Tabel 2.5 Penjelasan pin pada port D
Pin Keterangan
PD.0 RDX UART input line
PD.1 TDX UART output line
PD.2 INT0 external interrupt 0 input
PD.3 INT1 external interrupt 1 input
PD.4 OC1B TimerCounter1 output compareB match
output PD.5
OC1A TimerCounter1 output compareA match output
PD.6 ICP TimerCounter1 input capture pin
PD.7 OC2 TimerCounter2 output compare match
output
2.5. Code Vision AVR
Code vision AVR merupakan salah satu program bahasa C yang berbasis Windows, keuntungan menggunakan code vision AVR lebih
besar dibandingkan menggunakan program yang lain yang under DOS. Code vision AVR dalam pemrogramannya menggunakan bahasa C
maupun bahasa C++. Namun dalam pembuatan skripsi ini, penulis menggunakan bahasa C dikarenakan bahasa C sangat compatibel dengan
mikrokontroller AVR terutama mikrokontroller ATMega 8535. Bahasa C adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan
berada di antara bahasa tingkat rendah dan tingkat tinggi. Bahasa tingkat rendah artinya bahasa yang berorientasi pada mesin dan tingkat tinggi
berorientasi pada manusia. Bahasa tingkat rendah, misalnya bahasa assembler, bahasa ini ditulis dengan sandi yang dimengerti oleh mesin
saja, oleh karena itu hanya digunakan bagi yang memprogram mikroprosesor. Bahasa tingkat rendah merupakan bahasa yang
membutuhkan kecermatan yang teliti bagi pemrogram karena perintahnya harus rinci, ditambah lagi masing-masing pabrik mempunyai sandi
perintah sendiri. Bahasa tingkat tinggi relatif mudah digunakan, karena ditulis dengan bahasa manusia sehingga mudah dimengerti dan tidak
tergantung mesinnya. Bahasa tingkat tinggi biasanya digunakan pada komputer. [3], [5], [8]
2.6. LCD LMMB162A
Gambar 2.8. Bentuk Fisik LCD LMB162A
LCD Liquid Crystal Display M1632 merupakan perangkat display yang paling umum dipasangkan ke mikrokontroler, dengan
tampilan 2 baris x 16 kolom dengan konsumsi daya rendah. LCD merupakan komponen yang dapat menampilkan suatu nilai hasil sensor,
menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. Code Vision AVR telah menyediakan fungsi pustaka yang khusus
menangani akses modul LCD yaitu lcd.h. Widodo Budiharto. 2007
Gambar 2.9. Konfigurasi Pin LCD 16 Karakter x 2 Baris
Untuk keperluan antar muka suatu komponen elektronika dengan mikrokontroler perlu diketahui fungsi dari setiap pin yang ada pada
komponen tersebut. Adapun konfigurasi pin LCD sebagai berikut: a.
Pin 1 VCC : Pin ini dihubungkan dengan tegangan +5
volt yang merupakan tegangan untuk
sumber daya. b.
Pin 2 GND : Pin ini dihubungkan dengan tegangan 0 volt Ground.
c. Pin 3 VEEVLCD : Tegangan pengatur kontras LCD. Kontras
mencapai nilai maksimum pada saat kondisi pin ini pada tegangan 0 volt.
d. Pin 4 RS : Register Select, pin pemilih register yang
akan diakses. Untuk akses ke Register Data, logika dari pin ini adalah 1 dan untuk akses
ke Register Perintah, logika dari pin ini adalah 0.
e. Pin 5 RW : Logika 1 pada pin ini menunjukan bahwa
LCD sedang pada mode pembacaan dan logika 0 menunjukan bahwa LCD sedang
pada mode penulisan. Untuk aplikasi yang ke ground.
f. Pin 6 E : Enable Clock LCD, pin mengaktifkan clock
LCD. Logika 1 pada pin ini diberikan pada saat penulisan atau pembacaan data.
g. Pin 7 – 14 D0 – D7 : Data bus, kedelapan pin LCD ini adalah
bagian dimana aliran data sebanyak 4 bit ataupun 8 bit mengalir saat proses
penulisan maupun pembacaan data. h.
Pin 15 Anoda : Berfungsi untuk tegangan positif dari backlight LCD sekitar 4,5 volt hanya
terdapat untuk LCD yang memiliki backlight.
i. Pin 16 Katoda : Tegangan negatif backlight LCD sebesar 0
volt hanya terdapat pada LCD yang memiliki backlight.
2.7. LED Light Emitting Diode