Kajian Bioavailabilitas Klorofil Bubuk Daun Cincau Hijau (Cyelea barbata L Miers) Pada Hati dan Plasma Tikus (Rattus norvegicus)

KAJIAN BIOAVAILABILITAS LOROFIL
BUBUK DAUN CINCAU HIJAU

(c/ea barbata L.Mies)

PADA HATI DAN PLASMA TIKUS

(Rats norvegcs)

Oleh
DESI HENDRIYANI
F02499020

2003
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
ITST/TUT PERTAIIAI BOGOR
BOGOR

Desi Hendryani F02499020. Kjian Bioavailabilitas Klorofil Bubuk Daun Cineau


Hijau (Cyelea barbata L Miers) Pada Hati dan Plasma Ts (Ratts norvegicus).
Dibawah bimbingan: Endang Prangdimurti dan Fransiska Zaaria. 2003.

INGKASAN

Cineau hijau merupakan makanan radisional yang dikenal luas oleh
masyarakat Indonesia. Terdapat dua jenis tanaman cineau hijau yang dikenal yaitu
Premna Oblongifolia Merr dan Cyclea barbata L. Miers. Keistimean dari eineau
bijau adalah daunnya yang mudah menghasilkan gel meskipun banya dieksak
menggunakan r dingin. Disamping itu eksak daun eineau hijau telah dilaporkan
mempunyai aktiitas antioksidan n antikanker. Diduga bahwa klorofil merupakan
salah satu komponen bioaktif yang berperan sehingga perlu dikeahui apakah ada
kloroil dari daun eineau hijau yang terserap dalam tubuh.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan
hayati kloroil bubuk daun cineau Cyclea barbata L Miers pada ai n plasma
tirus serta melihat efek kekurangan vitamin A terap bioavailabilitas klorofil.
Proses

yailg dilakukan adalah pembuatan bubuk daun eineau hijau serta


pengujian bioavailabilitas kloroilnya. Pembuatan bubuk daun eineau hijau dilakukan
dengan drum dryer, kemudian dilakukan analisa proksimat, r serat kasar, dan
analisa total kloroil bubuk daun eineau hijau dengan metode spektrofotometri dan
HPLC. Pada metode HPLC menggn standar odium Copper Chlorophyllin
(SCC). Pengujian bioavailabilitas kloroil dilakukan seeara in vivo dengan
menggunakan tikus percobaan Rattus norvegicus srain Sprague Dowley jantan
erumur 3 minggu dengan masa peme1iharaan selama 9 minggu meliputi masa
adaptasi, deplesi, dan perlakuan. Mulai masa deplesi selama 6 minggu, tikus dibagai
menjadi 3 kelompok yaitu ke1ompok konrol, kelompok 1 yang diberi ransum standar
serta kelompok 2 yang diberi ransum tanpa vitamin A. Pada masa replesi, kelompok
1 dan 2 diberi bubuk daun eineau hijau sebanyak 3% total ransum (0,6 ram bubuk
daun eineau hijau per 20 ram ransom) selama 2 minggu. Analisa yang dilakukan
meliputi analisa total kloroil ransum dengan metode spektrofotometri n HPLC,
berat badan tikus selama masa pemeliharaan, jumlah ransum yang dimakan, serta
total turunan kloroil pada hati dan plasma tikus dengan metode spektrofotometri dan
HPLC.
Berdasarkan hasil analisa proksimat didapatkan ba\1wa bubuk daun cincau
hijau Cyc/ea barbata L. Miers mempunyai kadar abu 8,70% (bb), kadar air 6,87%
(bb), kadar protein 15,85% (bb), kadar lemak 0,86% (bb), serta kadar karbohidrat (by
dierence) 52,05% (bb). r serat kasamya sebanyak 15,68% (bb).

Dari hasil analisa spektrofotometer dan HPLC, di dalam buiJuk daun eincau
hijau mengandung total kloroil sebesar 3950 ppm atau 3,95 mglg yang terdiri dari
3,45 ig/g kloroil a dan 0,50 mg/g kloroil b, sedangkan total 'oroilin bubuk
sebesar 199,96 ppm. Adapun di dalam ransum mengandung total kloroil sebesar
64,8 ppm atau 0,0648 mg/g yang terdiri i 0,059 mgig kloroil a dan 0,005g mg/g
klorofil b, sedangkan total kloroilin ransum sebesar 123,81 ppm.

Setelah masa reples� di dalam pla dan bati tikus kelomok konrol tida<
mengandung komonen klorofil (0,00 ppm), sdangkan kelomok erlakuan I dan 2
masih mengandung komonen klorofil. Dari basil analisa sekrofotometer, plasma
tanpa deplesi vitamin A mengandung kloroilin seesar II,II ppm, sdangkan pade
plasma dengan deplesi vitamin A sear 1,85 ppm. Antara plasma kontrol dengan
plasma tanpa deplesi vitamin A dan antra plasma tanpa deplsi vitamin A dengan
plasma deplesi vitamin A erda nyala pO,05). Ad.pun pade hali
tikus tanpa deplesi vitamin A mengandung kloroilin sebear 326,32 ppm dan pade
hati dengan deplesi vitamin A seesar 186,84 ppm. Diantara masing-masing
.
perlakuan tersebut berede nyala (p