Putusan atas bantahan yang dijatuhkan pada tingkat terakhir dan lita lita

Putusan atas bantahan yang dijatuhkan pada tingkat terakhir dan lita lita

Pasal 385.

putusan verstek yang tidak dapat diajukan perlawanan lagi, dapat ga ga

ditarik kembali atas Permintaan seorang yang pemah menjadi salah le le

berikut: (Rv. 55 dst., 67 dst., 83 dst., 89 dst., 327 dst., 330 w. w.

satu pihak atau seorang yang terpanggil dengan alasan-alasan sebagai

l 0 . (s.d.u. dg. S. 1908-522.) jika putusan didasarkan pada penipuan ww ww

dst., 334 dst., 396, 401, 652; KUHPerd. 1917.)

atau tipu muslihat pihak lawan dalam proses perkara yang diketahui sesudah putusan dijatuhkan atau karena sumpah yang diperintahkan oleh hakim pidana dinyatakan palsu, kecuali mengenai sumpah penentu yang dimaksud dalam pasal 1929-1 0 Kitab

Undang-undang Hukum Perdata. (KUHPerd. 1328, 1367, 1449, 1936; Rv. 385-70, 391, 643-10 0 .)

2 0 . jika diputuskan mengenai hal yang tidak dituntut; (Rv. 8-30, 643-10 0 .)

3 0 . jika diputuskan lebih dari yang dituntut; (Rv. 8-31, 643-4 0 .)

4 0 . jika ada kelalaian dalam memberi putusan tentang sebagian dari tuntutan; (Rv. 51.)

5 0 . jika antara pihak-pihak yang sama, berdasarkan alasan-alasan yang sama dan oleh hakim yang sama, dalam tingkat tertinggi

dijatuhkan putusan yang saling bertentangan. (Rv. 392, 430.)

6 0 . jika dalam satu keputusan ada penetapan-penetapan yang saling bertentangan; (Rv. 385-51.)

7 0 . jika dijatuhkan putusan berdasarkan surat-surat yang sesudah keputusan diakui palsu atau dinyatakan palsu; (Rv. 385-11, 391.)

8 0 . jika, sesudah putusan, diketemukan surat-surat yang bersifat menentukan yang karena perbuatan pihak lawan disembunyikan. (KUHPerd. 1873; Rv. 391, 643-9-.)

Pasal 386.

Anak-anak yang di bawah umur masih dapat mengajukan peninjauan kembali, jika mereka tidak pemah dibela. (KUHPerd 229, 330, 383, 403, 452, 1446 dst., 1450; Rv. 401.)

Pasal 387.

Jika hanya ada alasan untuk menarik kembali sebagian putusan, maka hanya bagian itu yang ditarik kembali, kecuali jika bagian-bagian

lain tergantung dari bagian itu. (Rv. 398, 401.)

Pasal 388.

(s.d. u. dg. S. 1908-522.) Peninjauan kembali dilakukan dengan pemanggilan untuk menghadap sidang dan dilakukan dalam waktu tiga bulan terhitung hari keputusan yang tidak disetujui diucapkan dengan tidak mengurangi apa yang ditentukan dalam pasal 339 alinea kedua dan ketiga yang juga berlaku dalam hal ini. Jangka waktu menjadi enam bulan bagi mereka yang bertempat tinggal di sebuah pulau di Indonesia, di luar Jawa dan Madura. (Rv. 10, 15, 402; RBg. 322-9 0 .)

Terhadap anak-anak, dalam hal apa yang diatur dalam pasal 386, jangka waktu tidak berlaku sebelum anak itu menjadi dewasa, dan

pemberitahuan dilakukan kepadanya sendiri atau dilakukan di tempat g g

tinggalnya. (KUHPerd. 330, 420; Rv. 68, 336, 389 dst., 391 dst., or or

s. s.

lita lita

Pasal 389.

berjalan sejak hari tidak dapat lagi dilakukan perlawanan. (Rv. 84 ga ga

Terhadap perkara-perkara yang diputus verstek, tenggang waktu mulai

le le w. w.

dst., 385, 401.)

Pasal 390.

Jika pihak yang kalah meninggal dunia dalam jangka waktu seperti ww ww

tersebut di atas, maka berlaku pasal 337. (Rv. 284-4 0 , 250, 388, 401.)

Pasal 391.

Jika peninjauan kembali diajukan berdasarkan pemalsuan penipuan, tipu-muslihat atau karena ditemukan surat-surat baru, maka tenggang waktu mulai berlaku baru sejak diketahui kepalsuan, penipuan atau tipu-muslihat atau ditemukannya surat-surat yang disembunyikan asal dalam hal-hal terakhir itu dengan surat-surat dibuktikan tentang hari diketahui atau ditemukannya kenyataan-kenyataan tersebut.

0 0 (KUHPerd. 1861, 1866; Rv. 385-1 0 ,7 dan 8 , 388, 401.)

Pasal 392.

(s.d. u. dg. S. 1908-522.) Jika terjadi pertentangan antara putusan- putusan maka tenggang waktunya dihitung mulai hari dijatuhkan putusan terakhir allujika itu diputus verstek dihitung sejak hari terhadap verstek itu tidak dapat lagi diadakan perlawanan. (Rv. 385-

Pasal 393.

Peninjauan kembali diajukan kepada hakim yang sama yang telah menjatuhkan putusan yang tidak disetujui. (Rv. 399.)

Jika putusan yang tidak disetujui diajukan dalam suatu perkara yang Jika putusan yang tidak disetujui diajukan dalam suatu perkara yang

Pasal 394.

Peninjauan kembali diajukan dengan pemanggilan untuk menghadap sidang dalam bentuk biasa, diberitahukan kepada pihak yang bersangkutan atau di tempat tinggalnya. Di dalamnya disebutkan upaya-upaya yang menjadi dasar permohonan itu; upaya lain tidak dapat diajukan, baik di dalam sidang maupun dengan surat. (Rv. I dst., 8-31, 118 dst., 230, 267, 280, 388, 393, 401, 411.)

395. Ditarik kembali dg. S. 1872-13.

Pasal 396.

Peninjauan kembali tidak menghambat pelaksanaan putusan yang tidak disetujui dan ini tidak dapat dicegah dengan perintah hakim. (Rv. 346, 348, 381, 393, 398, 401.)

Pasal 397.

Ditarik kembali dg. S. 1872-13.

or or

Pasal 398.

(s. d. u. dg. S. 1872-13.) Jika peninjauan kembali dikabulkan, maka s. s.

putusan yang bersangkutan ditarik kembali dan para pihak

dikembalikan dalam keadaan seperti sebelum putusan itu dijatuhkan, lita lita

putusan telah dinikmati atau diterima harus dikembalikan. (Rv. 385- ga ga

segala apa yang sebagai akibat penghukuman yang dijatuhkan dalam

le le

Jika peninjauan kembali dikabulkan karena ada pertentangan antara w. w.

putusan-putusan, maka dengan putusan diperintahkan, bahwa putusan yang pertamalah yang mempunyai kekuatan. (Rv. 385-5 0

ww ww

Pasal 399.

Sengketa pokok, terhadap mana putusan yang ditiwau kembali dijatuhkan, diperiksa oleh hakim yang sama, yang memutus peninjauan kembali. (Rv. 393, 401.)

Pasal 400.

Setelah mengajukan peninjauan kembali, entah itu diterima atau tidak, maka tidak dapat diajukan peninjauan kembali yang kedua, baik

terhadap putusan yang diberikan dalam peninjauan kembah maupun terhadap putusan, sesudah peninjauan kembali itu diterima, dalam pokok perkaranya. (Rv. 89, 330, 385, 401; Sv. 324.)

Pasal 401.

Ketentuan-ketentuan bagian ini berlaku juga bagi putusan-putusan H.G.H.

BAB XII

Bab XIIIM (pasal 402-434) tidak dimuat; untuk kepentingan ini, lihat Undang-undang Mahkamah Agung (UU 1411985, LN. 1985-72.)