KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI KREATIFITAS BELAJAR DAN INTENSITAS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN Kemandirian Belajar Ditinjau Dari Kreatifitas Belajar Dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Pada Siswa Kelas X Akuntansi Mata Pelajaran Ips Di Smk N 1 Klaten
KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI KREATIFITAS BELAJAR
DAN INTENSITAS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN
PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI MATA
PELAJARAN IPS DI SMK N 1 KLATEN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Diajukan Oleh :
NIKEN DYAH AYU FITRIANA
A 210 120131
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
i
ii
KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI KREATIFITAS BELAJAR
DAN INTENSITAS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN PADA SISWA
KELAS X AKUNTANSI MATA PELAJARAN IPS DI SMK N 1 KLATEN
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui 1) Pengaruh kreatifitas belajar
terhadap kemandirian belajar siswa kelas X Akuntansi SMK N 1 Klaten. 2)
Pengaruh intensitas pemanfaatan perpustakaan terhadap kemandirian belajar siswa
kelas X Akuntansi SMK N 1 Klaten. 3) Pengaruh kreatifitas belajar dan intensitas
pemanfaatan perpustakaan terhadap kemandirian belajar siswa kelas X Akuntansi
SMK N 1 Klaten.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif.Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas X Akuntansi SMK N 1 Klaten.Teknik pengambilan
sampel menggunakan Sample Porposional Random Sampling yaitu sebanyak 143
responden. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi.
Angket sebelumnya telah diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas.
Teknik analisis data yang digunakan adalah prasyarat analisis menggunakan uji
normalitas dan uji linearitas, sedangkan uji hipotesis mengunakan uji regresi linier
berganda, uji F, uji t, uji R2, dan sumbangan relative dan efektif.
Hasil persamaan regresi memperoleh persamaan regresi kreatifitas belajar yaitu Y
= 14,085 + 0,346X1 + 0,452X2. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1)
Kreatifitas belajar berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa. Hal
ini terbukti dari hasil uji t yang mempeoleh thitung> ttabel (5,080 > 1,985); 2)
Intensitas pemanfaatan perpustakaan berpengaruh signifikan terhadap
kemandirian belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitung
> ttabel (6,674 > 1,985); 3) Kreatifitas belajar dan intensitas pemanfaatan
perpustakaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kemandirian
belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh Fhitung> Ftabel
(52,156 > 3,090). Hasil uji koefisien determinasi diperoleh R2 = 0,518, yang
artinya diartikan bahwa 51,8% perubahan/variasi variabel Y (Kemandirian
Belajar) dikarenakan oleh adanya perubahan/variasi variabel X (Kreatifitas
Belajar dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan) sedangkan 48,2% sisanya
dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain yang tidak masuk dalan model
lain dan sebagainya.
Kata Kunci: kemandirian
pemanfaatan perpustakaan.
belajar
siswa, kreatifitas
belajar, intensitas
ABSTRACT
The purpose of this study are : 1) Creativity effect of learning on student learning
independence class X Accounting SMK N 1 Klaten. 2) The influence of the
intensity of use ofnthe library to the independence of student learning class X
Accounting SMK N 1 Klaten. 3) Influence learning creativity and intensity of use
1
of the library to the independence of student learning class X Accounting SMK N
1 Klaten.
This study uses quantitative methods associative. The population in this study
were all students of class X accounting SMK N 1 Klaten. The sampling technique
used Proporsional Sample random Sampling that as many as 143 respondents.
Necessary dataobtained through questionnaires and documentation. The
questionnaire has previously been tested and tested for validity and reliability
were tested. Data analysis technique used is the prerequisite analysis using
normality test and linearity test, whereas hypothesis testing using multiple linear
regression, F test, t-test, R2, and the relative contribution and effective.
The results of the regression equation obtained regression independent learning
that Y = 14,085 + 0,346X1 + 0,452X2. The conclusion of this study were: 1)
Learning creativity significant effect on student learning independence. This is
evident from the test result were obtained t thitung> ttabel (5,080 > 1,985); 2)
Intensity of use the library significant incluence the independence student
learning. This is evident from the test result were obtained t thitung > ttabel (6,674 >
1,985); 3) Creativity and intensisty of use of the library studying together
significant effect on student learning independence. This isevident from the test
resut were obtained F Fhitung> Ftabel (52,156 > 3,090). Coefficient determination
test result obtained R2 = 0,518, meaning that 51,8% mean change / variation Y
(Independent Learning) caused by the change / variation of the variable X (
Learning Creativity and Intensity of Library Use), while 48,2% the rest is to
changes in other variables not included in other models and so forth.
Keywords: independent learning, learning creativity, the intensity of the use of
libraries.
1. PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan, tenaga pengajar (pendidik) atau yang biasa
disebut guru, merupakan salah satu faktor penting dalam prses belajar
mengajar. Guru yang professional diharapkan memiliki keahlian dan
kemampuan yang dapat diandalkan untuk mengikuti segala perkembangan
teknologi dan informasi yang ada di dunia sebagai tambahan pengetahuan
untuk anak didik atau siswanya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat,
menuntut adanya usaha peningkatan kualitas di bidang pendidikan. Dunia
pendidikan diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia yang aktif,
kreatif, dinamis, dan cepat tanggap terhadap perubahan. Pendidikan memiliki
tanggung jawab terbesar dan menjadi tumpuan bangsa untuk terciptanya
manusia-manusia cakap, mandiri, berbudaya, dan bertakwa kepada Tuhan
2
Yang Maha Esa serta dapat membangun dirinya sendiri untuk lebih baik dan
yang terpenting adalah ikut andil dalam membangun bangsa dan negaranya.
Kemandirian belajar siswa dapat diketahui melalui ada tidaknya
keinginan siswa untuk belajar mencari hal-hal baru dan tidak hanya tergantung
pada apa yang disampaikan oleh guru. Kemandirian belajar siswa dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor dari siswa itu sendiri khususnya kreatifitas
belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan. Belajar akan dapat
memberikan suatu perubahan dalam diri seseorang, karena belajar bersifat
untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi pada seorang
siswa yang mengikuti proses pembelajaran dalam persekolahan. Seseorang
yang melalui proses belajar pasti akan terwujud jiwa mandiri, karena dengan
belajar dapat merubah sikap untuk dapat berdiri sendiri. Perubahan sikap
dimana seseorang itu dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain
dalam proses pembelajaran inilah yang disebut dengan kemandirian belajar.
Kemandirian belajar terdiri dari dua kata, yakni kemandirian dan belajar.
Agar lebih mudah dipahami secara mendalam tentang pengertian kemandirian
belajar, peneliti akan menjabarkan makna dari dua kata tersebut. Melihat
generasi muda pada saat ini masih belum diketahui pasti apakah semuanya
rata-rata mempunyai kemndirian dalam belajar, itulah yang akhirnya
menimbulkan kesenjangan dalam pendidikan. Kemandirian belajar pada
dasarnya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu faktor psikologis,
faktor fisiologis, dan faktor lingkungan. Faktor psikologis misalnya
intelegensi, bakat, dan minat. Faktor fisiologis misalnya sakit dan cacat tubuh,
sedangkan faktor lingkungan dapat dicontohkan sebagai lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan suasana rumah. Faktanya seseorang yang tidak
mempunyai kemandirian pasti tidak akan bisa berdiri sendiri dan tidak akan
timbul suatu kepercayaan diri dalam menghadapi kehidupan khususnya dalam
kehidupan di dunia pendidikan. Menurut Mujiman (2007:1) “Belajar mandiri
adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motivasi mengenai suatu
kompetensi yang dimiliki”. Bagi pesrta didik yang kedepannya merupakan
generasi penerus bangsa sangat diharapkan dapat menumbuhkan sikap mandiri
3
dan mempunyai semangat yang kuat untuk meningkatkan kualitas mutu
pendidikan di Indonesia dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Seseorang
yang
ingin
mempunyai
kemandirian
dalam
proses
pembelajaran harus bisa untuk bersikap kreatif, karena dengan mempunyai
kreatifitas maka seseorang itu dapat mengembangkan ide-ide yang dimiliki
sehingga siswa tidak hanya menerima apa saja yang diberikan oleh guru tetapi
dapat memberikan sumbangan yang sifatnya membangun. Menurut Drevdahl
(dalam Elizabeth B. Hurlock, 2004:4): “Kreatifitas adalah kemampuan
seseorang untuk dapat menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja
yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya”.
Berdasrkan uraian tentang kreatifitas di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa
kreatifitas adalah suatu sikap yang dimiliki oleh seseorang yang mana sikap
tersebut mampu menciptakan suatu eksperimen-eksperimen yang sifatnya
baru.
Selain kreatifitas belajar yang juga menjadi salah satu faktor pendukung
dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa yaitu intensitas pemanfaatan
perpustakaan sekolah. Keberadaan perpustakaan sekolah mempunyai peran
yang sangat penting. Perpustakaan sekolah dituntut untuk mampu mengetahui
dan mengakomodasi kepentingan serta kebutuhan siswa sehubungan dengan
kegiatan
studinya
dan
juga
memperluas
wawasan
pengetahuannya.
Perpustakaan juga perlu diperhatikan sebagai salah satu unsur pendidikan
karena perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku, sedangkan buku dikaitkan
dengan kegiatan belajar. Siawa yang tidak memiliki buku-buku pengangan
dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan cara meminjam atau
membaca buku di perpustakaan sekolah.
4
Peranan perpustakaan di dalam pendidikan sangat penting untuk
membantu terselenggaranya pendidikan dengan baik. Dengan demikian
sasaran dan tujuan operasional dari perpustakaan sekolah untuk memperkaya,
mendukung, memberikan kekuatan dan mengupayakan penerapan program
pendidikan yang memenuhi setiap kebutuhan siswa, disamping itu mendorong
dan memungkinkan tiap siswa mengoptimalkan potensi sebagai pelajar.
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk menyimpan bahanbahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah
diharapkan dapat membantu murid-murid dalam menyelesaikan tugas dalam
proses pembelajaran. Oleh sebab itu bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan
harus dapat menunjang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah pada intinya adalah untuk
belajar. Baik belajar mengenai mata pelajaran yang di ajarkan di kelas maupun
belajar buku-buku lain yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran di
kelas yang sifatnya hiburan, sehingga apabila diperhatikan dengan seksama,
kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah mempunyai bermacam-macam
tujuan, antara lain siswa tersebut benar-benar ingin belajar, menelusuri bukubuku perpustakaan sekolah, memperoleh informasi, bahkan ada juga siswa
yang mengisi waktu senggangnya atau kunjungannya ke perpustakaan sekolah
hanya bersifat rekreatif. Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari
komponen
pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya di
lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai penunjang
kegiatan siswa, membantu siswa dan guru dalam memacu tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah.
Kreatifitas belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah
merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar.
Siswa yang mempunyai kreatifitas dalam belajar akan mampu mencari sumber
belajar yang dibutuhkannya tanpa bimbingan dari guru dengan memanfaatkan
perpustakaan sekolah. Siswa sewaktu-waktu dapat mengunjungi perpustakaan
sekolah untuk mencari bahan-bahan referensi guna memudahkan siswa dalam
5
memahami materi dan membantu menyelesaikan tugas belajarnya sehingga
siswa akan memperoleh tujuan belajar yang sesungguhnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI
KREATIFITAS
BELAJAR
DAN
INTENSITAS
PEMANFAATAN
PERPUSTAKAAN PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI MATA
PELAJARAN IPS DI SMK N 1 KLATEN”
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa Pendidikan Akuntansi
angkatan tahun 2014/2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.Penelitian ini termasuk jenis penelitian
asosiatif karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
atau hubungan antar variabel atau lebih. Pendekatan penelitian ini adalah
kuantitatif. Jadi penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kuantitatif.
Pengambilan sampel menurut Sugiyono (2011:81), “sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Penentuan
jumlah populasi sebanyak 143 mahasiswa jadi diperoleh sampel 100
mahasiswa dengan taraf signifikasi 5%.
Menurut Sugiyono (2011:81), “sampling adalah merupakan teknik
pengambilan sampel”.penelitian ini menggunakan proporsional samplingcara
undian. Dalam random sampling setiap kelas pada populasi diberikan
kesempatan untuk dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen yang berupa item-item pernyataan dalam bentuk
angket yang sebelumnya diuji cobakan pada subjekuji coba sebanyak 20
mahasiswa yang tidak menjadi sampel dalam penelitian. Hasil coba instrumen
dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.Hasil dari
pengumpulan data kemudian diuji dengan teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi linear berganda, uji t, uji F, uji R2, dan sumbangan
relatif dan efektif.
6
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh cara belajar dan tanggapan ketrampilan mengajar dosen terhadap
kesulitan belajar mahasiswa meliputi analisis regresi linear berganda, uji t, uji
F, koefisien determinasi, sumbangan relatif, dan sumbangan efektif.
Analisis Regresi Linear Berganda
Rangkuman Hasil Regresi Linear Berganda
Model
B
T
(Constant)
14,085
Kreatifitas Belajar
0,346
5,080
Intensitas Pemanfaatan
0,452
6,674
Perpustakaan
Sumber :Hasil pengelolaan data SPSS versi 21.00
Sig.
0,000
0,000
Berdasarkan tabel rangkuman hasil uji regresi berganda
diperoleh
persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 14,085+ 0,346X1+ 0,452X2
Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari t hitung = 5,080> ttabel =
1,985, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan
Kreatifitas Belajar terhadap Kemandirian Belajar Siswa. Dari hasil ini
menunjukkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan “Ada pengaruh
kreatifitas belajar siswa terhadap kemandirian belajar siswa kelas X
Akuntansi SMK N 1 Klaten” terbukti kebenarannya.
Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari t hitung = 6,674> ttabel =
1,985, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan
Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
terhadap Kemandirian Belajar
Siswa. Dari hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis 2 yang menyatakan
“Ada pengaruh intensitas pemanfaatan perpustakaan terhadap kemandirian
belajar siswa kelas X Akuntansi SMK N 1 Klaten” terbukti kebenarannya.
Dengan didapatnya F hitung = 52,156 > Ftabel = 3,090, maka Ho
ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan
Kreatifitas Belajar (X 1) dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan (X2)
terhadap Kemandirian Belajar Siswa. Dari hasil ini menunjukkan bahwa
7
hipotesis 3 yang menyatakan “Ada pengaruh kreatifitas belajar dan
intensitas pemanfaatan perpustakaan terhadap kemandirian belajar siswa
kelas X SMK N 1 Klaten” terbukti kebenarannya.
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui berapa
besar variasi Y yang dapat dijelaskan oleh variasi X, yaitu untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh Kreatifitas Belajar (X 1) dan
Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan (X 2) terhadap Kemandirian
Belajar Siswa (Y) secara bersama-sama. Dari hasil perhitungan
komputer program SPSS versi 21.00 diperoleh R 2 = 0,518, ini dapat
diartikan bahwa 51,8% perubahan/variasi Y (Kemandirian Belajar
Siswa)
dikarenakan
(Kreatifitas
Belajar
oleh
adanya
dan
Intensitas
perubahan/variasi
Pemanfaatan
variabel
X
Perpustakaan)
sedangkan 48,2% sisanya dikarenakan oleh adanya perubahan variabel
lain yang tidak masuk dalam model lain dan sebagainya.
Berdasarkan hasil sumbangan relatif hasil perhitungan SR Kreatifitas
Belajar (X1) sebear 39,9% dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
(X2) sebesar 60,1%.Sedangkan Sumbangan Efektif (SE) untuk
Kreatifitas Belajar (X1) sebear 20,66% dan Intensitas Pemanfaatan
Perpustakaan (X2) sebesar 31,12%.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh koefisien
Kreatifitas Belajar sebesar 0,346 dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
sebesar 0,452, ini membuktikan bahwa variabel Kreatifitas Belajar dan
Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan mempunyai pengaruh terhadap
Kemandirian Belajar Siswa.
Dari hasil uji t diperoleh thitung untuk variabel Kreatifitas Belajar
sebesar 5,080 sedangkan t tabel sebesar 1,985, maka Ho ditolak sehingga ada
pengaruh yang signifikan antara Kreatifitas Belajar terhadap Kemandirian
Belajar Siswa secara individu. Ini membuktikan bahwa hipotesis pertama
yang menyatakan “Ada pengaruh yang signifikan antara Kreatifitas Belajar
8
terhadap
Kemandirian Belajar Siswa siswa kelas X program keahlian
akuntansi di SMK Negeri 1 Klaten”.
Dari hasil uji t diperoleh thitung untuk variabel Intensitas Pemanfaatan
Perpustakaan sebesar
ditolak
sehingga
ada
6,674 sedangkan ttabel
pengaruh
Pemanfaatan Perpustakaan
yang
sebesar 1,985, maka Ho
signifikan
antara
Intensitas
terhadap Kemandirian Belajar Siswa secara
individu. Ini membuktikan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan “Ada
pengaruh yang signifikan antara Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
terhadap Kemandirian Belajar Siswa siswa kelas X program keahlian
akuntansi di SMK Negeri 1 Klaten”.
Dari hasil analisis uji F diperoleh F hitung = 52,156 > Ftabel = 3,090, maka
Ho ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan
Kreatifitas Belajar (X 1), Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
(X 2)
terhadap Kemandirian Belajar Siswa. Dari hasil ini menunjukkan bahwa
hipotesis ketiga yang menyatakan “Ada pengaruh yang signifikan antara
Kreatifitas Belajar dan hubungan interpersonal terhadap Kemandirian Belajar
Siswa siswa kelas X program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Klaten”.
DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth B.Hurlock, 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Grasindo.
Haris Mudjiman, 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri.
Yogyakarta: Mitra Lendika.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
9
DAN INTENSITAS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN
PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI MATA
PELAJARAN IPS DI SMK N 1 KLATEN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Diajukan Oleh :
NIKEN DYAH AYU FITRIANA
A 210 120131
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
i
ii
KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI KREATIFITAS BELAJAR
DAN INTENSITAS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN PADA SISWA
KELAS X AKUNTANSI MATA PELAJARAN IPS DI SMK N 1 KLATEN
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui 1) Pengaruh kreatifitas belajar
terhadap kemandirian belajar siswa kelas X Akuntansi SMK N 1 Klaten. 2)
Pengaruh intensitas pemanfaatan perpustakaan terhadap kemandirian belajar siswa
kelas X Akuntansi SMK N 1 Klaten. 3) Pengaruh kreatifitas belajar dan intensitas
pemanfaatan perpustakaan terhadap kemandirian belajar siswa kelas X Akuntansi
SMK N 1 Klaten.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif.Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas X Akuntansi SMK N 1 Klaten.Teknik pengambilan
sampel menggunakan Sample Porposional Random Sampling yaitu sebanyak 143
responden. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi.
Angket sebelumnya telah diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas.
Teknik analisis data yang digunakan adalah prasyarat analisis menggunakan uji
normalitas dan uji linearitas, sedangkan uji hipotesis mengunakan uji regresi linier
berganda, uji F, uji t, uji R2, dan sumbangan relative dan efektif.
Hasil persamaan regresi memperoleh persamaan regresi kreatifitas belajar yaitu Y
= 14,085 + 0,346X1 + 0,452X2. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1)
Kreatifitas belajar berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa. Hal
ini terbukti dari hasil uji t yang mempeoleh thitung> ttabel (5,080 > 1,985); 2)
Intensitas pemanfaatan perpustakaan berpengaruh signifikan terhadap
kemandirian belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitung
> ttabel (6,674 > 1,985); 3) Kreatifitas belajar dan intensitas pemanfaatan
perpustakaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kemandirian
belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh Fhitung> Ftabel
(52,156 > 3,090). Hasil uji koefisien determinasi diperoleh R2 = 0,518, yang
artinya diartikan bahwa 51,8% perubahan/variasi variabel Y (Kemandirian
Belajar) dikarenakan oleh adanya perubahan/variasi variabel X (Kreatifitas
Belajar dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan) sedangkan 48,2% sisanya
dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain yang tidak masuk dalan model
lain dan sebagainya.
Kata Kunci: kemandirian
pemanfaatan perpustakaan.
belajar
siswa, kreatifitas
belajar, intensitas
ABSTRACT
The purpose of this study are : 1) Creativity effect of learning on student learning
independence class X Accounting SMK N 1 Klaten. 2) The influence of the
intensity of use ofnthe library to the independence of student learning class X
Accounting SMK N 1 Klaten. 3) Influence learning creativity and intensity of use
1
of the library to the independence of student learning class X Accounting SMK N
1 Klaten.
This study uses quantitative methods associative. The population in this study
were all students of class X accounting SMK N 1 Klaten. The sampling technique
used Proporsional Sample random Sampling that as many as 143 respondents.
Necessary dataobtained through questionnaires and documentation. The
questionnaire has previously been tested and tested for validity and reliability
were tested. Data analysis technique used is the prerequisite analysis using
normality test and linearity test, whereas hypothesis testing using multiple linear
regression, F test, t-test, R2, and the relative contribution and effective.
The results of the regression equation obtained regression independent learning
that Y = 14,085 + 0,346X1 + 0,452X2. The conclusion of this study were: 1)
Learning creativity significant effect on student learning independence. This is
evident from the test result were obtained t thitung> ttabel (5,080 > 1,985); 2)
Intensity of use the library significant incluence the independence student
learning. This is evident from the test result were obtained t thitung > ttabel (6,674 >
1,985); 3) Creativity and intensisty of use of the library studying together
significant effect on student learning independence. This isevident from the test
resut were obtained F Fhitung> Ftabel (52,156 > 3,090). Coefficient determination
test result obtained R2 = 0,518, meaning that 51,8% mean change / variation Y
(Independent Learning) caused by the change / variation of the variable X (
Learning Creativity and Intensity of Library Use), while 48,2% the rest is to
changes in other variables not included in other models and so forth.
Keywords: independent learning, learning creativity, the intensity of the use of
libraries.
1. PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan, tenaga pengajar (pendidik) atau yang biasa
disebut guru, merupakan salah satu faktor penting dalam prses belajar
mengajar. Guru yang professional diharapkan memiliki keahlian dan
kemampuan yang dapat diandalkan untuk mengikuti segala perkembangan
teknologi dan informasi yang ada di dunia sebagai tambahan pengetahuan
untuk anak didik atau siswanya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat,
menuntut adanya usaha peningkatan kualitas di bidang pendidikan. Dunia
pendidikan diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia yang aktif,
kreatif, dinamis, dan cepat tanggap terhadap perubahan. Pendidikan memiliki
tanggung jawab terbesar dan menjadi tumpuan bangsa untuk terciptanya
manusia-manusia cakap, mandiri, berbudaya, dan bertakwa kepada Tuhan
2
Yang Maha Esa serta dapat membangun dirinya sendiri untuk lebih baik dan
yang terpenting adalah ikut andil dalam membangun bangsa dan negaranya.
Kemandirian belajar siswa dapat diketahui melalui ada tidaknya
keinginan siswa untuk belajar mencari hal-hal baru dan tidak hanya tergantung
pada apa yang disampaikan oleh guru. Kemandirian belajar siswa dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor dari siswa itu sendiri khususnya kreatifitas
belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan. Belajar akan dapat
memberikan suatu perubahan dalam diri seseorang, karena belajar bersifat
untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi pada seorang
siswa yang mengikuti proses pembelajaran dalam persekolahan. Seseorang
yang melalui proses belajar pasti akan terwujud jiwa mandiri, karena dengan
belajar dapat merubah sikap untuk dapat berdiri sendiri. Perubahan sikap
dimana seseorang itu dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain
dalam proses pembelajaran inilah yang disebut dengan kemandirian belajar.
Kemandirian belajar terdiri dari dua kata, yakni kemandirian dan belajar.
Agar lebih mudah dipahami secara mendalam tentang pengertian kemandirian
belajar, peneliti akan menjabarkan makna dari dua kata tersebut. Melihat
generasi muda pada saat ini masih belum diketahui pasti apakah semuanya
rata-rata mempunyai kemndirian dalam belajar, itulah yang akhirnya
menimbulkan kesenjangan dalam pendidikan. Kemandirian belajar pada
dasarnya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu faktor psikologis,
faktor fisiologis, dan faktor lingkungan. Faktor psikologis misalnya
intelegensi, bakat, dan minat. Faktor fisiologis misalnya sakit dan cacat tubuh,
sedangkan faktor lingkungan dapat dicontohkan sebagai lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan suasana rumah. Faktanya seseorang yang tidak
mempunyai kemandirian pasti tidak akan bisa berdiri sendiri dan tidak akan
timbul suatu kepercayaan diri dalam menghadapi kehidupan khususnya dalam
kehidupan di dunia pendidikan. Menurut Mujiman (2007:1) “Belajar mandiri
adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motivasi mengenai suatu
kompetensi yang dimiliki”. Bagi pesrta didik yang kedepannya merupakan
generasi penerus bangsa sangat diharapkan dapat menumbuhkan sikap mandiri
3
dan mempunyai semangat yang kuat untuk meningkatkan kualitas mutu
pendidikan di Indonesia dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Seseorang
yang
ingin
mempunyai
kemandirian
dalam
proses
pembelajaran harus bisa untuk bersikap kreatif, karena dengan mempunyai
kreatifitas maka seseorang itu dapat mengembangkan ide-ide yang dimiliki
sehingga siswa tidak hanya menerima apa saja yang diberikan oleh guru tetapi
dapat memberikan sumbangan yang sifatnya membangun. Menurut Drevdahl
(dalam Elizabeth B. Hurlock, 2004:4): “Kreatifitas adalah kemampuan
seseorang untuk dapat menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja
yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya”.
Berdasrkan uraian tentang kreatifitas di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa
kreatifitas adalah suatu sikap yang dimiliki oleh seseorang yang mana sikap
tersebut mampu menciptakan suatu eksperimen-eksperimen yang sifatnya
baru.
Selain kreatifitas belajar yang juga menjadi salah satu faktor pendukung
dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa yaitu intensitas pemanfaatan
perpustakaan sekolah. Keberadaan perpustakaan sekolah mempunyai peran
yang sangat penting. Perpustakaan sekolah dituntut untuk mampu mengetahui
dan mengakomodasi kepentingan serta kebutuhan siswa sehubungan dengan
kegiatan
studinya
dan
juga
memperluas
wawasan
pengetahuannya.
Perpustakaan juga perlu diperhatikan sebagai salah satu unsur pendidikan
karena perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku, sedangkan buku dikaitkan
dengan kegiatan belajar. Siawa yang tidak memiliki buku-buku pengangan
dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan cara meminjam atau
membaca buku di perpustakaan sekolah.
4
Peranan perpustakaan di dalam pendidikan sangat penting untuk
membantu terselenggaranya pendidikan dengan baik. Dengan demikian
sasaran dan tujuan operasional dari perpustakaan sekolah untuk memperkaya,
mendukung, memberikan kekuatan dan mengupayakan penerapan program
pendidikan yang memenuhi setiap kebutuhan siswa, disamping itu mendorong
dan memungkinkan tiap siswa mengoptimalkan potensi sebagai pelajar.
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk menyimpan bahanbahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah
diharapkan dapat membantu murid-murid dalam menyelesaikan tugas dalam
proses pembelajaran. Oleh sebab itu bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan
harus dapat menunjang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah pada intinya adalah untuk
belajar. Baik belajar mengenai mata pelajaran yang di ajarkan di kelas maupun
belajar buku-buku lain yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran di
kelas yang sifatnya hiburan, sehingga apabila diperhatikan dengan seksama,
kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah mempunyai bermacam-macam
tujuan, antara lain siswa tersebut benar-benar ingin belajar, menelusuri bukubuku perpustakaan sekolah, memperoleh informasi, bahkan ada juga siswa
yang mengisi waktu senggangnya atau kunjungannya ke perpustakaan sekolah
hanya bersifat rekreatif. Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari
komponen
pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya di
lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai penunjang
kegiatan siswa, membantu siswa dan guru dalam memacu tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah.
Kreatifitas belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah
merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar.
Siswa yang mempunyai kreatifitas dalam belajar akan mampu mencari sumber
belajar yang dibutuhkannya tanpa bimbingan dari guru dengan memanfaatkan
perpustakaan sekolah. Siswa sewaktu-waktu dapat mengunjungi perpustakaan
sekolah untuk mencari bahan-bahan referensi guna memudahkan siswa dalam
5
memahami materi dan membantu menyelesaikan tugas belajarnya sehingga
siswa akan memperoleh tujuan belajar yang sesungguhnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI
KREATIFITAS
BELAJAR
DAN
INTENSITAS
PEMANFAATAN
PERPUSTAKAAN PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI MATA
PELAJARAN IPS DI SMK N 1 KLATEN”
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa Pendidikan Akuntansi
angkatan tahun 2014/2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.Penelitian ini termasuk jenis penelitian
asosiatif karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
atau hubungan antar variabel atau lebih. Pendekatan penelitian ini adalah
kuantitatif. Jadi penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kuantitatif.
Pengambilan sampel menurut Sugiyono (2011:81), “sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Penentuan
jumlah populasi sebanyak 143 mahasiswa jadi diperoleh sampel 100
mahasiswa dengan taraf signifikasi 5%.
Menurut Sugiyono (2011:81), “sampling adalah merupakan teknik
pengambilan sampel”.penelitian ini menggunakan proporsional samplingcara
undian. Dalam random sampling setiap kelas pada populasi diberikan
kesempatan untuk dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen yang berupa item-item pernyataan dalam bentuk
angket yang sebelumnya diuji cobakan pada subjekuji coba sebanyak 20
mahasiswa yang tidak menjadi sampel dalam penelitian. Hasil coba instrumen
dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.Hasil dari
pengumpulan data kemudian diuji dengan teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi linear berganda, uji t, uji F, uji R2, dan sumbangan
relatif dan efektif.
6
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh cara belajar dan tanggapan ketrampilan mengajar dosen terhadap
kesulitan belajar mahasiswa meliputi analisis regresi linear berganda, uji t, uji
F, koefisien determinasi, sumbangan relatif, dan sumbangan efektif.
Analisis Regresi Linear Berganda
Rangkuman Hasil Regresi Linear Berganda
Model
B
T
(Constant)
14,085
Kreatifitas Belajar
0,346
5,080
Intensitas Pemanfaatan
0,452
6,674
Perpustakaan
Sumber :Hasil pengelolaan data SPSS versi 21.00
Sig.
0,000
0,000
Berdasarkan tabel rangkuman hasil uji regresi berganda
diperoleh
persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 14,085+ 0,346X1+ 0,452X2
Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari t hitung = 5,080> ttabel =
1,985, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan
Kreatifitas Belajar terhadap Kemandirian Belajar Siswa. Dari hasil ini
menunjukkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan “Ada pengaruh
kreatifitas belajar siswa terhadap kemandirian belajar siswa kelas X
Akuntansi SMK N 1 Klaten” terbukti kebenarannya.
Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari t hitung = 6,674> ttabel =
1,985, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan
Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
terhadap Kemandirian Belajar
Siswa. Dari hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis 2 yang menyatakan
“Ada pengaruh intensitas pemanfaatan perpustakaan terhadap kemandirian
belajar siswa kelas X Akuntansi SMK N 1 Klaten” terbukti kebenarannya.
Dengan didapatnya F hitung = 52,156 > Ftabel = 3,090, maka Ho
ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan
Kreatifitas Belajar (X 1) dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan (X2)
terhadap Kemandirian Belajar Siswa. Dari hasil ini menunjukkan bahwa
7
hipotesis 3 yang menyatakan “Ada pengaruh kreatifitas belajar dan
intensitas pemanfaatan perpustakaan terhadap kemandirian belajar siswa
kelas X SMK N 1 Klaten” terbukti kebenarannya.
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui berapa
besar variasi Y yang dapat dijelaskan oleh variasi X, yaitu untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh Kreatifitas Belajar (X 1) dan
Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan (X 2) terhadap Kemandirian
Belajar Siswa (Y) secara bersama-sama. Dari hasil perhitungan
komputer program SPSS versi 21.00 diperoleh R 2 = 0,518, ini dapat
diartikan bahwa 51,8% perubahan/variasi Y (Kemandirian Belajar
Siswa)
dikarenakan
(Kreatifitas
Belajar
oleh
adanya
dan
Intensitas
perubahan/variasi
Pemanfaatan
variabel
X
Perpustakaan)
sedangkan 48,2% sisanya dikarenakan oleh adanya perubahan variabel
lain yang tidak masuk dalam model lain dan sebagainya.
Berdasarkan hasil sumbangan relatif hasil perhitungan SR Kreatifitas
Belajar (X1) sebear 39,9% dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
(X2) sebesar 60,1%.Sedangkan Sumbangan Efektif (SE) untuk
Kreatifitas Belajar (X1) sebear 20,66% dan Intensitas Pemanfaatan
Perpustakaan (X2) sebesar 31,12%.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh koefisien
Kreatifitas Belajar sebesar 0,346 dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
sebesar 0,452, ini membuktikan bahwa variabel Kreatifitas Belajar dan
Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan mempunyai pengaruh terhadap
Kemandirian Belajar Siswa.
Dari hasil uji t diperoleh thitung untuk variabel Kreatifitas Belajar
sebesar 5,080 sedangkan t tabel sebesar 1,985, maka Ho ditolak sehingga ada
pengaruh yang signifikan antara Kreatifitas Belajar terhadap Kemandirian
Belajar Siswa secara individu. Ini membuktikan bahwa hipotesis pertama
yang menyatakan “Ada pengaruh yang signifikan antara Kreatifitas Belajar
8
terhadap
Kemandirian Belajar Siswa siswa kelas X program keahlian
akuntansi di SMK Negeri 1 Klaten”.
Dari hasil uji t diperoleh thitung untuk variabel Intensitas Pemanfaatan
Perpustakaan sebesar
ditolak
sehingga
ada
6,674 sedangkan ttabel
pengaruh
Pemanfaatan Perpustakaan
yang
sebesar 1,985, maka Ho
signifikan
antara
Intensitas
terhadap Kemandirian Belajar Siswa secara
individu. Ini membuktikan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan “Ada
pengaruh yang signifikan antara Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
terhadap Kemandirian Belajar Siswa siswa kelas X program keahlian
akuntansi di SMK Negeri 1 Klaten”.
Dari hasil analisis uji F diperoleh F hitung = 52,156 > Ftabel = 3,090, maka
Ho ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan
Kreatifitas Belajar (X 1), Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
(X 2)
terhadap Kemandirian Belajar Siswa. Dari hasil ini menunjukkan bahwa
hipotesis ketiga yang menyatakan “Ada pengaruh yang signifikan antara
Kreatifitas Belajar dan hubungan interpersonal terhadap Kemandirian Belajar
Siswa siswa kelas X program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Klaten”.
DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth B.Hurlock, 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Grasindo.
Haris Mudjiman, 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri.
Yogyakarta: Mitra Lendika.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
9