3.4 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 8 minggu, dengan perincian sebagai berikut :
3.4.1 Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan
Wadah pemeliharan yang digunakan berupa kolam terpal berukuran 1x2 m
2.
lalu kolam diisi air setinggi 50 cm dari dasar kolam, sedangkan wadah tanaman berupa bak papan
ukurannya persegi panjang yang disesuaikan dengan luas kolam ikan. Wadah tanaman dilengkapi dengan pipa PVC berdiameter 1 inchi sebagai saluran inlet dari
kolam dan outlet yang dialirkan kembali ke kolam pemeliharaan ikan. Bagian ujung pipa yang berada dalam kolam disambungkan dengan pompa untuk menyedot air naik
ke wadah tanaman kangkung, air dialirkan dengan prinsip resirkulasi. Saluran Inlet
Wadah Pemeliharaan
Tanaman Pompa
Saluran Outlet Kolam
Gambar 3. Desain Wadah Pemeliharaan Tanaman
3.4.2 Persiapan Hewan Uji
Persiapan bahan meliputi persiapan ikan. Ikan yang digunakan adalah ikan lele dumbo dengan bobot sekitar 4-5 gramekor dengan kepadatan 200 ekorm
2
. Ikan tersebut diaklimatisasi terlebih dahulu dalam kolam pemeliharaan selama 1 minggu sebelum
diintegrasikan dengan tanaman kangkung.
3.4.3 Persiapan Tanaman Kangkung
Kangkung disemai terlebih dahulu selama 2 minggu sebelum ditanam dalam sistem akuaponik. Setelah berukuran 7-10 cm, kangkung ditanam di tempat yang telah
disediakan dengan kepadatan yang berbeda, yaitu 10, 20, 30 batang per rumpun dengan jarak tanam 20 cm. Sebagai penyangga rumpun, digunakan botol air mineral
bekas yang telah dipotong bagian atas dan bawahnya. Botol tersebut diberi kawat sebagai pengikat botol dengan wadah tanaman.Tidak ada penanganan khusus selama
masa pemeliharaan tanaman kangkung, hanya dilakukan pengawasan rutin agar tanaman kangkung terhindar dari hama dan predator. Tanaman kangkung dipanen
setiap 2 minggu sekali. Cara pemanenannya yaitu dengan memangkas pada pangkal batang berjarak 5 cm dari akar. Kondisi kangkung selama penelitian dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4. Kondisi Kangkung Selama Penelitian 3.4.4
Pemeliharaan
Pemeliharaan ikan lele dilakukan selama 60 hari dengan pemberian pakan dua kali sehari pada pukul 07.00 WIB dan 17.00 WIB.
3.4.5 Pengelolaan Kualitas Air
Selama pemeliharaan ikan lele, parameter kualitas air yang diamati meliputi suhu, pH, dan kadar oksigen terlarut DO. Analisa kualitas air dilakukan setiap hari pagi dan
sore hari pada pukul 07.00 WIB untuk pagi hari dan pukul 17.00 WIB untuk sore hari.
3.5 Parameter yang Diamati
Parameter yang diamati berupa parameter primer dan parameter sekunder. Parameter primer terdiri dari perhitungan konsentrasi amonia pada saluran outlet dan inlet wadah
AMONI
tanaman kangkung. Parameter sekunder mengamati tingkat kelangsungan hidup ikan serta kualitas air meliputi suhu, pH, dan DO.
Pengambilan air sampel di tempat penelitian lalu dilakukan pengujian sampel di
laboratorium BBPBL Lampung. Air sampel diambil per kolam lalu dimasukkan ke dalam plastik. Selama menunggu proses analisis di laboratorium, bahan-bahan tersebut
dibekukan di dalam lemari pendingin.
3.6 Analisis Sampel
Pengurangan amonia dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan : N : PenguranganAmonia
No: Konsentrasi Amonia pada Saluran Inlet Nt: Konsentrasi Amonia pada Saluran Outlet
Prosedur pengujian amonia terlampir pada Lampiran 3. 3.7
Analisis Data
Pengaruh perlakuan tanaman terhadap pengurangan amonia, dianalisis dengan menggunakan analisis ragam atau Analysis Of Variant ANOVA. Program tersebut
digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh perlakuan terhadap pengurangan konsentrasi amonia, apabila hasil uji antar perlakuan berbeda nyata maka
akan dilakukan uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95 Steel dan Torrie, 2001.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian pengaruh jumlah batang per rumpun kangkung dapat disimpulkan bahwa :
1 Penggunaan tanaman kangkung bermanfaat terhadap pengurangan konsentrasi
amonia pada sistem akuaponik. 2
Perlakuan dengan jumlah tanaman 30 batang kangkung per rumpun memberikan hasil pengurangan konsentrasi amonia terbesar dibandingkan
perlakuan lain pada sistem akuaponik.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan untuk melakukan
penelitian lanjutan mengenai pengaruh sistem akuaponik terhadap pertumbuhan ikan dengan tanaman yang berbeda serta ikan yang berbeda pula agar sistem akuaponik
dapat menjadi pemecahan masalah dalam kegiatan budidaya ikan serta penerapan sistem akuaponik secara langsung kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, R., dan Usman. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri Press. Pekanbaru, Riau, Indonesia.217 hal.
Andayani, S. 2005. Manajemen Kualitas Air Untuk Budidaya Perairan. Universitas Brawijaya : Malang.
Arifin, O.Z., Huwoyon, G.H., dan Gustiano, R. 2009. Keragaan Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo Dalam Pemeliharaan Terpisah di Kolam. Prosiding Seminar
Nasional 2009. Universitas Gajah Mada. Jogjakarta Boyd, C.E. 1981. Water Quality in Warm Water Fish Ponds.Auburn
University.Agricultural Experiments Station. Alabama. Hal. 66 – 85.
Boyd, C.E. 1988. Water Quality in Warmwater Fish Ponds.Fourth Print-ing.Auburn University Agricultural Experiment Station, Alabama, USA.359 hal.
Darmawan dan Sutikno, E. 2010.Aplikasi Frekuensi Pemberian Pakan Buatan Secara Optimal Pada Ikan Lele Dumbo. www.ikanleledumbo-bbbap.com Diakses
Tanggal 20 Januari 2014. Diver S. 2006.Aquaponic-integration hydroponic with aquaculture.National Centre of
Appropriate Technology. Department of Agriculture’s Rural Bussines Cooperative Service. Hal.28.
Effendi, H. 2003.Telaah kualitas air bagi pengelola sumberdaya dan lingkungan perairan. Kanisius 258 hal.
Effendi, H. 2002.Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya 188 hal. G. Sara. 2006. A Meta-Analysis on The Ecological Effects of Aquaculture on The
Water Column: Dissolved Nutrients. Marine Environmental Research.33 hal. Haslam, S.M. 1995. River Pollution and Ecological Perspective.John Wiley and Sons,
Chichester, UK.253 hal. Imam, T. 2010.Uji Multi Lokasi Pada Budidaya Ikan Nila dengan Sistem Akuaponik.
Laporan Hasil Penelitian. Badan Riset Kelautan dan Perikanan BRKP.30 hal. Khairuman, dan Amri, K. 2008.Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi.PT. Agro
Media Pustaka. Jakarta. 358 Hal.