• Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: par
6
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif;
dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
5
Tidak
berlaku untuk
Hak penambangan Reservasi tambang
Ciri
►
“ Used in operations
” and not for resale.
►
Long-term in nature and
usually depreciated.
►
Possess physical substance
.
Tanaman produktif bearer plants termasuk ruang
lingkup aset tetap
Tanaman produktif bearer plants termasuk ruang
lingkup aset tetap
• digunakan dalam produksi atau
penyediaan produk agrikultur; •
diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari satu
periode; dan •
memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai produk
agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa yang insidental incidental scrap.
Tanaman produktif bearer
plants adalah tanaman hidup
yang:
Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama dengan aset tetap yang
dikonstruksi sendiri sebelum berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk
siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.
Sebagai konsekuensi, acuan untuk “konstruksi” dalam Pernyataan ini
dipahami untuk mencakup aktivitas yang diperlukan untuk membudidayakan
tanaman produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk
siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.
• Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25 kecuali seperti yang dijelaskan dalam
paragraf 81M. •
Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2017, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.
Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 81L–81M.
Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25
paragraf 28f. Namun, entitas menyajikan informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang disajikan sebelumnya.
• Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui
dalam saldo laba awal pada periode penyajian terawal. Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada
nilai wajarnya pada periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk periode pelaporan dimana entitas pertama kali
menerapkan Amandemen PSAK 16 dan menggunakan nilai wajar tersebut sebagai biaya perolehan deemed cost pada tanggal
tersebut.
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : par 7
aBesar kemungkinan
manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir
ke entitas; dan
bBiaya perolehan aset dapat
diukur secara andal
.
9
Kriteria pengakuan berlaku
pada saat pengakuan awal
dan untuk biaya
setelah perolehan awal.
10
Suku cadang utama dan peralatan siap
pakai termasuk aset tetap jika
digunakan lebih dari satu periode
hanya digunakan untuk aset tertentu
komponen yang diganti tidak diakui lagi.
Suku cadang utama dan peralatan siap
pakai termasuk aset tetap jika
digunakan lebih dari satu periode
hanya digunakan untuk aset tertentu
komponen yang diganti tidak diakui lagi.
Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku cadang dari suatu mesin. Suku cadang tersebut
spesifik dan harganya material dibandingkan dengan nilai aset tersebut. Jangka waktu
pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.
Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada
saat pembelian, dengan syarat komponen yang akan diganti dihapuskan dari pembukuan.
Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku cadang dari suatu mesin. Suku cadang tersebut
spesifik dan harganya material dibandingkan dengan nilai aset tersebut. Jangka waktu
pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.
Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada
saat pembelian, dengan syarat komponen yang akan diganti dihapuskan dari pembukuan.
materialitas
11
Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi
entitas. Kriteria agregasi atau invidual.
Mempengaruhi nilai aset
Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya
operasi Laba potensi
earning management
Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi
entitas. Kriteria agregasi atau invidual.
Mempengaruhi nilai aset
Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya
operasi Laba potensi
earning management
Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk menentukan, apakah pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap
Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak
material dari sisi jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban pada periode berjalan.
Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam
jumlah banyak material sehingga dikapitalisasi
Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk menentukan, apakah pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap
Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak
material dari sisi jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban pada periode berjalan.
Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam
jumlah banyak material sehingga dikapitalisasi
Pengakuan Aset Tetap - materialitas
12
Agregasi
Entitas membeli satu buah kursi seharga
Rp1.000.000
Entitas membeli 100 buah kursi dengan
harga satuan Rp1.000.000 total Rp100.000.000
Materialitas
Entitas membeli mesin hitung elektrik
seharga Rp 1.500.000
Entitas membeli dinding seharga
Rp1.250.000
Agregasi
Entitas membeli satu buah kursi seharga
Rp1.000.000
Entitas membeli 100 buah kursi dengan
harga satuan Rp1.000.000 total Rp100.000.000
Materialitas
Entitas membeli mesin hitung elektrik
seharga Rp 1.500.000
Entitas membeli dinding seharga
Rp1.250.000
?
?
?
?
?
?
?
?
13
Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi sebagai aset tetap:
Ukuran entitas
Relevansi informasi bagi pengguna
Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan
pencatatan aset tetap dan manfaat dari informasi yang dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut.
Konsekuensi ekonomis
Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran
akan cenderung dicatat sebagai beban
laba akan kecil
administrasi pencatatan aset lebih mudah
Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt
Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi sehingga aset tidak dipelihara.
Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi sebagai aset tetap:
Ukuran entitas
Relevansi informasi bagi pengguna
Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan
pencatatan aset tetap dan manfaat dari informasi yang dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut.
Konsekuensi ekonomis
Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran
akan cenderung dicatat sebagai beban
laba akan kecil
administrasi pencatatan aset lebih mudah
Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt
Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi sehingga aset tidak dipelihara.
Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus
diukur sebesar biaya perolehan. par 15 Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi
diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar
biaya perolehan . par 15
14
Biaya Perolehan
Biaya Perolehan
Biaya yang dapat
diatribusikan secara
langsung Biaya yang
dapat diatribusikan
secara langsung
Biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset Biaya
pembongkaran dan pemindahan aset
tetap dan restorasi lokasi aset
Biaya Perolehan awal
Seluruh biaya terkait aset yang
memiliki manfaat di masa mendatang.
Aset lain yang berfungsi agar suatu
aset dapat memiliki manfaat di masa mendatang.
Alat yang dipasang agar pabrik
dapat berjalan sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah
industri.
Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa
mendatang.
Aset lain yang berfungsi agar suatu
aset dapat memiliki manfaat di masa mendatang.
Alat yang dipasang agar pabrik
dapat berjalan sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah
industri.
15
Biaya Setelah Perolehan Awal
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban
di laporan laba rugi komprehensif periode berjalan
Perawatan
Suku cadang kecil
Penggantian aset akan menambah aset jika:
Memenuhi kriteria aset memiliki masa manfaat
lebih dari satu periode dan diukur dengan andal
Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai
aset
Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset
jika:
Memenuhi kriteria aset
Nilai inspeksi terdahulu dibedakan dari fisik
dihentikan pencatatanya
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban
di laporan laba rugi komprehensif periode berjalan
Perawatan
Suku cadang kecil
Penggantian aset akan menambah aset jika:
Memenuhi kriteria aset memiliki masa manfaat
lebih dari satu periode dan diukur dengan andal
Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai
aset
Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset
jika:
Memenuhi kriteria aset
Nilai inspeksi terdahulu dibedakan dari fisik
dihentikan pencatatanya
16
a Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang
tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon
pembelian dan potongan lain; b Biaya-biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan
agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen
c Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya
tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode
tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan .
17
a Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau akuisisi aset tetap.
b Biaya penyiapan lahan untuk pabrik; c Biaya handling dan penyerahan awal;
d Biaya perakitan dan instalasi e Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi
dengan baik
setelah dikurangi
hasil penjualan produk tersebut
f Komisi profesional
18
Bukan Komponen Biaya Perolehan
a Biaya pembukaan fasilitas baru b Biaya pengenalan produk baru
c Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru
termasuk biaya pelatihan staf d Administrasi dan overhead umum
e Biaya saat alat belum beroperasi penuh f Kerugian awal operasi
g Biaya relokasi dan reorganisasi operasi
entitas. h Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan hasil
parkir dari lahan yang belum digunakan. i Laba internal jika aset tersebut merupakan
persediaan perusahaan.
19
Ilustrasi Biaya Perolehan
• Entitas membeli peralatan tambang, diimport dari luar neger. Harga peralatan
200.000 USD.
• Cost insurance and freight sebesar 10.000 USD.
• Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan bea masuk tambahan sebesar 15
dari nilai CIF.
• PPN 10, PPnBM 10 dan PPh 22 sebesar 2,5.
• Kurs spot atas atas pembelian peralatan tersebut sebesar 11.000 dan kurs KMK
yang berlaku pada saat transaksi sebesar 11.100.
Contoh Contoh
20
Ilustrasi Biaya Perolehan
Contoh Contoh
21
• Nilai peralatan : 200.000 + 10.000 = 210.000 USD
• 210.000 x 11.000 = 2.310.000.000 pencatatan perusahaan
• Bea masuk 210.000 x 15 x 11.100 = 349.650.000
• Total CIF + bea masuk kurs pajak = 210.000 x 115 x 11.100 = 2.680.650.000
• PPN = 10 x 2.680.650.000 = 268.065.000
• PPnBM = 20 x 2.680.650.000 = 536.130.000
• PPh 22 = 2,5 x 2.680.650.000 = 67.016.250
• Nilai peralatan 2.310.000.000 + 349.650.000 + 536.130.000 = 3.195.780.000
Peralatan 2.310.000.000
Utang Dagang 2.310.000.000
Peralatan bea masuk 349.650.000
Peralatan PPnBM 536.130.000
Kas 885.780.000
PPN Masukan 268.065.000
Pajak dby dmk PPh22 67.016.250 Kas
604.800.000
3.195.780. 000
Ilustrasi Biaya Perolehan
Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:
1. 20 milyar untuk pembelian mesin 2. 1.300 juta biaya tenaga kerja untuk memodifikasi
dan instalasi mesin sesuai layout pabrik. 3. 200 juta untuk penyiapan lokasi pabrik
4. 300 juta untuk pengiriman mesin 5. 1.000 juta PPN dan 1.500 juta bea masuk.
6. Biaya promosi produk baru 700 juta 7. Biaya pengetesan awal 250 juta
8. Biaya grand opening 350 juta 9. Biaya
tenaga enginering
yang melakukan
pengetesan dan instalasi 150 juta 10.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 120 juta
Contoh Contoh
22
Diskusikan mana yang
merupakan biaya
perolehan
? ?
Pengukuran Awal
• Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar
20.000+1.300+200+300+1.500+250+250 +150 = 23.700 milyar
• Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan perolehan dan pemasangan mesin
pabrik tersebut tidak boleh diakui.
1. Biaya grand opening 350 juta 2. Biaya promosi produk baru 800 juta
3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 120 juta
• Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar
20.000+1.300+200+300+1.500+250+250 +150 = 23.700 milyar
• Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan perolehan dan pemasangan mesin
pabrik tersebut tidak boleh diakui.
1. Biaya grand opening 350 juta 2. Biaya promosi produk baru 800 juta
3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 120 juta
Example Example
23
Dismantling Cost
Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan kantor senilai 2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya
untuk modifikasi interior ruangan sebesar 1.000juta. Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan
kosong di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior tersebut 100 juta. Harga perolehan peralatan interior perolehan
interior adalah 1.000 juta ditambah estimasi biaya pembongkaran.
100 juta : 1 + 6
8
= 62.741jt asumsi tingkat suku bunga 6
Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan kantor senilai 2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya
untuk modifikasi interior ruangan sebesar 1.000juta. Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan
kosong di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior tersebut 100 juta. Harga perolehan peralatan interior perolehan
interior adalah 1.000 juta ditambah estimasi biaya pembongkaran.
100 juta : 1 + 6
8
= 62.741jt asumsi tingkat suku bunga 6
Contoh Contoh
24
Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:
Dr Aset Tetap
1.062,741 jt Cr Kas
1.000 jt Kewajiban diestimasi
62,741jt
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1 Dr Beban bunga 3,764 jt
Cr Kewajiban diestimasi 3,764jt
Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:
Dr Aset Tetap
1.062,741 jt Cr Kas
1.000 jt Kewajiban diestimasi
62,741jt
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1 Dr Beban bunga 3,764 jt
Cr Kewajiban diestimasi 3,764jt
• Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya instalasi dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi perantara
sebesar 600 juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas terkait pengadaan peralatan tersebut 400 juta?
• Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai biaya perolehan aset ?
• Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya instalasi dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi perantara
sebesar 600 juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas terkait pengadaan peralatan tersebut 400 juta?
• Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai biaya perolehan aset ?
Example Example
25
• Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang
terkait dengan pengadaan dapat ditambahkan dalam penilaian aset.
• Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat
nilai tercatat aset tidak mencerminkan manfaat yang akan diperoleh di masa mendatang.
• Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada
periode berikutnya •
Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang terkait dengan pengadaan dapat ditambahkan dalam
penilaian aset.
• Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat
nilai tercatat aset tidak mencerminkan manfaat yang akan diperoleh di masa mendatang.
• Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada
periode berikutnya
Diskusi - Pengukuran Awal
• Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait dengan aset tersebut?
• Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu? • Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut
dicatat menjadi satu sebagai nilai aset. • Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci
komponen biaya perolehan. • Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda,
dapat terjadi sebelum atau sesudah aset utama diperoleh.
– Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi berhubungan langsung dengan aset dapat diakui sebagai
beban tangguhan sebelum dicatat sebagai aset.
– Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset tetap ditentukan titik pengakuan saat aset mulai
digunakan.
• Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait dengan aset tersebut?
• Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu? • Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut
dicatat menjadi satu sebagai nilai aset. • Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci
komponen biaya perolehan. • Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda,
dapat terjadi sebelum atau sesudah aset utama diperoleh.
– Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi berhubungan langsung dengan aset dapat diakui sebagai
beban tangguhan sebelum dicatat sebagai aset.
– Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset tetap ditentukan titik pengakuan saat aset mulai
digunakan.
Example Example
26
Diskusi - Pengukuran Awal
• Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu kesatuan atau pencatatan harus dilakukan
untuk masing-masing komponen.
• Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah
– Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisah – Aset dapat diidentifikasi secara terpisah
– Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset
per komponen. – Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat
yang berbeda contoh rangka pesawat dan asesoris dalam pesawat; bangunan dan lift; tanah dan bangunan.
– Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat diidentifikasi dengan mudah.
• Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu kesatuan atau pencatatan harus dilakukan
untuk masing-masing komponen.
• Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah
– Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisah – Aset dapat diidentifikasi secara terpisah
– Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset
per komponen. – Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat
yang berbeda contoh rangka pesawat dan asesoris dalam pesawat; bangunan dan lift; tanah dan bangunan.
– Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat diidentifikasi dengan mudah.
Example Example
27
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :
Material, tenaga kerja, overhead selama proses konstruksi , biaya bunga
jika membangun sendiri
Harga beli bangunan dan pengurusan hak perolehan bangunan.
Fee profesional
Ijin pendirian bangunan
28
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
1 Harga Beli
2 Biaya pengurusan hak tanah sertifikat,
pajakBPHTB, biaya notaris, dll.
3 Biaya untuk perataan tanah, penghancuran
bangunan yang tidak diperlukan.
29
Perolehan Tanah
Tanah dan Bangunan Investasi Properti
• Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah: – properti tanah atau bangunan—atau bagian
dari bangunan—atau keduanya yang dikuasai oleh pemilik atau lessee melalui sewa
pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan
tidak untuk :
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. • Sebagian aset digunakan sebagian yang
lain disewakan prorata
30
Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan
kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin dan peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi
1 Harga beli,
2 Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
3 Biaya transportasi
4 Biaya asuransi selama pengiriman barang
5 Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi
6 Biaya untuk pengetesan peralatan
31
Perolehan Peralatan
• Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan:
– Material dan tenaga kerja – Overhead biaya variabel dan porsi dari
fixed overhead yang terkait langsung dengan pembangunan aset.
– Biaya bunga selama proses pembangunan
32
Bunga selama Proses Konstruksi
• Alternatif pembebanan biaya bungan yang muncul selama proses konstruksi
33
Biaya bunga tidak
dikapitalisasi selama
konstruksi Kapitalisasi biaya
bunga aktual selama konstruksi
dengan modifikasi Kapitalisasi
semua biaya bunga
IFRSPSAK
Rp 0 Rp ?
Menambah Nilai Aset
PSAK 26 IFRS 23 mengkapitalisasi biaya bunga aktual
dengan modifikasi
SAK ETAP dan IFRS SME, bunga pinjaman tidak dikapitalisasi
Konsisten dengan prinsip harga perolehan
Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan
Qualifying assets
Periode kapitalisasi
Jumlah yang dikapitalisasi
Bunga Pinjaman PSAK 26
34
Qualifying Assets Aset kualifikasi
Memerlukan periode yang cukup lama untuk membangun atau menyiapkan aset tujuan penggunaannya:
Ada dua jenis aset : aset yang dibangun sendiri maupun aset yang akan dijual disewakan.
35
•
Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga
perolehan aset aset dicatat setelah diskon
•
Pembayaran ditangguhkan — Aset yang dibeli dengan
pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya. Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai
beban bunga.
•
Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali
tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar yang andal.
•
Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total
biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar nilai wajar aset. jika asetnya diklasikan atau memiliki
masa manfaat berbeda.
Pengukuran Biaya Perolehan
36
•
Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai
wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset, jika nilai saham dapat diandalkan.
–
Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.
–
Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima.
•
Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai
diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi persyaratan dan hibah akan diperoleh.
Pertukaran Aset
Biaya perolehannya diukur dengan
jumlah tercatat dari aset yang diserahkan
.
Substansi Komersial
Substansi Komersial
Nilai wajar Aset
dipertukarkan Nilai wajar
Aset dipertukarkan
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar
nilai wajar kecuali:
– Tidak memiliki
substansi komersial
, atau
– Nilai wajar aset yang diterima
dan diserahkan
tidak dapat diukur
secara andal
37
• PT. Kencana membeli kendaraan melalui angsuran. Uang muka yang dibayarkan sebesar 500 juta dan angsuran
selama 5 tahun yang dibayarkan 200juta per tahun.
• Tingkat bunga yang berlaku 12 • Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12, n=5. Nilai
tunai angsuran = 720,95 • Nilai mesin 730,95+500 = 1.230,95
38
Jurnal perolehan
Kendaraan
1.230,95 Kas
500 Utang
720,95
Pembayaran angsuran 1
Utang
113,49 Beban bunga 86,51
Kas 200
Aset
•
Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru atau menambah aset tetap baru belanja
modal =
capital expenditure.
•
Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai dengan definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat
ekonomi di masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal
•
Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru atau menambah aset tetap baru belanja
modal =
capital expenditure.
•
Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai dengan definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat
ekonomi di masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal
•
Pengeluaran untuk memperbaiki atau memelihara aset tetap yang tidak memberikan
manfaat di masa mendatang disebut belanja pendapatan = revenue expenditure.
•
Pengeluaran akan diklasifikasikan sebagai beban pemerliharaan
•
Pengeluaran untuk memperbaiki atau memelihara aset tetap yang tidak memberikan
manfaat di masa mendatang disebut belanja pendapatan = revenue expenditure.
•
Pengeluaran akan diklasifikasikan sebagai beban pemerliharaan
Awal
Entitas harus memilih
antara:
Cost Model Cost Model
Revaluation Model Revaluation Model
Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam
kelompok yang sama
.
Tanah, tanah dan bangungan, mesin,
kapal, pesawat, perabotan, peralatan
kantor
40
Awal
Cost Model Cost Model
Revaluation Model Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
Biaya perolehan dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
– Jumlah revaluasian
, yaitu nilai
wajar pada tanggal revaluasi,
dikurangi
–
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai
aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
41
Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan
suatu aset antara pihak-pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam
suatu transaksi dengan wajar.
Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu
transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat
kesulitan keuangan.
42
Definisi Nilai Wajar – PSAK 68
• harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
• harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara
pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
• “...the price that would be received to sell an
asset or transfer a liability in an orderly
transaction between
market participants at the
measurement date.”
IFRS 13 par 9
43
44
Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik Level 1
Apakah ada input selain harga kuotasioan yang
dapat diobservasi Gunakan nilai wajar
pengukuran dengan Level 1
Gunakan input selain Harga kuotasian yang
dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak
langsung, pengukuan
‡
Level 2
Gunakan input yang bukan berdasarkan
harga pasar yang dapat diobservasi.
Level 3
No Yes
Yes No
Harus digunakan tanpa penyesuaian
Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar
dan informasi publik lainnya
‡
Input yang tidak dapat diobservasi diantaranya data entitas anggaran,
proyeksi, harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda
44
Frekuensi Penilaian
45
• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya, maka
revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan
fluktuatif , sehingga
perlu direvaluasi secara tahunan
. • Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila
perubahan nilai wajar tidak signifikan
, asset dapat direvaluasi setiap
tiga atau lima tahun sekali .
Revaluation Model Revaluation Model
Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk
memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material
dengan nilai wajar pada tanggal neraca.
Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk
memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material
dengan nilai wajar pada tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan
dengan metode:
proporsional ,
atau eliminasi
.
46
Revaluation Model Revaluation Model
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi
diperlakukan dengan metode: • proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan
secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan
nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset.
Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi
diperlakukan dengan metode:
• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan
secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan
nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset.
Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi
47
Revaluation Model Revaluation Model
Ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan
kembali pada jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah tercatat aset bruto dan
akumulasi penyusutan diperlakukan pada salah satu cara berikut:
a. Jumlah tercatat bruto disajikan
kembali secara konsisten dengan revaluasi jumlah tercatat tersebut
dan akumulasi penyusutannya di sesuaikan untuk menyamakan
perbedaan antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah tercatat setelah
memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; Proporsional
b. Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset
Eliminasi
Ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan
kembali pada jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah tercatat aset bruto dan
akumulasi penyusutan diperlakukan pada salah satu cara berikut:
a. Jumlah tercatat bruto disajikan
kembali secara konsisten dengan revaluasi jumlah tercatat tersebut
dan akumulasi penyusutannya di sesuaikan untuk menyamakan
perbedaan antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah tercatat setelah
memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; Proporsional
b. Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset
Eliminasi
48
Revaluation Model
Metode Proporsional Metode Proporsional
Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa
manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai
wajar aset adalah 90.000.000. Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh
tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai
sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.
112012 Aset tetap
100.000.000 Kas
100.000.000 31122012 Beban Penyusutan
20.000.000 Akumulasi Penyusutan
20.000.000
3112 2012 Aset Tetap
12.500.000 Akumulasi Penyusutan
2.500.000 Surplus Revaluasi
10.000.000
90.000.000 - 80.000.000 80.000.000 x 20.000.000 = 2.500.000
Example Example
49
Metode Eliminasi Metode Eliminasi
Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa
manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai
wajar aset adalah 90.000.000. Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh
tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai
sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.
112012 Aset tetap
100.000.000 Kas
100.000.000 31122012 Beban Penyusutan
20.000.000 Akumulasi Penyusutan
20.000.000
3112 2012 Akumulasi Penyusutan
20.000.000 Aset Tetap
20.000.000 Aset Tetap
10.000,000 Surplus Revaluasi - OCI
10.000.000 31122013 Beban penyusutan
22.500.000 Akumulasi penyusutan
22.500.000 Surplus revaluasi – OCI
2.500.000 Saldo Laba
2.500.000
Example Example
50
Metode Eliminasi Metode Eliminasi
Pada 1 Januari 2014 aset direvaluasi kembali dengan nilai 63.000.000. Buat
jurnal pada 1 Jan 2014 dan 31 Desember 2014
Pada 1 Januari 2014 aset direvaluasi kembali dengan nilai 63.000.000. Buat
jurnal pada 1 Jan 2014 dan 31 Desember 2014
11 2014 Akumulasi Penyusutan
22.500.000 Aset Tetap
22.500.000 Surplus Revaluasi - OCI
4.500.000 Aset Tetap
4.500.000 31122014 Beban penyusutan
21.000.000 Akumulasi penyusutan
21.000.000 Surplus revaluasi – OCI
1.000.000 Saldo Laba
1.000.000 1 januari 2015
Asset dijual dengan harga 50.000.000, Tunai 112015
Kas 50.000.000
Akumulasi Penyusutan 21.000.000
Asset Tetap 63.000.000
Keuntungan penjualan aset tetap 8.000.0000
Surplus Revaluasi 2.000.000
Saldo Laba 2.000.000
Example Example
51
Pengakuan Awal
Revaluation Model Revaluation Model
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka – seluruh
aset tetap dalam kelompok yang sama harus direvaluasi
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat
revaluasi , kenaikan tersebut
langsung dikreditkan ke ekuitas
pada bagian surplus revaluasi.
– Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada
penurunan akibat revaluasi terdahulu impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat
revaluasi , penurunan tersebut
diakui dalam laporn laba rugi
. – Didebit ke surplus revaluasi ekuitas –
sejumlah saldo kredit surplus revaluasi jika ada sebelum debit ke saldo laba.
Entire class
Entire class
To Equity
directly To
Equity directly
Negative to PL
Negative to PL
52
Revaluation Model Revaluation Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado
laba pada
saat aset
tersebut dihentikan
penggunaannya. • Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring
dengan penggunaan aset oleh entitas. partially realized saat penyusutan
– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan
revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.
• Jika Entitas mengubah kebijakan akutnansi dari model biaya ke model Revaluasi dalam pengukuran asset
tetap, maka perubahan tersebut berlaku secara prospektif
Dr Surplus Revaluasi - OCI Cr Saldo Laba
Dr Surplus Revaluasi - OCI Cr Saldo Laba
53
Example Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan
revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000
54
Example Example
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000
Cr - Surplus Revaluasi - OCI 800.000
55
Revaluation Model
Example Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp3.300.000 dilakukan
revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap
3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 700.000
Cr – Aset Tetap 700.000.
56
Revaluation Model
Example Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp
3.300.000 dilakukan
revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp
400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 300.000 Dr – Surplus Revaluasi 400.000
Cr – Aset Tetap 700.000
57
Revaluation Model
• PT. Kenanga membeli
mesin dengan harga 50.000 pada 1 Jan
2010 dan menggunakan
metode revaluasi
• Mesin tersebut
disusutkan dengan metode garis lurus
5thn.
• Pada 31 Desember
2010 direvaluasi sebesar 48.000
• Buat jurnal untuk
tahun 2010 dan 2011.
Contoh Contoh
Dr Aset tetap 50,000
Cr Kas
50,000 Dr
Aset tetap 50,000 Cr
Kas 50,000
Dr Beban Penyusutan 10,000
Cr Akumulasi Penyusutan
10,000 Dr
Beban Penyusutan 10,000 Cr
Akumulasi Penyusutan 10,000
Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
Cr Aset tetap
2,000 Cr
Surplus Revaluasi 8,000
Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
Cr Aset tetap
2,000 Cr
Surplus Revaluasi 8,000
Revaluation Model Revaluation Model
Dr Beban Penyusutan 48K4
12,000 Cr
Akumulasi Penyusutan 12,000
Dr Surplus Revaluasi 2,000
Cr Saldo Laba
2,000 Dr
Beban Penyusutan 48K4 12,000
Cr Akumulasi Penyusutan
12,000 Dr
Surplus Revaluasi 2,000 Cr
Saldo Laba 2,000
1.1.2010
31.12.2011
58
31.12.2010
Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi sistematis
jumlah yang dapat disusutkan depreciable amount
dari suatu aset selama
umur manfaatnya useful life .
Penyusutan Penyusutan
Cost Model Cost Model
Revaluation Model Revaluation Model
59
Sifat Penyusutan
Semua aset tetap kecuali tanah
kehilangan kapasitasnya saat digunakan.
Kehilangan kapasitas produksi ini diakui
sebagai
Beban Depresiasi.
Depresiasi alokasi biaya perolehan
Semua aset tetap kecuali tanah
kehilangan kapasitasnya saat digunakan.
Kehilangan kapasitas produksi ini diakui
sebagai
Beban Depresiasi.
Depresiasi alokasi biaya perolehan
Depresiasi fisik terjadi dari pengausan atau
perusakan saat digunakan atau karena
cuaca. Depresiasi fisik
terjadi dari pengausan atau
perusakan saat digunakan atau karena
cuaca.
Depresasi fungsional terjadi saat aset tetap
tidak lagi dapat digunakan pada tingkat
yang diharapkan. Depresasi fungsional
terjadi saat aset tetap tidak lagi dapat
digunakan pada tingkat yang diharapkan.
Sifat Penyusutan
Biaya Perolehan Nilai Sisa
- = Biaya didepresiasi
Masa Manfaat
1
Beban Depresiasi
Periodik
2 3
4 5
Faktor yang Mempengaruhi Beban
Depresiasi
Penyusutan
• Setiap bagian
aset tetap
yang memiliki
biaya perolehan cukup signifikan
terhadap total
biaya perolehan
seluruh aset
harus disusutkan secara
terpisah. – Contoh : rangka dan
mesin pesawat • Beban penyusutan untuk
setiap periode harus diakui dalam laporan laba rugi
kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah
tercatat aset lain.
Penyusutan Penyusutan
62
Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada
saat aset
tersebut siap
digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi
dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai
dengan keinginan dan maksud manajemen.
Penyusutan
aset dihentikan
lebih awal ketika:
– Diklasifikasikan sebagai aset
dimiliki untuk dijual; dan
– Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah
dan bangunan
diperlakukan sebagai
aset terpisah walaupun diperoleh
sekaligus.
Implikasinya, penyusutan tidak
dihentikan sekalipun aset:
–
tidak digunakan atau
– dihentikan
penggunaannya Implikasinya,
penyusutan tidak dihentikan
sekalipun aset: –
tidak digunakan atau
– dihentikan
penggunaannya
Penyusutan Penyusutan
63
Penyusutan
• Nilai residu dan
umur manfaat suatu aset
harus di-review minimum setiap akhir tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya maka
perbedaan tersebut
harus diperlakukan
sebagai perubahan
estimasi akuntansi.
64
Penyusutan
• Paragraf 60 PSAK 16 menyatakan bahwa metode penyusutan harus mencerminkan pola pemakaian
manfaat ekonomik masa depan aset
• Paragraf 62 PSAK 16 menyatakan mengenai berbagai metode penyusutan yang dapat digunakan
untuk mengalokasikan jumlah tersusutkan dari aset secara sitematis selama umur manfaatnya,
diantaranya:
– Garis lurus; – Metode saldo menurun; dan
– Metode unit produksi.
• Metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang
meliputi penggunaan suatu aset adalah tidak tepat
65
Penyusutan
Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat suatu asset:
a Perkiraan daya pakai; b
Perkiraan tingkat keausan fisik; c Keusangan teknis atau keusangan komersial.
Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan datang atas harga jual suatu produk yang diproduksi
menggunakan suatu aset merupakan suatu indikasinya. 2015
d Pembatasan hukum atau yang serupa.
Umur Manfaat Umur Manfaat
66
Penyusutan
• Metode penyusutan yang digunakan:
– Harus mencerminkan
ekspektasi pola
konsumsi manfaat
ekonomis masa
depan atas aset oleh
entitas
. – Harus
di-review minimum
setiap akhir tahun buku, dan – Perubahan
metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi
.
Metode Penyusutan Metode Penyusutan
67
Penyusutan
Garis Lurus Garis Lurus
Saldo Menurun Saldo Menurun
Jumlah Unit Jumlah Unit
Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai
residu tidak berubah Menghasilkan pembebanan yang tetap
sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah
Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat
Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat
Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan
Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan
Metode Penyusutan Metode Penyusutan
68
Penyusutan
Sebagian besar perusahaan di USA
menggunakan metode garis lurus
straight line
Garis Lurus Saldo Menurun
Lainnya Unit Produksi
Sumber: Accounting Trends Techniques, edisi 56, American
Institute of Certified Public Accountants, New York, 2002.
Penurunan Nilai – PSAK 48
• PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset, 2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan
recoverable amount • Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset. • Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
• Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan. Pertama
dilakukan review apakah terjadi indikasi penurunan nilai, jika tidak ada maka aset tidak perlu dihitung nilai dapat diperoleh
kembali. Jika terdapat indikasi penurunan nilai entitas baru melakukan perhitungan nilai dapat diperoleh kembali.
• Penurunan dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
70
Nilai
71
PSAK 48 Par 59-60-
61
nilai terpulihkan aset dari nilai tercatatnya
nilai terpulihkan aset dari nilai tercatatnya
– nilai tecatat aset diturunkan menjadi
sebesar nilai terpulihkan.
– Penurunan tersebut adalah rugi
penurunan nilai Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba
rugi, •
Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan standar lain Contoh PSAK 16: Aset Tetap
Nilai
• Setiap rugi penurunan nilai aset tetap
revalusian PSAK 16 diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.
diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang
kerugian penurunan nilai tidak melebihi jumlah surplus revaluasi
untuk aset yang sama
rugi penurunan nilai atas aset
revaluasian mengurangi surplus revaluasi untuk aset tersebut
72
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan
sebesar Rp 400 juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai pakainyaRp 410 juta.
Rp 400 juta Rp 410 juta
Rp 360 juta Rp 410 juta
Tidak ada penurunan
nilai
73
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta.
Illustration 11-15
Rp 400 juta Rp 360 juta
Rp 350 juta Rp40 juta
Rugi Penurunan Nilai
74
Rp 360 juta
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta Cr. Akulumasi Depresiasi Peralatan
Rp 40 juta
Penghentian Pengakuan
• Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:
a dilepaskan; atau bTidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap
harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan
pengakuannya kecuali transaksi jual- sewa balik.
• Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
75
Penghentian Pengakuan
• Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap
– Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat aset,
– Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang digantikan tanpa memperhatikan bagian yang
digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya perolehan
yang digantikan .
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan
antara :
– Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan – Jumlah tercatat dari aset.
76
Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. dibuang, 2. dijual,