Tampilan OTDR Untuk sistem Secara Umum Mekanisme Kerja OTDR

48 Berdasarkan mekanisme kerja di atas dapat ditentukan beberapa parameter atau karakteristik yang dapat diukur pada OTDR antara lain jarak, dari jarak kita dapat melihat titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan. Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link. Atenuasi dari serat dalam suatu link, dan yang terakhir refleksi return loss dari suatu event [7].

2.12 Tampilan OTDR Untuk sistem Secara Umum

OTDR dapat mengenali pantulan-pantulan Fresnel dan loss-loss yang terjadi. Dengan informasi ini, dapat ditarik kesimpulan mengenai bentuk tampilan beberapa kondisi penelusuran OTDR sebagaimana yang nampak pada Gambar 2.11. Gambar 2.11 Tektronix NetTek Analyzer Series Mini-OTDR

1. Konektor

Pasangan konektor akan menghasilkan kenaikan loss daya dan pantulan- pantulan Fresnel akibat dari penggosokan ujung fiber. 49

2. Sambungan Fusi

Sambungan-sambungan fusi tidak mengakibatkan pantulan Fresnel sebagaimana potongan ujung-ujung fiber yang difusikan ke dalam seutas fiber tunggal. Namun, sambungan-sambungan ini menunjukkan loss daya. Secara aktual sambungan fusi yang berkualitas baik akan sulit untuk menyorot karena loss yang rendah. Setiap tanda dari pantulan Fresnel merupakan tanda yang pasti mengenai sambungan fusi yang sangat buruk.

3. Sambungan Mekanik

Sambungan-sambungan mekanik nampak serupa dengan sambungan fusi yang berkualitas buruk. Fiber-fiber tentunya memiliki ujung-ujung terpotong namun pantulan Fresnelnya dapat dihindari dengan penggunaan gel sepadan indeks index matching gel di dalam sambungan. Loss yang diharapkan adalah serupa dengan sambungan-sambungan fusi yang paling sedikit dapat diterima.

4. Kerugian Pelengkungan Bend Loss

Ini adalah kehilangan daya loss of power di sekitar lengkungan. Jika loss tersebut dilokalisasi semaksimal mungkin, hasilnya tidak akan dapat dibedakan antara sambungan fusi atau mekanik, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.12. 50 Gambar 2.11 Tampilan Backscatter pada OTDR

2.13 Mekanisme Kerja OTDR

OTDR Optical Time Domain Reflectometer merupakan salah satu peralatan utama yang digunakan dalam uji akhir kabel serat optik. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari satu ujung ke ujung lainnya. OTDR dipakai untuk mendapatkan gambaran visual dari redaman serat optik sepanjang sebuah link yang diplot pada sebuah layar dengan jarak yang digambarkan pada sumbu X dan redaman pada sumbu Y. Adapun mekanisme kerja OTDR sebagai berikut : 1. Sinyal-sinyal cahaya dimasukkan kedalam serat. 2. Sebagian sinyal dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima. 3. Sinyal balik yang diterima akan dinyatakan sebagai loss. 4. Waktu tempuh sinyal digunakan untuk menghitung jarak. Berdasarkan mekanisme kerja diatas dapat ditentukan beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR yaitu : 51 1. Jarak yaitu dalam hal ini titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan. 2. Loss yaitu loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link. 3. Atenuasi yaitu atenuasi dari serat dalam suatu link. 4. Refleksi yaitu besar refleksi return loss dari suatu event. 52

BAB III PENGUKURAN RUGI-RUGI DAYA TRANSMISI

3.1 Umum

Pada sistem transmisi serat optik, cahaya yang merambat sepanjang serat optik akan mengalami peredaman, sehingga di ujung jauh sisi penerima kekuatan cahaya akan menjadi lemah. Disisi lain kekuatan cahaya dari dioda laser terbatas dan photodetector memiliki sensitifitas tertentu untuk dapat mendeteksi sinyal optik. Oleh karena itu untuk dapat mengoperasikan sistem telekomunikasi, rugi-rugi optik total loss harus dibuat pada level yang lebih tinggi dari level sensitivitas yang dimiliki oleh photodetector. Level rugi-rugi optik yang diperbolehkan sudah ditentukan untuk masing-masing sistem telekomunikasi. Dalam pelaksanaan uji akhir kabel optik dimaksudkan untuk mengukur besarnya total loss, yaitu merupakan penjumlahan dari cable loss, splicing loss dan connector loss. Demikian juga untuk setiap sambungan harus diukur nilai loss-nya, apakah masih dibawah standar nilai splicing loss yang diperbolehkan. Nilai redaman untuk fusion splice loss maksimum 0,05 dB, sedangkan nilai redaman untuk mechanical splice loss maksimum 0,2 dB. Nilai redaman untuk connector maksimum 0,5 dB rata-rata sedangkan nilai redaman untuk connector secara individual adalah maksimum 0,07 dB.