Optimasi Biokonservasi Lendir Biji Kakao untuk Produksi Senyawa Pemberi Citarasa

OPTIMASI BXOKONVEKSI LEXYDIII BIJI KAKAQ
UNTUK PRODUKSl SENYAWA PEMBERI ClTARASA
(FLA VUURING AGENT)

PRQGItAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BQGOK
2002

ABSTRAK
ENENG TITA TOSIDA. Optimasi Biokonversi X.,endir Rlj j b k a o wltuk
Produksi Senyawa Pernberi Citarasa (Flawjuring Agent). Dibirnbing oleh
ERIYA'I'NO, TRI PANJI, dan KiXASWAR SYAMSII,
Senystwa aroma rnerupakan k h a n pnting dalam induseri makanan,
xninuman, kosrnetika, f m a s i dan pakan, bahkan penggunaannya rneluas untuk
wewangian ~ r u g r u m cdan
~ ) penyegar udara juir jreshener). Hasi l p n e l itian Tri
Panji et aT., ('1 997) menunjukkan bakwa melaIui biokonversi Iendir biji kakao
sebagai media turn buh Trit7h~derrnuhurziunurn &pat menghasilIran senyawa
aroma yang merupakan senyawa majem uk. Produksi senyawa aroma pada
pertelitian ini perlu diopti~nalkan.Oleh karena itu perlu diteIiti sutu sistem
peningkatan produksi senyawa aroma yang optimal, dalam ha1 ini rneliputi

pngaturan pH, kecepatan pengadukan dan wakt u fermentasi . Tujuan pene I itian
ini adalah untuk inerekayasa model sistem biokonversi ,frwouring ugenr yang
dibatasi sampai p d a &hap rermentasi secara butt$, serta dilanjutkan pada
simulasi dan upti masi proses biokonversi. Penel itian diIaksanakan dengm
menggunakan bahasa pmrograman Forkran 77 yang diirnplementasikan dengan
menggunakan paket softwarc optimasi OPTSYS (Optlmutron ,'iyv/~~n~)
mclalui
pendekatan strategi COMBl .
tiasi l penel itian menggunakan model sirnuirtsi menunjukkan bahwa
kondisi optimum produksi fluvouring ugenl untuk fementasi butch dicapai pada
p1.I 3.7, kecepatan pengadukan 200 W M , denbm peak rmreu procfuk mencapai
angka 8100 (berdasarkan skala GC) dan waktu fermentasi 72 jam. Penurunan
tingkat produksi ,fluvr~~irrrlg
uxer?t setelah fermentasi setarna 72 jam diskikatkan
oleh terakurnulasinya jurnlah sel yang mati akibaf scinakin berkurangnya substrat
yang dikansurnsi oleh sel tersebut. Di lain pihak produk ~jjCIvour~ngugmf
rnenrpakan senyawa valatil, sehingga proses fermentasi yang dilakukan setelah 72
jam men@ki bat kan pruduk mengalami penguapan.
Kondisi optimum fermentasi hatch yang di hasilkan rnelalui proses
simulasi dan opimasi selanjutnya clapat digunakan untuk menghitung

prduk-tivitas sistem secara kesel uruhan. Herdasarkan model produktivitas
tersebut maka &pat ditentukan rnaksimasi model fungsi keuntungan sistem
biokonversi . Namun tidak tersedianya data harp jualJlavowrinb.agent di pasaran,
serta suiitnya pngukurrtn ni lai mutlak konsentrasi jluvwring irgm
mengakibatkan sulitnya penghitungan nilai keuntungan. Qleh karena itu
disarankan terlebih dahulu rnelakukan eksprirnen yang meiibatkan pengukuran
nilai mutlak konsentrasi pruduk, sehingga aplikasi ekonnmis model simulasi
optimasi &pat dilakukan dengdn baik.

SURAT PERrU'YATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang besjudul
OPTXMASI BXOKONVERST LEMDXR BXJJ. KAKAO
llNTUK PRODUKSl SENYAWA PEMlERl CITARASA
(FLA VOURING AGENT)

adaiah benar rnerupakan hasil karya say a scndiri dan belurn pertrah dipubl ikasikan.
Sernua data &an informasi yang digunakan telah dinyatakan seara jelas dan &pal

dipriksa kebenarannya.


~ n e Tita
h ~afida

NRP :99580

QPTIMASI BIOKQMVERSI LENDlR BIJI KAKAO
UNTUK PRQDUKSi SENYAWA PEMBERI CITARASA
(FLA VOURING ACENO

oleh
ENENG TITA TQSIDA

Sebagai salah satu syarat untuk memperoteh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Teknologi lndustri Pertanian

PRQG RAM PASCASARJANA
INSTITUFTPERTANIAN BQGQR
BOGOR
2002


Judul

: Optimasi Biobmtrri LRndir Biji Krtkaa untuk

Produbi Senyawa Pemberi Citamsol

(nfZroudt&
Agent)
Nama

: EPJEMG TITA TOSUDA

Namor Pokok

:9 9 5 8 0

Program Studi

: Tehdugi fndustri Pertaniatn


Prof, Dr. Xr. Erivahno, MSAE.
Ketuoi Kumisi

Dr. Tri ~ e o i i !MS.
Anggata

2. Kema frogram Studi
Tebnoiogi Industri Pertmian

rn
Dr. Xr. Irawadi Jarnotran

Tanggal Lulus :30 JuIi 2002

Penulis dilahirkan di Tasikmalaya pada tanggal 25 Agustus 1976 scbagai
an& ke empat dari empat bersaudara, dari pasangan D. Encu Suprihat &in
Emin Djuarsih.

Penulis menyelesaikan Sekolah Llasar di SDN Kudanguyah i


Tasikmalaya pa& tsthun 1988, dan lulus dari Sekolah Menegah Pertma Negcri 5
Tasi krnatstya pada tahun 199 2 .

Pa& trthun 1 994 pcnulis lulus dari Sekolah

Menengah Atas Negeri 3 'Tasikmalaya, dan pada tahun ysng sama mendapat

kernpatan untuk me lanjutkan ke Perguruan Ti nggi mefal ui jalur Undangan

Seieksi klasuk IPB f USMI).
Pendidikan sarjana ditempuh di Jurusan "Seknologi Industri Pertanian,

Fakultas Teknulogi Pertanian, Institut Pertanian Bogur, &n lulus pa& tahun 1 999.
Pa& tahm yang sama penulis mendapatkan kesemptitan untuk melanjutkan studi
di Program Pascasarjana, Jurusan Teknologi gindustri Perkmian, XPB. Pada tahun ke

dua (semester tiga) penulis mendapatkan bantuan beasiswa dari BPPS (Beasiswrt
Program Pascasarjana) dan Y ayasan Van dc Vcntcr Maas. X'cnttl is rnulai bcb;c~-la
p d a tahun 2001 sebagai staf pengajar p d n Juxusan ilmu Kornputer, Fakultas


Matematika dan IImu Pengetrthuan AIam, Universitsts Pakuan Bagor.

PRAKATA
Fuji syukur pnulis panjatkan kepacla Allah SWI' atas segita rahmat dan

hidayah-Nyn karya ilrniah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tema yang dipilih

dalam penelitian ymg dilsiksanakan sejak buXan Agustus 2001 ini adaiah
biokunversi senyawa pemberi c Itarasa #luvt~uringugcni), dengan judul Optimasi

Biakanversi k n d i r Biji Kwkao untuk Produksi Senyawa Pemhri Citarasa
f F/avnurirlg Agetit).

"Teerirnakasih penulis ucapkan kepada Rapak Prof. Dr. Ir, Eri yatno, MSAE.,

Bapak Dr. Tri Panji, MS.,dnn Rapak Ilr, lr. Khaswar Syamsu, MSc., sciaku

pernbimbing yrtng telah rnernkrikan saran dm petunjuk yang sangat berharga bagi
penyelesaistn karya i lmiah ini. Ucaprtn teri~nakasi h juga disampai kan kepada orang

tua dan keluarga di Tasikrnalaya serta Fredi Andria, aks segala rnotivasi dan cinta

kasihnya. Tak Iupa penulis ucapkan teriina kasih yang sebesar-besamya kegrtda

Bapak Dr. -Ing. Soewarto EXardRienata dan Ibu Uca. Sci Setyaningsih,M S . , ymg
teiah memhri kan bimbingan serta dukungan maril dan materil sejak awal hingga

seleminya studi ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan bantuan
yang telah diberikan .

Karya ilrniah ini rnasih jauh dari sernpurna, oteh kamna itu kritik dan saran
yang membangun sangat penul is harapkztn. Mudah-mudahan karya itmiah ini
bermanfaat bagi semua fi hak.

Bogur, Agustus 2002

Pen ul is

DAFTAR IS1


..........DAFTAR
......................TABEL
....................

ix
..................................................................x
DAFTAR GAMBAR ........................ .
.
......................................
. xi
DAFTAR LAMPIRAN
.
.
.

TINJAUAN PU STAKA .........................
.
......... ................................................... 4
.................................................. 4
Potensi Lendir Biji Kakao ......................,

.

Teclri...Sistem
.................Optimasi
.........................
Metade COMB1 ...........................................................................................

11
12

M S I L DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 20
PernodeIan Sistem Biokonversi Fluvowring Ager?~ ........................................
20
Tmplernentasi Model Biokonversi Flavouring Agent .....................--- ...... - ...... 25
Eksprimentasi Biokanversi Fluvuuring Agent ..............................................
30
Verifi kasi Model Simulasi ..............................................................................32
Apli kasi Madel ...............................................................................................
36
ApIikasi Ekonomis Agruindustri .....................................................................

38
KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................
45
Kesimpulan ..................................................................................................... 45
Saran ................................................................................................................
45

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 46
LAMPIRAN .............................................................................................................
49

viii

DAFTAR TABEL

1 . Kornposisi kirnia lendir biji knkao ........ ............

...,... , ,.. . ,.. , . , . , .

2. Laju perturnbuhan biomassa sel 'f'richoderma har~ianum

., . , . . . . . . . .

5

berbarkan variasi pH, dan kecepatan pngadukan . , .... .... ..... ....... , ..., ,
.
....,.. ,. 32

DAFTAR GAMBAR

1 . Kerangka pemikimn pernodelan sistem biakonversi .......................................... 15
2 . Skerna model aptirnasi sistern biokonversi ........................................................ 18
3 . Tahapan penelitianterpadu ...............................................................................
19
.....................
...................
4. Pertumbuhan kultur mi kraba pa& kondisi bateh
.
.
21
5 . Bagan alir irnplementasi model biakonversi ...................................
6 . Kurva konsentrrtsi biornassa scl p&
pH 3 dcngan varias~

..................

30

kwepatan pengadukan ................................... .. ................................................31
7. Kurva konsentrasi biomassa sel @a pH 4 dengan variasi
kecepatm pengadukan .......................................................................................
31
8. Kurva konsentrasi biornassa sel pa& pH 5 dengan variasi
kecepafan pngadukan ...................................................................................
32
9. Kurva validasi hasil simulasi konsentrasi biomass sel pa&
eksprimen 1, 2 dnn 3 .................................................................................... 33
10. Kurva validasi hasil simulasi kansentrasi biornassa sel pada
eksprimen 4, 5 dnn 6 .......................................................................................33
I 1 . Kurva validasi hasii sirnulasi konscntrasi biomassa set pid&
eksperimen 7,8 dan 9 ....................................................................................
34
12. Grafik hasi t simulasi model biakurrversi flavouring agent, untuk
setinp eksperirnen ..........................................................................................
35
X 3 . Grafik h a i l simuiatsi konsentrasi produk melaiui
pengembangan variabel pH untuk RPM 100 .................................................. 36
14. Gmfik h a i l simulasi konsentrasi produk melal ui
pengembangan variabel pH untuk RPM 150 ............................... ............... 37
1 5 . Gafik hasil sirnufasi konsentrasi produk melalui
pengembangan variabel pH untuk RPM 200 .................................................
37

DAFTAR LAMPFRAN

1. Skema pendebtan pada optimasi ........................................................................

49

2 . Komputasi program model biokonversiflcrvouring agenr

52

..................................

3 . Bagan alir strategi optimasi COMB1 dan hasiI optimasi
laju perktmbuhan (AT) uxltuk eksperirnen X -- 9 .........................................
4 . Kumputasi subroutine model apl i kasi ekanomis agroindustri

89

.....................
108

1, PENDARULUAW

Senyawa aroma merupakan bahan penting dalam i ndustri makanstn,
minuman, kosrnetika, famasi dan pakan, BaMcan akhir-stkhir ini senyawa
aroma sernakin rneluas penggunastnnya untuk wewangian (fragrance) dan

penyegar udara (uir,ficshn~r).Pemintaan pasar terhadap senyawa aroma
pun meniugkat, tercatat @a khun 1994 sekitar US%8,5 xnilyar per takun,
dan diperkirakan menjadi US$ 10 rnilyar per tahun pada tahun 2000 (Yong,
1992).

Munculnya aroma pa& bahan disebabkan oleh adanya kandungan
senyawa aroma baik sebagai senyawa tunggal rnaupun rnajemuk ('hi-Panji,
1993).

Aroma pa& Icebanyakan bahm pangan rnerupabn campwan

beberrtpa senynwa dengan komposisi yang kompleks, seperti terdapat pada
bcberapa jenis makanan tradisiunal dan minuman bcralkohol sebagai hasif

aktivitas rnikrcraba.
Beberapa senyawa aroma yang telah banyak digunakan antxa lain 6-

pcntil-a-piron (6pp) yang banyak digunakan untuk minuman ringan dan
yoghurt (Col iins dan Halirn, 1972; Serrano-Carreon et al ., 1 993). I,aktan
dapar memberikan aroma buah-buahan, kelapa, dan h a n g ,

seciangkan

pirazin &pat rnenirnbulkan aroma kacang, kopi, cokelat dan pisang

(Jmssens et al., 1992). Golongan terpen dapat mmeberikan aroma b u n g

s e w dm buah (Collins &n

Hatim, 19721, sedmgkan ester &pat

memberikan aroma buah-buahan hanya dengan lconsentrasi yang rendah
(Janssens et at., 1992).

Hal ini menunjukkan bahwa rnikroba dapat

dljadihn sumber yang sarigat potensid dalsam mernproduksi senyawa

aroma.
Produksi senyawa aroma rnengb~nakanmikroba &pat menggantikm
produksi senyawa arorna dari bahan tanaman.

Menurut Yong (1992)

pruduksi senyawa aroma secara fermentasi mi kraba memiliki kberapa

rnenggunakan kapang ?'P.iclar)dcrmasp. umumnya rnerupkan senyawa yang

rnemJiki aroma khas dan juga dapat dipproduksi oXeh beberap mikruba lain.
Pradulcsi senyawa aroma pa& penelitian ini prlu diopiimalkan.
Uleh karena itu perlu diteliti su;ntu sistem peningkatan pxaduksi senyawa

aroma yang optimal, dalam ha1 in1 meliputi pengatwan pH, keceptan
pengadukan dan waktu femenbsi.

B.

Tujuan
Tujuan pexlelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Merekayasa model sistem biakonversi Iendir biji kakao mtuk produksi
senyawa pernberi citarasa (Fiuvourrtzg Aget~t)yang dibatasi sampai

pada tahap praduksi senyawa aroma pada fermentasi secara butch.
2.

Simutasi mudel dan menentukan kondisi optimum biokonversi
(uptimasi proses biokonversi) berdasarkstn mudel yang tel& dibangun,
yang dapat: d i g d a n untuk merancang operasi Sistem Biakanversi

Flavnurr'ng Agerzt yang optimal bagi agruindustri.

dibatasi pda eksperimentasi pernodelan
sistem proses biokonversi lendir biji kakao untuk produksi senyawa pemnberi
Linglcup pnelitian

inj

citarasa (Fluvourin~Agent), yang dilanjutkm dengan simulasi &n aptimasi
proses. Qptimssi dilakukm meldui penentun kondisi optimum fermentasi

Trichudermci hu~ianum, yang dildcukan dengan memwi vaiasi kondisi

pH, kecepatan pengadukan dm waktu fementasi yang optimum. Penelitian
dilaksanakan dengan rnenggunakan bahasa gemrogaman Fortran 77 yang

diimplementasikan dengan menggunakan paket software ooptimasi OPTSYS
(Optimut ion System).

A.

Potenai h n d i r Blji Ka kaa
Menurut Tri-Panji et :tL (1995) pruduksi biji kstkao Indonesia naik

smm cepat dm diperkiraXcan rnencapai 300.000 metrik ton pada tahun 1994
dm rnenjadi 400.000tan pada t&un 2000. Peningkabn pruduksi biji kakao
yang kemungkinan akan menempatian Indonesia sebagai negara penghasil
biji kakao terksar ketiga di dunia ini juga diiringi dengan peningkatan

jumhh limbah yang dihasilkan, antara lain lendir biji kakrro yang mengaIir

keLuar dari kotak ferrnentltsi pada waktu fermentas1 biji b k a o dan
berpotensi mencernari Iingkungan (Opke, 1984; Tri-Panji et al., 1995). Ji ka
terbuang bersama air cucian biji kakao yang tetah difementasi, bahan ini
dapat menyebabkan nilai BOD air limbah ~nencapzlilebih dari 2000 ppm.

Di sisi lain, beberap peneti tian menunjukkan bahwa pngurangan

lendir biji kakao segar sebelum biji difementasi &pat menurunkan

kwaman biji W a o . Keasarnan blji rnempakan salah satu d&
bad biji

kakao Indonesia sehingga dini Xai bemutu rendah (Ti-Panji, et: al., 1997).
J i b diketola dewan baik, Iendir biji k&ao merupakan h a i l

sampjng industri pngulahan kakao yang cukup menarik. Menurut
Adomako (1 9841, praduksi lendir biji Mae mensapai 0,lO-Q,19I&g biji
b d . Berdasarkaa data praduksi biji tersebut, produlrsi total lendir biji

diperkirakm mencaw 15.000 kilo liter pmahun. Blji kakao yang
rnengmdung gula (1 2-1 5%), pektin (5-7%) asam nun valatil f0,8-1,5%) dan
protein (0,l-0,5%) (Opeke, 19841, secara ekonomis belum p m a h

digunakan. Kornposisi kimia Iendir biji kakaa

yang lebih lengkap ciapat

diliXxat pa& Tabel I. Kamposisi kimia ini rnemungkinkm lendir biji hkao
untdc digunalran sebagaj media pertumbuhan mikroba penghasil senyawa

aroma.

"Tabe1 I . Kornmsisi kimia lendir bii i kairaoa
-

Air

Bahan kering
Asam-asaam non-volatil

Asam-asam volatil
Glukasa

Sukrosa
Pektin
Protein
Abu

"ohan ( 1963)

l3.

I

0,40-0,50

Bioreaktor
Ada tiga kelornpak bioreaktctar yang banyak digunakan untuk

produksi pa& skala industri, yaitu bioxeaktor tanpa pengaduk tanpa aerasi
(76%), tanpa pengaduk dengan aerasi ( 1 I %), d m dengm pengaduk dcngan

aerasi (13%) (Scragg, 1991). Kebanyakan perkembangan prod& baru

membutuhkan mikroarganisme ym g membutuhkan aerasi dan pengadukan.
k n g m dernikian, perkembangan bioreak-tor banyak diarfian

pada

kelompok ini. Bioreaktor aerob dapat dibagi dalam empat kategori, yaitu
bioreaktor t i p tangki berpengaduk (stir~.eJ-~unkpre~i'~~urt'
cyck), uirifi,
Zoup, dan intmobilized system. Untuk produksi senyaw&aroma yang bcsi fat

volatil rnenggwakan mikruba aerob, tip b g k i bepngaduk dinilai paling
Pcnggunaan biordtor untuk sistem amobilisasi e l periu

mempertirnbangkan sifat mmekanis matriks pendukung

y m g digunakan

untk mobilisasi. a t r i k s ini bimnya mudah pecah, sehingga biaxeaktor

dengan pergeseran hidrodinamis keciI seperti pucked-cdumn, ,flurdizeu"beu',

atau air[$ lebih disukai (Shuler & mgi, 1992).

Teari Pemodelsn Dan Simulasi

Secisra umum model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau

rsbstraksi dari seburth obyek atau situasi aktual . Modet memperlihatkm
hubungan-fiubungan langsung maupun tidak lawsung sertw kaitan timbal
balik (sebab-nkibat). Eriyatno (1999) msnyatakan bahwa salah satu dasar
utama pengembangan model adalah menemukrtn peubatr-peubah yang

penting dan tepat . Penemuan peubah tersebut sangat itrat hubungannya

dengan pengknjian hubungan-hubungan yang twdapat diantara peubatr
tersebut.

Teknik kuantitatif seperti persarnaan regresi dan sirnulasi

merupakan cara untuk mempelajari keterkaitan tersebut.

Pada teori utama pernodelan dan sirnulasi dikenal istilah sistern

real, yang didefmisikan sebagai dnerafi tertentu yang &an menjadi fokus
perhatian da1am proses pernodelan dm simulasi. Eksperimentasi terhdap

sistem real &an rnengakibistkan pembahan struktur dasrrr dari sistem reat
tersebut. Hal ini dipengamhi aleh krt>agai parameter input. yang akan
menyebabkan kandisi sistem real bembah sedemikirin rupa sehingga sesuai

dengan output yaw dikapkan atau output yang &an

diprediksi

(Hardhienata, 1995).
S m a umum model dikategorikan ke dalarn tiga jenis yakni : I).

Model ikonik, 2). Modal analog dan 3). Model sirnbolik. Pernodelan

mencakup sulitu pemilihan kwslrteririsrik dari pmakilan abstrralr yang
paling tepat pada situasi yang terjadi. Pada umurnnya madel maternratik

dibedakan menjadi dua bagian, yakni Model Statis Ban Dinamis (Eriyatna,
1999; BuIack dm Krististnsen, 1987). PemiIihan model tersebut tergantung

pada tujuan dari pengkajian sistern dan furnutasi masatah.

Menurut

Hardhienata (1995) pa& model statik, hubungan antarw vwiabel-variabel

yang ada dalam model hanya tejadi pada satu level w&u

(t)

yangj m a .

Sedang pada mudet dinamik trubungan antara variabel-variabel mode1
menyangkut level walrtu yang bmlainan. Di amping besaran input x dm

beman outpuby, pada model dinarnik masih ada besaran lain z ywng diseh

bf:.suran unruru. Secarrt umum, pada model dimmik terdaprtt dusl fungsi J'
dan g, Fungsi f didefinisikan seperti beri kut :

Dengan diketahui :(I) dan :(I I lil) masing-masing adalah keadatln mode!

pada waktu t dan I+&. Metalui pnganrh input x, k e a d w mode1 $9 parfa,
waktu
w&u

r akan dibawa/ditransfomasikan ke dalarn kedaan =(t8 di) pada
6 + dt . Qleh karena ituf di sebut sebagaifungsi trcrnsformasr'secfangkan
,

fungsi g menggambarkan ketergantunganlhubungan anhra autput y o yang

diamat1 terhadap pngaruh dari input xfi) dan dari keadaan zfi). Iiubungan
tersebut dapat diformulasikan seperti berikut:

dun g disebut sebagai f u n g i luaran (fungsi output).
Gottfried ( 1984) menambahkan b k w a proses sirnulasi stukastik di

susun oleh beberapa kurnponen utama, yakni sistem, state (kandisi), model,
dan opefating policy. Kondisi sistem mnencakup selumh kxakterist i k yang

relevan terhadap sistem ynng dianatisis. Biasanya sistem dikarakterisasi

melaui suatu set atrlbd spesifik. Pendukung kondisi sistern mencakup hiha1 berikut :
1 ).State VuriuB&es,jih setiap atribut &pat dikwakterisasi m d a korndisi
sistem &pat ditampitkan secara kuantitatif, sehingga variabel-varinbel
yang unik dipat digunakan untuk representasi setiap atribut. Jika sistem

memiliki m State Variables, maka &pat: diekspresikan secara matematis
melalui lambang berikut : (sl, sz,... .., s,,,).
2). Decisirjn Vuriabkes, pada beberap situlasi variabel ini ditcntukan

langsung oleh analis atau pngambil keputusstn, dm independen terhadap
pertimbangan-prtimhangan ydng lainnya, Variabel ini tfiekspresikan

secara maternatis rnelaluj ekspresi berikut : (xl, xz,.

.. . .. , x,>

3). Parameter Sistem, sama halnya dengan Decision Variakl, nilainya dapat

dispesifikasi di awal analisis.

Kuantifikasi parameter ini biasanya

dinyatnkan dafarn kntuk diantnranya adaf& konstanta fisik, parameter

desain, kanstanta proporsionaf, dan diekspresikan secara maternatis

rnelafui ekspresi krikut : (cl, Q, .. . .., c k )
Dengan demikian State Variwbel &an basifat dependen terhadap parameter

dan Decision Variable terpilih, diekspresikan s m a matmatis melalui
ekspresi berikut : S =AC,X)

Model sistem dinamis berubah secara kontinyu badasarkan waktu.
Perub&an tersebut digunakan unhk mewakili sistem yang direpresentasikan

meldui suatu set feedback loops yang ditentukan berdrrsarh hubungan
antara level (state vuriabet) dm iajju genzbahan (rate) u t u kondisi variabel.

Kedua fial tersebut mentpakan komponen utama ddam suatu model dinamis.

State w i a h e l disesuaikan dengwn vwriabel kontinyu, sedangkan laju
pmbahan rnewakili hasil bagi deferensial terhadap w&u untuk setiap
levelnya.

Persamaan yang digunakan untuk representas! variasi level

twhadap waktu harus dikanversi ke dalam bentuk p e r s a m deferensid
(Schmidt, 1987). Pada GPSS-FORTRAN Versi 3 permmaan tersebut

dideklarasikan dalam format sebagai berikut :

Bungay (1985) menambahkan bahwa pada riset-riset sistem fisik
dm triologis umurnnya data d i p l o h berdaswkan perubahan waktu, atau

dengan kata Inin, sistem tersebut berlaku swam dinamis.

Kajian

keterbubungan (relafionskips) dan eksplwtori dtnri perilaku sistern
merupakan satu hat yang sangat p t i n g datam riset-riset tersebut, &in=

traf ini dapat dijadikan sebagai alat bantu untuk mengorganisir informasi,
yang akhimya dapat dirnwnf~atkmuntuk proses pemocfelan selanjutnya.
Ada kemungkinan terjadinya kesulitan dalam mempexoleh bentuk

persamm yang rasionstl, oleh knrena adanya atrurnulasi dctri berbagai falrtor
yang berpengaruh terhadap sistem. Namun demikian wingkali dapat
diselesaikan

melalui

formulasi

persarnwan

untuk

komponen

laju

perubahannya. Salah satu cantoh adaiah pertumbuhan kultur mikraba yang

befinteraksi dengan faktar-faktor yang sangat kompleks, sehingga fluktuasi
populasi suf it diprediksi. Hal ini dapat diatasi dengan cara memfakuskan
pernodelan pada laju perturnbuhan yang dapat diperaleh dari konsentrasi

nutrien dan interaksi dengm syarat-syarat utama pertumtruhan seperti

inhibisi, stirnulasi atau antagonisrn$Bungay, 1985; Bulock and Kristianan,
1987).
Secara

sistematis berikut

ini

dipparkan Imgkah-tangkah

penyusunan suatu model abstrak :
1). Penentuan komponen-komponen model.
2). Pendefinisian struktur model.
3). Pacarian peran penggnti untuk pengwuh-pengaruh dari luar.

Pemyataan keadmn model abstrak. dayat diperofeh rnelaluj dm

cara yakni : analitis dan sirnulasi. Milai-nilai yang diperoleh baik secara
analitik maupun secara simdasi dapat dibandingkan dengan nilai yang

diperofeh c
h
i eksperimen pada sistem real sesungguhnya.

Proses

perbanctingdn ini d i k e d dengan istilah validasi. Proses ini digunakan
untuk rnelihat kemampuan model yang dibuat &lam menggmbarkan

keadaan sisam real. Kecocokan antam sistem dan model hanya dapat
dicapai stampi batas toleransi tertentu.

jika model abstwk d a p t

menggambarkan kadaan sistern reai sampai tolemnsi yang ditentukan, data
madel &pat ditransfer ke &lam sisiern reat (Ilardhienata, 19951,

Kata optimasi berarti mencari atau memperbaiki keadaan suatu

sistem sedemikian rupa schingga memenuhi persyarapan-persyaratan tertentu
(Hardhienata, 1 995). Syarat-syarat suatu si stem yang dapat dioptimasikan

adalah bahwa sistern tersebut harus mempunysti sifat-sifat sebagai krikut :
I).Variabilitas yang berarti suatu sistern dapat dioptimasikan jika pada

sistem tersebut kr&pat Iebih dari satu penyelesaian altematif
2). Penilaian terp~lduterhadap semua criteria yang ada (pndefinisian fungsi

sasaran harus jelns)
Secara garis b e ~ a&
r dua metode (stmtegi) aptimasi yang dapat

digunakan uxltuk rnencari penyelesaian optimal ddari masalah-masalah yang
telah &formulasikan swam makmatika yaitu :

Menurut Hsudhienata (1 495)sistem OFrnasi yang d i p d m pa&
paket QPTSYS rnemiliki ernpat strategi optimasi numerik dan secara rinci

dijelaskan sebagai berikut :
1 ). Metode FIBOM CCI y m g rnemiliki sistem keqja didasari oleh

bilangan Fibonacci dan dapat digunakm untuk masalah yang hanya

rnemiliki satu vartabel
2)* Metode COMPLEX (Constrained siMFLEX) bekerja dengan card

memperksstr, memutar dan rnemperkecil suatu area yang disebut

Simplex. Sirnplex A l a h suatu ftgur topologi (pdyeder) yang
rnernkntang dalam suatu ruang berdirnensi n abu Rn

3). Strategi E VQI,USI rnenrpakan strategi optirnasi yang bekerja
berciasarkan rnekanisme &ri evo lusi biologis
4). Strsttegi

COMBI adalah strategi optirnasi

yang dikernbangkan

berdasarkan strategi Complex dan Evalusi

Metode FIBONACCI diperkertalkan pertam kaii oleh Kiefer pada

tahun 1953 dan rnerupakan metode optirnasi yang paling baik diantstra

metode-metode yang a&. Saymgnya rnetade ini h y a bisa digunakan
untuk problem-problem yang hanya mempunyai satu variabel optimasi sajnja,

Metode ini bekerja krdaswtrkm barisan bilmgan dari 1,eonardo von Pisa
yang lebih dikenal dengan nama Fibonacci. Karena problcm optimasi yang
ada pada penelitian ini rnernpunyai lebih dari satu variabcl, maka metode

Fibonacci ini ti&

akan digunakan.

Metode optima1 COMPLEX pertama kali dipubfikasikan oleh
Box ddam suatu "ComputerJaurnd" tahun 1965. N m a COMPLEX krasal

dari singkatan Constrained siMPLEX ymg merupakm hasil rnodifrkasi
yang dilakukan oteh Box pada strategi optimasi SIMPLEX (bukan strategi

optimasi dari Damig untuk program linier !) y m g k r d dari Spendly,
Hext dm Mimsworth [Hardhienata, 19951. Dalm mtncari psisi optimum,
strate@ COMPLEX tpekerja dengan casa memprksar, memutar dm

mernperkwil suatu m a yang disebut Simplex. Simplex &fah suwtu figw
topalogi (pXyedf?x)yang memkntang dalam suatu rung berdimensi n atau

Strategi optimasi E VOICUS1 menlpakan strategi aptimasi yang

bekerja krdaswkan m e h i s m e dari evolusi bi010gis ymg pada tahun 1973

dipublikasikan prtama kali aleh Rechenberg. Adttpun rnekanisrne optimasi
evolusi tersebut didawri oleh pernyataan berikut : "Daiam a i m ini, rnahluk
hidup yang dapstt lebi fr menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan lebih

berhasil berkembmg dui pada mahluk hidup yang kmmg bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Proses ini pertama kali

dikemukakan oleh C. Darwin (1 859) d m kemdian dikenal dengan istibh
Evolusi". Rechenberg mencoba mengaplikasikan proses evolusi ini pa&
bidang numerik untuk rnenyelesaiakan problem-problem optimasi .
.

Strategi CUMM adalah strategi optirnasi yang dikernbangkan
.

berdasarkan strate@ Complex dan Evolusi. DaIam starkegi Cornbi ini sifatsifac baik yang dirniIiki oleh strategi Complex dm Evolusi dicoba disatukan

dan dirnanfaatkan secarn optimal (Hardhienab and Molnar, 1993).

F. M,etodeCombi
Bcrdasarkan pcnycl idikan yang dilakukan dcngan rnenggunakan
test-test fungsi stmdar

(Hwdhienata and M a l w , 1993), dapt ditunjukkan

bahwa stmtegi Cornbi merniliki sifai-sifats e ~ r tkrikut
i
:
1).

Unhk problem-problem dengan banyak optima, probabilitas mtuk:
dapat menemukm optimum global sama dengan dirnilifu oIeh strategi
Evulusi .

2). Kecepatrtn konvergensi &ri strategi Cornbi jauh lebitx tinggi daripada

keceptan kanvcrgensi dari strategi Evolusi.
Dzttam hal ini keceptan konvergensi sama dengm jumlah
penghitungan fungsi sasaran yang dibutuhkrtn untuk mencar1 posisi
optimum. JumIah ini rnenjadi penting karena penghitungan Fuagsi swarm

biasanya berhubungun dcngan wslktu sirnulasi yang cukup lama. Strategi

Combi memiliki algoritma seperti haInya &paparkan berikut ini.
1. Phase Persiapan (diberikan oieh user) :
a.

Fungsi Sasrtran ( Q )

b. TitikStartyangmemenuhirestriks(~"?
c.

KetelitianyangBiinginkan(RETA)

d. Sumlah sudut Simplex yang diinginkan (k) dengan n+l