I. PENDAHULUAN
A. Lat ar Belakang
Komodit i perkebunan yang sebagian
t erbesar merupakan perkebunan rakyat , perj alanan sej arah pengembangannya
ant ara usaha perkebunan rakyat dan perkebunan besar, berj alan sendiri-
sendiri, t anpa ada kait an kegiat an operasionalnya. Unt uk pengembangan
kelapa sawit , dengan maksud dapat secara langsung menerapkan prakt ek pert anian
yang baik, maka pendekat an pengembangannya dit empuh melalui
pengembangan perkebunan rakyat sebagai kebun plasma pola PIR. Melalui
pendekat an t ersebut , t ernyat a selain perkebunan kelapa sawit menj adi
berkembang dengan pesat , sekaligus t erbukt i bahwa pengembangan kelapa
sawit berdampak t erhadap penanggulangan kemiskinan,
penggangguran dan pengembangan wilayah.
Sebagai dampak keberhasilan yang
dimaksud, maka berkembang dengan pesat gairah pengembangan kelapa sawit ,
baik dalam pert umbuhan maupun j angkauan penyebarannya. Terkait
1
dengan pesat nya pert umbuhan yang dimaksud dan dilain pihak dihadapi
ket erbat asan kemampuan pelayanan, maka t erj adi pengembangan perkebunan
rakyat kelapa sawit secara swadaya yang kurang menerapkan prakt ek pert anian
yang baik dan penggunaan bibit t idak bersert if ikat . Disamping it u, seiring
dengan perj alanan pengembangan perkebunan rakyat kelapa sawit , maka
dewasa ini t elah mulai t erdapat kebun- kebun kelapa sawit yang t elah memasuki
umur peremaj aan.
Berkenaan lat ar belakang kondisi umum perkebunan rakyat kelapa sawit t ersebut
di at as, maka kedepan menj adi st rat egis unt uk dit empuh upaya pemberdayaan
usaha perkebunan rakyat kelapa sawit meliput i kegiat an : i Penggant ian bibit
t idak bersert if ikat ; ii Pengembangan kelapa sawit pada wilayah spesif ik; dan
iiiPengembangan Model-model Peremaj aan Perkebunan Kelapa Sawit
Rakyat .
Secara umum paket t eknologi peremaj aan perkebunan besar kelapa sawit , t elah
cukup t ersedia dan dianut selama ini, yait u met ode t ebang t ot al. Dalam rangka
kesinambungan siklus produksi dan cash- f low, maka dit empuh cara pelaksanaan
2
peremaj aan sekit ar 4 dari t ot al luas areal per-t ahun. Namun pendekat an yang
dimaksud, t idak mungkin dapat t erlaksana pada perkebunan rakyat . Sedangkan
f asilit as dukungan pendanaan yang ada melalui program revit alisasi perkebunan
mengacu pada pendekat an yang dit empuh pada usaha perkebunan besar yang
dimaksud.
Berkenaan dengan hal t ersebut , maka pada pelaksanaan peremaj aan perkebunan
rakyat kelapa sawit t erdapat banyak hal yang harus dicermat i unt uk memperoleh
langkah solusinya, yait u t erj adinya kehilangan pendapat an pada periode TBM
dan biaya peremaj aan yang cukup t inggi. Disamping it u, berbagai uj i coba
pendekat an t eknis peremaj aan yang t elah ada, diant aranya underplant ing,
kesimpulan awal menunj ukkan gambaran bahwa penerapan paket t eknologi baku
sulit dapat dipenuhi, sehingga capaian keberhasilannya t idak sepert i yang
diharapkan, bahkan para penelit i lebih cenderung t idak menganj urkan.
Berkenaan dengan hal t ersebut , maka melalui DIPA Sub-Sekt or Perkebunan
t ersedia dana kegiat an pengembangan model peremaj aan perkebunan rakyat
kelapa sawit . Kegiat an ini sudah mulai
3
dilaksanakan sej ak t ahun 2011 dan
dilanj ut kan pada t ahun 2012 dan 2013 di sej umlah wilayah.
Dengan pert imbangan agar diperoleh dat a dan inf ormasi yang cukup dari set iap
model, maka disepakat i kegiat an dimaksud dibiayai APBN selama 3 t ahun
pada set iap wilayah. Berkenaan dengan hal t ersebut , maka melalui DIPA Sub-
Sekt or Perkebunan t ahun 2014 t ersedia dana kegiat an pemeliharaan demplot
model-model peremaj aan kelapa sawit t ahun 2012 dan 2013 di sebagian wilayah.
Dalam rangka memberikan kej elasan langkah pelaksanaannya dan t ert ib
pelaksanaan penyelenggaraannya, maka disusun Pedoman Teknis Pengembangan
Tanaman Kelapa Sawit Pemeliharaan Demplot Model-Model Peremaj aan Kelapa
Sawit .
B. Sasaran Nasional