17 Agroekosistem
AAES 2
10.30-11.00 Istirahat
3 11.00-12.00
Dinamika Kelompok
4 12.00-14.00
Topik Khusus d. Lokasi SL-PHT mudah dijangkau oleh
pemandu dan peserta. e. Tersedia kebun praktek seluas ±1 ha,
dibagi menjadi 2 petak perlakuan yaitu petak PHT dan Non PHT
kebiasaan pengendalian
yang dilakukan oleh petani. Setiap petak
dibagi 5 sub petak kebun praktek. f. Setiap sub kelompok mengelola 2 sub
petak kebun praktek PHT dan Non PHT.
2. Metode
a. Pertemuan dilaksanakan sebanyak 16 kali dengan interval satu minggu
secara kontinyu. b. Pertemuan mingguan dipandu oleh
dua orang PL yang bekerja sebagai tim.
c. Nara sumber
diundang untuk
memberikan materi
yang belum
dikuasai oleh PL dan dibutuhkan oleh peserta SL-PHT. Nara sumber berasal
18 dari dinas provinsiPuslitBalitPerti
UPT PusatDitlinbun. d. Metode belajar melalui pendekatan
andragogi metoda belajar orang dewasa
yaitu belajar
dari pengalaman di lapangan sehingga
petani tahu,
mau dan
mampu menerapkannya secara mandiri.
e. Proses belajar mengajar dilakukan dengan
metoda partisipasi
aktif, mencari,
dan menumbuhkan
kepercayaan sendiri, serta mengambil keputusan
bersama dalam
menentukan tindakan pengelolaan kebun.
f. Proses belajar SL-PHT pada setiap pertemuan
adalah melakukan,
mengungkapkan, menganalisa,
menyimpulkan, menerapkan
dan melakukan kembali.
g. Pada setiap kali pertemuan dilakukan kegiatan
Analisis Agroekosistem
AAES seperti pada lampiran 3, Dinamika Kelompok dan Topik
Khusus.
h. Sarana SL-PHT : 1 Kebun
2 Saung Pertemuan i. Bahan dan Alat SL-PHT :
19 1 Kertas koran
2 Alat tulis 3 Pupuk
4 APH dan bahan pengendali lainnya 5 Dekomposer
6 Petunjuk Lapangan 7 Bahan dan perlengkapan praktek.
j. Materi SL-PHT: 1 Mengacu pada kurikulum SL-PHT
yang disusun
berdasarkan kebutuhan pesertaTraining Need
Assesment TNA dan Test Ballot Box awal seperti pada lampiran 1
dan 2.
2 Merupakan penjabaran
dari empat
prinsip PHT,
yaitu: budidaya
tanaman sehat;
pelestarian dan
pemanfaatan musuh alami; pengamatan kebun
secara teratur
berkala dan
petani menjadi ahli PHT.
3 Materi SL-PHT seperti pada Tabel 1 Tabel 1. Materi SL-PHT
No Materi
Petunjuk Lapangan Petlap
1. Persiapan SL-
PHT - Apa ini ?
- Analisa Kebutuhan
Pelatihan - Kontrak Belajar
- Pengorganisasian
20
No Materi
Petunjuk Lapangan Petlap
warga belajar - Test Ballot Box
Awal 2.
Merancang Petak Studi
Ploting Petak PHT dan Non PHT
3. Topik Umum
- Ekosistem Dasar - Analisis
agroekosistem AAES
4. Topik Khusus
a. a. Budidaya Tanaman
Komponen budidaya tanaman
sesuai dengan komoditas SL-PHT.
b. OPT dan Musuh
AlamiAPH c. Dampak
Perubahan Iklim DPI
dan Penanganan
Kebakaran - Hamapenyakit
gulma - Predator
- Parasitoid - Agens Pengendali
Hayati - Koleksi Serangga
- Mitigasi dan Adaptasi DPI
- Dampak perubahan iklim
terhadap serangan OPT
5. Materi
Pendukung Pestisida
- Pestisida kimia
21
No Materi
Petunjuk Lapangan Petlap
- Dampak penggunaan
pestisida kimia - Pestisida
Nabati
6. Dinamika
Kelompok a. Perkenalan
Rantai nama dan buat barisan
b.Pengakraban
Kapal tenggelam
c.Kreativitas
9 titik 4 garis
d.Kerjasama
Menggambar bersama
e.Pemecahan Masalah
Samson Delilah
f.Komunikasi Bermain tali
7. Evaluasi
- Ballot Box Akhir - Analisa Pasangan
Terperinci
k. Monitoring dan
evaluasi penyelenggaraan SL-PHT dilakukan
dengan melihat hasil : 1 Test Ballot Box lampiran 2;
2 Matrik analisa pasangan terperinci lampiran 4;
3 Matrik kualitas SL-PHTlampiran 5;
22
III. PELAKSANAAN KEGIATAN A.
Ruang Lingkup
1. SL-PHT diperuntukkan bagi petani Perkebunan Rakyat yang belum pernah
mengikuti kegiatan
SL-PHT atau
kegiatan yang sejenis. Kelompok tani peserta SL-PHT merupakan kelompok
tani yang
mengusahakan membudidayakan
komoditas perkebunan sejenis.
2. Tahapan kegiatan SL-PHT meliputi pemilihan
dan penetapan
CPCL, sosialisasi
SL-PHT, pemilihan
dan penetapan kebun praktek dan saung
pertemuan, penyiapan
petunjuk lapang,
pelaksanaan SL-PHT,
pembinaan, monitoring
evaluasi monev dan pelaporan.
3. Indikator Kinerja
No Indikator
Uraian
1 InputMasukan
- Dana - SDM
- Data dan informasi - Teknologi
2 OutputKeluaran Terlaksananya SL-PHT
pada kelompok tani. 3
Outcomehasil Jumlah kelompok SL-
PHT yang
tahu, mampu
dan mau
23
No Indikator
Uraian
menerapkan PHT
dalam pengelolaan
kebun
B. Pelaksana Kegiatan
1. Pelaksana dan penanggung jawab kegiatan SL-PHT untuk TP provinsi
adalah dinas provinsi yang membidangi perkebunan
dan untuk
TP kabupatenkota
adalah dinas
kabupatenkota yang
membidangi perkebunan dan berkoordinasi dengan
dinas provinsi. 2. Dinas yang membidangi perkebunan
provinsikabupatenkota dalam
melaksanakan kegiatan
agar berkoordinasi dengan BBPPTP Medan,
Surabaya, Ambon dan BPTP Pontianak sesuai dengan wilayah kerja dan
pihak-pihak terkait lainnya.
3. Kewenangan dan tanggung jawab : a. Direktorat Perlindungan Perkebunan
1 Menyiapkan Terms of Reference TOR dan Pedoman Teknis;
2 Melakukan bimbingan,
pembinaan, monitoring
dan evaluasi.