Komunikasi Ritual Ma'atenu Pakapita Sebagai Media Tradisional Masyarakat Adat Negeri Pelauw (Studi Tentang Pemanfaatan Media Dalam Komunikasi Ritual Upacara Adat Kapata Dan Tarian Ma'atenu Masyarakat Adat Negeri Pelauw Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Mal
KOMUNIKASI RITUAL
MA’ATENU PAKAPITA SEBAGAI MEDIA TRADISIONAL MASYARAKAT ADAT NEGERI PELAUW
(Studi Tentang Pemanfaatan Media Dalam Komunikasi Ritual Upacara Adat Kapata dan Tarian Ma’atenu Masyarakat Adat Negeri Pelauw Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah) SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Stratra (S1) pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Oleh, Natasya Tuahuns Nim : 41808164
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA B A N D U N G 2 0 1 2✁ ✂ ✄
AB A
✄ ☎✆ ✝✞✟ ✄ ✟ ✂ ✟ ✁ ✝ ✠ ✡ ☛ ✟ ✆ ✟
A A A’ATENU PAKAPITA EBA A ED A
✁ ✂ ✟ ✟☎ ✞ ✠ ✆
AD A A YARAKAT ADAT NEGERI PELAUW
(Studi Tentang Pemanfaatan Media Dalam Komunikasi Ritual Upacara Adat
Kapata dan Tarian Ma’atenu Masyarakat Adat Negeri Pelauw Kecamatan
Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah)
Oleh:
Nama : Natasya Tuahuns
NIM : 41808164
Skripsi ini dibawah bimbingan:
Adiyana Slamet. S.IP., M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata cara pemanfaatan media
tradisional masyarakat Negeri Pelauw Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten
Maluku Tengah Provinsi Maluku. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk
menganalisis dari mikro yaitu metode, prosedur dan fungsi dari pemanfaatan
☞ ✌ ✍ ✌ ✎ ✌
media tradisional dalam komunikasi ritual upacara adat dan tarian
✌ ✌ ✎ ✏ ✑ ✒✓ ✔ .
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif
dapat digunakan untuk meneliti kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku dan
hubungan kekerabatan. Penelitian ini menggunakan observasi langsung dan
berperan serta, studi dokumentasi serta wawancara mendalam. Tehnik penentuan
✍ ✍ ✔ ✕ ✖ ✗✘
informan dilakukan dengan teknik ve sampling. Kemudian pada tehnik
analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verivikasi. lalu melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data.Hasil dari penelitian ini menunjukan Kapata dan Tarian Ma’atenu dalam
praktek komunikasi ritual lebih cenderung menampilkan aspek pertunjukan atau
seremonial yang sakral dan keramat dibandingkan dengan transmisi pesan jika
dilihat dari metode, prosedur dan fungsi dari pemanfaatan media tradisional.Kesimpulan dari penelitian ini Kapata dan Tarian ma’atenu dalam ritual
ma’atenu pakapita masih dipelihara oleh masyarakat negeri pelauw, proses
komunikasi melalui kapata dan tarian ma’atenu namun yang paling menonjol
adalah sharing culture dan pergelaran budaya.Saran dari penulis masyarakat negeri pelauw disarankan agar tetap
melestarikan ritual ma’atenu pakapita dengan tetap memanfaatkan media
tradisional yakni kapata dan tarian ma’atenu sebagai sarana dalam berkomunikasi
secara tradisional, walaupun tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh dunia
modern, media tradisional harus dipertahankan dari tiap generasi.Kata Kunci : Media Tradisional, Komunikasi Ritual, Masyarakat Adat.
✚
BSTRACT
COMMUNICATION OF RITUAL MA’ATENU PAKAPITA AS
TRADISIONAL MEDIA INDIGENOUS PEOPLES NEGERI PELAUW
(THE STUDY OF THE USE OF COMUNICATION RITUAL CEREMONIES
KAPTA (POETRY) AND DANCE MA’ATENU (WAR DANCE) INDIGENOUS
PEOPLES NEGERI PELAUW DISTRICTS HARUKU ISLAND CENTRAL
OF MALUKU
By:
Natasya Tuahuns
NIM. 41808164
This thesis under the guidance:
Adiyana Slamet, S.IP., M.Si
✛✜ ✢ ✣ ✣ ✤ ✥✦ ✜ ✤ ✢ ✧ ✣ ✣ ✢ ✣ ✜ ✣ ✦✣✧ ★ ✥ ✣
s r s m s to t rm n t p ro s for the use of traditional
media Negeri Pelauw Districts Haruku Island Central of Maluku, researchers are
trying to analyze from the micro methods, procedures and functions of traditional
media use in communication ritual ceremonies kapata and dances ma'atenu.This research used a qualitative approach. Qualitative research can be
used to examine the life of society, history, behavior and kinship. This research
used direct observation and participation, documentation research and
interviews. Technics informant determination was done by using purposive
sampling. Then the techniques of data analysis using data reduction, data
presentation, and conclusion or verification, and then perform data validity
checking techniques.The results of This research indicate Kapata and Dance Ma'atenu
communication practices are more likely to show aspects of ritual or ceremonial
performances of sacred and sacrosanct than the transmission of the message
when viewed from the methods, procedures and functions from the use of
traditional media.The conclusion of This research Kapata and Dance Ma’atenu in ritual
Ma'atenu Pakapita still maintained by the Negeri Pelauw, process and
communication through Kapata and dance ma’atenu but the most prominent is
the sharing of culture and cultural performances.Advice from the authors suggested that the Negeri Pelauw still preserving
the ritual ma'atenu pakapita while utilizing traditional media kapata and dance as
a means of communicating ma'atenu pakapita traditionally, although not able to
escape the influence of the modern world, traditional media should be maintained
of each generation.Keywords: Traditional Media, Communication Ritual, Indigenous Peoples.
✩
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb.Syukur Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T Syukur Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T Syukur Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T
yang telah memberikan Rakhmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat yang telah memberikan Rakhmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat yang telah memberikan Rakhmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan Usulan Penelitian ini. Peneliti menyadari dalam penyusunan menyelesaikan Usulan Penelitian ini. Peneliti menyadari dalam penyusunan menyelesaikan Usulan Penelitian ini. Peneliti menyadari dalam penyusunan
usulan penelitian ini, banyak menemukan kesulitan dan hambatan disebabkan usulan penelitian ini, banyak menemukan kesulitan dan hambatan disebabkan usulan penelitian ini, banyak menemukan kesulitan dan hambatan disebabkan
keterbatasan dan kemampuan peneliti, namun berkat bantuan dan bimbingan serta keterbatasan dan kemampuan peneliti, namun berkat bantuan dan bimbingan serta keterbatasan dan kemampuan peneliti, namun berkat bantuan dan bimbingan serta
dorongan dari berbagai pihak, disertai keinginan yang kuat dan usaha yang dorongan dari berbagai pihak, disertai keinginan yang kuat dan usaha yang dorongan dari berbagai pihak, disertai keinginan yang kuat dan usaha yang
sungguh-sungguh, maka akhirnya usulan penelitian ini dapat diselesaikan sungguh-sungguh, maka akhirnya usulan penelitian ini dapat diselesaikan sungguh-sungguh, maka akhirnya usulan penelitian ini dapat diselesaikan
sebagaimana diharapkan. sebagaimana diharapkan. sebagaimana diharapkan.Untuk Mama dan Bapak yang sangat kucintai dan kusayangi, terimakasih Untuk Mama dan Bapak yang sangat kucintai dan kusayangi, terimakasih Untuk Mama dan Bapak yang sangat kucintai dan kusayangi, terimakasih
atas doa, nasihat, dukungan moral-moril dan juga kasih sayang yang sungguh luar atas doa, nasihat, dukungan moral-moril dan juga kasih sayang yang sungguh luar atas doa, nasihat, dukungan moral-moril dan juga kasih sayang yang sungguh luar
biasa besarnya. biasa besarnya. biasa besarnya.Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari pihak-pihak yang Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari pihak-pihak yang Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari pihak-pihak yang
telah membantu baik itu dalam melakukan penelitian maupun dalam penyusunan telah membantu baik itu dalam melakukan penelitian maupun dalam penyusunan telah membantu baik itu dalam melakukan penelitian maupun dalam penyusunan
usulan penelitian, peneliti tidak mungkin menyelesaikan usulan penelitian ini usulan penelitian, peneliti tidak mungkin menyelesaikan usulan penelitian ini usulan penelitian, peneliti tidak mungkin menyelesaikan usulan penelitian ini
dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ucapkan terima kasih dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ucapkan terima kasih dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada : yang sebesar-besarnya kepada : yang sebesar-besarnya kepada :✪ ✫ ✬ ✪ ✭ ✮ ✭ ✯ ✰✱ ✲ ✳ ✪ ✴✱ ✪ ✵ ✵ ✭ ✶ ✷ ✸ ✲ ✹✺✻ ✼✽ ✾✿ ✲ ❀ ✴✱ ❁ ✪ ❀ ❂ ✪ ❃ ✪
1 t t t B B B u u u u u u Dekan Fakultas Dekan Fakultas Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung yang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung yang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah mengeluarkan surat pengantar untuk penelitian skripsi dan mendatangani lembar pengesahan usulan penelitian.
❄ ❅ ❆ ❄ ❇ ❈ ❇ ❉ ❊❋ ●❄ ❍❇ ■❇ ❈ ❏❑ ▲ ▼❆ ❇ ◆ ❄ ❖ ❍❄ ❏▼ ❄
2 t B yang memberikan pengarahan
sebelum peneliti melaksanakan usulan penelitian dan telah memberikan pengesahan pada usulan penelitian yang akan di sidangkan.P ❄ ❅ ❆ ❄ ◗❘ ❍❙▲▲ ❍ ❇ ❚ ▲ ▼■❖ ❏ ❄ ❏❑ ●❄ ❖ ❍❄ ❏ ▼ ❄
t u y selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi terima kasih atas bimbingan, nasehat dan petunjuknya selama penulis menjalankan studi di Unikom Bandung, Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas.
❯ ❄ ❅ ❆ ❄ ❇ ❈ ❇ ❉ ❱❲▼❳ ❇ ■❇ ❏▲ ❇ ❨❙ ❄ ❖ ❏ ❄ ◗❄ ❩ ❄ ❖ ❍❄ ❏❄ ▼ ❄
t B t Selaku Pembimbing peneliti dalam menyelesaikan usulan penelitian dan tidak ada henti-hentinya memberikan arahan, serta saran dan kritik yang membangun kepada peneliti menyelesaikan usulan penelitian.
❬ ❄ ❅ ❆ ❄ ◗ ❘ ❊ ❙ ●❇ ❳ ❚ ❭ ❉ ❇ ❏ ❋ ❳ ❇ ❖ ❏ ❄ ❏❑ ●❄ ❖ ❍❄ ❏ ▼ ❄
t u u selaku dosen wali peneliti. terima kasih atas bimbingan, nasehat dan petunjuknya selama penulis menjalankan studi di Unikom Bandung,
❪ ❄ ❅ ❆ ❄ ◗ ❘ ❫▼ ●❨ ❇ ❴❇ ◆ ▼ ❏ ❄ ❏❑ ●❄ ❖ ❍❄ ❏ ▼❄
t u yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan pengajaran tentang dasar Ilmu Komunikasi selama penulis belajar di universitas.
❵ ❄ ❅ ❆ ❄ ❇ ❈ ❇ ❉ ❱ ❋ ▼ ❙ ❩❋ ❇ ●❙ ▼❑ ❍❄ ❏ ▼❄
t B t yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan pengajaran selama penulis mengerjakan Skripsi
❛ ❜ ❝ ❞ ❜ ❡❢ ❣❤ ✐ ❥❤ ❦❧ ♠ ❧ ❤ ♥ ❧ ❜ ♦ ♣q ♠ ♠ ❤ ❥ ❡❢ ♣ ♥ r ❧ ❡ s ❤ t ❤ ✐ ❧ ❜ ♦ ♣q♠❜ ✉✈ q
t u tu t u t yang telah membantu peneliti dalam pembuatan administrasi selama berkuliah di UNIKOM dan selama proses penyusunan Usulan Penelitian.
✇ ❜ ❝ ❞ ❜ ❤ ①❤ s ②③ ④❥ ♠ ⑤❤ ✐ ⑥✈ ❥♥❧❥❤ ♦
t B y u Selaku Raja Adat yang telah mengijinkan ⑦ ⑧⑨ ⑧⑩❶ peneliti untuk melakukan penelitian, di Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah
❷ ❸ ❜ ❝ ❞ ❜ ❤ ①❤ s ❹❺ ❤ r ❧③ ♠ ❧ ❥ ⑤❤ ✐ ①✈ ❥✈ ♦ ❤ ①❤ s ♣ ❢ ❻ ❤ ♥❧ s ❤ ❼ ♦ ♠ ❤ ❥ ❤ ① ❤ s ❽✈ ⑥❞ ❜
t B u u B u u B
⑤❤ ✐ ⑥ ✈ ❥♥❧ ❥❤
u yang bersedia membantu peneliti dilapangan selama ritual berlangsung.
❷ ❷ ❜ ❝ ❞ ❜ ❡❢ ❾ ❤ ❼❧ q❤ ❞ ⑤❤ ✐ ①✈ ❥✈ ❿➀ ➁ ➀ ➂ ➀ ➃ ❶ ⑦⑧⑨ ⑧ ⑩❶
, Selaku (penutur syair) di t u u Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah.
❷ ➄ ❜ ❝ ❞ ❡❢ ❹r ❧ ⑤❤ ✐ ⑥ ✈ ❥♥❧ ❥ ❤
t u u Terimakasih untuk segala bantuan yang telah di berikan selama peneliti di lapangan.
❷ ❜ ❹④❼ r ❞ ❽❤ ♥❺ ❤ r❤ s ❤ ✐ ⑦ ⑧ ⑨ ⑧⑩ ❶ ➅
u u Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah
❷ ➆ ❜ ➇❧ r❧ ❤ ❻ ❤ ❞ ❥♥ ❹ ❾ ♠ ❤ ❥ ❡r ♥❺ ❤ ♠ ➈❤ q ❞❧ ④r ❻ ❤ ❞ ❥♥ ♦
t u u u u Kakak dan Adiku yang teramat sangat kucintai terimaksih atas semangat, doa, dukungan dan nasihatnya.
❷ ➉ ❜ ❡♥❤ ❢④❼ ❼❤ ❣④ q ❧ ❥❧♥④ r④ ❹❧ q✈ r ❤ ❥ ➊ s ❧r
Untuk Sahabat yang teramat kusayangi
❤ ♠ ❧ ♥ ❹❺ ❤ ❞ r❤ ♠ ❤ ❥❤ ❾ ➋
dan terimakasih sudah menjadi sahabatku yang baik di kala suka maupun duka, tiada henti-hentinya membagi senyuman bahagia kepadaku..
➌ ➍ ➎➏ ➐ ➑ ➒ ➓ ➔ → ➑ ➒ ➣ ➑ ↔ ↕ ➑ ➐ ➑ ➙➒
1 Sahabat dan keluargaku di Bandung, t Kalian adalah
sahabat serta keluargaku yang ada di Bandung. Terima kasih atas perhatian, motivasi, dan kasih sayang kalian kepada saya selama ini.
➛ ➜ ➍ ➝ ➐ ➞ ➟→ ➑ ↔
Sahabat Curhatku u u u Terimakasih selalu mendengar keluh kesahku, selalu setia menjadi teman curhatku dikala suka maupun duka.
➛ ➠ ➍ ↕ ➏ ↔ ➡ ➑ ➝➑ ➢ ➏➐➒ ➞ ➤ ➏ ➢ ➑ ➥ → ➦ ➏ ➐ ➑ ➒ ➧ ➏↔➔
Sahabat-Sahabatku tersayang di Ambon, t
➨ ➑ ➐ ➑ ➢➢ ➑ ➩➤ ➢ ➒ ➫ →➏ ➑ ➞➑ ➙ ➟➑ ↔ ➭ ➯ ➩ ➔ ➡ ➑ ➫ ➢ ➏ ➫ ↔ ➑ ➐➒ ➲ ➑ ↔➣ ➑ ➒ ➝➏ →➑
y u u u , tu t w
➳ ➑ ➏➟ ➣ ➏↔ ➵➸ ↕ ➺
u , dan seluruh Anak-Anak terimakasih sudah menjadi teman- teman terbaikku.
➛ ➻ ➍ ➫ ↔ ➼ ➯ ➑ ➑ ↔ ➽ ➾ ➾ ➠ ➵➳ ➚ ➪ ➣ ➑ ↔ ➵➳➚ ➶ ➽
terimakasih pertemananya yang selalu t terjalin dengan baik selama perkuliahan.
➽ ➾ ➍
Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama pelaksanaan usulan penelitian yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan usulan penelitian ini masih
diperlukan penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun
pemakaian kalimat yang membangun untuk kesempurnaan penyusunan usulan
penelitian ini.Oleh karena itu peneliti berharap dan berterima kasih atas segala saran dan
kritik dari pihak manapun. Serta menerima saran dan kritik tersebut degan hati
terbuka. Semoga bermanfaat bagi kita semua.Bandung, Agustus 2012 Penulis
➘➴➷➬ ➴➮ ➱✃ ➱ ❐ ❒ ❮❰➴ ➮ Ï ❒ÐÑ ❒✃ ➴ Ò➴Ð Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ô ✃ Õ ➮ ➴➬ Ï ❒ ➮ Ð Ö ➴➬ ➴➴Ð Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÔÔ ❐ ❒ ❮❰➴ ➮ Ï ❒ ➮ ✃ ❒❮❰➴ Ò ➴Ð Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ô ÔÔ ➴ ❰ ✃➬ ➮ ➴× Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ờ ➴ ❰ ✃➬ ➮ ➴ Ù ➬ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ø ×➴➬ ➴ Ï ❒ÐÑ➴Ð➬➴ ➮ÓÓ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ø Ô ➘➴➷➬➴ ➮ ➱✃ ➱ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ó Ú ➘➴➷➬➴ ➮ ➬ ➴ ❰ ❒❐ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ú Ờ ➘➴➷➬➴ ➮ Ñ ➴ ❮❰➴ ➮ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ú Ø Ô ➘➴➷➬➴ ➮ ❐ ➴ ❮ Ï ➱➮ ➴Ð Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó ÓÓ Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ó Ú Ø ÔÔ
12 1.5 Kerangka Pemikiran ........................................................
14 2.1.1 Thesis YermiaDjefriManafe 2008……………... .
✃➬ ➴×➴ ➘➴Ð × ❒ ➮ ➴ÐÑ×➴ Ï ❒❮➱× ➱➮ ➴Ð 2.1 TinjauanPenelitiTerdahulu .............................................
➴Ð Ï Õ
❰➴ ❰ ➱➱ ➬ ➱ Ð Ý ➴ Õ
12
12 1.5.2 Kerangka Konseptual ........................................
12 1.5.1 Kerangka Teoritis ..............................................
12 1.4.2 Kegunaan Praktis .............................................
❰ ➴ ❰ ➱ Ï ❒Ð➘ ➴ Ò Õ
12 1.4.1 Kegunaan Teoritis ..............................................
12 1.4 Kegunaan Penelitian .......................................................
11 1.3.2 Tujuan Penelitian ..............................................
11 1.3.1 Maksud Penelitian ............................................
11 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ........................................
1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................
➴Ð Û Ü Û Latar Belakang Masalah ..................................................
❐ Õ
14
ß à ß áâ ã äå äâ æ å çè äé äà à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à àà à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à à ê
T 5 2.2.1 DefinisiKomunikasi…………………………….
15 2.2.1.1 TujuanKomunikasi…………………….
17 2.2.1.2 Proses Komunikasi……………………..
18 2.2.1.3FungsiKomunikasi…………………….
20
2.2.2 UpacaraAdat……………………………………
21 2.2.2.1 TujuanUpacaraAdat…………………..
22 2.2.3 KomunikasiDalamPerspektif Ritual…………..
23 ‘
2.3 KerangkaPemikiran ........................................................
36
2.3.1 FolklorLisan…………………………………..…
36
2.3.2 InteraksiSimbolik……………………………...…
38 2.3.3 MasyarakatAdat……………………………..…...
42 2.3.4 Media Tradisional……………………………..….
47 2.3.5 Fungsi Media Tradisional……………………..….
51 2.3.6 Folklordan Media Tradisonal………………..…..
53 2.3.7 KesenianTradisionaldan Media Tradisional….....
57
2.3.8 SeniPertunjukanRakyatdan Media Tradisonal…
60 2.3.9 Pemanfaatan Media Tradisional………………….
62
ë ì ë ííí îë ï ð ñ òìó ô đõĩ ò ð ỏđ óđọ ắõ ắìó
3.1 ObjekPenelitian
66
67
ø ùú ù ûü 3.1.1 SekilasTentang Pelauw………………….
3.1.2 UpacaraAdat …………..…………………………
68
68
ý þ ÿ 3.1.2.1 ………………………….…………….
68
ÿ ✁ ÿ ✂ ÿ 3.1.2.2 …………………………………….
✄ÿ ☎ ÿ ù ✆ ✝ ✂ 3.1.2.3 Tarian ……………………….....
69 3.2 MetodePenelitian……………………………………….
69 3.2.1 DesainPenelitian………………………………….
70 3.2.2 TehnikPengumpulan Data………………………...
72 3.2.2.1 StudiPustaka……………………………...
72 3.2.2.2 StudiLapangan…………………………...
73
3.2.3 TehnikPenentuanInforman………………………
74
3.2.4 TehnikAnalisis Data……………………………...
3.2.5 UjiKeabsahan Data……………………………….
4.2.1 Metodeatautatacarapemanfaatan
87
90
93
3.2.5.1 Triangulasi Data…………………………..
3.2.5.2.2 UraianRinci…………………….
3.3.2 TempatPenelitian…………………………….…..
✙✖ ✚ ✖ ✘✛ ✜ ✢ sebagai media tradisional………..
dantarian
✕ ✖ ✗ ✖ ✘ ✖
4.2.2 Proseduratautatacarapemanfaatan
✙ ✖ ✚ ✖ ✘✛ ✜ ✢ sebagai media tradisional………..
dantarian
✕ ✖ ✗ ✖ ✘ ✖
HasilPenelitian…………………………………………
85
4.2
4.1
✟✠ ✟ ✡☛ ☞✠✌✡✍ ✎ ✏✑ ✏ ✍ ✡ ✒✡✠✑ ✓✠✑ ✎ ✏✔ ✟✠☞✠✌✠✑
83
82
82 3.3.1 WaktuPenelitian…………………………….…….
82 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian……………………….…..
80
80
79
79
75
3.2.5.2.1 Member Chek…………………...
3.2.5.2 Referensi………………………………….
87
4.3 ProfilInformanPenelitian…………………………..…..
4.3.2 Proseduratautatacarapemanfaatan
✕ ✖ ✗ ✖ ✘ ✖
4.2.3 Fungsidaripemanfaatan
✕ ✖ ✗ ✖ ✘✖
✙✖ ✚ ✖ ✘ ✛✜ ✢
98 103 111 115
97
s ebagai media tradisional……………… Pembahasan……………………………………………..
4.3.1 Metodeatautatacarapemanfaatan
dantarian
✕ ✖ ✗ ✖ ✘ ✖
✙ ✖ ✚ ✖ ✘✛ ✜ ✢ sebagai media tradisional………..
s ebagai media tradisional………………
✙✖ ✚ ✖ ✘ ✛✜ ✢
dantarian
✕ ✖ ✗ ✖ ✘✖
4.3.3 Fungsidaripemanfaatan
✙✖ ✚ ✖ ✘✛ ✜ ✢ sebagai media tradisional………..
dantarian
dantarian
4.3.3.1 PerspektifKomunikasi ritual mengenaipemanfaatan
✤ ✥ ✦ ✥ ✧ ✥
dantarian
★✥ ✩ ✥ ✧✪✫ ✬ .. ✭ ✮ ✭ ✯ ✰✱ ✲✳✴✵ ✶✷✮✸ ✹✮✸ ✲✮✺ ✮✸
5.1 Kesimpulan………………………………………………… 5.2 Saran……………………………………………………….
150 151
✹✻ ✼ ✽ ✻ ✾ ✵ ✿❀ ✽ ✻ ❁ ✻
............................................................................................. 153
✹✻ ✼ ✽ ✻ ✾ ✺❂❃✻ ❄ ✻ ✽ ❅ ❂❆ ✿ ❇
..................................................................................206
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara global pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi
memberi banyak pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu
di antaranya kemudahan berkomunikasi. Manusia dari berbagai belahan dunia
tanpa dibatasi ruang, jarak dan waktu dapat melakukan pertukaran berbagai
macam pesan dan atau simbol baik itu berkenaan dengan pengetahuan,
ketrampilan/keahlian, maupun informasi lainnya. Singkatnya, proses penyampaian
dan penerimaan informasi menjadi lebih cepat, mudah, efisien dan efektif.Kecepatan arus informasi ini secara langsung ataupun tidak telah membawa
perubahan yang besar dalam kehidupan sosial dan aspek-aspek kehidupan
manusia lainnya, bahwa: “Masyarakat yang telah maju dan hidup di daerah perkotaan cenderung menggunakan media modern seperti surat kabar, radio, film, televisi, bahkan teknologi satelit, dan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Pada sisi lain, masih terdapat sebagian masyarakat tradisional yang umumnya hidup di daerah perdesaan yang masih memelihara, mempertahankan, dan menggunakan saluran-saluran komunikasi tradisional dengan memanfaatkan bunyi-bunyian, gerak isyarat, seni visual dan pertunjukan rakyat untuk berkomunikasi.” (Rachmadi 1988 dalam Oepen 1988 : 111)Indonesia merupakan salah satu negara yang masyarakatnya menggunakan
kedua jenis media tersebut (media modern dan media tradisional). Masyarakat di
daerah perkotaan cenderung menggunakan media modern. Namun sebagian
masyarakat di daerah pedesaan yang umumnya sulit dijangkau masih melestarikan
media komunikasi tradisional yang mereka terima dan wariskan dari generasi ke
generasi secara turun temurun. Bahkan, jauh sebelum ditemukannya media
modern, media komunikasi utama dari masyarakat adalah melalui pemanfaatan
berbagai bentuk kesenian dan pertunjukan tradisional (Rachmadi, dalam Oepen,
1988 : 110).Melalui pemanfaatan berbagai kesenian tradisional, masyarakat dapat
mengkomunikasikan secara verbal maupun non verbal tentang berbagai aspek
yang terjadi dalam kehidupannya. Sebagaimana dijelaskan oleh R.M Wasisto
Suryodiningrat.“Media tradisional berasal dari rakyat dan telah ada jauh sebelum media massa modern. Media rakyat ini memiliki daya tarik secara historis. Bentuk- bentuk media tradisional ini, baik yang popular maupun yang klasik, memiliki tujuan yang hampir sama yaitu selain untuk menghibur, mendidik, juga menguatkan nilai-nilai dan adat kebiasaan yang ada.” (Dikutip Kasemin 1999 : 40 – 41) Negeri Pelauw merupakan salah satu masyarakat adat di Indonesia yang
masih memanfaatkan kesenian tradisional dalam bentuk pertunjukan sebagai
media komunikasi tradisional. Masyarakat adat ini memanfaatkan kesenian
tradisional melalui Upacara Adat Ma’atenu Pakapita yang didalamnya terdapat
dua jenis kesenian tradisional yakni Kapata dan Tarian Ma’atenu yang digunakan
sebagai sarana dalam berkomunikasi.Ma’atenu Pakapita Adalah Sebuah bentuk upacara Adat yang dilakukan
selama 3 tahun sesuai Sekali sesuai dengan peraturan Adat yang telah diputusan
oleh Raja terdahulu. Dalam menentukan hari dan tanggal yang baik dalam
melaksanakan upacara adat maka akan dibuat suatu pertemuan adat oleh
pemangku adat setempat oleh Raja dan 13 Soa.Kapata, adalah ungkapan pesan yang dinyanyikan dalam bentuk syair-syair
kiasan adat yang dituturkan secara lisan oleh seorang wanita dari Soa Latupono.
Dimana Kapata (syair) berisikan sebuah cerita mengenai kisah perjuangan para
Upu (Leluhur) yang memperjuakan Negeri (Desa) yakni tanah tumpah darahnya
dari penjajah. Kapata (Syair) ini ditujukan untuk masyarakat adat dan masyarakat
lainnya dengan menyelaraskan Kapata (Syair) dengan diiringi tarian ma’atenu
1 (Tarian perang).
Seni Pertunjukan lainnya yang juga dimanfaatkan sebagai media tradisional
dalam upacara adat selain Kapata (Syair) adalah Tarian Ma’atenu (Tarian
perang). Ma’atenu disini dilakukan dalam bentuk tarian rakyat yang biasa
dipentaskan dalam upacara adat Ma’tenu Pakapita. Tarian ini diiringi Kapata
(Syair), oleh pamanahi dengan irama tifa yang ditabuh oleh 10 orang pria. Dalam
Pementasan Kedua kesenian yakni Kapata (Syair) dan Tarian Ma’atenu (Tarian
Perang) hanya diwajibkan untuk dilakukan oleh para anak cucu adat negeri
pelauw Hatuhaha sebagai ajang untuk menyampaikan rasa kobarnya semangat
perjuangan Kapitan Matullesy (Pimpinan Perang) terdahulu saat mengusir
2 penjajah keluar dari negeri pelauw.
Tarian Ma’atenu (tarian perang), ini dilakukan oleh 13 Soa dari negeri
Pelauw, yang ditarikan dengan gerakan-gerakan ritmik dan dinamis. Tarian
Ma’atenu (tarian Perang) ini dilakukan Dalam sebuah Ritual Ma’atenu Pakapita
yang biasanya ditarikan sebagai tarian sukacita atas kemenangan dalam
peperangan.Gambar 1.1 Tarian Ma’atenu
http://www.nunusaku.com/05_adat/index.html Kesenian Kapata (Syair) dan Tarian Ma’atenu (tarian perang) dipergunakan
sebagai media komunikasi tradisional dalam masyarakat adat Negeri Pelauw dari
dulu hingga kini. Kapata (Syair) dan Tarian Ma’atenu (tarian perang) ini
diterima, dipelihara, dan diwariskan secara turun-temurun. Bentuk pelaksanaanya
tidak pernah berubah dari generasi ke generasi.Dengan melihat cara dan proses penyampaiannya, Kedua bentuk kesenian
rakyat ini memiliki kemampuan dalam membawakan pesan atau informasi.
Namun sebagaimana ditegaskan Siswayasa, dkk, (1993 : 8 – 9) Tidak semua
kesenian rakyat itu dapat dikelompokan sebagai media komunikasi tardisional.
Kesenian tradisional hanya dapat digolongkan sebagai media komunikasi
trdisional yang memenuhi unsur-unsur berikut: ada komunikator (sender), ada
Pesan yang disampaikan sehingga menimbulkan emosi (terjadi proses
komunikasi), dan ada penerima pesan (receiver).Adapun Media tradisional yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah alat
atau saluran yang dimiliki masyarakat secara turun-temurun dan dipergunakan
untuk menyampaikan pesan atau lambang secara lisan ataupun bukan lisan baik
ditujukan kepada sesama warga masyarakat maupun pihak luar yang umumnya
nampak dalam wujud pertunjukan atau tontonan.Pemilihan Negeri Pelauw Kecamatan Pulau Haruku kabupaten Maluku
Tengah sebagai sasaran penelitian ini didasari oleh pertimbangan akan keunikan
komunitas adat, Warga Negeri pelauw sangat patuh dan setia memepertahankan
keaslian tradisi nenek moyangnya. Sekalipun ditantang oleh perkembangan zaman
yang terus berubah, masyarakat negeri pelauw tidak berubah dan selalu menjaga
kemurnian adat.Untuk mempertahankan kemurnian adat, mereka menutup diri dari pengaruh
nilai-nilai budaya luar. Walaupun demikian, mereka tetap berinteraksi dan
menerima berbagai kunjungan pihak luar. Hanya saja, untuk membuat