Siklus Hidup Pengembangan Sistem System Development Life Cycle

45 c. Konversi Modular Implementasi sistem baru ke dalam organisasi secara sebagian- sebagian. d. Konversi Phase-in Konversi ini mirip dengan konversi modular bedanya adalah konversi modular membagi organisasi untuk implementasi sistem baru. Sedangkan konversi phase-in yang dibagi adalah sistemnya sendiri.

F. Siklus Hidup Pengembangan Sistem System Development Life Cycle

Menurut Jogiyanto 2005:41 siklus hidup pengembangan suatu sistem merupakan suatu proses pengembangan sistem yang melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari beberapa tahap yaitu: 1. Kebijakan dan Perencanaan Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem yang lama mempunyai banyak kelemahan yang masih perlu diperbaiki Jogiyanto, 2005:71 46 2. Analisis Sistem a. Pengertian Analisis Sistem Menurut Jogiyanto2005: 132, analisis sistem dapat didefinisiskan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya b. Langkah-langkah analisis sistem adalah Menurut Jogiyanto 2005:130-149 langkah-langkah dalam melakukan analisis sistem adalah: 1 Identify, yaitu mengidentifikasi masalah a Mengidentifikasi Penyebab Masalah. b Mengidentifikasi titik keputusan. c Mengidentifikasi Personil-personil Kunci. 2 Understand, memahami kerja dari sistem yang ada a Menentukan jenis penelitian. b Merencanakan jadwal penelitian. c Membuat jadwal wawancara. d Mengatur jadwal observasi. e Membuat penugasan penelitian. 47 f Membuat agenda wawancara. g Mengumpulkan hasil penelitian. 3 Analyze, yaitu menganalisis sistem a Menganalisis kelemahan sistem. b Menganalisis kebutuhan informasipemakai. 4 Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. c. Teknik pengumpulan informasi dalam analisis sistem Teknik pengumpulan informasi dalam analisis sistem dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1 Wawancara. 2 Kuesioner. 3 Metode analisis kelompok. 4 Pengamatan. 5 Pengambilan sample dan pengumpulan dokumen. 3. Desain Sistem a. Arti Desain Sistem Desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut ini. Menurut Robert J. VerzelloJhon Reuter III: The stage of the development cycle which follow analysis: definition of functional requrement and preparation of implementation specifications; describing how a system is to constructed. tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pengidentifikasian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan 48 persiapan untuk rancangan bagun implementasi; menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Jogiyanto, 2005: 195 Dengan demikian desain sistem dapat diartikan sebagai berikut 1 Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2 Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3 Persiapan untuk rancang bangun implementasi. 4 Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. 5 Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. b. Tujuan Desain Sistem Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama yaitu sebagai berikut ini. a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem. b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli tehnik lainnya. Tujuan kedua lebih condong pada desain sistem yang terinci, yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan utuk pembuatan program komputernya. Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai sasaran sebagai berikut ini: 49 1 Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Ini berarti bahwa mudah ditangkap, metode- metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilakan serta mudah dipahami dan digunakan. 2 Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem 3 Desain sistem harus efesisn dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern. Jogiyanto, 2005: 197 c. Faktor-faktor Organisasi Terdapat lima buah faktor organisasi yang harus dipertimbangkan dalam desain sistem, yaitu sifat dari organisasi, tipe organisasi, ukurannya, strukturnya dan gaya manajemenya. 1 Sifat organisasi Kebutuhan informasi untuk suatu organisasi dengan organisasi yang lainnya berbeda. Misalnya perusahaan real estate, perusahaan asuransi atau perusahaan transportasi berbeda 50 dengan perusahaan manufaktur dalam bentuk informasi yang dibutuhkan. Demikian juga dengan perusahaan perdagangan besar dengan perdagangan eceran juga berbeda kebutuhan informasinya. Oleh karena itu, untuk mengidentifikasikan dan memahami kebutuhan informasi bagi suatu organisasi yang tertentu, pertama kali yang perlu dipahami adalah sifat organisasi tersebut. 2 Tipe organisasi Tipe organisasi dapat dikategorikan sebagai berikut ini. a Organisasi fungsional, yaitu setiap manajer bertanggungjawab untuk area fungsi tertentu, semacam produksi, pemasaran, personalia atau keuangan b Organisasi divisonal yaitu, tiap-tiap manajer divisi bertanggungjawab terhadap semua fungsi dalam divisinya.. 3 Ukuran organisasi Ukuran organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi. Semakin besar organisasi, semakin banyak informasi yang dibutuhkan. 4 Stuktur organisasi Struktur internal organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi. Dari struktur organisasi maka dapat ditentukan departemen mana yang membutuhkan informasi. 51 5 Gaya manajemen Gaya manajemen management style juga mempunyai pengaruh terhadap bentuk dari sistem informasi. Gaya manajemen yang otokartik autocartic lebih senang dengan sistem informasi yang terpusat centralized, sedang gaya manajemen yang demokratik democratic lebih senang pada sistem informasi yang tersebar decentralized. Jogiyanto, 2005: 206 d. Desain Sistem Secara Umum a. Teknik Desain Sistem Secara Umum Pada desain sistem informasi, semua teknik-teknik yang digunakan di tahap analisis sistem dapat juga digunakan pada tahap ini, misalnya flowchart dan formulir-formulir. Disamping itu terdapat bebrapa teknik lain yang dapat diterapkan pada tahap desain sistem ini, yaitu teknik sketsa di kertas kosong dan prototyping pembuatan prototipe. Teknik seketsa di kertas kosong blank-paper sketching dilakukan dengan menggunakan lembar kertas kosong untuk sketsa desain. Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem systems flowchart merupakan alat yang tepat 52 digunakan untuk menggambarkan physical system. Simbol-simbol bagan alir sistem ini menunjukkan secara tepat, seperti simbol terminal, harddisk. Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Logical model dapat digambarkan dengan diagram arus data data flow diagram. Arus data di DAD dapat dijelaskan dengan menggunakan kamus data data dictionary . Jogiyanto, 2005: 209. b. Langah-langkah Desain Input Secara Umum. Yang perlu didesain secara rinci untuk input adalah bentuk dari dokumen dasar yang digunakan untuk menangkap data, kode- kode input yang digunakan secara umum yang perlu dilakukan oleh analis adalah mengidentifikasi terlebih dahulu input-input yang akan didesain secara rinci tersebut. Langkah-langkah ini adalah sebagai berikut.: 1 Menentukan kebutuhan input dari sistem baru. Input yang didesain dapat ditentukan dari DAD sistem baru yang telah dibuat. Input DAD ditunjukkan oleh arus data dari suatu kesatuan luar ke suatu proses dan bentuk tampilan input, di alat input yang ditunjukkan oleh suatu proses memasukkan data. 53 2 Menentukan parameter dari input Setelah input-input yang akan didesain telah dapat ditentukan, maka parameter dari input selanjutnya juga dapat ditentukan. Parameter ini meliputiJogiyanto, 2005: 217 a Bentuk dari input, dokumen dasar atau bentuk isian dari alat input. b Sumber input. c Jumlah tembusan untuk input berupa dokumen dasar dan didistribusinya. d Alat input yang digunakan. e Volume input. f Periode input. 3 Tahap Perancangan Tahap perancangan adalah proses untuk merancang sistem baru. Perancangan dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu perancangan awal dan perancangan rinci. Dalam tahap perancangan, perancang sistem berkomunikasi dengan para pemakai sistem, untuk mengetahui proses pencatatan dan pengolahan data yang sesuai dengan kebutuhan pemakai. Barry, Cushing 1983 : 9.10 54 c. Perancangan awal Pada tahap perancangan awal, perancang sistem merancang berbagai komponen sistem di atas kertas atau masih dalam konsep. Berbagai hal yang dirancang dalam tahap ini: 1 Struktur organisasi yang terkait dalam sistem yang dirancang 2 Prosedur yang harus dilakukan 3 Dokumen dan laporan yang diperlukan 4 Basis data yang digunakan untuk mencatat berbagai data dan transaksi 5 Berbagai diagram, yaitu diagram aliran flowchart, DFD Data Flow Diagram , struktur organisasi dan sebagainya. d. Perancangan Rinci Perancangan rinci merupakan tahap perancangan lanjutan dari perancangan awal. Dalam tahap perancangan fisik, perancang sistem mulai mewujudkan berbagai rancangan yang telah dibuatnya. Contoh, rancangan dokumen yang sebelumnya hanya dibuat secara konsep dengan memasukkan keterangan penting mulai dibuat dalam ukuran sesungguhnya. Berbagai hiasan dan uraian lain misalnya tulisan “Terima Kasih” di akhir dokumen. Contoh lain, basis data yang sebelumnya masih dibuat dalam bentuk konsep. Kini benar-benar dibuat file-nya di komputer. Tidak semua rancangan pada tahap 55 perancangan konseptual dapat dilanjutkan ke dalam tahap perancangan rinci, misalnya struktur organisasi yang pada tahap awal, tidak perlu dilanjutkan pada tahap rinci. Barry, Cushing 1983 : 9.13

G. Sistem Pengendalian Intern Penggajian