ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA SWASTA SEKECAMATAN MEDAN KOTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

(2)

v


(3)

(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan Skripsi mengenai penelitian tindakan kelas yang berjudul ”Analisis Implementasi Kurikulum 2013 dalam Mata Pelajaran Geografi di SMA Swasta SeKecamatan Medan Kota Tahun Ajaran 2014/2015 (Studi Kasus di SMA Swasta ERIA, SMA Swata UISU, SMA Swasta YAPIM, SMA Swasta YPK dan SMA Swasta KESATRIA) “ Penulisan Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negri Medan. penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan trimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Univrsitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Restu, M.S Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dalam penulisan skripsi. 3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial.

4. Bapak Drs Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi. 6. Bapak Drs. Kamarlin Pinem M.Si selaku dosen pembimbing akademik. 7. Drs. Muhammad Arief, M.Pd selaku Dosen Penguji.


(5)

ii

9. Bapak/Ibu dosen khususnya Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di masa perkuliahan.

10.Bapak Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi.

11.Bapak Drs. Khoirrudin HSb,M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMA Swasta ERIA Medan, Tiramah Simanjuntak,S.Pd,M.Si Selaku Kepala Sekolah SMA Swasta UISU Medan, Rudianto Manik,S.Pd Selaku Kepala Sekolah SMA Swasta YAPIM Medan, Ricardo Agogo Sirait,ST.M.Si selaku Kepala Sekolah SMA Swasta YPK Medan, Kusmayadi,SS.M.S Selaku Kepala Sekolah SMA Swasta KESATRIA dan Bapak Sahnurin,SPd Selaku Guru Sekolah SMA Swasta ERIA Medan, Ibu Rika Anisya,SPd Selaku Guru SMA Swasta UISU Medan, Bapak Handersn Purba,SPd Selaku Guru SMA Swasta YAPIM Medan, Ibu Fitria Nst,SPd Selaku Guru SMA Swasta YPK Medan, Ibu Dra Mastasari Surbakti Selaku Guru SMA Swasta KESATRIA.

12.Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda (Tumin), Ibunda (Turiani), Kakak (Sri WAhyuni),Abang (Agus Taufik Daulay), Abang (Heri Harianto) dan Kakak (Desi Mustika) yang selalu berdoa, dan memberi dorongan, dan dana kepada penulis dalam Menyelesaikan Studi di UNIMED.

13.Buat teman Terbaikku Nurjannah Hrp, Riza Handayani Siregar, Filzah Farhana Hasibuan, Gulo, Irfan Baga, Mentari Tawarniate dan Mahrani Darma yang selalu memberikan dorongan dan Motivasi.


(6)

iii

14.Seluruh teman Stambuk 2010 kelas A, B, C Reguler dan A, B Ekstensi, serta terutama kelas B reguler yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan yang namanya tidak dapat ditulis satu-persatu, Penulis Berharap semoga skripsi ini dapat brmanfaat bagi pmbaca khususnya Jurusan Pndidikan Gografi fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Medan, April 2015 Penulis

Tri Febry Astuti NIM. 3103131074


(7)

v ABSTRAK

Tri Febry Astuti NIM 3103131074 Judul skripsi “Analisis Implementasi Kurikulum 2013 dalam Mata Pelajaran Geografi di SMA Swasta SeKecamatan Medan Kota Tahun Ajaran 2014/2015 (Studi Kasus di SMA Swasta ERIA, SMA Swata UISU, SMA Swasta YAPIM, SMA Swasta YPK dan SMA Swasta KESATRIA”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran geografi di SMA Swasta Se-Kecamatan Medan Kota tahun ajaran 2014/2015.Populasi penelitian ini adalah seluruh guru-guru Geografi di SMA Swasta di Kecamatan Medan Kota sekolah yang dijadikan penelitian sampel guru Geografi di SMA Swasta ERIA, SMA Swata UISU, SMA Swasta YAPIM, SMA Swasta YPK dan SMA Swasta KESATRIA. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi dan tekhnik analisis data yaitu analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : implementasi kurikulum 2013 dilihat dari aspek penilaian perencanaan pembelajaran (RPP) rata-rata nilai yang dimiliki guru adalah 82.1% hal ini berarti bahwa implementasi kurikulum 2013 dari aspek perencanaan tergolong baik, sedangkan dilihat dari proses pembelajaran rata-rata nilai yang diperoleh guru 81.3% hal ini berarti bahwa implementasi kurikulum 2013 dari aspek proses pembelajaran tergolong baik.

Dengan demikian implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran Geografi sekecamatan Medan Kota tahun ajaran 2014/2015 yang diperoleh dari hasil nilai akhir pada penilaian APKG I dan IPPP masuk dalam kategori baik. Nilai paling banyak diperoleh responden dari rentang 80%-89%, sedangkan penilaian dari wakil kepala sekolah bagian kurikulum dari seluruh responden masuk ke dalam kategori baik hingga sangat baik yaitu rentang 80%-89% hingga 90%-100%. Dilihat dari aspek penilaian yang di analisis deskriptif melalui instrumen wawancara maka hasilnya para guru masih kesulitan dan memerlukan pelatihan ualang kembali, namun mereka sepakat bahwa kurikulum 2013 memberikan perubahan konsep pembelajaran dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah yang menjadi tempat penelitian di kategorikan baik.


(8)

vi

vi DAFTAR ISI

Halaman lembar persetujuan ...

Kata Pengantar ... i

PersyaratanKeaslianTulisan ... iv

Abstrak ... v

Daftar Isi ... vi

DaftarTabel ... viii

DaftarGambar ... ix

DaftarLampiran ... x

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 6

C. PembatasanMasalah ... 6

D. RumusanMasalah ... 6

E. TujuanPenelitian ... 7

F. ManfaatPenelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. TinjauanPustaka 1. PengertianImplementasi ... 8

2. PegertianKurikulum ... 10

3. Kurikulum 2013 ... 11

4. Peran Guru terhadapKurikulum 2013 ... 30

5. PeranSekolahterhadapkurikulum 2013 ... 31

B. Penelitian Yang Relevan ... 32

C. KerangkaBerfikir ... 34

BAB III METODE PENELITIAN A. LokasiPenelitian ... 36

B. PopulasidanSampel... 36


(9)

vii

D. TekhnikPengumpulan Data ... .38

E. TekhnikAnalisis Data ... .39

BAB IV METODE PENELITIAN A. Deskripsi Wilayah ... 40

B. LokasiPenelitian ... 43

BAB V HASIL dan PEMBAHASAN A. HasilPenelitian ... 57

B. Pembahasan ... 67

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74


(10)

viii

DAFTAR TABEL

1. Standar Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C ... 15

2. SKL berdasarkan jenjang SMA ... 21

3. Detail perbedaan materi Ilmu sosial pada kurikulum 2013 ... 22

4. Daftar Nilai Sikap ... 27

5. Daftar Nilai Pengetahuan ... 27

6. Daftar Nilai Keterampilan ... 28

7. Skala Penilaian ... 28

8. Katergori Rikunto ... 39

9. Jumlah Siswa ERIA ...45

10. Jumlah Siswa UISU ...48

11. Jumlah Siswa YAPIM ...50

12. Jumlah Siswa YPK ...53

13. Jumlah Siswa KESATRIA ...56

14. Hasil Aspek Penilaian RPP ...57

15. Kategori Penilaian RPP ... 58

16. Hasil Aspek Penilaian Wakil Kepala Sekolah ... 59

17. Kategori Penilaian wakil Kepala Sekolah ... 60

18. Hasil Instrumen Penilaian Pembelajaran ... 61

19. Kategori Penilaian Pembelajaran ... .61


(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

1. Skema Standar kompetensi Lulusan ... 20

2. Skema pembelajaran Saintifik ... 23

3. Skema kerangka berfikir ... 35

4. Peta Kecamatan Medan Kota ... 42


(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Instrument penilaian RPP ... 77

2. RPP Responden penelitian ... 79

3. Rekapitulasi Penilaian RPP ... 90

4. Instrument penilaianWakil Kepala sekolah Bagian Kurikulum... 91

5.Rekapitulasi Penilaian WakilKepala sekolahBagian Kurikulum ... 92

6. Instrumen Penilaian Pembelajaran ... 93

7. Rekapitulasi Penilaian Pembelajaran ... 96

8. Instrumen Penilaian Wawancara ... 97

9. Jawaban dari Salah Satu Responden ... 98


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan sangat penting karena perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Maka dari itu sama halnya dengan di sekolah, Sekolah merupakan organisasi pendidikan formal yang bertugas menciptakan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan potensinya. Sebagai organisasi, sekolah merupakan suatu bentuk persekutuan dimana orang yang saling berinteraksi dengan mengikuti suatu struktur dan peraturan tertentu dalam mencapai tujuan bersama. Sekolah mempunyai perogam khusus untuk mendukung dan membantu siswa-siswi untuk menyiapkan diri untuk memberikan dasar ilmu yang menjadi lanjutan setelah siswa-siswi tersebut menyelesaikan pendidikan menengah atas/SMA.

Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara dan tujuan pendidikan nasional adalah bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,


(14)

2

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam pendidikan, untuk menciptakan proses yang demikian itu maka perlu diberlakukannya sistem pembelajaran yang terencana dan diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Proses dalam pendidikan tersebut tidak semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar tetapi bagaimana memperoleh hasil atau proses belajaar yang terjadi pada peserta didik. Dalam proses pencapaian tujuan belajar tersebut sangat diperlukannya peran guru, guru yang memiliki kompetensi dalam penguasaan metode mengajar adalah seorang guru yang memiliki kemampuan dalam membuat suatu langkah kerja yang dikembangkan berdasarkan pertimbangan secara rasional untuk mencapai tujuan pengajaran secara efisien.

Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan dalam setiap pendidikan baik oleh pengelola maupun penyelenggara; khususnya guru dan kepala sekolah. Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan Nasional pada pasal 36 ayat 1 dan 2 mengatakan kurikulum sebagai berikut;

1) Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.

2) kurikulum pada semua jenejang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta dididk (mulyasa,2006).


(15)

3

Peran kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis. Bahkan kurikulum merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri. Perjalanan dunia pendidikan Indonesia telah menerapakan tujuh kurikulum, yaitu kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013.

Seiring diberlakukannya Kurikulum 2013 di sekolah selama dua tahun terakhir ini, siswa dituntut untuk bersikap aktif, kreatif dan inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan. Sikap aktif, kreatif dan inovatif terwujud dengan menempatkan siswa sebagai subyek pendidikan. Peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sumber utama pembelajaran. Penguatan tata kelola kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan (SKL) berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tapi silabus disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan tekhnis penyusunan yang sangat memberatkan guru.

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis dan landasan empirik, kurikulum 2013 dalam pengajaran konsep pembelajaran diharapkan siswa benar-benar aktif sehingga akan berdampak pada ingatan siswa


(16)

4

tentang apa yang dipelajari akan lebih lama bertahan. Suatu konsep mudah dipahami dan diingat oleh siswa bila konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas dan menarik. Pemahaman siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan tindakan adalah menggunakan pendekatan tertentu dalam pembelajaran, karena suatu pendekatan dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara yang teratur dan terpikir secara sempurna untuk mencapai tujuan pengajaran, dalam kurikulum 2013 pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekataan saintifik.

Meskipun demikian, mengingat dan memperhatikan kondisi pendidikan terakhir ini, terdapat permasalahan berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum 2013. Misalnya, kurangnya pemahaman para pelaksana termasuk guru. Kenyataanya banyak sekolah di kota medan baik yang sekolah berstatus Negeri maupun sekolah yang berstatus swasta masih belum siap menerima perubahan kurikulum yang demikian. Penerapan kurikulum 2013 yang mulai ditetapkan sejak juli 2013 di SMA Swasta ERIA Medan,SMA Swasta UISU, SMA Swasta YAPIM, SMA Swasta YPK dan SMA Swasta KESATRIA masih banyak mengalami kendala dan pelaksanaan Kurikulum 2013 sejak tahun 2013/2014 pada sekolah tersebut diatas yang menjadi tempat penelitian penulis pelaksanaanya tidaklah sama. Berdasarkan wawancara sementara dengan kepala sekolah SMA Swasta Eria Bpk. H.Khoiruddin hsb, M.Pd disekolah ini bahwa penerapan kurikulum 2013 disekolah tersebut masih belum terlaksana dengan baik, beliau menambahkan bahwa pelaksanaan kurikulum diawali tahun 2013 dengan penerapan pada kelas X


(17)

5

SMA untuk semua mata pelajaran namun untuk kelas XI dan XII masih menggunakan kurikulum KTSP kondisi ini juga menjadi masalah yang berarti bagi guru-guru yang mengajar pada kelas X. Guru-guru tersebut masih kurang paham tentang kurikulum 2013 dan belum ada guru belum paham membuat RPP berdasarkan standar kurikulum 2013. Berdasarkan dengan wawancara singkat oleh salah satu guru geografi dari SMA YPK Medan yaitu ibu Fitriani dipersoalan implementasi bahwa kendala terbesar adalah berubahnya tuntutan pola berfikir dari KTSP menjadi Kurikulum 2013. Pada saat proses pembelajaran pada kurikulum 2013 pembelajaran lebih banyak berdiskusi antar kelompok dan siswa dituntut sepenuhnya mampu menggali sendiri materi pembelajaran, yang menjadi masalah disini adalah tidak semua siswa dalam kelas mampu melakukannya. Selama 2 tahun penerapan kurikulum 2013 masih sebagian siswa yang mampu mengikuti pola belajar demikian. Kemudian dalam kurikulum 2013 pembelajaran mengharuskan menggunakan tekhnolgi, kemudahan akses internet ini juga memiliki kekurangan karena menyebabkan siswa menjadi “googlemindcopy” yang artinya siswa hanya mengcopy apa yang tersedia digoogle tanpa mampu memberikan atau mengemukakan pendapatnya sendiri, selebihnya mereka memanfaatkannya untuk membuka akun media sosial.

Mengingat kurikulum 2013 telah dilaksanakan 2 tahun di SMA Swasta ERIA Medan, SMA Swasta UISU, SMA Swasta YAPIM, SMA Swasta YPK danSMA Swasta KESATRIA kecamatan medan kota dalam mata pelajaran Geografi, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian Implementasi Kurikulum 2013 di SMA tersebut.


(18)

6

B. Identifikasi Masalah

Melihat dari latar belakang, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah;

1) Kesulitan guru mata pelajaran Geografi akibat berahlinya kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013.

2) kesulitan guru mata pelajaran Geografi dalam pembuatan perangkat pembelajaran sesuai dengan standar kurikulum 2013.

3) Evektifitas implementasi kurikulum 2013 seperti Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, serta sosialisasi kurikulum 2013 tentang SKL. 4) Manajemen pelaksanaan kurikulum di tingkat sekolah.

5) Kendala yang dihadapi para guru mata pelajaran Geografi dalam pelaksanaan kurikulum 2013.

6) Kelengkapan buku teks pelajaran dalam kurikulum 2013.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan penelitian ini dibatasi pada Implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran Geografi di SMA Swasta Se-Kecamatan Medan Kota Tahun Ajaran 2014/2015.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran Geografi di SMA Swasta Se-Kecamatan Medan Kota Tahun Ajaran 2014/2015.


(19)

7

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran Geografi di SMA Swasta se-Kecamatan Medan Kota Tahun Ajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat untuk:

1. Sebagai bahan masukan bagi para guru bidang studi Geografi khususnya di sekolah yang menjadi tempat penelitin.

2. Sebagai umpan balik bagi siswa, guru, dan semua pelaksanan kurikulum 2013 dalam penguasaan Mata pelajaran Geografi.

3. Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan konsep-konsep pendidikan yang berkenaan dengan Kurikulum 2013.

4. Sebagai bahan masukan bagi lembaga SMA tentang pelaksanaan Kurikulum 2013 yang sebenarnya.


(20)

72 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini maka diperoleh kesimpulan bahwa Implementasi Kurikulum 2013 dalam Mata Pelajaran Geografi di SMA Swasta Se-Kecamatan Medan Kota Tahun Ajaran 2014/2015 masuk ke dalam kategori baik dilaksanakan dengan nilai paling banyak diperoleh responden dari rentang 80 %– 89 %. Penilaian yang dilakukan wakil kepala sekolah bagian kurikulum menunjakan bahwa seluruh responden masuk ke dalam kaegori baik hingga sangat baik. Sedangkan jika dilihat dari hasil wawancara maka diperoleh kesimpulan bahwa para guru masih kesulitan dalam proses penilaian dan perlu dilalukan pelatihan ulang kembali namun mereka sepakat bahwa kurikulum 2013 memberikan perubahan konsep pembelajaran dari berpusat kepada guru menjadi berpusat kepada siswa. Dengan demikian bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah yang menjadi tempat penelitian dikategorikan dalam keadaan baik.


(21)

73

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka saran yang dapat diajukan penulis dalam skripsi ini berupa:

1. Guru lebih bisa meningkatkan pembelajaran sesuai dengan RPP kurikulum 2013.yang dibuat.

2. Perlu diadakannya peninjauan kembali terhadap penilaian yang dituntut oleh kurikulum 2013, serta depdikbud tidak membuat kebijakan yang terburu-buru terhadap penerapan kurikulum disekolah.

3. Sekolah dapat memfasilitasi dan lebih mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 dengan baik, agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berjaalan dengan baik.


(22)

74

74

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2006. dasar-dasar Evaluasi Kependidikan.Bandung: Bumi Aksara

Juliana.2014. Kesiapan SMA Muhammadiyah 09 Aekanopan Kabupaten Labuhan Batu Utara dalam Pengimplementasikan Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015 di Pembelajaran Sejarah. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/MA DAN SMK/MAK. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/MA DAN SMK/MAK. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kurniasih.2004. Imlementasi Kurikulum 2013 Konsep Dan Penerapan. Surabaya: kata pena.

Kusnandar.2001. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mulyasa. 2013 . Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT remaja Rosdakarya.

Nomi, D.S. 2010. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan(KTSP) dalam meningkatkan minat belajar siswa di SMA Katolik TriSakti Medan Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Medan:Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Ratih.2011. Analisisa Pelaksannaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan(KTSP) dalam Mata Pelajaran Geografi kelas X SMA Negeri di Kota Pematang Siantar. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan.2007. Ilmu dan pendidikan. Bandung :

IMTIMA

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen UPI.


(23)

75

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Ro'iyatunisa.2013.Peranan Guru Dalam Implementasi Urikulum 2013.dikutip dari http://anisroiyatunisa.blogspot.com/2013/04/peranan-guru-dalam

implementasi.html. diakses pada 03 November 2014 pukul 20.25 WIB.

Darmaningtyas.2013.Maju Mundur Kurikulum 2013. Dikutip dari: http://darmaningtyas.blogspot.com/2013/05/maju-mundur-implementasi-kurikulum-2013.html.

Diakses pada 03 november pukul 22.15 WIB.

Hanifah, H. 2002. Implementasi Kebijakan dan Politik. Dikutip dari

http://konsulator.blogspot.com/2012/10/pengertian-implementasi-menurut-html.

Diakses pada 12 Agustus 2014 pukul 12.15 WIB

Hidayat.2013.Guru sebagai Agen Perubahan dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013.Dikuti dari:

http://www.hidayatjayagiri.net/2013/03/guru-sebagai-agen-perubahan-dalam.html

di akses pada 2 Desember 2013 pukul 20.15 Wib

Jhonmeduk.2014.Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum 2013. Dikutip dari :

http://jhonmiduk8.blogspot.com/2014/03/konsep-dasar-dan-pengembangan-kurikulum.html. diakses pada november 20 Pukul 21.35 WIB.

Keswara, Ratih. (2013). Guru jadi faktor utama kesuksesan Kurikulum 2013.dikutip dari :

http://nasional.sindonews.com/read/2013/04/01/15/733270/guru-jadi-faktor-utama-kesuksesan-kurikulum-2013 di akses pada 2 Desember 2013 pukul 20.24 WIB

Pradana,B.W.2014.Analisis Faktor-Faktor penghambat dan Pendukung Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Se-Kota Pasuruan.Skripsi.Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Dikutip dari http://karya.ilmiah.um.ac.id.bimawahyupradana.faktor-faktor-pendukung-penghambat-implementasi-kurikulum-2013-html. Diakses pada 22 januari 2015 pukul 21.55 Wib.

Sudrajat, A. 2010. Tentang Pendidikan. Dukutip dari

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/08/20/pendidikan-karakter-di-smp. diakses pada senin 09 Agustus 2014 pukul 20.30 WIB


(24)

76

Suryaningsih, Ana.2010. Peranan guru dalam pengembangan kurikulum. Dikutip dari:

http://blog.uin-malang.ac.id/ansur/2011/06/10/peranan-guru-dalam-pengembangan/

di akses pada 2 Desember 2013 pukul 21.15 Wib

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Dikutip dari: http://anisroiyatunisa.blogspot.com/2013/04/peranan-guru-dalam

implementasi.html.

di akses pada 5 Desember 2013 pukul 20.15 WIB.

Usman, N. 2002. Konteks Implementasi Berbasis kurikulum. Dikutip dari

http://konsulator.blogspot.com/2012/10/pengertian-implementasi-menurut-html. diakses pada 12 Agustus 2014 pada pukul 11.22 WIB.

Wahab, A.S. 2001. Analisis Kebijakan. Dikutip dari

http://elib.ac.id/files/disk1/547/jbptunikompp-gdl-deanfahrez-27308-2baii.pdf.


(1)

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran Geografi di SMA Swasta se-Kecamatan Medan Kota Tahun Ajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat untuk:

1. Sebagai bahan masukan bagi para guru bidang studi Geografi khususnya di sekolah yang menjadi tempat penelitin.

2. Sebagai umpan balik bagi siswa, guru, dan semua pelaksanan kurikulum 2013 dalam penguasaan Mata pelajaran Geografi.

3. Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan konsep-konsep pendidikan yang berkenaan dengan Kurikulum 2013.

4. Sebagai bahan masukan bagi lembaga SMA tentang pelaksanaan Kurikulum 2013 yang sebenarnya.


(2)

72 A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini maka diperoleh kesimpulan bahwa Implementasi Kurikulum 2013 dalam Mata Pelajaran Geografi di SMA Swasta Se-Kecamatan Medan Kota Tahun Ajaran 2014/2015 masuk ke dalam kategori baik dilaksanakan dengan nilai paling banyak diperoleh responden dari rentang 80 %– 89 %. Penilaian yang dilakukan wakil kepala sekolah bagian kurikulum menunjakan bahwa seluruh responden masuk ke dalam kaegori baik hingga sangat baik. Sedangkan jika dilihat dari hasil wawancara maka diperoleh kesimpulan bahwa para guru masih kesulitan dalam proses penilaian dan perlu dilalukan pelatihan ulang kembali namun mereka sepakat bahwa kurikulum 2013 memberikan perubahan konsep pembelajaran dari berpusat kepada guru menjadi berpusat kepada siswa. Dengan demikian bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah yang menjadi tempat penelitian dikategorikan dalam keadaan baik.


(3)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka saran yang dapat diajukan penulis dalam skripsi ini berupa:

1. Guru lebih bisa meningkatkan pembelajaran sesuai dengan RPP kurikulum 2013.yang dibuat.

2. Perlu diadakannya peninjauan kembali terhadap penilaian yang dituntut oleh kurikulum 2013, serta depdikbud tidak membuat kebijakan yang terburu-buru terhadap penerapan kurikulum disekolah.

3. Sekolah dapat memfasilitasi dan lebih mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 dengan baik, agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berjaalan


(4)

74

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2006. dasar-dasar Evaluasi Kependidikan.Bandung: Bumi Aksara

Juliana.2014. Kesiapan SMA Muhammadiyah 09 Aekanopan Kabupaten Labuhan Batu Utara dalam Pengimplementasikan Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015 di Pembelajaran Sejarah. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/MA DAN SMK/MAK. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/MA DAN SMK/MAK. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kurniasih.2004. Imlementasi Kurikulum 2013 Konsep Dan Penerapan. Surabaya: kata pena.

Kusnandar.2001. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mulyasa. 2013 . Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT remaja Rosdakarya.

Nomi, D.S. 2010. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan(KTSP) dalam meningkatkan minat belajar siswa di SMA Katolik TriSakti Medan Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Medan:Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Ratih.2011. Analisisa Pelaksannaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan(KTSP) dalam Mata Pelajaran Geografi kelas X SMA Negeri di Kota Pematang Siantar. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan.2007. Ilmu dan pendidikan. Bandung :

IMTIMA

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen UPI.


(5)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Ro'iyatunisa.2013.Peranan Guru Dalam Implementasi Urikulum 2013.dikutip dari http://anisroiyatunisa.blogspot.com/2013/04/peranan-guru-dalam

implementasi.html. diakses pada 03 November 2014 pukul 20.25 WIB.

Darmaningtyas.2013.Maju Mundur Kurikulum 2013. Dikutip dari: http://darmaningtyas.blogspot.com/2013/05/maju-mundur-implementasi-kurikulum-2013.html.

Diakses pada 03 november pukul 22.15 WIB.

Hanifah, H. 2002. Implementasi Kebijakan dan Politik. Dikutip dari

http://konsulator.blogspot.com/2012/10/pengertian-implementasi-menurut-html.

Diakses pada 12 Agustus 2014 pukul 12.15 WIB

Hidayat.2013.Guru sebagai Agen Perubahan dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013.Dikuti dari:

http://www.hidayatjayagiri.net/2013/03/guru-sebagai-agen-perubahan-dalam.html

di akses pada 2 Desember 2013 pukul 20.15 Wib

Jhonmeduk.2014.Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum 2013. Dikutip dari :

http://jhonmiduk8.blogspot.com/2014/03/konsep-dasar-dan-pengembangan-kurikulum.html. diakses pada november 20 Pukul 21.35 WIB.

Keswara, Ratih. (2013). Guru jadi faktor utama kesuksesan Kurikulum 2013.dikutip dari :

http://nasional.sindonews.com/read/2013/04/01/15/733270/guru-jadi-faktor-utama-kesuksesan-kurikulum-2013 di akses pada 2 Desember 2013 pukul 20.24 WIB

Pradana,B.W.2014.Analisis Faktor-Faktor penghambat dan Pendukung Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Se-Kota Pasuruan.Skripsi.Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Malang. Dikutip dari

http://karya.ilmiah.um.ac.id.bimawahyupradana.faktor-faktor-pendukung-penghambat-implementasi-kurikulum-2013-html. Diakses pada 22 januari 2015 pukul 21.55 Wib.


(6)

Suryaningsih, Ana.2010. Peranan guru dalam pengembangan kurikulum. Dikutip dari:

http://blog.uin-malang.ac.id/ansur/2011/06/10/peranan-guru-dalam-pengembangan/

di akses pada 2 Desember 2013 pukul 21.15 Wib

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Dikutip dari: http://anisroiyatunisa.blogspot.com/2013/04/peranan-guru-dalam

implementasi.html.

di akses pada 5 Desember 2013 pukul 20.15 WIB.

Usman, N. 2002. Konteks Implementasi Berbasis kurikulum. Dikutip dari

http://konsulator.blogspot.com/2012/10/pengertian-implementasi-menurut-html. diakses pada 12 Agustus 2014 pada pukul 11.22 WIB.

Wahab, A.S. 2001. Analisis Kebijakan. Dikutip dari

http://elib.ac.id/files/disk1/547/jbptunikompp-gdl-deanfahrez-27308-2baii.pdf.