Pekerjan Plesteran Pekerjaan Acian

SPEK-TEK 14 PASAL 11 : PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

11.1 Pekerjan Plesteran

1. Bahan - Bahan – bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan plesteran mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton 2. Pelaksanaan - Sebelum pelaksanaan plesteran dimulai, semua permukaan supaya dibersihkan terlebih dahulu dari bekas-bekas kotoran spesi kemudian disiram air sampai jenuh. - Buatkan kepalakop plesteran dengan acuan benang lurus vertikal pada jarak ± 2,50 m dengan ketebalan 15 mm. - Pekerjaan plesteran campuran 1 pc : 2 ps dipasang pada bangunan yang kedap air. - Pekerjaan plesteran 1 pc : 5 ps dipasang pada permukaan tembok yang akan diaci dan permukaan lain yang tidak kedap air. - Pekerjaan bidang plester baru dapat dikerjakan setelah kepala plesteran kering, minimal telah berumur 24 jam. - Untuk pekerjaan plesteran beton dak talang supaya dibuatkan kemiringan ke arah posisi roof drain, sehingga sirkulasi air hujan bisa lancar. - Bidang plester harus dijaga kelembabannya agar tidak mengering terlalu cepat yang mengakibatkan keretakan dengan jalan membasahi dengan air serta melindungi dari sinar matahari langsung. - Pekerjaan acian baru boleh dilaksanakan setelah plesteran berumur 7 hari.

11.2. Pekerjaan Acian

1. Bahan - Bahan – bahan seperti pasir halus, semen, mill tembok dan air adukan mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton. 2. Pelaksanaan. - Lakukan pekerjaan acian setelah plesteranbeton berumur 7 hari. - Pastikan bahwa kondisi plesteran rata, lurus pada bagian sudut dan siap untuk diaci. - Lakukan pembasahanpenyiraman dengan air terhadap plesteranbetonbidang yang akan diaci. - Tebal acian tidak boleh lebih dari 3 mm. - Gunakan jidar aluminium untuk meratakan acian. - Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil untuk merapikan dan menghaluskan acian secara merata dan tidak bergelombang. - Bidang acian harus tetap dibasahi dengan air minimal dalam waktu 7 hari, dan setelah itu acian baru dikeringkan. - Setelah acian benar – benar kering dan atas persetujuan DireksiPengawas pekerjaan, pekerjaan pengecatanplamiran baru dapat dilaksanakan PASAL 12 : PEKERJAAN LANTAI KERAMIK 12.1. S t a n d a r d 1. Jenis yang dipakai adalah sesuai dengan petunjuk dalam gambar atau finishing material schedule. 2. Warna dan motif sesuai dengan petunjuk dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi. 3. Lantai dasar di beton dengan campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr, K250 dipasang diatas lapisan pasir padat sesuai petunjuk dalam gambar. 4. Pengujian. SPEK-TEK 15 Semua pengujian yang diperlukan oleh Direksi harus dilakukan di laboratorium dan hasilnya diperlihatkan untuk mendapatkan persetujuan Direksi atas beban Pemborong. 12.2. Bahan dan Peralatan Pekerjaan lantai 4040 cm, sesuai gambar. Pekerjaan Keramik tangga 40 x 40 cm, sesuai gambar Pekerjaan plint keramik 10 x 40 cm , sesuai gambar Pekerjaan Keramik dinding 40 x 40 cm, sesuai gambar Pekerjaan Keramik dinding KMWC 20 x 25 cm, sesuai gambar Pekerjaan keramik lantai KMWC 20 x 20 cm , sesuai gambar Ukuran dan pola sesuai tertera dalam gambar kerja atau petunjuk Direksi Pekerjaan 12.3. Pelaksanaan Pemasangan Lantai 1. Susunan lapisan berturut-turut sebagai berikut :  Urugan tanah dipadatkan minimal 90 .dari kepadatan kering max Jd.  Lapisan pasir setebal : 5 cm dipadatkan dan disiram air.  Leveling concrete spesi 1 pc : 5 ps untuk lantai biasa dan spesi 1 pc : 2 ps untuk lantai toilet.  Mortar 1 pc : 3 ps.  Keramik, atau bahan lain atas petunjuk Direksi. 2. Lantai yang akan dipasang keramik harus dipersiapkan dengan teliti terlebih dahulu mengenai kepadatan, kerataan, maupun elevasi setiap lantainya. Pekerjaan keramik dapat dimulai setelah pekerjaan-pekerjaan yang akan tertanam dibawah keramik selesai dikerjakan. 3. Pola pemasangan keramik harus ditentukan terlebih dahulu, dengan memasang ubin kepala dan memilih keramik yang warna dan ukuran yang sama dan dibuat contoh pemasangan minimal 1 m2. 4. Siar diisi dengan adukan 1 pc : 2 ps halus sesuai dengan warna keramik ditambah bahan additive yang disetujui Direksi sampai mengisi penuh celah siar, tetapi tidak berlebihan. 5. Bekas-bekas semen harus segera dibersihkan dari permukaan keramik sampai bersih benar, dan pemakaian pembersih kimia tidak diperkenankan tanpa persetujuan Direksi. 6. Keramik yang baru dikerjakan minimal selama tiga hari tidak boleh diganggu, diinjak atau diberi beban lainnya. 12.4. Hasil Akhir Yang Dikehendaki 1. Lantai tidak bergelombang. 2. Kerataan kemiringan harus sesuai dengan gambar rencana. 3. Air harus dapat mengalir dengan lancar ke floor drain. 4. Lantai harus bersih dari sisa-sisa adukan semen, cat atau kotoran lainnya. 5. Dibawah keramik tidak boleh berongga sehingga keramik dapat melekat dengan baik. PASAL 13 : PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA 13.1. Kusen dipasang sebelum tembok dikerjakan sebagian tembok dikerjakan. 13.2. Bahan–bahan kusen meliputi : - Kayu kamfer - Daun pintu panel - Daun pintu plywood lapis aluminium kulit jeruk untuk kmwc - Daun pintu krepyak untuk almari 13.3. Bahan-bahan diatas 2. harus memenuhi persyaratan meliputi : SPEK-TEK 16 - Bebas dari cacat dan mata kayu - Lurus dan tidak lapuk - Kering dan kuat - Alur urat-urat kayu rapi - 13.4. Pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela, kayu tersebut harus diketam rapi dan diprofil yang sama. Kusen, daun pintu dan daun jendela dibuat rapi, tidak baling dan siku pada sudut-sudutnya. Ukuran kayu yang digunakan : Kusen : 514 cm. Daun pintu : 310 cm. Daun jendela : 2,57,5 cm. 13.5. Perlengkapan - Engsel : Dekson, atau sesuai dengan petunjuk Direksi. - Grendel : Kualitas baik. - Kait angin : Setara Dekson. - Kunci pintu : Setara Dekson. - Kunci KM WC : Setara Dekson 13.6. Pelaksanaan 1. Type-type dari pintu dan jendela. Type daun pintu dan jendela sesuai dengan gambar kerja. 2. Kunci dan Penggantung. - Sebelum mengadakan pembelian untuk perlengkapan pintu ini, Pemborong harus mengajukan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan Direksi. - Semua kunci tanam harus terpasang dengan baik, kuat dan rapi pada daun pintu dan terpasang 90 cm diatas lantai atau sesuai dengan petunjuk Direksi. - Engsel-engsel minimal dipasang 3 buah untuk setiap daun pintu atau diperhitungkan agar masing-masing engsel memikul beban tidak lebih dari 20 kg. 3. Pemasangan Kusen. - Semua kayu harus dikerjakan dengan rapi, bagian yang nampak harus diserut dan diamplas halus. - Untuk mencegah gangguan rayap, maka bagian kayu yang menempel pada dinding dan lantai harus dimenie. - Selama pekerjaan berlangsung, kusen-kusen harus dilindungi dari benturan-benturan benda keras. Kerusakan atau cat-cat harus diganti oleh Pemborong dengan biaya sendiri. - Pegangan kunci dipasang sesuai dengan gambar. Kalau tidak disebutkan lain, maka tinggi pegangan kunci adalah 90 cm dari lantai. - Rangka kayu tidak boleh disambung bertepatan dengan penanaman badan pengunci. 13.7. Hasil Akhir Yang Dikehendaki 1. Bentuk dan letak pintu sesuai dengan gambar. 2. Tidak ada bagian-bagian atau sudut-sudut yang cacat. 3. Kusen-kusen terpasang dengan kuat pada tembok. 4. Daun tidak terpuntir atau meleot, dan dapat dibuka ditutup dengan lancar. 5. Kunci-kunci, penggantung dapat dipergunakan dengan lancar dan baik. 6. Penyelesaian bersih dan merata. PASAL 14 : PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI SPEK-TEK 17 14.1 Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan a. Pekerjaan penggantung - Engsel setara Setara Dekson dipasang untuk semua pintu dan dipasang sebanyak 3 buah untuk masing – masing daun pintu. - Untuk daun jendela menggunakan engsel setara Setara Dekson untuk semua daun jendela dan dipasang masing – masing 2 buah untuk masing – masing daun. - Jarak pemasangan engsel dari tepi atasbawah daun adalah 20 cm ke as engsel. - Posisi dudukan engsel pada alur kusen dibuat satu garis lurus vertikal dan sesuaikan dengan tebal plat engsel. - Perekatan engsel dengan kusen dan dengan daun menggunakan screw atau rivert. - Lakukan pengecekan final terhadap operasional, kelengkapan pasangan paku ulirrivert, engsel dan kunci. - Kait angin setara Setara Dekson dipasang sebanyak 2 buah untuk masing – masing jendela b. Pekerjaan pengunci - Semua kunci pintu menggunakan kunci setara Dekson - Semua daun jendela dan pintu dilengapi dengan grendel setara Dekson - Apabila tidak ditentukan lain, jarak pemasangan kunci dari elevasi lantai keramik ke as kunci adalah 90 sd 100 cm - Perekatan kunci dengan kusen dan dengan daun pintu menggunakan screw atau rivert - Dalam membuat lubang dudukan kunci tidak dibenarkan melakukannya dalam keadaan pintu tergantung atau terpasang - Lakukan pengecekan final terhadap operasional, kelengkapan pasangan paku ulirrivert engsel dan kunci. - Berikan proteksi pada handle kunci dari benturan, goresan, kotoran cement dll, yang sulit dihilangkan. PASAL 15 : PEKERJAAN KACA 15.1. B a h a n 1. Semua kaca yang dipergunakan adalah kaca yang rata dan tidak bergelombang, bening dengan ketebalan sesuai petunjuk gambar, atau sesuai petunjuk Direksi. 2. Silicone atau gasket yang digunakan untuk mengisi ruang antara kaca dan rangka adalah yang mendapat persetujuan Direksi. 15.2. Pemasangan Kaca 1. Sebelum kaca dipasang, alur kayu harus dibersihkan dari kotoran kemudian difinishing sesuai dengan finishing frame yang dikehendaki. 2. Ukuran kaca dibuat pas pada tempatnya dengan kelonggaran 2 sampai 3 mm, kemudian dipasang dan dikukuhkan memakai silicone dan penjepit kayu dipaku pada bingkai kaca dengan paku kuningan. 3. Setelah kaca selesai dipasang tidak diperkenankan memberi tanda-tanda dengan kapur. Tanda-tanda harus terbuat dari selotape kertas yang dilem pada permukaan kaca. 4. Pembersihan akhir terhadap kaca dengan menggunakan kain katun dan cairan pembersih kaca yang tidak merusak finishing frame. 15.3 Hasil Akhir Yang Dikehendaki 1. Ukuran ketebalan kaca terpasang sesuai dengan gambar rencana. 2. Kaca terpasang rata, tidak bergelombang dan tidak ada yang retak serta terpasang kuat pada tempatnya. SPEK-TEK 18 3. Seluruh permukaan bidang kaca bersih dan bening. PASAL 16 : PEKERJAAN PLAPOND 16.1 B a h a n 1. B a h a n Rangka metal furring anti karat galvalum 2. Ukuran : - Profil balok 44 galvalum - Penggantung galvalum - Atau bahan lain atas petunjuk dan persetujuan Direksi 3. Penutup : bentuk penutup plafond sesuai dengan gambar rencana. Penutup plafond dalam ruangan memakai gypsum, tebal 9 mm. Penutup plafond luar ruangan memakai lambersering kamper List plafond: listplafond dalam list gypsum 77 dan luar ruangan menggunakan list kayu ukuran 2,56,5 cm dipasang sesuai dengan gambar rencana, dipasang dengan menggunakan skrup dan fischer sebagai penguat. 16.2 Pelaksanaan 1. Balok induk minimum dipasang tiap jarak 60 cm. 2. Jarak balok-balok disesuaikan dengan pemasangan penutupnya. 3. Rangka plafond harus digantung dengan baik dan kokoh pada kuda-kuda di atasnya. 4. Sistem sambungan harus sudah cukup kuat, sedang paku-paku dan alat penyambung lainnya hanya sebagai pelengkap. 5. Ukuran dan pola plafond harus sama dengan gambar atau mendapat persetujuan Direksi. 16.3 Hasil Akhir Yang Dikehendaki 1. Pola sesuai dengan rencana atau petunjuk Direksi. 2. Plafond rata, tidak bergelombang dan retak. 3. Garis-garis alur, lurus, rapi, dengan jarak alur seragam. PASAL 17 : PEKERJAAN PENGECATAN 17.1. B a h a n 1. Untuk cat tembok luar digunakan cat dari produk Vinilex, yang tahan terhadap cuaca atau sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi. 2. Untuk cat kayu digunakan produk setara Vinilex atau cat yang mengandung sintetis Synthetic Super Gloss dengan lapisan menie primer A931-9054 sebagai cat dasar. 1. Untuk cat bagian dalam tembok bangunan menggunakan cat Vinilex. 2. Jenis dan warna cat sesuai dengan petujuk Direksi selambat-lambatnya 7 tujuh hari sebelum pekerjaan pengecatan, Pemborong harus mengajukan daftar cat yang akan digunakan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya. 3. Solignum teer digunakan untuk semua permukaan dari rangka atap, kuda-kuda, gording dan kaso-kaso yang tidak diexpose kelihatan. 4. Pinotex digunakan untuk usuk expose dan bagian-bagian pekerjaan lain sesuai dengan petunjuk gambar material finishing schedule atau sesuai petunjuk Direksi. SPEK-TEK 19 5. Politur yang di gunakan setara mowilex dengan warna sesuai dgn petunjuk gambar petunjuk direksi. 17.2. Pelaksanaan 1. Bagian-bagian bangunan yang dicat adalah sesuai dengan gambar kerja dan atau sesuai dengan petunjuk Direksi. 2. Segera setelah Direksi Pemberi Tugas menentukan warna pilihannya, Pemborong menyiapkan bahan dan bidang pengecetan untuk dijadikan contoh . Pekerjaan ini dilakukan atas biaya Pemborong. 3. Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan pekerjaan plafond dan lantai harus sudah selesai dikerjakan. 4. Bagian bidang-bidang yang akan dicat terlebih dahulu dibersihkan dan dijaga agar tidak kena debu. 5. Bidang kayu yang akan dicat diberi cat dasar menie 1 kali cat Acrylic Primer Undercoat , kemudian didempul kayu sampai lubang-lubang pori- porinya terisi penuh. 6. Setelah dempul kering, permukaan diamplas halus dan dibersihkan dari debu dempul. Bidang pekerjaan dicat akhir 2 x jalan hingga rata, yang sebelumnya diamplas mesin hingga rata, yang sebelumnya diamplas mesin hingga halus dan rata. 7. Pengecatan harus diselesaikan dengan baik dan rapi sehingga berbentuk bidang cat yang utuh, rata dan tidak ada bentuk atau gelembung udara. Bidang cat dijaga terhadap pengotoran. Kayu yang telah dicat, kemudian tergores lagi, maka diadakan pengecatan kembali sampai hasil pengecatan mendapat persetujuan Direksi. 8. Pekerjaan Politur. -- Permukaan yang dipolitur harus diamplas halus dan rata dengan amplas dan harus benar-benar bersih dari debu dan kotoran lainnya. Kemudian permukaan tersebut dipolitur lapis demi lapis sebanyak tiga kali. 17.3 Pasang Waterproofing : Waterproofing sesuai jenisnya dipasang mengikuti petunjuk pabrik dan dikerjakan oleh tenaga kerja terampil dan memiliki sertifikasi. Setelah lapisan Waterproofing terpasang harus diuji kedap air melalui uji rendam air minimal 3 x 24 jam. Untuk lantai atap access floor di atas lapisan waterproofing dihampar plesteran padat kedap air A11pc:2ps setebal minimal 3 cm yang diperkuat dengan kawat ayam galvanized, permukaan plesteran atau pelapis lantai harus rata dan miring ke arah pembuangan air . 17.4. Hasil Akhir Yang Dikehendaki 1. Bidang cat rata, tidak bergelombang, tidak retak dan warnanya sama. 2. Bebas dari kotoran-kotoran noda-noda lain. 4. Benangan dan alur-alur harus tajam dan lurus. PASAL 18 : PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 18.1. L i s t r i k 1. Pemasangan Titik Lampu Menggunakan Pipa PVC Listrik 56” 34” dengan pemasangan sistem inbowtanam atau OB luar sesuai dengan kebutuhan. Pemakaian kabel menggunakan kabel NYM 2½ mm² dan 1½ mm² atau kabel NYA 2½ mm² dan 1½ mm² dan kabel tersebut sudah LMK atau persetujuan PLN dengan sistem semua kabel– SPEK-TEK 20 kabel NYA masuk dalam pipa. Khusus pemasangan tanam menggunakan inbow dos sebagai pemegang sakelar. Sakelar yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan hindari penggunaan sakelar lebih dari 1 titik lampu. Untuk fitting yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk sakelar dan fitting setaraf Broco produksi dalam negeri. 2. Pemasangan Titik Stop Kontak Menggunakan pipa PVC listrik 58” 34”, kabel-kabel yang digunakan adalah NYM 2½ mm² atau NYA 2½ mm². Dan instalasi tersebut agar masuk dalam pipa. Cara pemasangan ada pemasangan inbow tanam dan OB luar. Khusus untuk pemasangan tanam menggunakan inbow dos sebagai pemegang stop kontak. Penggunaan stop kontak sesuai dengan kebutuhan. 3. Pemasangan Sekering Panel Ada sistem sekering kast, ada yang sistem pemakaian MCB sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan Kabel NYM, NYY dan NYA dengan ukuran sesuai dengan beban watt yang diperlukan 2½, 4, 6, 10, … mm² dan kabel tersebut sudah dengan merk LMK atau sudah persetujuan PLN. Pemasangannya ada sistem tanam dan luar. Untuk pemasangannya diusahakan pada tempat yang strategis mudah dijangkau terhindar dari kelembaban hujan. 4. Pemasangan Arde Untuk 1 unit sekering panel menggunakan 1 unit arde pancang dengan bahan kawat BC dengan penampang sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan pipa galvanis besi tembaga dan pemasangannya diusahakan di luar bangunan sehingga kena air atau lembab sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Penyambungan Daya Untuk penyambungan daya diharapkan koordimasi dengan PLN setempat 18.2 Spesifikasi Teknis Instalasi 1 Instalasi Penerangan Adalah instalasi yang sumbernya dari listrik PLN, dalam pekerjaanya harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut : SPESIFIKASI TEKNIK – BAHAN DAN PERALATAN I Kabel Listrik a. Spesifikasi Material : - Standard : PLN LMK dan SII - Bahan Inti : tembaga - Diameter : sesuai kebutuhan minimal 2 1 2 mm 2 . - Jumlah Core : Satu single atau banyak multi - Kelas tegangan : 1000 Volt dan 6001000 Volt - Isolasi : PVC and sheathed - Spesifikasi : BC, NYA, NYM , NYY dan NYFGBY - Produksi : 1 Supreme , 2 Kabelmetal, atau setara b. Pemasangan 1. Seluruh ujung kabel harus diberi sepatu kabel. Bahan sepatu ialah tembaga. 2. Sepatu kabel yang berukuran 70mm2 atau lebih harus menggunakan alat press hidraulic yang kemudian disolder dengan timah pateri. 3. Kabel feeder didalam ruangan terpasang rapih pada rak kabel atau trench tanpa dilindungi pipa. Kabel feeder yang dipasang didalam trench harus mempergunakan support dari besi siku setiap 50 cm. 4. Pada kedua ujung kabel harus diberi tanda yang jelas dan tidak mudah lepas, untuk mengidentifikasi arah beban. SPEK-TEK 21 5. Kabel feeder didalam shaft terpasang rapih pada rak kabel tanpa dilindungi pipa. 6. Setiap belokan kabel harus diperhatikan radiusnya yang minimal R = 40D, dimana D adalah diameter kabel tersebut. 7. Setiap ujung kabel yang akan diconnect pada panel atau peralatan atau peralatan harus diberi kelebihan panjang secukupnya untuk menghindari kemungkinan penggeseran alat-alat tersebut. 8. Pengujian Semua kael feeder harus ditest tegangan dan tahanan isolasi yang memenuhi persyaratan PLNLMK. II Pipa UPVC dan fitting untuk Instalasi didalam bangunan dan diluar bangunan tanah yang tidak terdapat tekanan mekanis: a. Spesifikasi Material Pipa UPVC jenis high impact dengan luas penampang 2 ½ kali luas penampang luar kabel dan minimal  20 mm. b. Pemasangan - Dihalaman instalasi terpasang minimal 60cm dibawah permukaan. Pipa diletakkan pada lapisan pasir setebal 10cm pada bagian bawah dan atas pipa dan diberi pelindung batu beton diatasnya. - Pada daerah langit-langit dengan plafond instalasi satu atau dua jalur diletakkan pada rack atau diklem langsung ke plat beton. Untuk instalasi lebih dari dua jalur diletakkan pada rack – cable. - Pada daerah langit-langit tanpa plafond terpasang dengan di klem ke plat atap atau di letakkan pada rak atau hanger cable yang digantung keplat. - Dibawah plafond atau langit-langit instalasi terpasang recessed mounted kekolom, tembok atau didalam partisi. c. Produksi pipa UPVC : 1 EGA , 2 Clipsal ., atau setara III Sakelar. a. Spesifikasi Material - Type standart warna putih. - Mekanisme sakelar rocker dengan rating 10A-250Volt. b. Pemasangan - Jenis pemasangan Recessmounted. - Dalam Pemasangan pengadaan sakelar harus lengkap dengan box tempat dudukannya dari bahan metal. - Sakelar terpasang 150cm diatas lantai finish. c. Produksi : 1 Clipsal , 2 MK, atau setara IV Stop Kontak a. Spesifikasi Material - Type standard warna putih. - Stop kontak mempunyai 2 kutub ditambahkan 1 untuk pentanahan. b. Pemasangan - Jenis pasangan recessed mounted - Dalam pengadaan stopkontak harus lengkap dengan box tempat dudukannya dari bahan metal jenis pasangan recessmounted. - Stop kontak setinggi 30cm diatas lantai kecuali untuk peralatan tertentu. - Setiap kontak-kontak dilengkapi dengan label yang menujukkan kapsitas amper, kapasitas daya watt dan level tegangan. c. Produksi : 1 Clipsal , 2 MK , atau setara PASAL 19 : PEKERJAAN PENANGKAL PETIR 19.1 Umum SPEK-TEK 22 Penangkal petir yang digunakan adalah penangkal petir type konvensional. Detail pemasangan penangkal petir adalah sesuai dengan gambar rencana. 19.2 Instalasi 1. Kabel BC 50 mm 2 horisontal maupun vertikal, menghubungkan lightning rod dengan grounding rod dipasang sedemikian rupa dan di klem setiap jarak 30 cm. Sambungan kepala kabel harus menggunakan Schoen. Pemasangan klem kabel tidak boleh mengganggu aspek estetika gedung 2. Kabel yang dapat terjangkau oleh manusia harus dipasang dalam pipa PVC sehingga terlindung sedemikian rupa, dan pipa tersebut harus diklem ke kontruksi. 3. Grounding rod berupa pipa GIP didalamnya BC dan dilas, sedangkan kedalaman Grounding Rod adalah mencapai permukaan air tanah. Grounding Rod ini tidak boleh dihubungkan dengan instalasi pentanahan dari instalasi lain. 4. Grounding resistance maksimal yang diperkenankan adalah 5 Ohm, diukur setelah tidak hujan selama dua hari. 19.3 Produk 1. Bahan Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut Bahanperalatan Merkpembuatsetara 1. Blackzem : Ufo, radius 70 m 2. Kabel : Supreme, Kabelindo, Kabelmetal 3. Konduit : Ega, Clipsal 4. Suport : Local. 5. BC Klem : Local 6. Grounding Rod : BC 50 mm2 dlm Pipa GIP 1” 2. Blackzem Kepala penangkal petir dipasang sedemikian rupa disangga oleh pipa galvanis GIP di atas atap, sehingga tidak dapat rusak oleh hembusan angin dan tidak bocor sewaktu hujan 3. Jaminan Mutu Kualitas instalasi Penangkal Petir harus mendapatkan tera dan sertifikat dari Instansi yang berwenang untuk ini. Surat Sertifikat layak pakai harus segera diserahkan kepada Pemilik bersamaan dengan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan. Kontraktor wajib memeberikan garansi pemasangan selama 10 sepuluh tahun PASAL 20 : PEKERJAAN PLUMBING

20.1 Instalasi Air Bersih