EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Klego Tah

(1)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA PENCAHARIAN PENDUDUK MATA PELAJARAN IPS KELAS

VII SMP NEGERI 1 KLEGO TAHUN AJARAN 2015/2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

MAHFUDDIN AHMAD A610110112

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

i

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA PENCAHARIAN PENDUDUK MATA PELAJARAN IPS KELAS

VII SMP NEGERI 1 KLEGO TAHUN AJARAN 2015/2016

Diajukan oleh: MAHFUDDIN AHMAD

A610110112

Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipertanggungjawabkan di

Hadapan tim penguji,

Pembimbing

Dra. Siti Taurat Aly,M.Pd NIK.160


(3)

ii

PENGESAHAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA

PENCAHARIAN PENDUDUK DALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 1 KLEGO TAHUN AJARAN 2015/2016

Yang dipersiapkan dan disusun oleh: MAHFUDDIN AHMAD

A 610110112

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada hari: ,Tanggal 2016

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Dra.Siti Aly,M.Pd (……….)

2. Drs.Dahroni,M.Si (……… )

3. Siti Azizah Susilawati, S.Si, MP (...………..)

Surakarta,

Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

(Prof. Dr. Harun Joko Prayitno) NIP: 196504281993031001


(4)

iii

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini, Nama : Mahfuddin Ahmad

NIM : A610110112

Program Studi : Pendidikan Geografi

Judul Artikel Publikasi:.Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Klego Tahun Ajaran 2015/2016

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti artikel publikasi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta,...

Mahfuddin Ahmad A610110112


(5)

1

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA

PENCAHARIAN PENDUDUK DALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 1 KLEGO TAHUN AJARAN 2015/2016

Abstrak

Penelitian ini di lakukan di SMP Negeri 1 Klego Boyolali. Tujuan dari peelitian ini adalah mengkaji dan mendeskripsikan: 1. Strategi jigsaw lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran sub tema mata pencaharian penduduk. 2. Perbedaan pembelajaran dengan strategi jigsaw dan pembelajaran konvesional. Penelitian ini trmasuk jenis metode eksperien yaitu penelitian dengan melakukan studi yang objektif, sistematis. Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Klego Boyolali, waku penelitian selama 1 hari mulai jam 07.30 sampai 10.45 pada tanggal 27 mei 2016 poplasinya diambil 2 kelas yaitu kelas E dan F siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klego Boyolai. Variabel penelitian bebas dan terikat. Teknik pengumpulan data ada 2 yaitu tes dan observasi. Teknis analisis ada validitas, rebilits, normalita. Teknik analisis ada hipotesis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Kesimpulan dari penelitian ini (1) strategi jigsaw lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran pada sub tema mata pencaharian penduduk. (2) strategi jigsaw memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode konvesional (ceramah), walaupun perbandunganya hanya sedikit namun stategi jigsaw lebih efektif dibandingkan metode konvesional.

Kata Kunci:efektifitas pembelajaran strategi jigsaw. Peningkatan hasil pembelajaran.

Abstract

The research was done in SMP Negeri 1 KlegoBoyolali. The purpose of this peelitian is to assess and describe: 1. The jigsaw strategy is more effective in achieving the learning objectives sub theme of livelihood. 2. The difference in learning strategy and learning conventional jigsaw. This study trmasuk types eksperien method that is research by studying an objective, systematic. Place of research conducted in SMP Negeri 1 KlegoBoyolali, Waku research for one day starting at 07:30 until 10:45 on 27 May 2016 poplasinya taken two classes, namely class E and F class VII SMP Negeri 1 Klego Boyolai. Independent and dependent variables of the study. Data collection techniques there are 2 of tests and observation. Technical analysis is no validity, rebilits, normalita. No hypothesis analysis techniques to determine the level of student understanding. The conclusion of this study (1) jigsaw strategy is more effective in achieving the learning objectives at the sub-themes of livelihood. (2) The jigsaw strategy has better results than the conventional methods (lectures), although only slightly, but perbandunganya jigsaw strategy is more effective than conventional methods. Keywords: jigsaw effectiveness of learning strategies. Improved learning outcom


(6)

2 1. PENDAHULUAN

Manusia membutukan pendidikan dalam kehidupanya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapatmengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan cara lain yang dikenal dian diakui oleh masyarakat. Undang-undang dasar republik Indonesia tahun 1945 pasal 31 (1) menyebukan bahwa setiap Negara berhak mendapatkan pendidikan dan ayat (3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanandan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2007 tentang sistem pendidikan Nasional dinyatakan bahwa: pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana untuk mewujutkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa maupun negara. Pendidikan merupakan usaha sadar alam proses pembelajaran yang terencana agar nantinya peserta didik menjadi manusia yang lebih baik. Pendidikan dasar sebagai awal juga sangat berpengaruh terhadap pendidian yang selanjutnya.

Pembelajaran efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus pada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran ang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, keekunan, kesempatan dan mutu serta dapatmemberikan perubahan perilakudan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Hasil yang dicapai siswa dapat dicapai jika siswa merasa nyaman dengan suasana yang ada didalam kelas, kondisi kelas sangat berperan pentingdalam efektif atau tidaknya suatu pembelajaran.

Keberhasilan proses belajar mengajar di pengaruhi beberapa faktor antaranya adalah strategi yang di gunakan guru pada saat proses pembelajaran strategi mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar yang di gunakan guru untuk mengkreasikan proses pembelajaran sehingga dapat


(7)

3

mencapai tujuan pembelajaran.Guru memegang peranan penting dalam menentukan kualitas pembelajaran yang di lakukan oleh sebab itu guru harus membuat perencanaan sesama untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran di gunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, model pembelajaran dapat di artikan sebagai perencanaan yang berisi tentang kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu .

Pembelajaran modeljigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif di mana peserta didik belajar dan berkelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997 (Yamin, 2013).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilm-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya (Triyanto, 2010: 171). IPS merupakan mata pelajaran yang mencangkup banyak uraian-uraian padamaterinya, salah satunya pada sub bab mata pencaharian penduduk yang meliputi bidang pertanian (bercocok tanam, peternakan, perikanan, kehutanan) dan non pertanian (pertambangan, industri, perdagangan, jasa atau servis)sehingga sangat cocok menggunakan model jigsaw .

Pola kegiatan penduduk adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kehidupanya yang beragam disebut kegiatan ekonomi, kegiatan ekonomi penduduk pada umumnya mempunyai pola berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi, ini berarti bahwa pola kegiatan ekonomi penduduk banyak di tentukan oleh keberadaan penduduk yang bertempat tinggal di Bumi.


(8)

4

Berdasarkan sedikit uraian di atas peneliti hanya menekankan pada materi sub mata pencaharian penduduk , karena dalam kegiatan ekonomi sehari-hari masyarakat Indonesia di setiap daerah memiliki kegiatan ekonomi yang berbeda-beda. Mata pencaharian penduduk dapat juga di artikan sebagai segala aktivitas manusia dalam memberdayakan potensi sumber daya alam seperti bercocok tanam, bahan tambang, perkebunan, dan perikanan.

Pada observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap siswa dan siswi kelas VII SMP Negeri 1 Klego, bahwa sebagian besar guru masih menggunakan metode konvesional atau ceramah pada saat proses pebelajaran. Jadi didik kurang termotivasi dalam memahami materi pembelajaran yang digunakan oleh guru karena masih konvesional.

2. METODE PENELITIAN

Desain eksperimen dalam penelitian ini mengunakan desain pre test dan post test Control Group Design. Desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok ini kemudian di beri pre test untuk mengetahui keadaan awal perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. kegiatan post test di lakukan setelah diberi perlakuan untuk mengetahui keadaan setelah di beri perlakuan adakah perbedaan tingkat pemahaman kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan.

Peneliti di laksanakan di SMP N 1 Klego yaitu kelas VII yang dibagi 2 kelas menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penelitian pada 1 kelas kontrol menggunakan metode konvensional yaitu kelas VII F yang menjadi kelas unggulan, 1 kelas sebagai kelas eksperimen yang mengunakan model jigsaw yaitu pada kelas VII E. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VII E berjumla 25 siswa dan VII F bejmlah 25 siswa.kelas VII E dengan nilai rata-rata UAS 81,62 yaitu kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan model jigsaw dan kelas VII F dengan nilai rata-rata UAS 84,51 yaitu kelas kontrol di beri perlakuan menggunakan mete konvesional


(9)

5

Uji persyaratan analisis dalam penelitian ini mengunakan uji validasi dengan metode Products Moment, dan uji Reabilitas mengunakan Alpha Cronboschs. Dengan jumah responden 50 siswa, jumlah soal 20 butir pilihan ganda dengan materi mata pencaharian penduduk.

Uji mann- whitney dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak nya pada data berdistribusi tidak normal. Dasar pengambilan keputusan, jika probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak.

Uji wilxocon digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh atau tidaknya dari data berdistribusi tidak normal yang saling berpasangan (Pre test dan Post test). Dasar pengambilan keputusan, jika probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak.

3. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pendidikan yang membandingkan dua tipe pembelajaran yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Negeri 1 Klego. Pemilihan pada kelas kontrol dilihat dari pengelompokan siswa yang berprestasi dan terdapat pada kelas unggulan yaitu kelas VII F dengan nilai UAS 84,51 menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah), sedangkan kelas eksperimen dipiilih dengan melihat peringkat kelas yang prestasinya di bawah kelas kontrol yaitu kelas VII E dengan nilai UAS 81,62 yang akan diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran jigsaw. Penelitian ini menggunakan materi mata pencaharian penduduk Indonesia, penggunaan materi pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran jigsaw dan konvensional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest kelas kontrol sedikit lebih rendah sebesar 51,6 dibandingkan dengan pretest pada kelas eksperimen sebesar 62,8. Sedangkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol yang hanya menggunakan metode ceramah adalah 70,8 lebih kecil dari nilai rata-rata


(10)

6

posttest kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran jigsaw yaitu sebesar 88,8.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung strategi jigsaw dapat merangsang siswa untuk kreatif, dan lebih aktif dalam berdiskusi. Hal ini diperkuat dengan beberapa temuan sebagai berikut :

3.1 Siswa menerima dengan positif strategi jigsaw sehingga siswa lebih mudah memahami materi.

3.2 Siswa belajar untuk memiliki tanggung jawab terhadap peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.

3.3 Siswa belajar menghormati pendapat peserta didik lain dalam satu kelompok.

3.4 Siswa bersaing untuk mengerjakan soal posttest dengan benar dan cepat untuk memperoleh nilai yang baik

51,6

70,8

62,8

88,8

0 20 40 60 80 100

pretest posttest pretest posttest

Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

Kontrol Eksperimen


(11)

7 4. KESIMPULAN

Tujuan pembelajaran di SMP N 1 Klego pada materi mata pencaharian penduduk pada kelas eksperimen yaitu kelas VII E, dengan menggunakan model jigsaw dapat tercapai,karena efektif meningkatkan hasil pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di uraikan pada bb sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: Model jigsaw lebih efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran pada sub tema mata pencaharian penduduk, terbukti dengan menggunakan model jigsaw hasil nilai pretest 62,8 dan nilai posttes 88,8 siswa pada kelas eksperimen.

Perbandingan hasil pembelajaran hasil posttest menggunakan model jigsaw yaitu 88,8 sedangkan hasil posttest menggunakan metode konvesional (ceramah) yaitu 70,8. Model jigsaw memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode konvesional yaitu ceramah, walaupun perbandinganyahanya sedikit namun dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan model jigsaw lebih efektif dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode konvesional pada materi mata pencaharian penduduk kelas VII SMP Negeri 1 Klego Boyolali. Hasil posttes menggunakan model jigsaw 88,8 sedangkan hasil posttest menggunakan metode konvesional 70,8.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Badeni. 2001.”Masalah dan Solusi Pembelajaran IPS denga Pendekatan Cooperative

Learning”, Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial (IPS), No. 18.

Harminto Sri. 2014. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung.CV Alfabeta.

Isjoni. 2014. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berelompok. CV Alfabeta.

Nurochim. 2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:PT Raja Gravindo Persada.


(12)

8 Sharif Mohammad. 2015. Metode Pembelajaran.

Soliatin Etin dan Raharjo.2007. Cooperative Learning. Jakarta:PT Bumi Aksara. Sanjaya, Wina.2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada Media Group.


(1)

3

mencapai tujuan pembelajaran.Guru memegang peranan penting dalam menentukan kualitas pembelajaran yang di lakukan oleh sebab itu guru harus membuat perencanaan sesama untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran di gunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, model pembelajaran dapat di artikan sebagai perencanaan yang berisi tentang kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu .

Pembelajaran modeljigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

merupakan model pembelajaran kooperatif di mana peserta didik belajar dan berkelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997 (Yamin, 2013).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilm-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya (Triyanto, 2010: 171). IPS merupakan mata pelajaran yang mencangkup banyak uraian-uraian padamaterinya, salah satunya pada sub bab mata pencaharian penduduk yang meliputi bidang pertanian (bercocok tanam, peternakan, perikanan, kehutanan) dan non pertanian (pertambangan, industri, perdagangan, jasa atau servis)sehingga sangat cocok menggunakan model jigsaw .

Pola kegiatan penduduk adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kehidupanya yang beragam disebut kegiatan ekonomi, kegiatan ekonomi penduduk pada umumnya mempunyai pola berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi, ini berarti bahwa pola kegiatan ekonomi penduduk banyak di tentukan oleh keberadaan penduduk yang bertempat tinggal di Bumi.


(2)

4

Berdasarkan sedikit uraian di atas peneliti hanya menekankan pada materi sub mata pencaharian penduduk , karena dalam kegiatan ekonomi sehari-hari masyarakat Indonesia di setiap daerah memiliki kegiatan ekonomi yang berbeda-beda. Mata pencaharian penduduk dapat juga di artikan sebagai segala aktivitas manusia dalam memberdayakan potensi sumber daya alam seperti bercocok tanam, bahan tambang, perkebunan, dan perikanan.

Pada observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap siswa dan siswi kelas VII SMP Negeri 1 Klego, bahwa sebagian besar guru masih menggunakan metode konvesional atau ceramah pada saat proses pebelajaran. Jadi didik kurang termotivasi dalam memahami materi pembelajaran yang digunakan oleh guru karena masih konvesional.

2. METODE PENELITIAN

Desain eksperimen dalam penelitian ini mengunakan desain pre test dan post test Control Group Design. Desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok ini kemudian di beri pre test untuk mengetahui keadaan awal perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. kegiatan post test di lakukan setelah diberi perlakuan untuk mengetahui keadaan setelah di beri perlakuan adakah perbedaan tingkat pemahaman kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan.

Peneliti di laksanakan di SMP N 1 Klego yaitu kelas VII yang dibagi 2 kelas menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penelitian pada 1 kelas kontrol menggunakan metode konvensional yaitu kelas VII F yang menjadi kelas unggulan, 1 kelas sebagai kelas eksperimen yang mengunakan model jigsaw yaitu pada kelas VII E. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VII E berjumla 25 siswa dan VII F bejmlah 25 siswa.kelas VII E dengan nilai rata-rata UAS 81,62 yaitu kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan model jigsaw

dan kelas VII F dengan nilai rata-rata UAS 84,51 yaitu kelas kontrol di beri perlakuan menggunakan mete konvesional


(3)

5

Uji persyaratan analisis dalam penelitian ini mengunakan uji validasi dengan metode Products Moment, dan uji Reabilitas mengunakan Alpha Cronboschs.

Dengan jumah responden 50 siswa, jumlah soal 20 butir pilihan ganda dengan materi mata pencaharian penduduk.

Uji mann- whitney dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak nya pada data berdistribusi tidak normal. Dasar pengambilan keputusan, jika probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak.

Uji wilxocon digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh atau tidaknya dari data berdistribusi tidak normal yang saling berpasangan (Pre test dan Post test). Dasar pengambilan keputusan, jika probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak.

3. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pendidikan yang membandingkan dua tipe pembelajaran yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Negeri 1 Klego. Pemilihan pada kelas kontrol dilihat dari pengelompokan siswa yang berprestasi dan terdapat pada kelas unggulan yaitu kelas VII F dengan nilai UAS 84,51 menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah), sedangkan kelas eksperimen dipiilih dengan melihat peringkat kelas yang prestasinya di bawah kelas kontrol yaitu kelas VII E dengan nilai UAS 81,62 yang akan diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran jigsaw. Penelitian ini menggunakan materi mata pencaharian penduduk Indonesia, penggunaan materi pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran jigsaw dan konvensional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest kelas kontrol sedikit lebih rendah sebesar 51,6 dibandingkan dengan pretest pada kelas eksperimen sebesar 62,8. Sedangkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol yang hanya menggunakan metode ceramah adalah 70,8 lebih kecil dari nilai rata-rata


(4)

6

posttest kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran jigsaw yaitu sebesar 88,8.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung strategi jigsaw dapat merangsang siswa untuk kreatif, dan lebih aktif dalam berdiskusi. Hal ini diperkuat dengan beberapa temuan sebagai berikut :

3.1 Siswa menerima dengan positif strategi jigsaw sehingga siswa lebih mudah memahami materi.

3.2 Siswa belajar untuk memiliki tanggung jawab terhadap peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.

3.3 Siswa belajar menghormati pendapat peserta didik lain dalam satu kelompok.

3.4 Siswa bersaing untuk mengerjakan soal posttest dengan benar dan cepat untuk memperoleh nilai yang baik

51,6

70,8

62,8

88,8

0 20 40 60 80 100

pretest posttest pretest posttest

Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

Kontrol Eksperimen


(5)

7 4. KESIMPULAN

Tujuan pembelajaran di SMP N 1 Klego pada materi mata pencaharian penduduk pada kelas eksperimen yaitu kelas VII E, dengan menggunakan model jigsaw dapat tercapai,karena efektif meningkatkan hasil pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di uraikan pada bb sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: Model jigsaw lebih efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran pada sub tema mata pencaharian penduduk, terbukti dengan menggunakan model jigsaw hasil nilai pretest 62,8 dan nilai posttes 88,8 siswa pada kelas eksperimen.

Perbandingan hasil pembelajaran hasil posttest menggunakan model jigsaw yaitu 88,8 sedangkan hasil posttest menggunakan metode konvesional (ceramah) yaitu 70,8. Model jigsaw memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode konvesional yaitu ceramah, walaupun perbandinganyahanya sedikit namun dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan model jigsaw lebih efektif dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode konvesional pada materi mata pencaharian penduduk kelas VII SMP Negeri 1 Klego Boyolali. Hasil posttes menggunakan model jigsaw 88,8 sedangkan hasil posttest menggunakan metode konvesional 70,8.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Badeni. 2001.”Masalah dan Solusi Pembelajaran IPS denga Pendekatan Cooperative

Learning”, Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial (IPS), No. 18.

Harminto Sri. 2014. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung.CV Alfabeta.

Isjoni. 2014. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berelompok. CV Alfabeta.

Nurochim. 2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:PT Raja Gravindo Persada.


(6)

8 Sharif Mohammad. 2015. Metode Pembelajaran.

Soliatin Etin dan Raharjo.2007. Cooperative Learning. Jakarta:PT Bumi Aksara. Sanjaya, Wina.2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada Media Group.


Dokumen yang terkait

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Klego Tah

0 3 15

PENDAHULUAN Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Klego Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 6

LANDASAN TEORI Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Klego Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 21

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN STRATEGI ROLE PLAYING TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI Efektifitas Penggunaan Strategi Role Playing Terhadap Pemahaman Siswapada Materi Perdagangan Antar Wilayah Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura.

0 2 12

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN MATA Efektivitas Penggunaan Metode Demontrasi Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Mata Pelajaran IP

0 2 11

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA Efektivitas Penggunaan Metode Demontrasi Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VII MTs

0 5 17

PENDAHULUAN Efektivitas Penggunaan Metode Demontrasi Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VII MTs Negeri Surakarta 1.

0 2 4

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Pemahaman Ecoliteracy Siswa Pada Mata Pelajaran IPS : penelitian kuasi eksperimen pada siswa kelas VII-E SMP Negeri 29 Bandung.

0 0 30

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MUSIK KLASIK TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA

0 1 13