Lateks Pusingan Pengolahan Lateks pekat

2.3.1 Lateks Pusingan

Pada umumnya pengolahan lateks pekat dengan cara pemusingan ditujukan untuk memproduksi lateks pekat amonia tinggi HA-centrifuge. Urutan pengolahannya adalah sebagai berikut : 1. Penerimaan lateks kebun Lateks dari kebun harus dijaga kebersihannya dengan selalu menggunakan peralatan yang bersih. Lateks diterima dalam bak penerimaan melalui saringan 80 mesh, diukur jumlahnya dan diaduk merata. Kemudian diambil contoh untuk menentukan KKK dan kadar VFA-nya. Ke dalam lateks ditambahkan 2 – 3 gram amoniak per liter lateks, kemudian diaduk. Apabila dikehendaki, sebelum dimasukkan ke dalam alat pusingan. lateks dapat dialirkan melalui pusingan pembersih clarificator. 2. Pemusingan Lateks dimasukkan ke dalam alat pusingan centrifuge, lateks yang dialirkan ke dalam alat pusingan oleh daya centrifuge yang berputar dengan kecepatan 6000 – 7000 rpm, dipisahkan menjadi dua bagian yaitu lateks pekat dan serum. Supaya berjalan dengan baik, alat pusingan harus sering dibersihkan karena setelah alat ini berjalan beberepa jam menjadi kotor oleh bagian kuning dari lateks,magnesium-fosfat , kotoran, dan lain – lain. Untuk menjaga kelancaran biasanya digunakan dua buah alat pusingan atau lebih dengan “bowl” piring cadangan untuk mengganti bowl yamh mudah kotor dengan cepat. Lateks pekat hasil pemusingan yang mengalir menuju tangki pencampur dibubuhi dengan bahan pemantap. Bahan ini umumnya berupa larutan 10 – 20 -laurat sejenis sabun dengan dosis 0,05. Fungsi dari larutan ini adalah untuk meningkatkan kemantapan lateks pekat hasil pusingan. Selanjutnya dalam tangki ditambah sehingga kadar dalam lateks menjadi 0,7 atau lebih. Universitas Sumatera Utara 3. Penyimpanan lateks pekat Lateks pekat hasil pusingan meskipun telah ditambah dengan bahan pemantap,lateks itu masih belum siap dipasarkan. Lateks pekat itu perlu diperamdisimpan selama 2 minggu atau lebih. Pemeraman ini dimaksudkan agar bahan pemantap berfungsi efektif. Selama pemeraman perlu diaduk setiap hari untuk menjaga agar tidak terjadi pengendapan. Pengadukan dilakukan dengan pengaduk rpm rendah 30 – 60 rpm dilakukan selama 15 – 30 menit. Volume setiap tangki sebaiknya dapat menampung hasil olahan selama 3 atau 6 hari bila dilakukan sistem sadap 3 hari sekali. Hal ini dimaksudkan agar mutu lateks pekat dari tangki yang satu dengan yang lain akan sama. 4. Pengemasan Pada umumnya pengemasan lateks pekat dilakukan dalam drum besi atau plastik volume 200 Liter. Bila menggunakan drum besi perlu terlebih dahulu diberi bahan pelapis di bagian dalamnya. Pelapisan dengan lilin atau bitumen pada bagian dalam drum mutlak diperlukan meskipun dengan konsekuensi penambahan biaya dan tenaga. Secara ideal drum sebaiknya digunakan sekali pakai, tetapi harus jarang untuk dipakai berulang kali dengan resiko dapat menurunkan mutu lateks pekat yang dikemas. Pada prinsipnya pengemasan lateks pekat harus dilakukan dalam wadah yang sesuai, bersih, kering, dan tertutup rapat, disamping tersimpan dalam tempat yang sejuk demi untuk menjaga mutu lateks tidak cepat menurun.

2.3.2 Lateks Dadih