BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Perbankan di Indonesia. 1. Sejarah perkembangan perbankan
Peraktek perbankan sebenarnya sudah ada sejak zaman Babilonia, Yunani dan Romawi. Praktik-praktik perbankan saat itu sangat membantu lalu lintas perdagangan.
Pada awal peraktik perbankan pada saat itu terbatas pada tukar-menukar uang. Lama- kelamaan praktik tersebut berkembang menjadi usaha menerima tabungan, menitipkan
ataupun meminjamkan uang dengan memungut bunga pinjaman. Pada zaman Babilonia praktek perbankan didominasi dengan transaksi
peminjaman emas dan perak pada pedagang yang membutuhkan, dengan tingkat bunga 20 per bulan dan bank tersebut adalah Temples of Babylon. Praktik perbankan Yunani
yang berkembang antara lain adalah menerima simpanan dari masyarakat dan menyalurkan pada kalangan bisnis. Pihak bank mendapat penghasilan dari menarik biaya
dari jasa penyimpan uang masyarakat dan mulai bermunculan bank-bank swasta. Sedangkan pada masa Romawi praktik perbankan meliputi: praktik tukar-menukar uang,
menerima deposito, memberi kredit dan melakukan transfer dana. Era perbankan modern dimulai pada abad-16 di Inggris, Belanda, dan Belgia.
Pada awalnya para tukang emas bersedia menerima uang logam emas dan perak untuk disimpan dengan tanda bukti surat deposito yang disebut Goldsmith’s Note. Dalam
perkembangannya Goldsmith’s Note ini di gunakan sebagai alat pembayaran. Ini awal munculnya uang kertas. Pada awal era perbankan modern, pengeturan kredit dibagi
menjadi tiga yaitu pinjaman penjualan hasil panen dan membantu produsen, wesel pengiriman uang ke luar negeri dan pinjaman laut ditujukan untuk pembuat kapal.
Dalam perkembangannya muncul berbagi masalah antara lain pengaturan sistem keuangan yang berkaitan dengan mekanisme penentuan volume uang yang beredar dalam
perekonomian. Untuk menghadapi permasalahan ini maka muncul beberapa paham antara lain paham merkantilisme dan paham liberalism ekonomi. Permasalahan inilah
yang kemudian mendorong munculnya regulasi-regulasi perbankan karena memang praktik perbankan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap volume uang.
2. Bentuk lembaga keuangan
6
Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.792 tahun 1990 tentang “Lembaga Keuangan”, lembaga keuangan diberikan batasan sebagai semua
badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Secara umum
lembaga keuangan dikelompokan dalam dua bentuk yaitu bank dan bukan bank. Berikut ini merupakan perbedaan kedua lembaga tersebut:
Kegiatan Lembaga Keuangan
Bank Bukan Bank
Penghimpun Dana
Secara langsung berupa simpanan dana
masyarakat tabungan, giro, deposito
Secara tidak langsung dari masyarakat kertas
berharga, penyertaan, pinjamankredit dari
lembaga lain Hanya secara tidak langsung
dari masyarakat terutama melalui kertas berharga, dan
bisa juga dari penyertaan, pinjamankredit dari
lembaga lain
Penyaluran Dana
Untuk tujuan modal kerja, investasi, konsumsi
Kepada badan usaha dan individu
Untuk jangka pendek. Menengah dan panjang
Terutama untuk tujuan investasi
Terutama kepada badan usaha
Terutama untuk jangka menengah dan panjang.
3. Klasifikasi uang
Pengertian uang dapat diklasifikasikan dalam dua golongan utama, yaitu: a. Uang dalam pengertian sempit
Uang dalam pengertian sempit adalah bentuk uang yang dianggap memiliki likuiditas paling tinggi.alam pengertian sempit Uang dalam penghitunga teoritis sering kali
diberi notasi M1. Uang yang dimasukkan dalam pengertian ini adalah 7
Uang kartal adalah uang resmi atau alat pembayaran yang sah yang dikeluarkan oleh bank sentral atau Bank Indonesia berupa uang kertas dan
uang logam yang biasa digunakan masyarakat untuk kegiatan ekonomi sehari- hari.
Uang giral adalah simpanan dana masyarakat pada lembaga keuangan bank berupa rekening giro.
b. Uang dalam pengertian luas Uang dalam pengertian luas bisa diartikan dalam dua kelompok, yaitu:
Diberi notasi M2 Biasanya terdiri dari narrow money ditambah dengan rekening tabungan
saving deposit dan rekening deposito berjangka time deposit Diberi notasi M3
Terdiri dari M2 ditambah dengan seluruh simpanan dana masyarakat kepada lembaga keuangan bukan bank.
4. Syarat uang dan Peran Uang