Dukkha Sebab Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar.

49 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

1. Dukkha

Kebenaran yang pertama dalam kehidupan ini adalah semua makhluk termasuk manusia pasti mengalami dukkha. Dukkha artinya ketidakpuasan. Setiap orang tidak bisa lepas dari sakit, sedih, kecewa, tua dan mati. Sakit, sedih dan kecewa umumnya disebut sebagai penderitaan. Semua itu membuat orang tidak senang dan tidak puas alias menderita. Apakah ada di antara kamu yang tidak pernah sedih? Tentu tidak, bukan? Ya, hal itu menandakan bahwa dukkha adalah nyata ada bersama kita. Oleh Sumber : www.lawyersforchildrenamerica.org Gambar : 3.7 Anak sedang bersedih karena itu, ketika sakit datang, kita harus belajar menerima dan tidak bersedih berlebihan. Terdapat banyak jenis dukkha yang dialami manusia. Namun, secara umum dukkha dikelompokkan menjadi dua, yaitu dukkha fisik dan dukkha batin. Dukkha fisik misalnya sakit gigi, sakit kulit, luka, keseleo, terkilir, sakit perut dan penyakit lainnya. Dukkha batin misalnya kecewa, merasa kesal, merasa kesepian, minder, tidak percaya diri, sedih dan masih banyak lagi.

2. Sebab

Dukkha Kebenaran kedua dalam hidup ini adalah penyebab dukkha. Tidak ada satu pun yang terjadi tanpa sebab, demikian juga penderitaan. Contoh-contoh penderitaan yang dijelaskan pada nomor satu di atas juga dapat diketahui sebabnya. Apakah kamu bisa menemukan pe- nyebabnya? Ya, misalnya sakit gigi karena giginya bolong. Gigi bolong karena malas gosok gigi. Sakit kulit bisa karena malas mandi atau mandinya tidak bersih, dan seterusnya. Lalu, bagaimana halnya dukkha batin? Apakah dapat ditemukan sebabnya? Tentu, bisa. Untuk itu, simak cerita singkat berikut ini. “Pada setiap perayaan tahun baru, Adi biasanya mendapat “Ang Pau” atau hadiah uang dari kedua orang tuanya. Uang hadiah tersebut biasanya berjumlah banyak. Setahun kemudian, hari yang ditunggu pun datang, yaitu perayaan tahun baru. Adi pun mempunyai keinginan berupa harapan mendapatkan uang yang banyak dari kedua orang tuanya. Tanpa sepengetahuan Adi, ternyata usaha orang tuanya sedang mengalami kesulitan sehingga tidak mungkin memberikan hadiah tahun baru seperti biasanya. Orang tua Adi hanya bisa memberikan hadiah sedikit. Tentu hal ini membuat Adi tidak puas sehingga kecewa dan sedih. Sebaliknya berbeda dengan Rudi yang tidak pernah berharap mendapatkan ini dan itu dari orang tuanya, sehingga Rudi pun tidak pernah merasa kecewa dan sedih ketika orang tuanya tidak mampu memberikan hadiah yang besar”. Berdasarkan cerita di atas, sesungguhnya Adi sedih dan kecewa bukan karena besar kecilnya hadiah uang, tetapi karena Adi mempunyai keinginan mendapatkan hadiah yang besar dan keinginan itu tidak terpenuhi. Jika Adi tidak berharap, dan ayahnya hanya mampu memberikan hadiah yang kecil, Adi tidak akan sedih dan kecewa. T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N 50 Kelas V SD

3. Berakhirnya Dukkha