6
Lumpur yang jika  diperlukan dapat  bekerja  terus  menerus untuk menghindari  tergenangnya air dan lumpur pada dasar galian
Sebelum  pekerjaan  dewatering  dimulai,  Pemborong  wajib  menyerahkan  perhitungan  yang mendasari penentuan kapasitas dan jumlah pompa yang akan dipergunakan serta kedalaman
dan jumlah pitsumur, dengan memperhatikan data tanah yang tersedia termasuk penyediaan pompa cadangan untuk mengganti yang rusak.
Pemborong akan mendapatkan laporan pumping test Direksi PengawasPerencana Struktur. Permukaan  air  tanah  pada  setiap  saat  harus  ada  pada  50  cm  di  bawah  muka  galian  yang
terendah. Pengawasan terhadap dewatering harus oleh orang yang berpengalaman, untuk itu harus dilakukan 24 jam dan dibuatkan daftar pengalaman yang setiap saat dapat diperiksa.
8. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu
harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk direksipengawas.
9. Pemborong harus memberikan perlindungan terhadap benda-benda berfaedah yang ditemui
selama pekerjaan galian. Kecuali ditujukan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui
di  lapangan  harus  dilindungi  dari  kerusakan,  dan  bila  sampai  menderita  kerusakan  harus direparasidiganti oleh Pemborong atas tanggungannya sendiri.
10.  Jika  terdapat  kedalaman  yang  berbeda  dari  galian  yang  berdekatan,  maka  galianharus dilakukan terlebih dahulu pada bagian yang lebih dalam dan seterusnya.
Pekerjaan Urugan Dan Pemadatan A.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik. Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan
urugan dan pemadatan kembali untuk pekerjaan substruktur yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk DireksiPengawas
B. Persyaratan Pekerjaan
Bahan untuk urugan tersebut menggunakan material bekas galian atau dengan mendatangkan dari lokasi lain dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Jenis tanah adalah Silty Clay atau pasir urug.
2. Tanah harus bersih berarti tidak menggandung akar, kotoran seperti puing bekas bongkaran,
bekas dinding bata, beton dan bahan organis lainnya. 3.
Tidak mengandung batuan yang lebih besar dari 10 cm. 4.
Terlebih dahulu diadakan test kepadatan Maksimum pada Kadar Air Optimum dan hasilnya harus secara tertulis diserahkan kepada DireksiPengawas.
DireksiPengawas akan menolak material yang tidak memenuhi persyaratan tersebut diatas.
C. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum tiap-
tiap  lapisan  20  cm  lepas  dan  dipadatkan  sampai  mencapai  Kepadatan  Maksimum  pada Kadar  Air  Optimum,  dan  mencapai  peil  permukaan  tanah  yang  direncanakan.  Test
Kepadatan Optimum harus mengikuti STM.D-1557-70.
2. Pada lokasi yang diurug harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai ketinggian rencana.
Untuk  daerah-daerah  dengan  ketinggian  tertentu,  dibuat  patok  dengan  warna  tertentu pula.
3. Pada daerah yang basahada genangan air, pemborong harus membuat saluran-saluran
sementara  untuk  mengeringkan  lokasi-lokasi  tersebut,  misalnya  dengan  bantuan  pompa air.
4. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari Lumpur atau kotoran, sampah dan sebagainya.
7
5. Jika tidak ada persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi Pengawas maka pemadatan
tersebut tidak boleh dibasahi dengan air. Pemadatan urugan dilakukan dengan mamakai alat StemperCompactor yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
6. Penggalian  yang  melebihi  batas  yang  ditentukan,  harus  diurug  kembali  sehingga
mencapai kerataan yang ditetapkan dengan bahan urugan yang dipadatkan kecuali untuk daerah galian pondasi harus mengikuti spesifikasi mengenai “Pekerjaan Galian”.
7. Toleransi  pelaksanaan yang dapat  diterima untuk penggalian  dan  pengurugan  adalah  ±
50 mm terhadap kerataan yang ditentukan. Semua Drainase darurat harus disetujui oleh DireksiPengawas.  Cara  kerja  yang  dilakukan  oleh  pemborong  harus  disetujui  oleh
DireksiPengawas.
8. Untuk  mencapai  kepadatan  yang  optimal,  bahan  harus  di  test  di  laboratorium,  untuk
mendapatkan nilai Standard ProctorKepadatan Maksimum Pada Kadar Air Optimum Laboratorium yang memeriksa harus laboratorium yang disetujui oleh DireksiPengawas.
9. Untuk  bahan  yang  sama,  untuk  setiap  lapis  tanah  tebal  20  cm  ang  sudah  dipadatkan
harus ditest juga di lapangan, yaitu 1 satu test untuk setiap 750 m
2
, yaitu dengan Sand Cone  Test  dengan  hasil  kepadatan  harus  memenuhi  ketentuan-ketentuan  sebagai
berikut: a.
Untuk  lapisan  yang  didalamnya  sampai  30  cm  dari  permukaan  rencana,  kepadatannya 95 dari Standard Proctor.
b. Untuk lapisan yang didalamnya lebih dari 30 cm dari permukaan rencana, kepadatannya
90 dari Standard Proctor. 10.  Hasil  test  di  lapangan  harus  tertulis  dan  diketahui  oleh  DireksiPengawas.  Semua  hasil-
hasil pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-patok referensi untuk mengetahui samapi di mana kedudukan permukaan tanah tersebut.
11.  Bagian  permukaan  yang  telah  dinyatakan  padat  harus  dipertahankan,  dijaga  dan dilindungi agar jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air huajn,
panas  matahasri  dan  sebagainya.  Perlindungan  dapat  dilakukan  dengan  menutupi permukaan  dengan  plastik.  Pekerjaan  pemadatan  dianggap  cukup  setelah  hasil  test
memenuhi sarat dan mendapat persetujuan tertulis DireksiPengawas.
12.  Gumpalan-gumpalan  tanah  harus  digemburkan  dan  bahan  tersebut  harus  dicampur dengan cara menggaruk atau sejenisnya sehingga diperoleh lapisan yang kepadatannya
sama.  Setiap  lapisan  harus  dikerjakan  sesuai  dengan  kepadatan  yang  dibutuhkan  dan diperiksa melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai lapisan berikutnya.
13.  Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai dengan kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa melalui pengujian lapangan yang  memadai, sebelum dimulai lapisan berikutnya.
Bilamana  bahan  tersebut  tidak  mencapai  kepadatan  yang  dikehendaki,  lapisan  tersebut harus diulang l kembali pekerjaannya atau duganti, dengan cara-cara pelaksanaan yang
telah ditentukan, guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan. Jadwal pengujian harus diajukan oleh pemborong kepada DireksiPengawasPerencana Struktur.
14.  Setelah Pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan ke tempat tertentu yang disetujui oleh DireksiPengawas.
15.  Pemborong  harus  mangadakan  drainase  yang  sempurna  setiap  saat.  Ia  harus membangun  saluran-saluran,  memasang  parit-parit,  memompa  dan  atau  mengeringkan
drainase.
PEKERJAAN URUGANLAPISAN PASIR URUG A.
Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan  ini  meliputi  penyediaan  tenaga  kerja,  bahan-bahan,  peralatan,  dan  alat-alat
bantu  yang  dibutuhkan  dalam  pelaksanaan  pekerjaan  ini  untuk  memperoleh  hasil pekerjaan yang baik.
2. Pekerjaan urugan pasir urugsirtu dilakukan di atas dasar galian tanah, di bawah lapisan
lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan tanah seperti pondasi, lantai basement, pile cap, dll.
8
B. Persyaratan Pekerjaan