21
Beberapa penelitian yang dilakukan di negara-negara maju melaporkan bahwa sensitivitas pap smear bervariasi antara 77-84 dengan negatif palsu
antara 4-5. Sebaliknya di Indonesia studi metanalisis mendapatkan bahwa pada pap smear sensitivitas 40-85, spesifitas 50-75, negatif palsu 5-45
dan positif palsu 10-35. Salah satu cara untuk mengurangi angka negatif palsu dari test pap smear adalah dengan melakukan pemeriksaan kolposkopi selain
melakukan pemeriksaan test pap smear Ocvianti dkk, 1996. Adapun anjuran untuk melakukan pemeriksaan pap smear adalah sebagai berikut:
http:perempuan.comnewindex.php?aid=12110 -
Setiap tahun untuk perempuan yang berusia diatas 35 tahun.
- Setiap tahun untuk perempuan yang berganti-ganti pasangan seksual
atau pernah menderita infeksi HPV atau kutil kelamin.
-
Setiap tahun untuk perempuan yang memakai pil KB.
- Setiap 2-3 tahun untuk perempuan yang berusia diatas 35 tahun jika 3
kali pap smear berturut-turut menunjukkan hasil negatif atau untuk
perempuan yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker.
-
Sesering mungkin jika hasil Pap smear menunjukkan abnormal.
- Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan pra kanker maupun
kanker serviks.
2.2.3 Alat-alat yang Diperlukan Untuk Pengambilan Test Pap
Alat yang digunakan pada pemeriksaan pap smear sebagai berikut: Indarti, 2001
1. Formulir konsultasi sitologi. 2. Spatula ayre yang dimodifikasi dan cytobrush.
3. Kaca benda yang satu sisinya telah diberi tanda atau tabel. 4. Spekulum cocor bebek grave’s kering.
5. Tabung berisi larutan fiksasi alkohol 96. 2.2.4 Cara Pemeriksaan Pap Smear
Prihartono 1992 mengatakan bahwa pemeriksaan skrining dengan pap smear sangat aman karena hanya diambil getah lendir di mulut rahim
menggunakan alat spatula yang tidak merusak. Getah lendir di oleskan pada
Universitas Indonesia
Studi kualitatif..., An Nur Fatimah, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia
22
kaca obyek dan sesudah diwarnai akan diperiksa di bawah mikroskop. Gambaran sel yang terdapat dalam getah lendir tersebut dapat menunjukkan apakah sudah
terkena penyakit keganasan ini pada stadium dini. Untuk memastikan diagnosa harus dilakukan biopsi jaringan mukosa dinding rahim dan selanjutnya diperiksa
di bawah mikroskop. Untuk pengobatan sangat tergantung pada stadium penyakit yaitu dapat berupa penyinaran radium sampai harus dilakukan operasi
pengangkatan rahim
2.2.5 Hasil Pemeriksaan Test Pap Smear 1. Infeksi
Infeksi merupakan yang paling sering bersarang di mulut rahim, sebagian besar tanpa adanya gejala, namun sebagian dikenali dengan adanya keluhan
berupa keputihan. Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan ulang pap smear 6 bulan kemudian untuk melihat dan mengevaluasi apakah radang di mulut rahim
sudah sembuh Prodia, 2006. Selain infeksi servisitis, hasil pap smear dapat juga trikomoniasis dan kandidasi yang disebabkan oleh infeksi menular seksual IMS
dengan keluhan yang sama yaitu keputihan yang disertai bau dan rasa gatal.
2. Atypical Squamous Cells of Undetermined Significance ASCUS
Suwiyoga 2007. mengatakan bahwa Atypical Squamous Cells of Undetermined Significance merupakan terdapat sedikit kelainan di sel-sel leher
rahim yang belum jelas, maka diperlukan pemeriksaan pap smear setiap 6 bulan selama 2 tahun untuk memastikan dilanjutkan dengan pemeriksaan HPV DNA.
Apabila ASCUS disertai oleh infeksi HPV dan faktor risiko maka dilakukan kolposkopi biopsi untuk histopatologi. ASCUS dengan displansia ringan,
dilakukan tes HPV. Apabila HPV negatif atau HPV positif diulang 6 bulan. Apabila HPV positif pada lesi resiko tinggi maka dilakukan konfirmasi
kolposkopi dan histopologis.
3. Karsinoma Intra Epitelial atau Lesi Intraepitelial Sel Bersisik Squamous intraepithelial lesion
Istilah ini digunakan untuk mengindikasi bahwa sel yang diperoleh dari Pap smear mungkin sel prakanker. Jika perubahan masih tingkat rendah, ukuran,
Universitas Indonesia
Studi kualitatif..., An Nur Fatimah, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia
23
bentuk dan karakteristik lain dari sel memperlihatkan adanya lesi prakanker yang dalam beberapa tahun akan menjadi kanker. Jika perubahan termasuk tingkat
tinggi, ada kemungkinan lebih besar lesi akan menjadi kanker lebih cepat dilakukan tes diagnostik.
http:www.medicastore.comartikel222Pap_Smear_Tes_Kanker_Serviks.html. Lingkup kelainan karsinoma intra epithelial dari displasia hingga
neoplasia. Displasia adalah kelainan pra kanker yang bersifat reversibel, namun bila tidak diobati dapat berlanjut ke keganasan Prodia, 2006.
4. Karsinoma Invasif
Pada tahap ini kanker sudah menyebar lebih luas sehingga penyembuhannya menjadi lebih sulit Prodia, 2006.
2.3 Perilaku