PSAK 16 ASET TETAP dan PSAK Terkait 25032015

(1)

AKUNTANSI ASET TETAP (PSAK 16) DAN

PSAK TERKAIT


(2)

Agenda

Pengakuan

1

Penilaian

2

Depresiasi

3

Pengapusan

4

Pengungkapan


(3)

Sifat Aset Tetap

Aset tetap mempunyai umur yang

panjang atau permanen.

Aset tetap mempunyai umur yang panjang atau permanen.

Aset tetap berwujud karena mempunyai bentuk fisik. Aset tetap berwujud karena

mempunyai bentuk fisik.

Dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak untuk dijual

sebagai bagian dari operasional. Dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak untuk dijual

sebagai bagian dari operasional.

Ya

Tidak

Aset Tetap Beban / Biaya

Ya

Tidak

Aset Tetap Aset tak berwujud

Ya

Tidak

Aset Tetap Persediaan


(4)

Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK

PSAK 16 PSAK 26 PSAK 48 PSAK 58 PSAK 30 ISAK 8

PSAK – Terkait

Aset tetap

PSAK 13 & 19 ISAK 25

Penurunan Nilai Aset

Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

Investasi Properti Aset tidak berwujud Sewa

Aset Tetap

Bunga Pinjaman


(5)

Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)

No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama

1 Istilah Aset Aktiva

2 Penyusutan Digabung di PSAK 16.

Bagian yg signifikan disusutkan terpisah.

Diatur di PSAK lain 3 Komponen biaya

perolehan Termasuk: • biaya imbalan kerja

• biaya pengujian aset – hasil

penjualan dari pengujian

Tidak mengatur 2 hal tsb secara spesifik.

4 Bukan komponen

biaya perolehan Kegiatan insidental ini mungkin terjadi sebelum atau selama konstruksi atau aktivitas

pengembangan (misal : parkir)

Tidak mengatur hal tsb secara spesifik.

5 Pertukaran aset Membedakan antara ada


(6)

Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)

No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama

6 Pengukuran setelah

pengakuan Awal Cost Model atau Revaluation Model Hanya Cost Model, revaluasi boleh dilakukan jika sesuai ketentuan pemerintah

7 Telaah ulang nilai residu, umur

manfaat & metode penyusutan

Harus dilakukan minimum tiap akhir tahun dan perubahannya diperlakukan sebagai perubahan estimasi (prospektif).

Telaah nilai residu tidak diatur, perubahan umur manfaat diperlakukan prospektif, perubahan metode penyusutan retrospektif.

8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain 9 Dismantling cost Diakui sebagai biaya perolehan


(7)

Pengertian Aset Tetap

Definisi

Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)

1.

Dimiliki

untuk

digunakan

dalam produksi atau penyediaan

barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk

tujuan administratif; dan

2. Diharapkan digunakan selama

lebih dari satu periode

.

Tidak berlaku untuk

Hak penambangan Reservasi tambang

Ciri

Used in operations

” and not

for resale.

Long-term

in nature and

usually depreciated.


(8)

Harga Perolehan Aset Tetap - Dikapitalisasi

Kapitalisasi

— proses menangguhkan biaya perolehan

yang terjadi pada periode sekarang ke periode masa depan

di mana aset tersebut diharapkan memberikan manfaat

 

Biaya dikapitalisasi jika memenuhi kriteria :

Terjadi dari transaksi masa lalu

Dapat diidentifikasi dan memiliki manfaat

di masa

mendatang

Pemilik memiliki kendali atas manfaat di masa

depan dari aset tersebut

control over future benefits

Kapitalisasi

— proses menangguhkan biaya perolehan

yang terjadi pada periode sekarang ke periode masa depan

di mana aset tersebut diharapkan memberikan manfaat

 

Biaya dikapitalisasi jika memenuhi kriteria :

Terjadi dari transaksi masa lalu

Dapat diidentifikasi dan memiliki manfaat

di masa

mendatang

Pemilik memiliki kendali atas manfaat di masa

depan dari aset tersebut


(9)

Harga Perolehan Aset Tetap

Dialokasikan

Beban Depresiasi

Alokasi

— proses membebankan biaya yang

dikapitalisasi pada periode di mana aset tersebut

memberikan manfaat.

Ditentukan oleh masa manfaat, nilai sisi dan metode

alokasi

Proses alokasi dikenal sebagai:

• Depreciation

untuk aset tetap

Alokasi

— proses membebankan biaya yang

dikapitalisasi pada periode di mana aset tersebut

memberikan manfaat.

Ditentukan oleh masa manfaat, nilai sisi dan metode

alokasi

Proses alokasi dikenal sebagai:


(10)

Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset

jika dan hanya jika : (par 7)

a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis

di

masa depan berkenaan dengan aset tersebut

akan

mengalir

ke entitas; dan

b) Biaya perolehan

aset dapat

diukur secara

andal

.

Kriteria pengakuan berlaku

pada saat pengakuan

awal

dan untuk

biaya setelah perolehan awal.


(11)

Pengakuan Aset Tetap

Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk

aset tetap jika

digunakan lebih dari satu periodehanya digunakan untuk aset tertentukomponen yang diganti tidak diakui lagi.

Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk

aset tetap jika

digunakan lebih dari satu periodehanya digunakan untuk aset tertentukomponen yang diganti tidak diakui lagi.

Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku cadang dari

suatu mesin. Suku cadang tersebut spesifik dan harganya material dibandingkan dengan nilai aset tersebut. Jangka waktu pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.

Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat pembelian,

dengan syarat komponen yang akan diganti dihapuskan dari pembukuan.

Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku cadang dari

suatu mesin. Suku cadang tersebut spesifik dan harganya material dibandingkan dengan nilai aset tersebut. Jangka waktu pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.

Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat pembelian,

dengan syarat komponen yang akan diganti dihapuskan dari pembukuan.


(12)

Pengakuan Aset Tetap - materialitas

Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas.

Kriteria agregasi atau invidual.

Mempengaruhi nilai aset

Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi Laba (potensi earning management)

Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas.

Kriteria agregasi atau invidual.

Mempengaruhi nilai aset

Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi Laba

(potensi earning management)

Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk menentukan, apakah pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap

Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak material dari sisi jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban pada periode berjalan.

Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam jumlah banyak material sehingga dikapitalisasi

Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk menentukan, apakah

pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap

Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak material dari sisi

jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban pada periode berjalan.

Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam jumlah banyak


(13)

Pengakuan Aset Tetap - materialitas

Agregasi

Entitas membeli satu buah kursi seharga

Rp1.000.000

Entitas membeli 100 buah kursi dengan harga

satuan Rp1.000.000 total Rp100.000.000

Materialitas

Entitas membeli mesin hitung elektrik seharga Rp

1.500.000

Entitas membeli dinding seharga Rp1.250.000

Agregasi

Entitas membeli satu buah kursi seharga

Rp1.000.000

Entitas membeli 100 buah kursi dengan harga

satuan Rp1.000.000 total Rp100.000.000

Materialitas

Entitas membeli mesin hitung elektrik seharga Rp

1.500.000

Entitas membeli dinding seharga Rp1.250.000

????????


(14)

Pertimbangan - Materialitas

Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi sebagai aset tetap:

Ukuran entitas

Relevansi informasi bagi pengguna

Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan pencatatan aset tetap dan manfaat dari informasi yang dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut.

Konsekuensi ekonomis

Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran akan cenderung dicatat sebagai beban

laba akan kecil

administrasi pencatatan aset lebih mudahEntitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt

Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi sehingga aset tidak dipelihara.

Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi sebagai aset tetap:

Ukuran entitas

Relevansi informasi bagi pengguna

Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan pencatatan

aset tetap dan manfaat dari informasi yang dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut.

Konsekuensi ekonomis

Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran akan cenderung

dicatat sebagai beban

laba akan kecil

administrasi pencatatan aset lebih mudahEntitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt

Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi


(15)

Pengukuran Awal

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai

aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya

perolehan. (par 15)

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai

aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar

biaya

perolehan

. (par 15)

Biaya Perolehan

Biaya Perolehan

Biaya yang dapat diatribusikan secara

langsung

Biaya yang dapat diatribusikan secara

langsung

Biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan

restorasi lokasi aset

Biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan


(16)

Biaya Perolehan awal

Seluruh biaya terkait aset yang memiliki

manfaat di masa mendatang.

Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat

memiliki manfaat di masa mendatang.

Alat yang dipasang agar pabrik dapat

berjalan sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah industri.

Seluruh biaya terkait aset yang memiliki

manfaat di masa mendatang.

Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat

memiliki manfaat di masa mendatang.

Alat yang dipasang agar pabrik dapat

berjalan sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah industri.


(17)

Biaya Setelah Perolehan Awal

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di laporan

laba rugi komprehensif periode berjalan

Perawatan

Suku cadang kecil

Penggantian aset akan menambah aset jika:

Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih dari satu periode dan diukur dengan andal)

Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset

Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika:

Memenuhi kriteria aset

Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan pencatatanya

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di laporan

laba rugi komprehensif periode berjalan

Perawatan

Suku cadang kecil

Penggantian aset akan menambah aset jika:

Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih dari satu

periode dan diukur dengan andal)

Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset

Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika:

Memenuhi kriteria aset

Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan


(18)

Komponen biaya Perolehan

a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain; b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa

aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen

c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul

ketika aset tersebut diperoleh, atau

karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.


(19)

Biaya Diatribusikan Langsung

a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau akuisisi aset tetap.

b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik; c) Biaya handling dan penyerahan awal; d) Biaya perakitan dan instalasi

e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik (setelah dikurangi hasil penjualan produk tersebut)


(20)

Bukan Komponen Biaya Perolehan

a) Biaya pembukaan fasilitas baru b) Biaya pengenalan produk baru

c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru termasuk biaya pelatihan staf

d) Administrasi dan overhead umum

e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh f) Kerugian awal operasi

g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.

h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir dari lahan yang belum digunakan).

i) Laba internal jika aset tersebut merupakan persediaan perusahaan.


(21)

Ilustrasi Biaya Perolehan

Entitas membeli peralatan tambang, diimport dari

luar neger. Harga peralatan 200.000 USD.

Cost insurance and freight sebesar 10.000 USD.

Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan bea

masuk tambahan sebesar 15% dari nilai CIF.

PPN 10%, PPnBM 10% dan PPh 22 sebesar 2,5%.

Kurs spot atas atas pembelian peralatan tersebut

sebesar 11.000 dan kurs KMK yang berlaku pada saat transaksi sebesar 11.100.

Contoh Contoh


(22)

Ilustrasi Biaya Perolehan

Contoh Contoh

Nilai peralatan : 200.000 + 10.000 = 210.000 USD

210.000 x 11.000 = 2.310.000.000 pencatatan perusahaanBea masuk 210.000 x 15% x 11.100 = 349.650.000

Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 210.000 x 115% x 11.100 = 2.680.650.000PPN = 10% x 2.680.650.000 = 268.065.000

PPnBM = 20% x 2.680.650.000 = 536.130.000PPh 22 = 2,5% x 2.680.650.000 = 67.016.250

Nilai peralatan 2.310.000.000 + 349.650.000 + 536.130.000 = 3.195.780.000

Peralatan 2.310.000.000

Utang Dagang 2.310.000.000 Peralatan (bea masuk) 349.650.000

Peralatan (PPnBM) 536.130.000 Kas 885.780.000 PPN Masukan 268.065.000

Pajak dby dmk PPh22 67.016.250

Kas 604.800.000


(23)

Ilustrasi Biaya Perolehan

Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:

1. 20 milyar untuk pembelian mesin

2. 1.300 juta biaya tenaga kerja untuk memodifikasi dan instalasi mesin sesuai layout pabrik.

3. 200 juta untuk penyiapan lokasi pabrik 4. 300 juta untuk pengiriman mesin

5. 1.000 juta PPN dan 1.500 juta bea masuk. 6. Biaya promosi produk baru 700 juta

7. Biaya pengetesan awal 250 juta 8. Biaya grand opening 350 juta

9. Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan dan instalasi 150 juta

10. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead 120 juta

Contoh Contoh

Diskusikan mana yang merupakan biaya


(24)

Pengukuran Awal

Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar

20.000+1.300+200+300+1.500+250+250+150 =

23.700 milyar

Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan

perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut

tidak boleh diakui.

1. Biaya grand opening 350 juta

2. Biaya promosi produk baru 800 juta

3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead 120 juta

Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar

20.000+1.300+200+300+1.500+250+250+150 =

23.700 milyar

Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan

perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut

tidak boleh diakui.

1. Biaya grand opening 350 juta

2. Biaya promosi produk baru 800 juta

3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead 120 juta

Example Example


(25)

Dismantling Cost

Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan kantor senilai 2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk modifikasi interior ruangan sebesar 1.000juta.

Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan kosong di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior tersebut 100 juta. Harga perolehan peralatan interior perolehan interior adalah 1.000 juta ditambah estimasi biaya

pembongkaran. 100 juta : (1 + 6%)8 = 62.741jt) asumsi tingkat suku bunga 6%

Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan kantor senilai 2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk modifikasi interior ruangan sebesar 1.000juta.

Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan kosong di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior tersebut 100 juta. Harga perolehan peralatan interior perolehan interior adalah 1.000 juta ditambah estimasi biaya

pembongkaran. 100 juta : (1 + 6%)8 = 62.741jt) asumsi tingkat suku bunga 6%

Contoh Contoh

Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut: DrAset Tetap 1.062,741 jt

Cr Kas 1.000 jt

Kewajiban diestimasi 63,741jt Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1

CrBeban bunga 3,764 jt

Kewajiban diestimasi 3,764jt Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:

DrAset Tetap 1.062,741 jt Cr Kas 1.000 jt

Kewajiban diestimasi 63,741jt Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1

CrBeban bunga 3,764 jt


(26)

Dismantling Cost

PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan sebesar 500 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akan datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasi sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi 24,94.

Example Example

Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut: Dr Aset Tetap 524,94 milyar

Cr Kas 500 milyar

Kewajiban diestimasi 24,94 milyar Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1

CrBeban bunga 1,497 milyar

Kewajiban diestimasi 1,497 milyar

Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut: Dr Aset Tetap 524,94 milyar

Cr Kas 500 milyar

Kewajiban diestimasi 24,94 milyar Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1

CrBeban bunga 1,497 milyar


(27)

Diskusi - Pengukuran Awal

Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya instalasi

dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi / perantara sebesar 600 juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas terkait pengadaan peralatan tersebut 400 juta?

Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai biaya

perolehan aset ?

Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya instalasi dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi / perantara sebesar 600 juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas terkait pengadaan peralatan tersebut 400 juta?

Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai biaya perolehan aset ?

Example Example

Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang terkait dengan

pengadaan dapat ditambahkan dalam penilaian aset.

Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat nilai tercatat

aset tidak mencerminkan manfaat yang akan diperoleh di masa mendatang.

Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada periode

berikutnya

Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang terkait dengan

pengadaan dapat ditambahkan dalam penilaian aset.

Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat nilai tercatat

aset tidak mencerminkan manfaat yang akan diperoleh di masa mendatang.

Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada periode


(28)

Diskusi - Pengukuran Awal

Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait

dengan aset tersebut?

Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu?

Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut dicatat

menjadi satu sebagai nilai aset.

Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci komponen

biaya perolehan.

Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda, dapat terjadi

sebelum atau sesudah aset utama diperoleh.

Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi berhubungan

langsung dengan aset dapat diakui sebagai beban tangguhan sebelum dicatat sebagai aset.

– Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset tetap 

ditentukan titik pengakuan saat aset mulai digunakan.

Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait

dengan aset tersebut?

Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu?

Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut dicatat

menjadi satu sebagai nilai aset.

Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci komponen

biaya perolehan.

Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda, dapat terjadi

sebelum atau sesudah aset utama diperoleh.

Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi berhubungan

langsung dengan aset dapat diakui sebagai beban tangguhan sebelum dicatat sebagai aset.

– Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset tetap 

ditentukan titik pengakuan saat aset mulai digunakan.

Example Example


(29)

Diskusi - Pengukuran Awal

Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu

kesatuan atau pencatatan harus dilakukan untuk masing-masing komponen.

Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah

Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisahAset dapat diidentifikasi secara terpisah

Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset per komponen.Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat yang berbeda

contoh rangka pesawat dan asesoris dalam pesawat; bangunan dan lift; tanah dan bangunan.

Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat diidentifikasi

dengan mudah.

Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu

kesatuan atau pencatatan harus dilakukan untuk masing-masing komponen.

Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah

Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisahAset dapat diidentifikasi secara terpisah

Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset per komponen.Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat yang berbeda

contoh rangka pesawat dan asesoris dalam pesawat; bangunan dan lift; tanah dan bangunan.

Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat diidentifikasi

dengan mudah.

Example Example


(30)

Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :

Material, tenaga kerja, overhead selama proses

konstruksi , biaya bunga

jika membangun sendiri

Harga beli bangunan dan pengurusan hak

perolehan bangunan.

Fee profesional

Ijin pendirian bangunan


(31)

Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan

tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :

(1)

Harga Beli

(2)

Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat,

pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.

(3)

Biaya untuk perataan tanah, penghancuran

bangunan yang tidak diperlukan.


(32)

Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land

improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaimana

perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?

1. Biaya arsitek membangun gedung

2. Biaya untuk membeli pabrik, 2.000juta untuk tanah dan 5.000 bangunan

3. Biaya komisi pembelian pabrik

4. Biaya untuk membangun pagar di sekeliling tanah dan bangunan

5. Biaya untuk menghancurkan bangunan yang ada di atas tanah sebelum gedung dibangun

6. Hasil dari penjualan sisa bangunan yang dihancurkan

7. Biaya untuk membangun lahan parkir

8. Biaya untuk membeli pohon ditanam sekitar 1. Biaya arsitek membangun gedung

2. Biaya untuk membeli pabrik, 2.000juta untuk tanah dan 5.000 bangunan

3. Biaya komisi pembelian pabrik

4. Biaya untuk membangun pagar di sekeliling tanah dan bangunan

5. Biaya untuk menghancurkan bangunan yang ada di atas tanah sebelum gedung dibangun

6. Hasil dari penjualan sisa bangunan yang dihancurkan

7. Biaya untuk membangun lahan parkir

8. Biaya untuk membeli pohon ditanam sekitar

1. Bangunan 2. Tanah

3. Tanah

4. Land Improvement 5. Tanah

6. (Tanah)

7. Land Improvement 8. Land


(33)

PSAK 13

Tanah dan Bangunan

Investasi Properti

Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:

properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari

bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh

pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan)

untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan

nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:

1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau

2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Sebagian aset digunakan sebagian yang


(34)

PSAK 13

Pengakuan Investasi Properti

Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16

Memiliki manfaat ekonomi di masa mendatangDapat diukur dengan andal

Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.

Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal Biaya pengurusan surat-surat

Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih

menggunakan :

Metode biaya  harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi

Metode nilai wajar  nilai properti pada tanggal pelaporan, selisih perubahan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, aset properti investasi tidak disusutkan.


(35)

PSAK 13

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair value model (PSAK 13)

Menggunakan nilai wajar

Menggunakan nilai wajar Menggunakan nilai wajarMenggunakan nilai wajar

Revaluation model (PSAK 16)

Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.

Perubahan nilai wajar diakui dalam

laporan laba rugi pada periode terjadinya.

Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas (laba komprehensif atau laba rugi untuk penurunan nilai.

Perubahan nilai wajar diakui dalam

ekuitas (laba komprehensif atau laba rugi untuk penurunan nilai.

Tidak ada penyusutan.

Tidak ada penyusutan. Penyusutan.Penyusutan.

Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.

Mencerminkan kondisi pasar pada

tanggal neraca. • Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler.

Tidak spesifik, hanya mengharuskan


(36)

Ilustrasi - Investasi Properti

Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai

digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan

sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas bukan

menyewakan gedung.

Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap,

bagian gedung yang disewakan disajikan sebagai

properti investasi


(37)

Ilustrasi - Investasi Properti

PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta.

Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Properti Investasi 4.500

Kas 4.500

Properti Investasi 500

Keuntungan peningkatan nilai 500

Kerugian penurunan nilai 100

Properti investasi 100

31/12/2012 31/12/2013 Tanah 2.000 2.100 Bangunan 3.000 2.800


(38)

Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan

kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin

dan peralatan lain.

Biaya perolehan meliputi

(1)

Harga beli,

(2)

Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan

(3)

Biaya transportasi

(4)

Biaya asuransi selama pengiriman barang

(5)

Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk

melakukan instalasi

(6)

Biaya untuk pengetesan peralatan


(39)

Aset Dibangun Sendiri

Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap

digunakan:

Material dan tenaga kerja

Overhead

biaya variabel dan porsi dari fixed

overhead yang terkait langsung dengan pembangunan

aset.


(40)

Bunga selama Proses Konstruksi

Alternatif pembebanan biaya bungan yang muncul

selama proses konstruksi

Biaya bunga tidak

dikapitalisasi selama konstruksi

Kapitalisasi biaya bunga aktual selama konstruksi (dengan modifikasi)

Kapitalisasi semua biaya

bunga

IFRS/PSAK


(41)

 PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan modifikasi)  SAK ETAP dan IFRS SME, bunga pinjaman tidak dikapitalisasi

 Konsisten dengan prinsip harga perolehan  Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan

1. Qualifying assets 2. Periode kapitalisasi

3. Jumlah yang dikapitalisasi

Bunga Pinjaman (PSAK 26)

Qualifying Assets / Aset kualifikasi

 Memerlukan periode yang cukup lama untuk membangun atau

menyiapkan aset tujuan penggunaannya:

 Ada dua jenis aset : aset yang dibangun sendiri maupun aset


(42)

Bunga Pinjaman (PSAK 26)

Periode Kapitalisasi

Dimulai :

1. terjadinya pengeluaran untuk aset; 2. terjadinya biaya pinjaman; dan

3. entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk

menyiapkan aset untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.

Berakhir

1. Aset telah selesai dibangun dan siap digunakan

2. Jika aset dihentikan pembangunannya karena kondisi force major maka kapitalisasi dihentikan sementara.


(43)

Jumlah yang dikapitalisasi

Jumlah yang lebih kecil antara

Biaya bunga aktual

Avoidable interest – bunga yang dapat dihindarkan yaitu

biaya bunga yang tidak akan muncul jika kegiatan

pembangunan tersebut tidak dilaksanakan.


(44)

Bunga Pinjaman (PSAK 26)

Pinjaman dapat meliputi

1. Pinjaman khusus yang dikeluarkan untuk untuk mendanai aset tersebut

2. Pinjaman umum yang ada saat proses pembangunan aset tersebut terjadi

Pinjaman khusus menggunakan aktual biaya bunga yang terjadi

dikurangi pendapatan bunga yang dihasilkan dari pinjaman khusus sebelum digunakan.

Pinjaman umum menggunakan rata-rata tertimbang dana yang

terpakai dikalikan dengan bunga rata-rata.

Dana yang digunakan gabungan ??

PSAK / IFRS tidak ada penjelasan khusus

US GAAP  sampai dengan jumlah sebesar pinjaman khusus

menggunakan rate bunga pinjaman khusus, sisanya menggunakan bunga pinjaman umum


(45)

Pengakuan PSAK 26

Sepanjang entitas meminjam dana secara spesifik

untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, entitas

harus menentukan jumlah biaya pinjaman yang dapat

dikapitalisasi sebesar:

biaya pinjaman aktual

yang terjadi atas pinjaman tersebut

selama periode berjalan

dikurangi

penghasilan investasi

dari investasi temporer pinjaman


(46)

Pengakuan bunga pinjaman

Menggunakan dana secara umum  tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran atas aset tersebut.

Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang

dapat diterapkan atas saldo pinjaman selama periode berjalan,

selain pinjaman yang secara spesifik untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian.

Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi  tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi.

Gabungan dana  dipisahkan sumber dana dari pinjaman khusus dan pinjaman umum

Pinjaman khusus = bunga aktual dikurangi hasil investasi

Pinjaman umum = rata tertimbang biaya pinjaman x pinjaman umum yang digunakan untuk pembangunan aset


(47)

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman

PT. Melati meminjam ke Bank sejumlah 10.000 juta untuk

membangun gedung dengan tingkat bunga 8%.

Pengeluaran dilakukan selama proses pembangunan

sehingga sebagian dana diinvestasikan.

Hasil investasi yang terjadi selama proses pembangunan

gedung dari pinjaman yang belum dipakai sebesar 300juta.

Total biaya bunga yang terjadi adalah:

10.000 x 8% = 800 juta

Bunga yang dapat dikapiltalisasi adalah


(48)

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman

PT. Mutiara memiliki beberapa utang pada 1/1/2010Utang 1 sebesar 1.600 juta bunga 9%

Utang 2 sebesar 4.000 juta bunga 8%Utang 3 sebesar 800 juta bunga 7,5%

Perusahaan membangun pabrik baru dengan total biaya 1.600 juta.

Waktu untuk membangunnya 6 bulan. Tidak ada utang khusus yang ditarik untuk mendanai pembangunan pabrik tersebut.

Bunga rata-rata pinjaman (1.600 x 0.09) + (4.000 x 0.08) + (800 x

0.075) / (1.600 + 4.000 + 800) = 8%


(49)

Dana yang tidak dipakai diinvestasikan dengan bunga 6%. Perusahaan

sebelumnya memiliki utang outstanding utang dalam bentuk notes. Sumber pendanaan pembangunan tersebut adalah sbb:

1. 10%, utang bang 2 tahun untuk proyek tersebut : 500.000 juta 2. 8%, utang bank 5 untuk keperluan modal kerja 400.000 juta

Berapa bunga yang dikapitalisasi ??

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman

PT. Melati membangun sendiri gedung dengan melakukan

pengeluaran selama tahun 2011:


(50)

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman

45.833 avoidable

Expenditure

840.000

Up to specific loan,

500.000 at 10% x 11/12

Excess (840,000 less 500.000 = 340.000)

At 8% x 5/12

+

56.567

11.333 avoidable

-600 Revenue


(51)

Bunga yang dapat dihindari :

56.567

Bunga aktual :

500,000 @ 10% = 50.000

40

0,000 @ 8% = 32.000

82.000

Bunga yang dihindari lebih kecil dari

bunga aktual sehingga bunga yang

dapat dikapitalisasi 56.567.

Beban bunga 25.433 (

82.0

00-56.567).


(52)

Pengukuran Biaya Perolehan

Diskon

— Diskon harus dikurangkan dari harga

perolehan aset

aset dicatat setelah diskon

Pembayaran ditangguhkan

— Aset yang dibeli dengan

pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya.

Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai

beban bunga.

Pertukaran aset

— menggunakan nilai wajar kecuali

tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar

yang andal.

Pembelian dengan lumpsum

— dialokasikan nilai total

biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar

nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki

masa manfaat berbeda).


(53)

Pengukuran Biaya Perolehan

Penerbitan saham

— menggunakan dasar nilai

wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset,

jika nilai saham dapat diandalkan.

Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset. Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang

diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima.

Hibah pemerintah

— tidak boleh diakui sampai

diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi

persyaratan dan hibah akan diperoleh.


(54)

Pertukaran Aset

Biaya perolehannya diukur dengan

jumlah tercatat dari aset

yang diserahkan

.

Substansi Komersial

Substansi Komersial

Nilai wajar Aset dipertukarkan

Nilai wajar Aset dipertukarkan

Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar

nilai wajar

kecuali:

Tidak memiliki

substansi komersial

, atau

Nilai wajar aset yang diterima dan

diserahkan

tidak dapat diukur

secara


(55)

Ilustrasi Pembayaran Tangguhan

PT. Kencana membeli kendaraan melalui angsuran. Uang muka yang

dibayarkan sebesar 500 juta dan angsuran selama 5 tahun yang dibayarkan 200juta per tahun.

Tingkat bunga yang berlaku 12%

Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai angsuran =

720,95

Nilai mesin 730,95+500 = 1.230,95

Jurnal perolehan

Kendaraan 1.230,95

Kas 500

Utang 720,95

Pembayaran angsuran 1

Utang 113,49 Beban bunga 86,51


(56)

Pengeluaran setelah Perolehan

Aset

Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru

atau menambah aset tetap baru belanja modal = capital expenditure.

Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai

dengan definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat ekonomi di masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal

• Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru

atau menambah aset tetap baru belanja modal = capital expenditure.

• Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai

dengan definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat ekonomi di masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal


(57)

Pengeluaran setelah Perolehan

Aset

Pengeluaran untuk memperbaiki atau

memelihara aset tetap yang tidak memberikan manfaat di masa mendatang disebut belanja pendapatan = revenue expenditure.

Pengeluaran akan diklasifikasikan sebagai

beban pemerliharaan

• Pengeluaran untuk memperbaiki atau

memelihara aset tetap yang tidak memberikan manfaat di masa mendatang disebut belanja pendapatan = revenue expenditure.

• Pengeluaran akan diklasifikasikan sebagai


(58)

Pengeluaran setelah Perolehan Aset

KEWAJIBAN

EKUITAS PEMILIK

PENDAPATAN ASET

BEBAN

CAPITAL

EXPENDITURE

1. Biaya awal 2. Penambahan 3. Peningkatan

4. Perbaikan luar biasa

1. Biaya awal 2. Penambahan 3. Peningkatan

4. Perbaikan luar biasa

Laba bersih

Perbaikan dan pemeliharaan normal dan rutin

REVENUE

EXPENDITURE


(59)

Pengukuran setelah Pengakuan

Awal

Entitas harus

memilih

antara:

Cost Model

Cost Model

Revaluation Model

Revaluation Model

Sebagai kebijakan

akuntansinya, dan

Menerapkan kebijakan

tersebut terhadap seluruh

aset tetap dalam

kelompok

yang sama

.


(60)

Pengukuran setelah Pengakuan

Awal

Cost Model

Cost Model

Revaluation Model Revaluation Model

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat

sebesar :

Biaya perolehan

dikurangi

Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi

penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat

sebesar :

Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada

tanggal revaluasi,

dikurangi

Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi

penurunan nilai aset


(61)

Nilai Wajar

Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk

mempertukarkan suatu aset antara

pihak-pihak yang

berkeinginan

dan

memiliki

pengetahuan

memadai dalam suatu

transaksi dengan wajar.

Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan

entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,

likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat


(62)

Hirarki Penentuan Nilai Wajar

Kuotasi harga di pasar aktif;

Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik

penilaian yang meliputi:

penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini

antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia;

referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang

secara substansial sama;

analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow

analysis); dan


(63)

Definisi Nilai Wajar – PSAK 68

harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau

harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas

dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal

pengukuran.

harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau

harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas

dalam

transaksi teratur

antara

pelaku pasar

pada tanggal

pengukuran.

“...the price that would be received to sell an asset or transfer

a liability in an orderly transaction between market

participants at the measurement date.”


(64)

Hirarki Fair Value – PSAK 68

Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset

atau liabilitas yang identik (Level 1)

Apakah ada input selain harga kuotasioan yang

dapat diobservasi* Gunakan nilai wajar

pengukuran dengan Level 1

Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak

langsung, pengukuan ‡

Level 2

Gunakan input yang bukan berdasarkan

harga pasar yang dapat diobservasi.

Level 3

No Yes

Yes No

Harus digunakan tanpa penyesuaian

* Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya

Input yang tidak dapat diobservasi

diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda


(65)

Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya

ditentukan melalui penilaian yang dilakukan

oleh penilai yang memiliki kualifikasi

professional berdasarkan bukti pasar.

Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya

menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh

penilai.


(66)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai

karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan,

kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka

Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan

penghasilan

atau

biaya pengganti yang telah disusutkan (

depreciated

replacement cost

)

.


(67)

Frekuensi Penilaian

Frekuensi revaluasi tergantung perubahan

nilai wajar dari suatu asset tetap.

Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara

material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu

dilakukan.

Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara

signifikan dan

fluktuatif

, sehingga perlu direvaluasi secara

tahunan

.

Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila

perubahan nilai wajar

tidak signifikan

, asset dapat direvaluasi setiap

tiga atau lima

tahun sekali

.


(68)

Revaluation Model

Revaluation Model

Revaluation Model

Revaluasi harus dilakukan secara

reguler Untuk memastikan jumlah

tercatat tidak berbeda secara

material dengan nilai wajar pada

tanggal neraca.

Revaluasi harus dilakukan secara

reguler Untuk memastikan jumlah

tercatat tidak berbeda secara

material dengan nilai wajar pada

tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada tanggal

revaluasi diperlakukan dengan metode:


(69)

Akumulasi Penyusutan – Revalution Model

Revaluation Model

Revaluation Model

Akumulasi penyusutan pada tanggal

revaluasi diperlakukan dengan

metode:

proporsional

Nilai akumulasi depresiasi dan harga

perolehan dinaikkan secara

proporsional sehingga nilai bersih

aset sama dengan nilai revaluasi.

eliminasi

.

Nilai akumulasi depresiai ditutup

mengurangi nilai aset. Kemudian aset

dinaikkan menjadi nilai revaluasi

Akumulasi penyusutan pada tanggal

revaluasi diperlakukan dengan

metode:

proporsional

Nilai akumulasi depresiasi dan harga

perolehan dinaikkan secara

proporsional sehingga nilai bersih

aset sama dengan nilai revaluasi.

eliminasi

.

Nilai akumulasi depresiai ditutup

mengurangi nilai aset. Kemudian aset

dinaikkan menjadi nilai revaluasi


(70)

Revaluation Model

Metode Proporsional

Metode Proporsional Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1

Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.

Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.

1/1/2012 Aset tetap 100.000.000 Kas 100.000.000 31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000

Akumulasi Penyusutan 20.000.000 31/12/ 2012 Aset Tetap 12.500.000

Akumulasi Penyusutan 2.500.000* Surplus Revaluasi 10.000.000

*(90.000.000 - 80.000.000) / 80.000.000) x 20.000.000 = 2.500.000

Example Example


(71)

Revaluation Model

Metode Eliminasi

Metode Eliminasi Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1

Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.

Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.

1/1/2012 Aset tetap 100.000.000 Kas 100.000.000 31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000

Akumulasi Penyusutan 20.000.000 31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 20.000.000

Aset Tetap 20.000.000 Aset Tetap 10.000,000

Surplus Revaluasi 10.000.000

Example Example


(72)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Revaluation Model

Revaluation Model

Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka

seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus

direvaluasi

Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,

kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.

Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan

akibat revaluasi terdahulu / impairment.

Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,

penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.

Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo

kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo laba. Entire class Entire class To Equity directly To Equity directly Negative to P/L Negative to P/L


(73)

Revaluation Model

Revaluation Model

Revaluation Model

Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba

pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.

Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan

penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)

saat penyusutan

Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian

dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus

revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)

Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan

Laba Rugi.

Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba

Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba


(74)

Revaluation Model

Example Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi

penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan

nilai Rp 3.900.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000

Cr – Aset Tetap

3.300.000

Dr – Aset Tetap

1.200.000


(75)

Revaluation Model

Example Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi

penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp

3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp

400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan

3.300.000

Cr – Aset Tetap

3.300.000

Dr – Aset Tetap

1.200.000

Cr – Keuntungan Revaluasi

400.000

Cr - Surplus Revaluasi

800.000


(76)

Revaluation Model

Example Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi

penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan

nilai Rp 2.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000

Cr – Aset Tetap

3.300.000

Dr – Rugi Revaluasi

700.000


(77)

Revaluation Model

Example Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi

penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan

nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan

surplus Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000

Cr – Aset Tetap

3.300.000

Dr – Rugi Revaluasi

300.000


(78)

Revaluation Model

PT. Kenanga membeli mesin

dengan harga 50.000 pada 1 Jan 2010 dan

menggunakan metode revaluasi

Mesin tersebut disusutkan

dengan metode garis lurus 5thn.

Pada 31 Desember 2010

direvaluasi sebesar 48.000

Buat jurnal untuk tahun

2010 dan 2011.

Contoh

Contoh

Dr Aset tetap 50,000 Cr Kas 50,000

Dr Aset tetap 50,000 Cr Kas 50,000

Dr Beban Penyusutan 10,000

Cr Akumulasi Penyusutan 10,000

Dr Beban Penyusutan 10,000

Cr Akumulasi Penyusutan 10,000

Dr Akumulasi Penyusutan 10,000 Cr Aset tetap 2,000

Cr Surplus Revaluasi 8,000

Dr Akumulasi Penyusutan 10,000 Cr Aset tetap 2,000

Cr Surplus Revaluasi 8,000

Revaluation Model

Revaluation Model

Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000

Cr Akumulasi Penyusutan 12,000 Dr Surplus Revaluasi 2,000

Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000

Cr Akumulasi Penyusutan 12,000 Dr Surplus Revaluasi 2,000

Cr Saldo Laba 2,000 1.1.2010

31.12.2011 31.12.2010


(79)

Penyusutan

Penyusutan

adalah alokasi sistematis

jumlah yang dapat

disusutkan (depreciable amount)

dari suatu aset selama

umur

manfaatnya (useful life)

.

Penyusutan

Penyusutan

Cost Model

Cost Model

Revaluation Model


(80)

Sifat Penyusutan

Semua aset tetap kecuali

tanah kehilangan kapasitasnya

saat digunakan.

Kehilangan kapasitas produksi

ini diakui sebagai

Beban

Depresiasi.

Depresiasi

alokasi biaya

perolehan

Semua aset tetap kecuali

tanah kehilangan kapasitasnya

saat digunakan.

Kehilangan kapasitas produksi

ini diakui sebagai

Beban

Depresiasi.

Depresiasi

alokasi biaya

perolehan

Depresiasi fisik terjadi dari

pengausan atau perusakan

saat digunakan atau karena

cuaca.

Depresiasi fisik

terjadi

dari

pengausan atau perusakan

saat digunakan atau karena

cuaca.

Depresasi fungsional terjadi

saat aset tetap tidak lagi dapat

digunakan pada tingkat yang

diharapkan.

Depresasi fungsional

terjadi

saat aset tetap tidak lagi dapat

digunakan pada tingkat yang

diharapkan.


(81)

Sifat Penyusutan

Biaya Perolehan

-

Nilai Sisa

=

Biaya didepresiasi

Masa Manfaat 1

Beban Depresiasi Periodik

2 3 5

Faktor yang Mempengaruhi

Beban Depresiasi


(82)

Penyusutan

Setiap bagian

aset

tetap yang

memiliki biaya perolehan cukup

signifikan terhadap total biaya

perolehan seluruh aset harus

disusutkan secara terpisah.

Contoh : rangka dan mesin

pesawat

Beban penyusutan untuk setiap

periode harus diakui dalam

laporan laba rugi kecuali jika

beban tersebut dimasukkan dalam

jumlah tercatat aset lain.

Penyusutan Penyusutan


(83)

Penyusutan

Penyusutan aset dimulai pada saat aset

tersebut siap digunakan

Pada saat aset berada di lokasi dan

kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.

Penyusutan aset dihentikan lebih awal

ketika:

Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki

untuk dijual; dan

Aset dihentikan pengakuannya.

Tanah dan bangunan diperlakukan

sebagai aset terpisah walaupun

diperoleh sekaligus.

Implikasinya,

penyusutan tidak dihentikan sekalipun aset:

tidak digunakan

atau –dihentikan penggunaannya Implikasinya, penyusutan tidak dihentikan sekalipun aset:

tidak digunakan

atau

dihentikan

penggunaannya

Penyusutan


(84)

Penyusutan

Nilai residu

dan

umur manfaat

suatu aset

harus di-review minimum setiap akhir

tahun buku

Jika hasil review berbeda dengan estimasi

sebelumnya maka perbedaan tersebut harus

diperlakukan sebagai perubahan estimasi

akuntansi.


(85)

Penyusutan

Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan

umur manfaat.

Prakiraan daya pakai aset;

Prakiraan tingkat keausan fisik;

Keusangan teknis dan keusangan komersil;

Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal :

sewa).

Umur Manfaat Umur Manfaat


(86)

Penyusutan

Metode penyusutan yang

digunakan:

Harus mencerminkan ekspektasi pola

konsumsi manfaat ekonomis masa

depan atas aset oleh

entitas

.

Harus di-review minimum setiap

akhir tahun buku, dan

Perubahan metode diperlakukan

sebagai

perubahan estimasi

.

Metode Penyusutan Metode Penyusutan


(87)

Penyusutan

Garis Lurus

Garis Lurus

Saldo Menurun

Saldo Menurun

Jumlah Unit

Jumlah Unit

Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah

Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah

Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat

Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat

Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan

Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan

Metode Penyusutan Metode Penyusutan


(88)

Penyusutan

Sebagian besar perusahaan

di USA menggunakan

metode garis lurus /

straight line

Garis Lurus

Saldo Menurun

Lainnya Unit Produksi

Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of Certified Public Accountants, New York, 2002.


(89)

Data

Data

Biaya Awal...…………..

... 2.400.000

Masa manfaat dalam tahun.. 5 tahun

Masa manfaat dalam jam…... 10.000

Nilai sisa... 200.000

Biaya Awal...…………..

... 2.400.000

Masa manfaat dalam tahun.. 5 tahun

Masa manfaat dalam jam…... 10.000

Nilai sisa... 200.000


(90)

Metode Penyusutan Garis Lurus

Biaya – Nilai Sisa

Masa Manfaat

= depresiasi tahunan

2.400.000 – 200.000

5 tahun

= 440.000 depresiasi tahunan

440.000


(91)

Akum. Depr. Nilai Buku Nilai buku pada awal pada awal Beban pada akhir

Tahun Biaya tahun tahun Depr. tahun

1 2.400.000 2.400.000 440.000 1.960.000

2 2.400.000 440.000 1.960.000 440.000 1.520.000 3 2.400.000 880.000 1.520.000 440.000 1.080.000 4 2.400.000 1.320.000 1.080.000 440.000 640.000 5 2.400.000 1.760.000 640.000 440.000 200.000

Biaya (2.400.000) – Nilai Sisa (200.000)

Estimasi Masa Manfaat 5 thn)

=

Beban Depresiasi tahunan (440.000)

Metode Garis Lurus


(92)

Metode Unit Produksi

Biaya – Estimasi nilai sisa

Estimasi masa manfaat dalam unit, jam,

dsb.

= Depresiasi per unit, jam,

dsb.

2.400.000 – 200.000

10,000 jam

= 220 per jam.

Metode unit produksi lebih sesuai

dibandingkan dengan metode garis lurus saat

jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari

tahun ke tahun.

Metode unit produksi lebih sesuai

dibandingkan dengan metode garis lurus saat

jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari


(93)

Metode Saldo Menurun

=

480.000

2.400.000 – 200.000

5 tahun

480.000

2.400.000

=

20%

Mengabaikan nilai sisa,

menghitung tingkat

garis lurus

Tahap 1

Tahap 1

Cara mudahnya dengan membagi satu dengan jumlah tahun (1 ÷ 5 = .20).

Cara mudahnya dengan membagi satu dengan jumlah tahun (1 ÷ 5 = .20).

Tingkat garis lurus dikali dua.

Tahap 2

Tahap 2

0.20 x 2 = .40

Untuk tahun pertama, biaya dari aset dikalikan dengan 0.40. Setelah tahun pertama, nilai buku yang menurun dari aset dikalikan dengan 0.40.

Untuk tahun pertama, biaya dari aset dikalikan dengan 0.40. Setelah tahun pertama, nilai buku yang menurun dari aset dikalikan dengan 0.40.


(94)

Tabel Perhitungan Saldo Menurun

Tahap 3

Tahap 3

311.040 – 200.000

311.040 – 200.000 Nilai Buku akhir

yang diinginkan

Tahun Awal Tahun Nilai Buku Tingkat Depresiasi Tahunan

Akumulasi Depresiasi Akhir

Tahun Akhir Tahun Nilai Buku 1 2.400.000 40% 960.000 960.000 1.440.000 2 1.440.000 40% 576.000 1.536.000 864.000 3 864.000 40% 345.600 345.600 518.400 4 518.400 40% 207.360 207.360 311.040 5 311.040 111.040 111.040 200.000


(95)

Penurunan Nilai – PSAK 48

PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:

1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset, 2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan 3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.

Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan

nilai terpulihkan (

recoverable amount

)

Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi

biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.

Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi

Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan


(96)

Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai entitas harus:

Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai

(impairment test).

Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatasAset tidak berwujud yang belum digunakan

Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis

Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan

Nilai Aset

Akhir periode

Entitas menilai apakah

terdapat indikasi suatu

aset mengalami

penurunan nilai

Jika ada indikasi

Entitas

mengestimasi

jumlah terpulihkan

aset.


(97)

Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai

Aset

PSAK 48 par 12

PSAK 48 par 12

Informasi minimum yang dipertimbangkan

Informasi dari sumber-sumber eksternal

Perubahan signifikan nilai pasarPerubahan signifikan teknologi,

pasar, ekonomi dan lingkup hukum

Perubahan suku bunga

Jumlah tercatat aset neto enttitas melebihi kapitalisasi pasarnya

Informasi dari sumber-sumber internal

Bukti keusangan atau kerusakan fisik aset

Perubahan signifikan atas

penggunaan, penghentian dan masa manfaat aset

Bukti internal mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk dari yang diharapkan.


(98)

Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai

Carrying Amount Carrying

Amount Nilai AsetNilai Aset

Akumulasi Penyusutan dan Akumulasi Rugi Penurunan Nilai Akumulasi Penyusutan dan Akumulasi Rugi Penurunan Nilai

Nilai Wajar dikurangi Biaya Penjualan

Nilai Pakai

Recoverable Amount  Nilai

tertinggi

Recoverable Amount  Nilai

tertinggi Recovered through sale Recovered through sale Recovered through use Recovered through use


(99)

PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai

jumlah

yang lebih tinggi antara

:

Pengukuran Jumlah Terpulihkan

Fair Value Less Costs to SellFair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use)Nilai pakai (Value in Use)

adalah jumlah yang dapat dihasilkan dari penjualan suatu aset atau unit penghasil kas dalam transaksi antara pihak-pihak yang mengerti dan

berkehendak bebas tanpa tekanan,

dikurangi biaya pelepasan aset.

adalah jumlah yang dapat dihasilkan dari penjualan suatu aset atau unit penghasil kas dalam transaksi antara pihak-pihak yang mengerti dan

berkehendak bebas tanpa tekanan,

dikurangi biaya pelepasan aset.

adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yang

diharapkan akan diterima atau unit penghasil kas.

adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yang

diharapkan akan diterima atau unit penghasil kas.


(100)

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

PSAK 48 Par 59-60-61

nilai terpulihkan aset < dari nilai tercatatnya nilai terpulihkan aset < dari nilai tercatatnya

nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai

terpulihkan.

Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai

Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi,

Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan standar lain


(1)

Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at the end of 2010.

Illustration 11-15

$200,000 $166,514

Unknown $166,514

$33,486 Impairment Loss


(2)

Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at the end of 2010.

Illustration 11-15

$200,000 $166,514

$33,486 Impairment Loss

Loss on Impairment 33,486

Accumulated Depreciation—machine 33,486


(3)

Tan Company purchases equipment on January 1, 2010, for $300,000, useful life of three years, and no residual value.

Reversal of Impairment Loss

At December 31, 2010, Tan records an impairment loss of $20,000. Loss on Impairment 20,000

Accumulated Depreciation—Equipment 20,000


(4)

Depreciation expense and related carrying amount after the impairment.

Reversal of Impairment Loss

At the end of 2011, Tan determines that the recoverable amount of the equipment is $96,000. Tan reverses the impairment loss.

Accumulated Depreciation—Equipment 6,000


(5)

Main References

Intermediate Accounting

Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley • Standar Akuntansi Keuangan

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

• International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material


(6)

TERIMA KASIH

Profesi untuk

Mengabdi padamu

Negeri

Dwi Martani 081318227080

Dwi Martani 081318227080