Unified Modeling Language Silhouette Coefficient

22

II.2.8. Unified Modeling Language

Unified Modeling Language UML adalah notasi berbasis grafik yang digunakan untuk merancang perangkat lunak yang dibangun menggunakan pendekatan berorientasi objek [11]. UML dapat melakukan pemodelan struktur aplikasi, perilaku, arsitektur, proses bisnis dan struktur data. UML merupakan standar terbuka yang dikontrol oleh sebuah perusahaan konsorsium terbuka yaitu Object Management Group OMG. OMG dibentuk untuk membangun standar yang mendukung interoperability sistem berorientasi objek. Hingga saat ini versi UML sudah sampai pada versi 2.x. Tabel II.8 merupakan beberapa diagram UML yang akan digunakan pada penelitian. Tabel II.8 Daftar diagram UML 2.0 yang digunakan pada penelitian No Nama Diagram Fungsi 1 Use case diagram Menggambarkan kebutuhan fungsional sistem dan interaksi antara pengguna dan sistem. 2 Activity diagram Menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan alur kerja. Selain itu, diagram ini dapat menggambarkan kegiatan yang dilakukan secara bersamaan paralel. 3 Sequence diagram Menjelaskan perilaku dari sebuah skenario tunggal. 4 Class diagram Menggambarkan tipe dan perilaku objek dalam sistem serta hubungan antar setiap objek.

II.2.9. Silhouette Coefficient

Setelah menerapkan suatu metode untuk menghasilkan segmentasi pelanggan, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi segmentasi yang dihasilkan. Evaluasi tersebut dilakukan untuk mengukur kualitas dari hasil pemodelan. Secara umum terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas dari hasil pemodelan, yaitu metode intrinsik dan metode ekstrinsik [6]. Metode intrinsik digunakan untuk mengukur kecocokan antara segmen yang dihasilkan dengan data yang diolah. Sedangkan metode ekstrinsik digunakan untuk membandingkan antara segmen yang dihasilkan dengan segmen ideal yang ditentukan oleh seorang ahli ground truth. 23 Jika ground truth belum diketahui, metode intrinsik dapat digunakan untuk mengukur kualitas segmen yang terbentuk. Metode intrinsik mengukur seberapa baik pemisahan antara segmen-segmen yang terbentuk dan seberapa compact segmen-segmen tersebut. Salah satu teknik yang dapat digunakan pada metode intrinsik adalah dengan menghitung silhouette coefficient [6]. Persamaan dari silhouette coefficient dari suatu objek o adalah s o= b o−a o max {ao, b o} , II.3 dimana a o= ∑ ´o∈C i , o ≠ ´o dist o , ´o | C i | −1 , II.4 dan b o= min C j : 1 ⩽ j ⩽k , j ≠i { ∑ ´o∈C j dist o , ´o | C j | } . II.5 Keterangan: s o : Nilai silhouette coefficient dari suatu objek o. a o : Rata-rata jarak antara o dan objek-objek lain dalam kelompok yang sama dengan o. b o : Rata-rata jarak minimum dari o terhadap semua kelompok yang tidak terdapat o. k : Jumlah kelompok yang terbentuk C i , ... ,C k . Nilai dari s o yaitu antara -1 sampai 1. Jika nilai silhouette coefficient mendekati 1, segmen yang mengandung objek o adalah compact dan objek o jauh dari segmen lain. Sebaliknya jika nilai silhouette coefficient mendekati -1, objek o lebih dekat dengan objek pada segmen lain. Diharapkan setiap objek memiliki nilai silhouette coefficient yang mendekati 1, sehingga akan menghasilkan segmentasi yang berkualitas tinggi. 24

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

III.1. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan tahapan untuk mengidentifikasi masalah dan menjalankan serangkaian proses untuk mengatasi masalah pada suatu sistem. Kegiatan pada proses analisis sistem meliputi analisis masalah, penerapan model proses CRISP-DM untuk menyelesaikan masalah data mining, dan melakukan analisis kebutuhan sistem yang akan dibangun. III.1.1. Analisis Masalah Setiap menghadapi musim kompetisi baru dan event tertentu, Jeger Jersey Indonesia selalu melakukan produksi merchandise secara besar. Pemasaran produk saat ini dilakukan kepada pelanggan baru dan pelanggan yang sudah ada existing customers. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk, terutama jenis produk jersey. Selain itu, menjaga hubungan baik dengan pelanggan yang sudah ada dapat menjaga loyalitas dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, manajer marketing perlu menerapkan strategi promosi yang tepat terhadap karakteristik pelanggan yang berbeda. Namun semua pelanggan yang sudah ada saat ini masih mendapat perlakuan promosi yang sama, sehingga kurang efektif untuk meningkatkan penjualan produk. III.1.2. Pemahaman Bisnis Tahap pertama pada model proses CRISP-DM adalah tahap pemahaman bisnis business understanding. Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan informasi mengenai tujuan bisnis dan hasil yang diharapkan oleh manajer marketing Jeger Jersey Indonesia. Kemudian, dilakukan penyusunan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan pada tahap ini meliputi identifikasi tujuan bisnis, penilaian situasi, penentuan tujuan data mining, dan penyusunan rencana proyek. 25