Etiologi Pre Eklamsi Faktor predisposisi: Gambaran Klinis PEB

pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation. Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Edema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklamsi. Kenaikan berat badan setengah kilo setiap minggu dalam kehamilan masih dapat dianggap normal, tetapi bila kenaikan satu kilo seminggu beberapa kali,hal ini perlu menimbulkan kewaspadaan terhadap timbulnya pre-eklamsia. Proteinuria berarti konsentrasi protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 gramliter dalam air 24 jam atau pemeriksaan kualitatif menunjukkan satu atau dua + atau satu gram per liter atau lebih dalam air kencing yang dikeluarkan dengan kateter yang diambil minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam. Biasanya proteinuria timbul lebih lambat dari pada hipertensi dan kenaikan berat badan karena itu harus dianggap sebagai tanda yang cukup serius Wiknjosastro, 2002. Menurut Manuaba, 1998 gejala pre-eklamsi berat dapat diketahui dengan pemeriksaan pada tekanan darah mencapai 160110 mmHg, oliguria urin kurang 400 cc24 jam, proteinuria lebih dari 3 grliter. Pada keluhan subjektif pasien mengeluh nyeri epigastrium, gangguan penglihatan dan nyeri kepala.

d.Etiologi Pre Eklamsi

Penyebab pre eklamsia dan eklamsia sampai sekarang belum diketahui. Pre-eklamsi dan eklamsi merupakan kesatuan penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan, sebab terjadinya masih belum jelas. Setelah perdarahan dan infeksi, pre- eklamsi dan eklamsi merupakan penyebab kematian maternal dan perinatal paling penting dalam ilmu kebidanan. Teori iskemia plasenta di anggap dapat menerangkan berbagai gejala pre eklamsia yaitu berdasarkan teori iskemia implantasi plasenta, bahan trofoblas akan diserap kedalam sirkulasi yang dapat meningkatkan sensivitas terhadap angiotensia II, renin dan aldosteron, spasme pembuluh darah arteriol dan tertahannya garam dan air. Teori iskemia implantasi plasenta didukung kenyataan sbb: 1 Pre eklamsi dan eklamsia banyak terjadi pada primigravida, kehamilan ganda, hidramnion, dan molahydatidosa. 2 Kejadian makin tua Kehamilan 3 Gejala penyakit berkurang bila terjadi kematian janin. Dengan demikian teori iskemia daerah implantasi plasenta memenuhi untuk menerangkan berbagai gejala klinis PEB dan eklamsia.

e. Faktor predisposisi:

1 Primigravida atau multipara, terutama pada umur reproduksi eksterm, yaitu remaja dan umur 35 tahun ke atas. 2 Multigravida dengan kondisi klinis: a Kehamilan ganda dan hidrops fetalis b Penyakit vaskuler termasuk hipertensi esensial kronik dan diabetes mellitus c Penyakit ginjal 3 Hiperplasentosis aRiwayat keluarga pernah Pre eklamsi dan eklamsi bObesitas dan hidramion c Gizi yan kurang dan anemi d Kasus–kasus dengan asam urat yang tinggi, defisiensi kalsium, defisiensi asam lemak tidak jenuh kurang anti oksidan.

f. Gambaran Klinis PEB

Biasanya tanda-tanda pre eklamsi timbulnya dalam urutan : pertumbuhan berat badan yang berlebihan, di ikuti edema, hipertensi dan akhirnya protein uria. pada pre eklamsi ringan tidak di temukan gejala-gejala subjektif. Pada pre eklamsia berat didapatkan sakit kepala, di daerah frontal, nyeri epigastrium, penglihatan kabur, mual, muntah, sketema, diplopia, gangguan visus lain nyeri frontal yang hebat perdarah retina, dan odema pulmonum.

g.Uji Dx Pre Eklamsia

Dokumen yang terkait

Gambaran Determinan Permintaan Persalinan Sectio Caesarea Tanpa Indikasi Medis Di RSU X Tahun 2014

2 63 67

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY R P1A0 POST SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI PREEKLAMPSIA BERAT Asuhan Keperawatan Pada Ny R P1A0 Post Sectio Caesarea Dengan Indikasi Preeklampsia Berat (PEB) Di Ruang Mawar RSUD Surakarta.

1 18 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY R P1A0 POST SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI PREEKLAMPSIA BERAT Asuhan Keperawatan Pada Ny R P1A0 Post Sectio Caesarea Dengan Indikasi Preeklampsia Berat (PEB) Di Ruang Mawar RSUD Surakarta.

0 6 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E DENGAN POST SECTIO CAESAREA INDIKASI SEROTINUS DI RUANG Asuhan Keperawatan Pada Ny. E P3A0 Post Sectio Caesarea Dengan Indikasi Serotinus Di RS T IV Slamet Riyadi Surakarta.

0 3 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. F P1A0 POST SECTIO SECAREA DENGAN INDIKASI PRE EKLAMPSI BERAT DI Asuhan Keperawatan Pada Ny. F P1a0 Post Sectio Secarea Dengan Indikasi Pre Eklampsi Berat Di Ruang Mawar 1 Rsdm Surakarta.

0 1 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.B DENGAN POST SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI PRE- Asuhan Keperawatan Pada Ny.B Dengan Post Sectio Caesarea Dengan Indikasi Preeklampsia Ringan Di Ruang Anyelir Rsud Banyudono.

0 0 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.B DENGAN POST SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI PRE- Asuhan Keperawatan Pada Ny.B Dengan Post Sectio Caesarea Dengan Indikasi Preeklampsia Ringan Di Ruang Anyelir Rsud Banyudono.

0 3 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S. DENGAN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA BERAT DI BANGSAL CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN.

0 0 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.Z DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA BERAT DI RUANG Asuhan Keperawatan Pada Ny.Z Dengan Post Sectio Caesaria Atas Indikasi Pre Eklampsia Berat Di Ruang An Nisa RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

0 2 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN SECTIO CAESAREA INDIKASI Asuhan Keperawatan Pada Ny. S Dengan Sectio Caesarea Indikasi Letak Lintang Di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

0 0 16