Ditinjau dari bahan bakarnya

udara, sedangkan untuk mesin diesel hanya udara yang dihisap masuk ke silinder mesin. 2. Langkah kompresi Pada langkah kompresi, kondisi katup hisap dan katup buang dalam keadaan tertutup. Piston bergerak dari TMB ke arah TMA, sehingga terjadi kompresi di dalam silinder mesin yang mengakibatkan campuran udara- bahan bakar yang awalnya terhisap mengalami kenaikan tekanan dan temperatur. Pada mesin bensin naiknya temperatur ini tidak boleh terlalu tinggi supaya bahan bakar tidak menyala dengan sendirinya. 3. Langkah usaha Pada saat akhir langkah kompresi, yaitu beberapa derajat sebelum piston sampai di TMA maka untuk mesin bensin diberikan percikan api listrik dari busi sehingga membakar campuran bahan bakar dan udara. Sedangkan mesin diesel yang memiliki nilai suhu kompresi sangat tinggi mampu membakar bahan bakar yang disemprotkan ke dalam silinder pada waktu piston beberapa derajat sebelum mencapai TMA. Waktu pembakaran ignition timing terjadi sebelum piston mencapai TMA, hal ini dikarenakan proses pembakaran memerlukan waktu. Proses pembakaran akan menghasilkan tekanan tinggi dalam silinder dan mendorong piston ke arah TMB, pada tahap ini kedua katup masih tertutup. 4. Langkah buang Langkah usaha yang mendorong piston ke TMB akan diikuti oleh penambahan volume silinder yang terbentuk dari pergerakan piston tersebut. Hal ini menyebabkan turunnya tekanan dalam silinder, dan gas- gas sisa pembakaran gas buang dibuang keluar. Oleh karena itu katup buang terbuka dan piston bergerak ke arah TMA mendorong gas sisa keluar dari dalam silinder Sutoyo, 2011.

2.4. Bahan Bakar Bensin

Bahan bakar fosil yang umum adalah batu bara, minyak, dan gas alam. Bahan bakar lain seperti nafta, minyak pasir-ter, dan turunan-turunan bahan bakar fosil sedikit berbeda, tetapi tetap juga dianggap sebagai bahan bakar fosil dan umumnya digabungkan ke dalam salah satu dari ketiga kategori bahan bakar fosil utama tersebut. Semua bahan bakar fosil dihasilkan dari pemfosilan senyawa karbohidrat. Senyawa bahan bakar fosil mempunyai rumus kimia C x H 2 O y. Karbohidrat dihasilkan oleh tanaman-tanaman hidup melalui proses fotosintesis ketika merubah secara langsung energi surya menjadi energi kimia. Kebanyakan bahan bakar fosil diproduksi di masa abad Karboniferous dalam era Paleozoic bumi, kira-kira 325 juta tahun yang lalu. Setelah tanaman mati, karbohidrat diubah menjadi senyawa hidrokarbon dengan rumus kimia umum C x H y oleh tekanan dan panas, karena tidak ada oksigen Culp, 1996. Bahan bakar yang dipakai untuk kendaraan bermotor adalah bensin dan solar minyak diesel. Sifatnya mudah menguap dan tidak berwarna, didapatkan dengan mendestilasi minyak mentah Crude Oil. Komposisinya terdiri dari

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemanfaatan Filter Udara Eksternal Yang Menggunakan Zeolit Alam Lampung Teraktivasi Basa-Fisik Terhadap Prestasi Mesin Dan Emisi Gas Buang Sepeda Motor Bensin 4 Langkah

7 86 95

PENGARUH APLIKASI FLY ASH BENTUK PELET PEREKAT YANG DIAKTIVASI FISIK TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

4 50 83

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG SEBAGAI ADSORBEN PADA SALURAN GAS BUANG TERHADAP PRESTASI DAN KONSENTRASI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

2 9 74

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG SEBAGAI ADSORBEN PADA SALURAN GAS BUANG TERHADAP PRESTASI DAN KONSENTRASI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

0 7 11

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI, JENIS AIR, DAN KONDISI AKTIVASI DARI ADSORBEN FLY ASH BATU BARA TERHADAP PRESTASI MESIN DAN KANDUNGAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR KARBURATOR 4-LANGKAH

0 4 67

PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH CANGKANG DAN SERABUT KELAPA SAWIT BENTUK PELET TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

0 8 81

PENGUNAAN ZEOLIT AKTIVASI KIMIA (H2S04 DAN HCl) – FISIK PADA BERAGAM NORMALITAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI MESIN DAN MENURUNKAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

2 62 75

PENGARUH VARIASI JENIS AIR DAN TEMPERATUR AKTIVASI DALAM CAMPURAN FLY ASH BENTUK PELET TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

8 26 45

PENGARUH VARIASI BENTUK DAN POSISI PENEMPATAN FILTER ZEOLIT KIMIA-FISIK EKSTERNAL TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR KARBURATOR 4-LANGKAH

0 34 61

PENGARUH PENGGUNAAN BOTTOM ASH KELAPA SAWIT DENGAN AKTIVASI FISIK TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

1 11 78