PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK OLEH

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KABANJAHE

TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

MEILISA BARUS

NIM 2103311024

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

Meilisa Barus, NIM 2103311024, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks cerita pendek. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kabanjahe tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan jumlah 201 orang . Sampel diambil secara homogen dengan random sampling yaitu kelas VII-3 yang berjumlah 30 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari pengolahan data diperoleh hasil pretest dengan rata-rata = 64,9, standar deviasi = 8,64 dan termasuk pada kategori sangat baik 0%, kategori baik 40%, kategori cukup 53,33%, kategori kurang 6,66%, dan kategori sangat kurang 0%. Sedangkan hasil posttest diperoleh rata-rata 79, standar deviasi = 1,60 dengan kategori sangat baik 40%, kategori baik 53,33%, kategori cukup 6,66%, kategori kurang 0%, dan kategori sangat kurang 0%. Dari uji data hasil pre-test dan post-test didapat kedua asil berdistribusi normal. Dari uji homogenitas didapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, didapatlah t0 sebesar 5,13. Selanjutnya setelah t0 diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada tarif signifikan 5% dengan df = N-1 = 30 – 1 = 29 diperoleh taraf signifikan 5% = 2,04, karena t0 yang diperoleh lebih besar dari tabel yaitu 5,13 > 2,04, maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks berita di SMP Negeri 2 kabanjahe tahun ajaran 2014/2015.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap

Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2014/2015”. Penulisan Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh karena itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi,

4. Syarial Fahmi, S.Sos.,M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Drs. Syahnan Daulay, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

8. Kepala Sekolah dan seluruh Guru, Staf Pegawai dan juga siswa-siswi SMP Negeri 2 Kabanjahe yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian,

9. Ayahanda Usban Barus dan Ibunda Zuariah, abang dan adik Zulfikar Barus dan Wahyugi Pramoko Barus, Atas segala kasih, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis,


(8)

ii

10. Teman terbaikku Nur Intan, Hartika, Dewi, Fadli dan Ahmad Fauzul Hakim yang menjadi teman saya untuk seluruh perjuangan skripsi dari awal sampai akhir tidak akan saya lupakan dan terimakasi untuk motivasi dan semangatnya selama ini,

11. Seluruh stambuk 2010 khususnya Ekstensi B, terimakasih atas doa dan dukungan kalian.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Februari 2015 Penulis,

Meilisa Barus NIM 2103311024


(9)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Landasan Teoretis ... 8

1. Pengertian Model Pembelajaran ... 9

2. Model Pembelajaran Inkuiri ... 9

a. Keunggulan dan kelemahan Inkuiri ... 13

3. Pengertian Menulis ... 14

4. Teks Cerita Pendek ... 15

a. Tujuan Menulis Teks Cerita Pendek ... 16

b. Ciri-ciri Teks Cerita Pendek ... 17


(10)

v

B. Kerangka Konseptual ... 23

C. Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 25

1. Lokasi Penelitian ... 25

2. Waktu Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

1. Populasi ... 25

2. Sampel ... 26

C. Metode Penelitian ... 27

D. Desain Penelitian ... 27

E. Defenisi Oprasional Variabel Penelitian ... 28

F. Instrumen Penelitian ... 29

G.Jalannya Eksperimen ... 32

H. Organisasi Pengolahan Data ... 33

I. Teknis Analisis Data ... 34

1. Uji Normalitas dan Homogenitas ... 35

a. Uji Normalitas ... 35

b. Uji Homogenitas ... 36

2. Uji Hipotesis ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A.Hasil Penelitian ... 40 1. Kemampuan Siswa Kelas VII dalam Menulis Teks Cerita Pendek


(11)

vi

Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri ... 40

2. Kemampuan Siswa Kelas VII dalam Menulis Teks Cerita Pendek Setelah Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri ... 42

3. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri ... 44

4. Uji Persyaratan Analisis... . 44

a. Uji Normalitas Data ... 44

1) Uji Normalitas Data Pretest ... 47

2) Uji Normalitas Data Posttest ... 49

b. Uji Homogenitas ... 51

c. Uji Hipotesis ... 52

B. Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 56

A. Simpulan ... 56

B. Saran ... 56


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi ... 26

Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 28

Tabel 3.3 Instrumen Penilaian ... 29

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 33

Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen ... 35

Tabel 4.1 Nilai Sebelum Menerapkan Inkuiri………...…..40

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sebelum Menerapkan Inkuiri ... 42

Tabel 4.3 Nilai Setelah Menerapkan Inkuiri ... 43

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Setelah Menerapkan Inkuiri ... 45

Tabel 4.5 Frekuensi Data Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Sebelum Menerapkan Model Inkuiri ... 46

Tabel 4.6 Frekuensi Data Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Setelah Menerapkan Model Inkuiri ... 48

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelompok Pretest ... 49

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Posttest ... 51


(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 60

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 67

Lampiran 3 Soal Pretest ... 79

Lampiran 4 Lembar Jawaban Siswa Saat Pretest ... 79

Lampiran 5 Soal Posttest ... 80

Lampiran 6 Lembar Jawaban Siswa Saat Posttest ... 80

Lampiran 7 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 81

Lampiran 8 Daftar Tabel Nilai “t” ... 82

Lampiran 9 Daftar Nilai Kritis Distribusi F... 83


(14)

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Aunurrahman.. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Hasibuan dan Moejiono. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya

Harjito. 2007. Potret Sastra Indonesia. Semarang: Semarang Press. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Jabarohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: PT Hanindita Graha Widia.

Kemendikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.

Kemendikbud. 2014. bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik: Buku Guru. Jakart: Pusat Kurukulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud.

Mahayana, Maman S. 2005. Sembilan Jawaban Sastra Indonesia. Jakarta: Bening Publishing.

Pardiyono. 2007. Pasti Bisa Teaching Genre Based Writing. Yogyakarta: Andi Offset.

Rusman. 2013. Model-model pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar,. Jakarta: Rineka Cipta. Sukardi. 2009. Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.


(15)

59

Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

__________________. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Triatno. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menuntut siswa untuk dapat berkomunikasi dengan teman-temannya, serta orang-orang yang berada di sekitar lingkungan mereka berada baik secara lisan maupun tertulis.Komunikasi secara lisan dapat dilihat dari kemampuan berbicaranya, sedangkan komunikasi secara tertulis dapat dilihat dari kemampuan menulisnya.

Menurut Mahsun dalam Kemendikbud (2013), “Dalam kurikulum 2013,

pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks.Teks dapat berwujud teks tertulis maupun teks lisan.Teks merupakan ungkapan pikiran

manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks.”

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks memang baik. Namun, di lapangan peserta didik menjadi jenuh karena setiap kali harus berhadapan dengan teks, teks, dan teks.Maka dari itu sebagai guru juga harus bijak memilih model pembelajaran yang baik digunakan untuk menyampaikan materi agar dapat diterima dengan baik oleh siswa dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pembelajaran teks membawa anak sesuai perkembangan mentalnya, menyelesaikan masalah kehidupan nyata dengan berpikir kritis (Mahsun 2013).Adalah kenyataan, masalah kehidupan sehari-hari tak terlepas dari kehadiran teks.Untuk membuat minuman atau masakan, perlu digunakan teks arahan/ prosedur.Untuk melaporkan hasil observasi terhadap lingkungan sekitar,


(17)

2

teks laporan perlu diterapkan.Untuk mencari kompromi antarpihak bermasalah, teks negosiasi perlu dibuat.Untuk menuangkan imajinasi dan kreatifitas berpikir, teks cerita pendek dan teks puisi perlu diterapkan. Untuk mengkritik pihak lain pun, teks anekdot perlu dihasilkan.

Mengajarkan keterampilan menulis tidak hanya mengungkapkan teori-teori sebuah karya sastra saja.Siswa juga dituntut untuk mengembangkan imajinasi dan perasaannya lewat sebuah tulisan.Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru tetapi juga harus berlatih secara terus menerus sehingga keterampilan menulis mereka semakin meningkat.

Pengajaran menulis teks cerita pendek sering kali diberikan kepada siswa dalam bentuk teori saja.Siswa jarang diberikan pengalaman mengapresiasi dan menciptakan cerpen itu sendiri. Guru hanya mengadopsi cerpen yang terdapat di dalam bahan ajar. Sementara siswa hanya diminta untuk ,menjawab pertanyaan atau soal-soal yang sudah disiapkan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah satu guru Bahasa Indonesia Ibu Wati, kemampuan menulis cerita pendek kelas VII SMP N 1 Dolok Masihul tahun pembelajaran 2013/2014 masih rendah. Dari

hasil observasi yang dilakukan 70% siswa memperoleh nilai ≤ 70 sedangkan

KKM yang harus dicapai dalam menulis teks cerita pendek adalah 70.Selain itu, peneliti juga melakukan observasi kepada siswa.Berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas VII B terlihat bahwa motivasi belajar siswa rendah.Guru Bahasa Indonesia kurang variatif dalam mengajar, hal ini menyebabkan siswa tidak ikut


(18)

3

aktif dalam kegiatan pembelajaran.Kegiatan pembelajaran juga belum menunjukkan interaksi yang baik antara guru dengan siswa.

Diperkuat dengan Penelitian yang dilakukan oleh Maryani dengan judul

“Efektivitas Pemanfaatan Media Blog dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Cerpen” dari data awalnya berdasarkan pembagian

angket diketahui salah satu pemicu kurangnya semangat siswa dalam menulis cerpen adalah siswa merasa kesulitan dalam menentukan ide atau pokok cerita, membentuk karakter tokoh, membuat hal menarik dalam cerpen, mencari inti konflik, mengembangkan alur dan kesulitan dalam mengakhiri cerita. Selain itu rendahnya kemampuan menulis cerpen siswa juga dapat disebabkan beberapa kurang latihan, kurangnya minat siswa pada cerpen, kurang mahirnya siswa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan yang paling berpengaruh adalah kurangnya inovasi guru dalam mengajarkan dan memberi motivasi pada pembelajaran menulis ini. Hal inilah yang menyebabkan kurangnya kemampuan siswa dalam menulis cerpen.

Untuk itu perlu adanya perubahan dalam menggunakan model pembelajaran agar hasil belajar siswa dalam menulis teks cerita pendek dapat meningkat dan mencapai hasil maksimal.

Dalam menulis teks cerita pendek guru dituntut untuk lebih kreatif, baik kreatif dalam memilih metode pembelajaran maupun model pembelajaran.Penggunaan metode dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik sehingga siswa tidak merasa bosan dan siswa lebih jelas dalam menerima materi


(19)

4

pembelajaran, serta memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran yang lebih baik.

Aunurrahman (dalam Kasau, 2009:10), “ menyatakan bahwa pembelajaran melalui metode inkuiri, siswa diarahkan pada suatu proses dalam rangka mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena khusus.” Tujuannya adalah mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Suchman tentang model inkuiri menunjukkan bahwa keterampilan inkuiri mampumeningkatkan motivasi belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, muncul ketertarikan penulis untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Oleh Siswa Kelas VII SMP

N 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2013/2014.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian sebagai berikut:

a. rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek,

b. model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi dalam menulis teks cerita pendek,


(20)

5

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, hal ini yang menyebabkan kemampuan menulis siswa masih rendah. Oleh karena itu, penulis menawarkan model pembelajaran inkuiri dalam bentuk eksperimen karena pembelajaran dengan inkuiri merupakan pembelajaran yang mendorong siswa terlibat aktif dalam pembelajaranserta dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan mengembangkan kreatifitas siswa dalam menulis, karena dalam proses ini siswa benar-benar dibimbing mulai dari merumuskan masalah, mengumpulkan data, dan menganalisis data, dengan cara itu dimaksudkan agar siswa lebih memahami bagaimana teknik menulis yang sebenarnya.. Hal ini jelas bahwa model pembelajaran inkuiri mampu membuat kemampuan menulis siswa jauh lebih baik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

a. Bagaimanakah kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri?

b. Bagaimanakah kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 sesudah menggunakan model pembelajaran inkuiri?


(21)

6

c. Apakah ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah a. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa

kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri.

b. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 sesudah menggunakan model pembelajaran inkuiri.

c. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks cerita pendekoleh siswa kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Penelitian Secara Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi acuan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek yang dipengaruhi oleh model pembelajaran inkuiri khususnya untuk SMP.

b. Manfaat Penelitian Secara Praktis

Selain manfaat teoretis dalam penelitian ini terdapat juga manfaat praktis a. Bagi guru, memiliki referensi model pembelajaran dalam menulis


(22)

7

b. Bagi siswa, siswa dapat menulis teks cerita pendek dengan kreatif dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.

c. Bagi sekolah, sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru-guru.

d. Bagi penulis, sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan untuk penelitian lanjutan dalam bidang yang relevan.


(23)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015. Sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri dikategorikan cukup dengan nilai rata-rata 64,9.

2. Kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015. Setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri dikategorikan baik dengan nilai rata-rata 79.

3. Adanya pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 yang diperoleh dari hasil uji hipotesis �0 = 5,64 pada taraf signifikasi 5% dan dk=n-1, �� �� = 2,04

dengan demikian �0 > �� �� yakni 5,64 > 2,04.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran Inkuiri lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis teks cerita pendek. Oleh karena itu,


(24)

57

disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia dapat menjadikan model pembelajaran ini sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar di kelas.

2. Model pembelajaran Inkuiri memerlukan pemahaman guru bahasa Indonesia yang mendalam baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan siswa menulis teks cerita pendek.

3. Disarankan agar penelitian selanjutnya tetap memperhatikan penguasaan teknik, strategi, metode, model pembelajaran dan perkembangan teknologi sebagai sarana pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek.


(1)

pembelajaran, serta memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran yang lebih baik.

Aunurrahman (dalam Kasau, 2009:10), “ menyatakan bahwa pembelajaran melalui metode inkuiri, siswa diarahkan pada suatu proses dalam rangka mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena khusus.” Tujuannya adalah mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Suchman tentang model inkuiri menunjukkan bahwa keterampilan inkuiri mampumeningkatkan motivasi belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, muncul ketertarikan penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Oleh Siswa Kelas VII SMP N 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2013/2014.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian sebagai berikut:

a. rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek,

b. model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi dalam menulis teks cerita pendek,


(2)

5

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, hal ini yang menyebabkan kemampuan menulis siswa masih rendah. Oleh karena itu, penulis menawarkan model pembelajaran inkuiri dalam bentuk eksperimen karena pembelajaran dengan inkuiri merupakan pembelajaran yang mendorong siswa terlibat aktif dalam pembelajaranserta dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan mengembangkan kreatifitas siswa dalam menulis, karena dalam proses ini siswa benar-benar dibimbing mulai dari merumuskan masalah, mengumpulkan data, dan menganalisis data, dengan cara itu dimaksudkan agar siswa lebih memahami bagaimana teknik menulis yang sebenarnya.. Hal ini jelas bahwa model pembelajaran inkuiri mampu membuat kemampuan menulis siswa jauh lebih baik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri?

b. Bagaimanakah kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 sesudah menggunakan model pembelajaran inkuiri?


(3)

c. Apakah ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah a. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa

kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri.

b. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 sesudah menggunakan model pembelajaran inkuiri.

c. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks cerita pendekoleh siswa kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Penelitian Secara Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi acuan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek yang dipengaruhi oleh model pembelajaran inkuiri khususnya untuk SMP.

b. Manfaat Penelitian Secara Praktis

Selain manfaat teoretis dalam penelitian ini terdapat juga manfaat praktis a. Bagi guru, memiliki referensi model pembelajaran dalam menulis


(4)

7

b. Bagi siswa, siswa dapat menulis teks cerita pendek dengan kreatif dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.

c. Bagi sekolah, sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru-guru.

d. Bagi penulis, sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan untuk penelitian lanjutan dalam bidang yang relevan.


(5)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015. Sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri dikategorikan cukup dengan nilai rata-rata 64,9.

2. Kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015. Setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri dikategorikan baik dengan nilai rata-rata 79.

3. Adanya pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 yang diperoleh dari hasil uji hipotesis �0 = 5,64 pada taraf signifikasi 5% dan dk=n-1, �� �� = 2,04 dengan demikian �0 > �� �� yakni 5,64 > 2,04.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran Inkuiri lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis teks cerita pendek. Oleh karena itu,


(6)

57

disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia dapat menjadikan model pembelajaran ini sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar di kelas.

2. Model pembelajaran Inkuiri memerlukan pemahaman guru bahasa Indonesia yang mendalam baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan siswa menulis teks cerita pendek.

3. Disarankan agar penelitian selanjutnya tetap memperhatikan penguasaan teknik, strategi, metode, model pembelajaran dan perkembangan teknologi sebagai sarana pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek.