Pengendalian Persediaan Pengawasan Persediaan

2. Metode exponential smoothing, terdiri atas: - Single exponential smoothing Pengertian dasar dari metode ini adalah nilai ramalan pada periode t +1 merupakan nilai aktual pada periode t ditambah dengan penyesuaian yang berasal dari kesalahan nilai ramalan yang terjadi pada periode t. Metode exponential smoothing adalah modifikasi metode moving average dengan mempertimbangkan data masa lalu secara eksponensial di mana data yang paling akhir mempunyai bobot atau timbangan lebih besar. Metode exponential smoothing dapat mengatasi kelemahan metode moving average karena tidak memerlukan banyak data masa lalu. - Double exponential smoothing DES a. Satu parameter, merupakan metode yang hampir sama dengan metode linier moving average, disesuaikan dengan menambahkan satu parameter. b. Dua parameter, metode DES untuk times series dengan trend linier. Terdapat dua konstanta pemulusan ∝ dan dan menggunakan dua persamaan pemulusan yaitu persamaan nilai data intercept dan trend slope. - Metode peramalan Winter untuk masalah musiman Metode Winter adalah triple exponential smoothing yang tepat digunakan untuk data yang dipengaruhi faktor musiman. Kelebihan metode Winter adalah kemudahan memperbaharui pola data terbaru.

2.2.2 Pengendalian Persediaan

Alasan utama adannya persediaan adalah karena sumber daya tertentu tidak bisa didatangkan ketika sumber daya tersebut perlu adanya persediaan yang siap digunakan ketika dibutuhkan. Adanya persediaan menimbulkan konsekuensi berupa risiko – risiko tertentu yang harus ditanggung perusahaan akibat adanya persediaan tersebut. Selain itu juga perusahaan harus menanggung biaya – biaya yang timbul akibat adanya persediaan tersebut. Adapun alasan perlu persediaan adalah : 1. Transaction Motive menjamin kelancaran proses pemenuhan secara ekonomis permintaan barang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai. 2. Precatuainary motive meredam fluktuasi permintaanpasokan yang tidak beraturan. 3. Speculation motive alat spekulasi untuk mendapatkan keuntungan berlipat dikemudiaan hari.

2.2.3 Pengawasan Persediaan

Dalam buku Eddy Herjanto dikatakan unsur biaya yang terdapat dalam persediaan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya kekurangan persediaan. Biaya pemesanan Biaya pemesanan ordering costs, procurement costs adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahanbarang, sejak dari penempatan pemesanan sampai tersedianya barang digudang. Biaya pemesanan ini meliputi semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengadakan pemesanan barang tersebut, yang dapat mencakup biaya administrasi dan penempatan order, biaya pemilihan vendorpemasok, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya penerimaan dan biaya pemeriksaan barang. Biaya penyimpanan Biaya penyimpanan carrying costs, holding costs adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya persediaan barang. Yang termasuk biaya ini, antara lain biaya sewa gudang, biaya administrasi pergudangan, gaji pelaksana pergudangan, biaya listrik, biaya modal yang tertanam dalam persediaan, biaya asuransi, atau biaya kerusakan, kehilangan atau penyusutan barang selama dalam penyimpanan. Biaya kekurangan persediaan Biaya kekurangan persediaan shortages costs, stock – out costs adalah biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu diperlukan. Biaya kekurangan persediaan ini pada dasarnya bukan biaya nyata riil , melainkan berupa biaya kehilangan kesempatan.

2.3 Logika Fuzzy