Pelepasan Kawasan Hutan Pengukuhan Kawasan Hutan

Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun 2009 7

A. Pelepasan Kawasan Hutan

Pelepasan kawasan hutan adalah berubahnya sebagian peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan diluar sektor kehutanan. Dalam hal ini Departemen Kehutanan telah mengalokasikan kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi HPK untuk memenuhi kebutuhan lahan pada kegiatan pembangunan. Selama tahun 2009 terdapat 2 dua Keputusan Menteri Kehutanan yang mengesahkan pelepasan kawasan HPK di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Pelepasan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 No. Dasar Pelepasan Tanggal Lokasi Peruntukan Pengelola Luas ha 1 SK. 19Menhut-II2009 27 Januari 2009 Kelompok Hutan Nantalu Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit PT. Inti Palm Sumatera 6.215,80 2 SK. 573Menhut-II2009 28 September 2009 Kelompok Hutan Nantalu Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit PT. Citra Sawit Indah Lestari 4.773,90 Jumlah 10.989,70

B. Pengukuhan Kawasan Hutan

Pengukuhan kawasan hutan adalah kegiatan lanjutan dengan penataan batas suatu wilayah yang telah ditunjuk sebagai kawasan hutan untuk mendapatkan kepastian hukum mengenai status, batas, luas dan letak kawasan hutan. Ruang lingkupnya meliputi penunjukan kawasan hutan, penataan batas kawasan hutan dan penetapan kawasan hutan. Adapun masing-masing pengertiannya sebagai berikut: 1. Penunjukan kawasan hutan adalah penetapan areal wilayah tertentu sebagai kawasan hutan dengan keputusan Menteri. Penunjukan kawasan hutan dapat mencakup wilayah provinsi yaitu penunjukan kawasan hutan dan konservasi perairan provinsi dan penunjukkan parsial. 2. Penataan batas kawasan hutan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi proyeksi batas, inventarisasi hak-hak pihak ketiga, pemancangan tanda batas sementara, pemancangan dan pengukuran tanda batas definitif. 3. Pemetaan kawasan hutan adalah hasil kegiatan pelaksanaan penataan batas kawasan hutan, berupa peta hasil tata batas yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Berita Acara Tata Batas BATB. Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun 2009 8 4. Penetapan kawasan hutan adalah penegasan tentang kepastian hukum mengenai status, letak batas dan luas suatu wilayah tertentu yang telah ditunjuk sebagai kawasan hutan tetap dengan keputusan Menteri. Hasil pengukuhan kawasan hutan secara fisik di lapangan antara lain berupa pal batas kawasan hutan, rintis batas, papan pengumuman kawasan hutan dan tugu batas. Tanda batas yang telah terpasang perlu dijaga dan dipelihara. Upaya awal dalam pemeliharaan dan pengamanan batas kawasan hutan yakni melalui orientasi batas kawasan hutan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi batas kawasan hutan di lapangan terutama keberadaan, kedudukan dan keadaan fisik pal batas dan rintis batas kawasan hutan di lapangan. Upaya lain dalam menjaga dan memelihara tanda batas kawasan di lapangan yaitu dengan melakukan rekonstruksi batas kawasan hutan. Kegiatan rekonstruksi batas dimaksudkan untuk mengetahui posisi atau letak pal batas di lapangan, apakah masih sesuai dengan posisi semula atau sudah bergeser sehingga perlu dikembalikan ke posisi semula. Tujuan dari kegiatan tersebut yakni memastikan pal batas kawasan hutan tetap pada posisinya di lapangan sehingga batas tersebut sesuai dengan letak dan kondisi fisiknya dalam hukum serta terpelihara pada kedudukan semula di lapangan.

C. Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH Model