ke 3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya. Misalnya terdapat Molahydatidosa Sarwono : 2006
Pre eklampsi berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan takanan darah
160110 mmHg atau lebih disertai ptoteinuria dan disertai oedema pada kehamilan 20 minggu atau lebih
Pre-eklamsi ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena
kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi pada trimester III kehamilan.
b.Klasifikasi Pre Eklamsia 1 Pre Eklamsi Ringan PER
Tekanan darah sistole 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
Tekanan darah diastolik 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam 1 minggu.
protein uria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif positif 1 sampai positif 2 pada urin
katerer atau urin aliran pertengahan.
2 Pre Eklamsi Berat PEB
Tekanan darah 160110 mmHg.
Oligouria, urin kurang dari 3 cc24 jam.
Protein urin lebih dari 3 grliter.
Keluhan subjektif : nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri kepala, odema paru, dan sianosis
gangguan kesadaran.
c. Patofisiologi
Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan hematokrit.
Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ, termasuk ke utero plasental fatal unit.
Vasospasme merupakan dasar dari timbulnya proses pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan
resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi arterial. Vasospasme dapat diakibatkan karena adanya
peningkatan sensitifitas dari sirculating pressors. Pre eklampsia yang berat dapat mengakibatkan kerusakan
organ tubuh yang lain. Gangguan perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan
pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation.
Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh, dan biasanya dapat
diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Edema
pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan
diagnosis pre-eklamsi.
Kenaikan berat badan setengah kilo setiap minggu dalam kehamilan masih dapat dianggap normal, tetapi
bila kenaikan satu kilo seminggu beberapa kali,hal ini perlu menimbulkan kewaspadaan terhadap timbulnya
pre-eklamsia. Proteinuria berarti konsentrasi protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 gramliter dalam
air 24 jam atau pemeriksaan kualitatif menunjukkan satu atau dua + atau satu gram per liter atau lebih
dalam air kencing yang dikeluarkan dengan kateter yang diambil minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam.
Biasanya proteinuria timbul lebih lambat dari pada hipertensi dan kenaikan berat badan karena itu harus
dianggap sebagai tanda yang cukup serius Wiknjosastro, 2002.
Menurut Manuaba, 1998 gejala pre-eklamsi berat dapat diketahui dengan pemeriksaan pada tekanan
darah mencapai 160110 mmHg, oliguria urin kurang 400 cc24 jam, proteinuria lebih dari 3 grliter. Pada
keluhan subjektif pasien mengeluh nyeri epigastrium, gangguan penglihatan dan nyeri kepala.
d.Etiologi Pre Eklamsi