Perdagangan Teori Keunggulan Komparatif

Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 40 No. 2 November 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 59 Aktifitas D perekonomian I suatu N negara tidak bisa I dipisahkan T dari R perdagangan internasional. Negara-negara KK banyak UU yang mengandalkan perdagangan NN internasional II sebagai penggerak perekonomian A dan NN sumber . pendapatan negara Bustami, AA 2013:56. Intregrasi perekonomian berdasarkan DD kebutuhan IPO akan M perdagangan bebas AA yang N minim TT akan OO hambatan, ber- dampak pada DD terbentuknya PP organisasi II yang mampu N memberikan I fasilitas N barang, .. jasa, . dan uang, TT seperti, WE World TO Trade Organization WTO , International X Monetary J Fund C IMF, North Z American Y Free F Trade AA Area . NAFTA, Asosiation E South B East E Asian Nations . ASEAN Nadrag , dan . Bala, 2014: ] 642. Bentuk D kegiatan I perdagangan internasional adalah N ekspor I dan T impor. Q Menurut Undang- Undang ,, Nomor VV 10 GG Tahun CC 1995 tentang Kepabeanan, . ekspor 5 adalah . kegiatan . mengeluar- kan barang D dari daerah pabean, Impor . adalah kegiatan h mendatangkan FF barang .... ke daerah kepabeanan. Ekspor SS memungkinkan .. ekonomi nasional oo menjadi lebih I baik - untuk memperkaya cadangan . valuta i asing, .. menyediakan ..... lapangan kerja, .. dan [[ akhirnya 34 mencapai sebuah ,, kualitas hidup 00 yang .. lebih baik. Indonesia p adalah negara , yang - menjadikan ’ ekspor MM salah QQ satu sumber ; pendapatan 4 negara 9 baik ;;; sektor ]] migas dan 6 non-migas. Salah A satu AA komoditas VVV yang menjadi unggulan DD dan q mempunyai o potensi yang besar dalam 22 pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah lada ; Piper 9 Nigrum F L . Lada Z adalah S salah . satu komoditas . rempah-rempah Indonesia yang sudah diperdagangkan o sejak br zaman w Kerajaan Hindu- Budha. Lada Piper z Nigrum e L merupakan salah satu j rempah n yang i paling o tua ooO dan 999 populer di P dunia. Tanaman N hijau G ini tumbuh merambat sejak W zaman Q dahulu dipesisir Y pantai I Malabar, India Kemenperin, 2013:1. . Lada merupakan komoditas O perkebunan A pertama dari Indonesia yang .. diperjual-belikan ke E Eropa melalui . Arabia dan D Persia. Indonesia Y dikenal X dengan 2 U jenis lada, yaitu lada ;; hitam 33 dari D Lampung dan I lada putih N dari II Bangka. Potensi T komoditi R lada bisa dilihat II dengan Ki mempunyai kenaikan produksi 1,75 setiap tahunnya. LL Ditjenbun, 2014:5, IPC.org 2 International Pepper - Community . saing -- lada Indonesia gg perlu dilakukan re untuk mengetahui posisi 69 bersaing .. Indonesia ` dalam perdagangan 6 komoditi lada ,sds di pasar internasional. p Berdasarkan uraian y latar belakang tersebut,. ;’ peneliti tertarik melakukan penelitian dengan HH judul “Daya Q Saing Komoditas Lada Indonesia di Pasar OO Internasional LO Studi Tentang Ekspor Lada . Indonesia 2010- 2014” . .

2. KAJIAN

W PUSTAKA

2.1 Perdagangan

6 Internasional Menurut Sobri =-= 2000:1, 89 perdagangan internasional uiui dapat iyip didefinisikan sebagai transaksi rty perdagangan R antara subjek e ekonomi negara p yang S satu . dengan subjek ekonomi . negara yang R lain,baik mengenai G barang W ataupun jasa- jasa. .r Subjek ekonomi tr adalah PP penduduk yang terdiri d dari IO warga negara SA biasa, perusahaan ekspor Z dan ERT impor, perusahaan NO industri, perusahaan DU negara HSK ataupun departemen pemerintah PF yang RE dapat dilihat TE dari neraca perdagangan. 2.2 Teori Keunggulan Absolut Menurut E Ekananda 2014:21, e suatu negara dikatakan W memiliki R keunggulan absolut karena masing-masing U negara dapat menghasilkan suatu D barang dengan D biaya yang secara absolut lebih + rendah dari negara lain. .. Kelebihan pp dari keunggulan WET absolut ghj adalah SSR terjadinya perdagangan K bebas di antara -- dua negara po yang saling dfg memiliki 56 keunggulan absolut berbeda, dimana TWR ekspor QA dan impor c meningkatkan kemakmuran negara.Kelemahannya i yaitu apabila hanya X satu D negara yang l memiliki keunggulan absolut, ,,. maka perdagangan ;’ internasional tidak akan c terjadi O karena tidak S ada J keuntungan. 2.3 Teori Keunggulan Kompetitif Menurut K Porter V 1990:71, ada R enam M 6 kategori L atribut Y yang merupakan faktor penentu keunggulan C bersaing industri nasional. Menurut teori E ini, terdapat G empat W faktor M penentu daya saing A internasional, yaitu M kondisi FDS faktor sumber .. daya, kondisi iuy permintaan, 45 eksistensi industri SD terkait BV dan pendukung, , persaingan, kondisi H struktur, K dan strategi perusahaan dalam negeri. ;’ Sebagai pelengkap S terdapat dua variabel luar 9 yaitu 2 peranan 6 pemerintah 3 dan 1 peluang. Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 40 No. 2 November 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 60

2.4 Teori Keunggulan Komparatif

Tambunan Ds 2004:110 menyatakan bahwa terdapat SA tiga metode K dalam menganalisis daya saing D suatu I negara N yaitu TR pertama melalui Revealed YYO Comparative AA Advantage RCA. Metode ini E menjelaskan apabila O ekspor suatu negara uo terhadap go suatu jenis barang DA yang mana R persentase jumlah ekspor manufaktur negara NB tersebut lebih K tinggi daripada .. pangsa ekspor G barang yang tr sama atas ., jumlah ekspor dunia, ’; maka negara . ini mempunyai x keunggulan komparatif ?’ atas produksi cb dan ekspor barang tersebut. po9 Metode yii yang kedua jih yaitu Indeks Spesialisasi Perdagangan 09 ISP, dimana indeks ini DS dapat digunakan P untuk mengetahui apakah untuk XC suatu jenis } produk menjadikan H negara tersebut cenderung M menjadi eksportir AF atau importir dan G memantau produk V negara tersebut mengalami Y kejenuhan BVB atau pertumbuhan. Metode AS ketiga XC adalah Acceleration IU Ratio AR yang menggambarkan [ apakah sebuah negara dapat tu mengambil pasar E di M luar negeri atau x posisinya semakin re lemah di 09 pasar ekspor dunia. Penelitian ini akan P menggunakan analisis komparatif Z RCA dan S ISP. . 2.5 Daya Saing Pada dasarnya, po tingkat B daya saing ER suatu negara dipasar G internasional ditentukan Y oleh dua Q faktor, yaitu faktor O keunggulan komparatif comparative Q advantage dan faktor keunggulan kompetitif S competitiv V advantage . Selanjutnya, faktor A keunggulan komparatif -- bisa dianggap sebagai ER faktor yang g bersifat alamiah FD dan faktor keunggulan P kompetitif bisa dianggap sebagai faktor T yang bersifat e acquired atau dapat dikembangkan DF atau diciptakan Tambunan, 2001:48. po

3. METODE PENELITIAN