Pertanggungjawaban Rumah Sakit Dalam Kontrak Terapeutik

Pertanggungjawaban Rumah Sakit Dalam Kontrak Terapeutik
(Studi Kasus Antar Rumah Sakit dan Pasien di RSU Dr. Pirngadi, RSU. Haji dan RSU.
Sundari)
Sunarto Ady Wibowo
Program Studi Ilmu Hukum
Program Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Sebagai konsekwensi disetujuinya Agreement Establishing the World Trade Organization
yang disingkat Agreement Establishing the WTO pada tanggal 12 November 1994, berdasarkan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 (L.N. 1995 Nomor 7) tentang pengesahan agreement
Establishing the WTO maka Indonesia telah siap untuk menghadapi era globalisasi ekonomi,
termasuk jasa pelayanan kesehatan Sebagai antisipasi persetujuan perdagangan bebas, pemerintah
telah menerbitkan Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran bagaimana
pelaksanaan pelayanan pelaku usaha terhadap jasa pelayanan kesehatan pada umumnya dirumah
sakit.
Penelitian ini dilakukan di kota Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah Rumah sakit
Umum baik rumah sakit pemerintah maupun swasta. Yang diambil menjadi sampel adalah RSU.
Dr. Pirngadi. RSU. Haji dan RSU Sundari. Sedangkan yang menjadi responden adalah dokter
baik dokter tetap maupun dokter tamu dan pasien. Pengambilan sampel pada penelitian ini

dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan mengambil 40 responden dari pasien dan 18
dokter dari masing-masing rumah sakit yang terkait dalam tindakan medik berupa tindakan
operatif. Pada mereka dilakukan wawancara langsung baik intreview maupun kuesioner dengan
berpedoman kepada pertanyaan yang tersusun. Untuk melengkapi hasil penelitian dilakukan juga
studi kepustakaan. Data di analisis secara sistematis dengan memakai metode berfikir induktif
dan diduktif.
Hasil penelitian memperlihatkan indikasi bahwa pelaksanaan kontrak terapeutik sebagai
kotrak baku adalah merupakan suatu kontrak yang cacat hukum karena persetujuan yang
diberikan tidak secara bebas dan menyimpang dari asas kesepakatan yang tercantum pada pasal
1320 KUH Perdata, dan Undang-undan Perlindungan Konsumen. Dalam hal pertanggung
jawaban apabila terjadi wanprestasi maupun onrechtmatig daad . RSU Dr Pimgadi yang
bertanggung jawab adalah pihak rumah sakit, sedangkan RSU. Haji dan RSU Sundari adalah
dokter yang bersangkutan, Komite Medik dan direktur rumah sakit. Penyelesaian sengketa yang
pernah terjadi selama ini, antara pasien dan pihak rumah sakit, diselesaikan melalui jalur
nonlitigasi, yaitu negosiasi (musyawarah) dan rekonsiliasi (perdamaian) dengan meyakinkan
pihak pasien maupun keluarga, bahwa apa yang dilakukan oleh dokter telah sesuai dengan
prosedure tindakan medik, tidak pernah sampai ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
maupun Pengadilan.
Kata kunci :


- Pertanggungjawaban Rumah Sakit
- Kontrak Terapeutik

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara