Definisi operasional variabel digunakan untuk mempermudah pemahaman dalam proses analisis data dan membatasi permasalahan dalam penelitian ini. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah abnormal return. Dalam penelitian ini abnormal return digunakan sebagai ukuran reaksi pasar terhadap adanya suatu kejadian atau event yang berpengaruh terhadap pasar modal. Dengan adanya suatu event yang mempengaruhi pasar modal dapat diketahui dari besarnya nilai abnormal return yang terjadi baik sebelum event terjadi ataupun setelah event terjadi. Besarnya nilai dari abnormal return dinyatakan dengan skala rasio.

3.5 Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis