Suplementasi Tanaman Herbal Yang Mengandung Komponen Bioaktif Terhadap Fermentasi Rumen (Kajian In Vitro)

SUPLEMENTASI TANAMAN HERBAL YANG MENGANDUNG
KOMPONEN BIOAKTIF TERHADAP FERMENTASI RUMEN
(KAJIAN IN VITRO)

MUHAMMAD ICHSAN ALMAI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Suplementasi Tanaman
Herbal yang Mengandung Komponen Bioaktif Terhadap Fermentasi Rumen
(Kajian In vitro) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, September 2016
Muhammad Ichsan Almai
NIM D251140041

RINGKASAN
MUHAMMAD ICHSAN ALMAI. Suplementasi Tanaman Herbal yang
Mengandung Komponen Bioaktif terhadap Fermentasi Rumen (Kajian In vitro).
Dibimbing oleh ERIKA BUDIARTI LACONI, DIDID DIAPARI dan
ANURAGA JAYANEGARA.
Sektor peternakan terutama ruminansia, memainkan peran penting pada
peningkatan emisi gas metana yang berkontribusi terhadap pemanasan global serta
bentuk representasi dari sejumlah kehilangan energi ternak. Salah satu pendekatan
untuk meminimalkan emisi gas metana pada ternak ruminansia adalah melalui
strategi pemberian pakan. Tanaman herbal memiliki senyawa bioaktif yang
mampu menurunkan populasi protozoa, meningkatkan populasi bakteri rumen dan
dapat menurunkan gas metan.
Penelitian ini menggunakan teknik percobaan fermentasi in vitro. Media
yang digunakan adalah larutan buffer bikarbonat + cairan rumen yang dimasukkan
kedalam tabung fermentor dan diinkubasi pada shaker water bath bersuhu 3941°C selama 72 jam. Cairan rumen diambil dari sapi peranakan FH berfistula.

Penelitian terdiri dari dua tahap. Tahap 1 merupakan screening terhadap tujuh
tanaman herbal yang dirancang menggunakan rancangan acak kelompok dengan
tujuh perlakuan dan tiga ulangan.
Kriteria screening dilihat dari tanaman herbal yang mampu menghasilkan
produksi gas tinggi dan populasi protozoa yang rendah. Tahap 2 menguji tiga
tanaman herbal berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian tahap 1
menggunakan rancangan acak kelompok dengan delapan perlakuan dan tiga
ulangan. Perlakuan penelitian ini adalah T1: limbah kelapa sawit (100%), T2:
limbah kelapa sawit (70%) + pasak bumi (30%), T3: limbah kelapa sawit (70%) +
cola (30%), T4: limbah kelapa sawit (70%) + galinggang (30%), T5: limbah
kelapa sawit (70%) + pasak bumi (15%) + cola (15%), T6: limbah kelapa sawit
(70%) + pasak bumi (15%) + galinggang (15%), T7: limbah kelapa sawit (70%) +
cola (15%) + galinggang (15%) dan T8: limbah kelapa sawit (70%) + pasak bumi
(10%) + cola (10%) + galinggang ( 10%).
Tahap 1 screening menunjukkan dari tujuh tanaman herbal ada tiga tanaman
herbal yang dapat meningkatkan produksi gas serta memiliki populasi protozoa
yang rendah yaitu Eurycoma longifolia (pasak bumi), Cola acuminata (cola) dan
Cassia alata (galinggang). Tahap 2 penelitian menunjukkan bahwa pemberian
tanaman herbal nyata meningkatkan KCBK, KCBO, NH3, VFA parsial, potensi
produksi gas total serta menurunkan emisi gas metan dibandingkan kontrol

(P