Ciri Selalu Berubah Anicca

55 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Ayo Mengamati Amati gambar, kemudian bacalah dan simak dengan baik teks berikut ini dengan cermat. Tiga Ciri Kehidupan Tilakkhana Sumber : dokumen kemdikbud Gambar : 3.10 Proses perubahan Kehidupan ditandai oleh tiga ciri seperti dikatakan oleh Buddha dalam Anguttara Nikaya, Yodhajiva-Vagga 124, yaitu bahwa segala sesuatu tidak kekal, tidak memuaskan, dan tanpa inti. Tiga ciri kehidupan ini disebut Tilakkhana. Ia juga sering diartikan sebagai tiga corak umum. Tiga ciri tersebut adalah tiga sifat yang menjadi ciri segala sesuatu yang ada di alam semesta, yaitu bahwa segala sesuatu selalu berubah Anicca, tidak memuaskan dan menimbulkan penderitaan Dukkha dan tanpa inti yang kekal Anatta.

1. Ciri Selalu Berubah Anicca

Perhatikanlah segala sesuatu di sekitarmu, misalnya tumbuh-tumbuhan. Apakah pohon kelapa bisa langsung besar dan berbuah? Tentu tidak, bukan? Apakah gedung sekolah yang kamu tempati ini langsung jadi? Apakah kamu bisa langsung besar seperti sekarang? Apa akibatnya kalau buah kelapa tidak tumbuh-tumbuh? Apa akibatnya jika gedung sekolah ini hanya berupa pondasi? Bagaimana jika kamu menjadi bayi terus? Kebenaran tentang sifat selalu berubah berlaku bagi segala sesuatu di dunia ini. Buah kelapa yang tumbuh menjadi tunas, lalu ditanam dan tumbuh menjadi pohon kelapa. Pohon tersebut menghasilkan buah kelapa yang lebat, lalu pohon tersebut menjadi tua dan akhirnya mati. Proses disebut sebagai perubahan. Jika buah kelapa tidak berubah menjadi tunas, tidak akan ada pohon kelapa. Jika tidak ada pohon kelapa, tidak akan ada buah kelapa, dan begitu seterusnya. Dengan demikian, hukum perubahan penting bagi kehidupan ini. Demikian juga, manusia. Bayangkan jika manusia tidak mengalami perubahan, misalnya tetap menjadi bayi, tidak akan ada anak-anak, dan tidak akan ada orang dewasa, dan seterusnya. Perumpamaan-perumpamaan di atas adalah bukti bahwa hukum perubahan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Jadi, apakah perubahan itu menakutkan atau menyenangkan? Hukum Perubahan bersifat netral dan adil karena ia berlaku bagi semua, baik yang bersifat positif atau pun negatif. Perubahan ke arah negatif adalah perubahan yang tidak diinginkan sehingga umumnya ditakuti oleh semua orang. Sebaliknya, perubahan ke arah positif adalah perubahan yang diharapkan, dan umumnya semua orang senang. Perubahan negatif, misalnya meskipun motor kamu bagus, keren, dan mahal, tetapi karena tidak dirawat, dijaga, akan cepat rusak dan tidak T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N 56 Kelas V SD laku dijual. Sebaliknya, jika motor yang bagus tersebut dirawat, dijaga, dan digunakan dengan hati-hati, ketika dijual akan tetap mahal. Perubahan positif misalnya meskipun kamu pada mulanya bodoh, tetapi kemudian kamu menyadari kebodohanmu sehingga terus semangat belajar pantang menyerah, pada akhirnya kamu bisa menjadi anak yang paling pandai. Demikian juga sebaliknya, meskipun kamu pada mulanya tergolong anak yang pandai, tetapi karena sombong sehingga malas belajar, pada akhirnya kamu menjadi bodoh dan banyak kesulitan. Berdasarkan contoh-contoh tersebut, dapat diketahui bahwa hukum perubahan adalah sesuatu yang tidak mungkin dihindari. Dengan adanya hukum perubahan, sedikitnya ada empat manfaat bagi kita, yaitu setiap orang bisa mengubahnya lebih baik di masa depan, memberi rasa tenang karena tiada kesulitan yang tidak dapat diatasi, mengikis kesombongan karena tiada guna, dan memberi semangat untuk terus berbuat baik.

2. Ciri Tidak Memuaskan