Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Pada Divisi Peliputan Di Dinas Pemerintahan Kota Bandung

(1)

PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh:

GILANG PARAMADIKARA NIM: 41807083

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA B A N D U N G


(2)

i Assalamualaikum Wr. Wb.

Bismillahirohmanirohim,

Alhamdulillah, puji sukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan dan menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan yang disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan dan salah satu syarat menempuh Sarjana Strata 1 Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Universitas Komputer Indonesia Bandung dapat diselesaikan.

Tidak lupa juga Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua Yusril Suhaimi dan Budi Rahayu Handayani yang telah memberikan kasih sayang kepada penulis, memberi semangat kepada penulis, memberi dorongan doa kepada penulis, dan juga telah mendukung sepenuhnya untuk penulis baik moril dan non moril. Untuk itu Praktek Kerja Lapangan ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua.

Dalam melakukan laporan Prakter Kerja Lapangan ini tidah sedikit penulis menghadapi kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun atas izin Allah SWT, juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini.


(3)

ii kepada :

1. Yth. Prof. DR. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan FISIP yang telah memberikan izin pada laporan Praktek Kerja Lapangan ini. 2. Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan pengesahan pada laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

3. Melly Maulin S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang memberikan arahan sebelum dan sesudah penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini.

4. Inggar Prayoga, S.Ikom sebagai dosen yang telah membimbing penulis selama mengerjakan laporan praktek kerja lapangan dan tidak henti-hentinya memberikan arahan serta saran dan kritik kepada penulis selama bimbingan laporan praktek kerja lapangan.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Khususnya konsentrasi Jurnalistik, yang telah membantu penulis dalam setiap perkuliahan sehingga dapat diterapkan dalam laporan ini. 6. Astri Ikawati, A. Md. Kom dan Rr. Sri Intan Fajarini, S.I.Kom

Selaku Sekertariat Prodi, yang telah membantu penulis dalam hal administrasi.


(4)

iii

penulis untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL). 8. Drs. H. Yuyus S.R., MM., selaku Sekretaris Dinas Komunikasi Dan

Informatika Pemerintah Kota Bandung yang telah membimbing penulis selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan(PKL).

9. H. Aos W.A. Bintang, SE. M.Si selaku Kepala Bidang yang telah membimbing penulis.

10.Bapak Bardi yang telah membimbing penulis dengan baik selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.

11.Ibu Yeti, Bapak Meiwan, dan Bapak Prima yang telah membimbing penulis selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

12.Seluruh pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membimbing dan membantu penulis selama melaksanakan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

13.Untuk Adikku Agam Halilintar terima kasih atas semua kasih sayang, dorongan, doa dan dukungan baik moril maupun materil. 14.Sarah Andanasari yang telah memberikan perhatian, dukungan,


(5)

iv dalam menyelesaikan laporan ini.

16.Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama pelaksanaan praktek kerja lapangan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap mudah-mudahan laporan praktek kerja lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya serta untuk kemajuan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dan khususnya untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik Universitas Komputer Indonesia dan pembaca lain pada umumnya. Untuk itu sekiranya penulis sangat membutuhkan masukkan baik berupa saran maupun kritik yang bias membangun dan membawa perubahan kea rah yang lebih baik demi kesempurnaan laporan ini. Dengan itu penulis memohon maaf yang sedalam-dalamnya apabila terdapat kesalahan pada laporan praktek kerja lapangan. Semoga semua bantuan , dorongan, dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Alhamdulillahhirobbilalamin.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Bandung, 31 Desember 2011


(6)

LEMBAR PENGESAHAN ………. i

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ……… iii

DAFTAR TABEL ……….……….. iv

DAFTAR GAMBAR ……….. v

DAFTAR LAMPIRAN ……….. vi

BAB I: PENDAHULUAN 1.1Sejarah Pemerintahan Kota Bandung ……… 1

1.2Lambang dan Bendera Kota Bandung ...……… 7

1.2.1 Arti Lambang Kota Bandung……… 8

1.2.1 Arti Bendera Kota Bandung ……… 10

1.3Sejarah Dinas komunikaso dan informatika ………... 11

1.4Visi dan Misi DISKOMINFO ………... 12

1.4.1 Misi DISKOMINFO ……… 12

1.4.2 Visi DISKOMINFO ………. 12

1.5 Struktur Organisasi DISKOMINFO ………. 13

1.6 Job Description ……… 15


(7)

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 21

1.8.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) ………... 21

1.8.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) ……… 21

BAB II : PELAKSANAAN PKL 2.1 Aktivitas Kegiatan Selama PKL ……… 22

2.2 Deskripsi Kegiatan Selama Pkl ………..…… 26

2.2.1 Kegiatan Rutin ……… 26

2.2.2 Kegiatan Insidental ……….……… 29

2.3 Analisis Mengenai Ilmu Jurnalistik ……….... 30

2.3.1 Ciri-Ciri Jurnalistik ………... 32

2.3.2 Fungsi Jurnalistik ……….. 33

2.3.3 Ruang Lingkup Hubungan Masyarakat ……… 35

2.3.4 Model Komunikasi ……… 37

2.3.4.1 Hubungan Model Komuniksai Dengan Kegiatan peliputan Berita ……… 37

2.4 Analisis Kegiatan Humas DISKOMINFO ……… 39


(8)

3.2 Saran ………... 44 3.2.1 Saran Untuk Instansi ………. 44 3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa Pkl Selanjutnya ……….. 45 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(9)

1

1.1Sejarah Pemerintah Kota Bandung

Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung, Kota Bandung dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten berdiri. Kabupaten berdiri sejak sekitar pertengahan abad ke- 17 Masehi, dengan Bupati pertama Tumenggung Wiraangunangun. Ia memerintah Kabupaten Bandung yang beribukota di Krapyak atau Bojong Asih ( sekarang Dayeuh Kolot ), kira-kira 11 km kearah selatan pusat Kota Bandung sekarang. Ditempat itu pemerintah Kabupaten Kota Bandung berlangsung hingga awal abad ke-19. Bupati yang memerintah kabupaten di Krapyak berjumlah 6 orang secara turun temurun yaitu, Tumenggung Wiraangunangun ( hingga tahu 1681), Tumenggung Ardi Kusumah ( 1681-1704), Tumenggung Anggadiredja I (1704-1747), Demang Natapradja bergelar Tumenggung Anggadiredja II (1714-1763), Tumenggung Anggadiredja III alias R.A Wiranatakusumah I (1763-1794), dan R.A Wiranatakusumah II (1794-1829). (Volks Almanak Soenda 1922 dan Encyclopaedie Van Nederlandsch – Indie 1927 : 355-358).

Ketika Kabupaten Bandung dipimpin oleh A Wiranatakusumah II atau pada akhir 1799 kekuasaan kompeni di Nusantar berakhir sebagai akibat VOC bangkrut, kekuasaan di Nusantara diambil alih pemerintah kerajaan Belanda yang waktu itu dikuasai oleh Francis. Pemerintahan di Nusantara dilaksanakan oleh perwkilan kerajaan Belanda dengan nama Pemerintahan Hindia Belanda


(10)

dipimpin oleh seorang Gubernur Jenderal pertama yaitu Herman Willem Daendels (1808-1811). Tugas utama Daendels adalah mempertahankan pulau jawa dari kemungkinan serangan pasukan Inggris yang waktu itu telah menduduki India. Untuk kepentingan tugasnya itu Daendles membangun Jalan Raya Pos ( De Grote Postweg) dari Anyer di ujung Jawa Barat hingga Panarukan di ujung Jawa Timur (1000 Km), pembangunan itu dilakukan oleh rakyat dengan kerja rodi ( kerja paksa ).

Di daerah Priangan jalan raya pos mulai dibangun pertengahan 1808 dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang sudah ada di daerah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Parayakan Muncang, ternyata daerah itu berjauhan dengan Ibukota Kabupaten. Untuk kelancaran pembangunan jalan raya dan agar pejabat pemerintahan kolonial Belanda mudah mendatangani kantor Bupati, Daendels melalui suratnya tanggal 25 Mei 1810 meminta kepada kedua Bupati yang bersangkutan agar memindahkan Ibukota Parakan Muncang ke Andawak ( daerah Tanjungsari sekarang).

Rupanya Daendels tidak mengetahui bahwa jauh sebelum surat itu keluar Bupati Bandung sudah merencanakan memindahkan Ibukota Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan. Tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan yang terletak di tepi selatan jalan raya pos yang sedang dibangun. Alasan pemindahan Ibukota itu karena Krapyak tidak strategis sebagai pusat pemerintahan, karena terletak disisi selatan daerah Bandung dan sering dilanda banjir bila musim hujan.


(11)

Sekitar akhir tahun 1808 atau awal tahun 1809, bupati beserta sejumlah rakyat pindah dari Krpyak mendekati lahan bakal Ibukota baru. Mula-mula Bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti sekarang) kemudian pindah ke Balubur hilir agar lebih dekat ke tempat pekerjaan untuk memimpin sejumlah ideyatoya membangun “kota”. Namun Balubur Hilir pun dirasakan masih cukup jauh dari sungai Cikapundung, maka Bupati pindah lagi ke Kampung Bogor ( Kebon Kawung pada lahan Gedung Pakuan sekarang).

Tidak diketahui secara pasti berapa lama Kota Bandung di bangun akan tetapi itu di bangun bukan atas prakarsa Daendels melainkan atas prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota itu dipimpin langsung oleh Bupati. Dengan kata lain Bupati RA Wiranatakusumah II adalah pendiri Kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai Ibukota baru Kabupaten dengan Belsuit ( surat keputusan ) tanggal 25 September 1810 dapat dipertanggungjawabkan Validitasnya sebagai “Hari Jadi Kota Bandung”.

Tanggal hari jadi Kota Bandung telah disahkan oleh DPRD Kota Bandung dalam Perda ( Peraturan Daerah) No.35 Tahun 1998 dengan demikian tanggal 1 April yang beberapa tahun lamanya ( sebelum tahun 1998 ) biasa diperingati sebagai hari ulang tahun Kota Bandung bukan lagi sebagai hari jadi Kota Bandung, karena tanggal 1 April 1906 ternyata adalah tanggal pembentukan Gemeente Bandung ( sekarang Pemerintahan Kota Bandung ).


(12)

Sejak Kota Bandung berdiri hingga pertengahan tahun 1864, Kota Bandung hanya berfungsi sebagai Ibukota Kabupaten. Kota itu sepenuhnya diperintah oleh RA Wiranatakusumah II dan dilanjutkan oleh RA Wiranatakusumah III (1829-1846) dan RA Wiranatakusumah IV tepatnya tanggal 7 Agustus 1846. Kota Bandung juga berfungsi sebagai Ibukota Karesidenan Priangan menggantikan Kota Cianjur yang rusak berat akibat meletusnya Gunung Gede. Dengan demikian, sejak itu di Kota Bandung terjadi dualisme pemerintahan, yakni berlangsung Pemerintahan Kabupaten (Pemerintah Tradisional ) dan Pemerintahan Karesidenan ( Pemerintah Kolonial), hal ini berlangsung sampai Kota Bandung menjadi kota berpemerintahan otonom yang disebut Gemeente ( 1 April 1906).

Gemeente Bandung dibentuk pada waktu Kabupaten Bandung diperintah oleh Bupati ke-10 yaitu R.A.A Martanegara (1893-1918) pengganti Bupati R.A Kusuma Dilaga (1874-1893). Dengan berdirinya daerah Gemeente sebagai pemerintahan yang bersifat otonom, lebih dominan dari pada kedua pemerintahan lain di Kota Bandung. Pengelolaan kota sepenuhnya menjadi tugas dan kewajiban pemerintah Gemeente, namun dalam prakteknya Bupati tetap turut berperan dalam kapasitas sebagai anggota dewan kota ( Gemeente Road).

Sejak tanggal 1 Oktober 1962 sebutan Gemeente berubah menjadi Stads Gemeente yang berlangsung hingga akhir pemerintahan Hindia-Belanda pada masa pandudukan Jepang ( Maret 1924- 14 Agustus 1945)


(13)

pemerintahan Kota Bandung disebut Bandung Shi. Pada masa kemerdekaan, sebutan Kota Bandung berubah-ubah sebagai berikut:

a. Haminte Bandung

Dari 24 April 1948- 11 Maret 1950 (masa Negara Pasundan dibawah RIS)

b. Kota Besar Bandung Sejak 15 Agustus 1945

c. Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung

Berdasarkan UU No.5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah hingga tahun 1998.

d. Pemerintah Kota Bandung Sejak tahun 1999- sampai sekarang

Berikut nama-nama Walikota Bandung dari tahun 1906 sampai sekarang:

Tabel 1.1

Walikota Bandung Tahun 1906-Sekarang

NO NAMA MASA JABATAN

1 E.A. Maurenbrecher (exoffcio) 1906-1907

2 R.E Krijboom (exoffcio) 1907-1908 3 J.A. Van Der Ent (Exofficio) 1909-1910


(14)

5 C.C.B. van Vlenier (exofficio) 1912-1913

6 B. van Bijveld (exofficio) 1913-1920

7 B. Coops 1920-1921

8 S.A. Reitsma 1921-1928

9 B. Coops 1928-1934

10 Ir. J.E.A. van Volsogen Kuhr 1934-1936

11 Mr. J.M Wesselink 1936-1941

12 R.A Atmadinata 1941-1945

13 R. Syamsoerizal 1945-1947

14 Ir. Oekar Bratakkoesoemah 1947-1949

15 R. Enoch 1949-1957

16 R. Prinata Kusumah 1957-1966

17 R. Didi Djukardi 1966-1968

18 R. Hidayat Sukarmadidjaja 1968-1970

19 R. Otje Djoendjoenan Setiakusumah 1971-1976

20 H. Utju Djoenaedi 1976-1978

21 R. Husen Wangsaatmadja 1978-1983


(15)

23 H. Wahyu Hamidja 1993-1998

24 H. Aa Tarmana 1998-2003

25 H. Dada Rosada .SH. Msi 2003-sekarang

Sumber : www.bandung.go.id 2011

1.2Lambang dan Bendera Kota Bandung

Sebagai salah satu bentuk identitas sebuah perusahaan diperlukan sebuah logo. Demikian juga dengan Pemerintah Kota Bandung yang memiliki lambang. Gambar logo Pemerintah Kota Bandung dapat dilihat di gambar 1.1 berikut :

Gambar 1.1

LAMBANG PEMERINTAH KOTA BANDUNG


(16)

Selain logo/lambang, Pemerintah Kota Bandung juga memiliki identitas lain yaitu dalam bentuk Bendera. Bendera Pemerintah Kota Bandung dapat dilihat di gambar 1.2 berikut :

Gambar 1.2

BENDERA PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG

Sumber : Buku Selayang Pandang Bandung Bermartabat, 2004

1.2.1 Arti Lambang Kota Bandung

Lambang merupakan salah satu bentuk identitas dari sebuah perusahaan, demikian juga dengan Pemerintah Kota Bandung. Lambang Kota Bandung ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Besa Bandung tahun 1953, tertanggal 8 Juni 1953, yang diijinkan dengan Keputusan Presiden tertanggal 28 April 1953 No. 104 dan diundangkan dalam berita Provinsi Jawa Barat tertanggal 29 Agustus 1954 No. 4 Lampiran No. 6 Lambang tersebut bertokoh PERISAI yang berbentuk JANTUNG. Perisai tersebut terbagi dalam dua bagian oleh sebuah BALOK-LINTANG mendatar bertajuk empat buah, yang berwarna HITAM dengan pelisir berwarna PUTIH (PERAK) pada pinggir sebelah atasnya.


(17)

1. Bagian Atas Latar KUNING (EMAS) dengan lukisan sebuah GUNUNG berwarna HIJAU yang bertumpu pada BALOK-LINTANG DARATAN

2. Bagian bawah latar PUTIH (PERAK) dengan lukisan empat bidang jalur mendatar berombak yang berwarna BIRU. Di bawah perisai itu terlukis sehelai PITA berwarna KUNING (EMAS) yang melambai pada kedua ujungnya, pada pita itu tertulis dengan huruf-huruf besar latin berwarna HITAM amsal dalam bahasa KAWI, yang berbunyi GEMAH RIPAH WIBAWA MUKTI

Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng yang dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai senjata dalam perjuangan untuk mencapai sesuatu tujuan dengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang demikian itu dijadikan lambing yang mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan kesukaran. Bentuk ini sesuai dengan bentuk lambang Negara, dengan persesuaian dimaksudkan untuk melambangkan kesatuan. Warna-warna yang dipergunakan untuk pelbagai lukisan pada perisai itu mempunyai arti yang dalam dan lazim dipakai diseluruh dunia untuk membuat lambang-lambang sehingga Heraldish dapat dipertanggung jawabkan. Arti warna-warna tersebut adalah :


(18)

 Kuning (Emas) :Kesejahteraan, keluhungan  Hitam (Sabel) :Kokoh, Tegak, Kuat  Hijau (Sinopel) :Kemakmuran, Sejuk

 Putih (Perak) :Kesucian

 Biru (Azuur) :Kesetiaan

 Gemah Ripah Wibawa Mukti :Tanah Subur, rakyat makmur

Segala sesuatu mmperlambangkan Kota Bandung yang terletak pada suatu tanah datar yang subur dan makmur dengan iklim yang sejuk, yang dapat menyehatkan jasmani dan rohani, dikelilingi oleh suatu rangkaian gunung-gunung dan bukit-bukit dalam mana Gunung Tangkuban Perahu mengambil peranan yang penting, dengan pemandangan alamnya yang indah dan permai.

1.2.2 Arti Bendera Kota Bandung

Bendera yang digunakan oleh Kotamadya Bandung adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8 Juni 1953 No. 9938/53.

Bentuk bendera tersebut adalah seperti yang tercantum pada diktum keputusan tersebut diatas adalah sebagai berikut :


(19)

a. Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung terdiri dan tiga bidang jalur mendatar, masing-masing berturut-turut dari atas berwarna hijau, kuning, biru.

b. Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dari jalur-jalur tersebut dibawah huruf A urutan dari atas kebawah adalah 2 : 1 : 2.

c. Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda yaitu 7 : 5.

1.3Sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika

BAKOMINFO ( Badan Komunikasi dan Informatika) Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007, tanggal 4 Desember 2007 serta merupakan penggabungan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Dinas dan Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yaitu Dinas Informasi dan Komunikasi dengan kantor pengolahan Data Elektronik (KPDE). Dengan demikian Bakominfo berdiri sejak diberlakukannya PERDA Nomor 12 Tahun 2007 tentang pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.

Dengan diterbitkan dan berlakunya Perda Kota Bandung Nomor : 13 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Perda Kota Bandung No. 13 Tahun 2007 tentang pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009


(20)

Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun tentang pembentukan dan susunan organisasi Dinas Daerah Kota Bandung Tanggal 7 Agustus 2009, maka Badan Komunikasi dan Informatika Kota Bandung menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Kota Bandung.

1.4 Visi dan Misi DISKOMINFO

1.4.1 Visi Dinas Komunikasi dan Informatika

terwujudnya efektivitas dan efisiensi komunikasi dan informatika peneyelenggaraan pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan kota Bandung sebagai kota jasa bermartabat”.

1.4.2 Misi Dinas Komunikasi dan Informatika

1. Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan, pemberdayaan, dan pendayagunaan prasarana dan sarana komunikasi dan informatika; 2. Meningkatkan layanan public dan pemberdayaan masyarakat dalam

rangka meningkatkan komunitas dialogis;

3. Meningkatkan pelayanan informasi dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan budaya masyarakat berbasis teknologi informasi;

4. Meningkatkan kerjasama, kemitraan dan pemberdayaan lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat;


(21)

5. Mendorong peran media massa dalam rangka meningkatkan informasi yang beretika dan bertanggung jawab;

6. Meningkatkan sumber daya manusia bidang komunikasi dan informatika yang handal.

1.5Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

Berikut ini bagan Struktur organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung :


(22)

Dalam menunjang kelancaran Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung maka diperlukan suatu struktur organisasi.

Seperti yang tertulis pada perda Kota Bandung No. 13 tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.

Berikut ini adalah Struktur Organisasi pada Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Bandung :

A. Kepala Dinas

B. Sekretariat membawahi:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Keuangan dan Program

C. Bidang Pos dan Telekomunikasi yang membawahi: 1. Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi 2. Seksi Pemberdayaan dan Telekomunikasi D. Bidang Telematika yang membawahi:

1. Seksi sarana dan prasarana Telematika,

2. Seksi e-government dan pemberdayaan telematika. E. Bidang Diseminasi Informasi yang membawahi:

1. Seksi pengolahan data dan Informasi 2. Seksi komunikasi dan multimedia. F. Bidang Hubungan Masyarakat, membawahi :

1. Seksi peliputan dan dokumentasi 2. Seksi kemitraan media dan publikasi. G. Unit pelaksana teknis dinas


(23)

H. Kelompok Jabatan Fungsi Sosial

1.6Job Description

A. Kepala Seksi Peliputan dan Dokumentasi

a. Uraian tugas seksi peliputan dan dokumentasi yaitu :

1. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja dibidang peliputan dan dokumentasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas. 2. Melaksanakan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan

rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dengan rencana dan program sebagai bahan untuk penyempurnaan hasil kerja dan sebagai bahan penilaian kinerja bawahan.

4. Memeriksa data sebagai penyusunan bahan kebijakan peliputan dan dokumentasi.

5. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil peantauan dan evaluasi pelaksanaan peliputan dan dokumen.

6. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan peliputan dan dokumentasi.

7. Memeriksa data untuk bahan kajian pengembangan peliputan dan dokumentasi.


(24)

8. Menyusun rencana kegiatan kerja dan memfalisitasi pembinaan peliputan dan dokumentasi sebagai media informasi.

9. Menyiapkan dan menyusun peliputan dan dokumentasi kegiatan hubungan masyarakat.

10.Menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan lingkup peliputan dan dokumentasi.

11.Menyiapkan bahan telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan umum dibidang seksi peliputan dan dokumentasi oleh pemimpin.

12.Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lingkungan pemerintah Kota Bandung, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program.

13.Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program seksi peliputan dan dokumentasi sebagai bahan pertanggung jawaban kepada pemimpin.

14.Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

b. Fungsi Seksi peliputan :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup peliputan dan dokumentasi,

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup peliputan dan dokumentasi,


(25)

3. Pelaksanaan lingkup peliputan dan dokumentasi yang meliputi kegiatan eksekutif, legislative, konferensi pers, press release, 4. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan

peliputan dan dokumentasi,

5. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup peliputan dan dokumentasi.

B. Kepala seksi kemitraan Media dan Publikasi a. Uraian tugas seksi kemitraan dan publikasi, yaitu :

1. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di bidang kemitraan media dan publikasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas,

2. Menyiapkan bahan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanaan secara efektif dan efisien,

3. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana dan program sebagai bahan penyempurnaan hasil kerja dan sebagai penilaian kerja bawahan,

4. Memeriksa data sebagai penyusunan bahan kebijakan kemitraan media dan publikasi,

5. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kemitraan media dan publikasi,


(26)

6. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi serta fasilitas pembangunan kemitraan media dan publikasi,

7. Memeriksa /mengoreksi data untuk bahan kajian pengembangan kemitraan media dan publikasi,

8. Mengidentifikasi dan memfasilitasi pembinaan kemitraan media dan publikasi sebagaimedia informasi,

9. menyiapkan dan menyusun bahan koordinasi serta fasilitas pengembangan kemitraan.

10. Menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan lingkup kemitraan media dan publikasi,

11. Menyiapkan bahan telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan umum di bidang kemitraan media dan publikasi oleh pimpinan,

12.Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja dilingkungan pemerintah kota bandung, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program, 13.Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program seksi kemitraan media dan publikasi sebagai bahan pertanggung jawaban kepada pimpinan,


(27)

b. Fungsi kemitraan media dan publikasi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kemitraan media dan publikasi,

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup kemitraan media dan publikasi,

3. Pelaksanaan lingkup kemitraan media dan publikasi yang meliputi pengembangan kemitraan media skala kota, pemberdayaan dan pengembangan media elektronik dan cetak,

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kemitraan media dan publikasi.

1.7Sarana dan Prasarana DISKOMINFO 1.7.1 Sarana DISKOMINFO

Sarana yang dimiliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2 Sarana DISKOMINFO

No Uraian Jumlah Keterangan

1 Gedung 1 baik

2 Ruang Staf 11 baik

3 Ruang Pimpinan 2 baik


(28)

No Uraian Jumlah Keterangan

5 Perpustakaan 1 baik

6 Kantin 1 baik

7 Musholla 2 baik

8 Gudang 1 baik

9 Dapur 1 baik

10 Toilet 2 baik

11 Lapangan Upacara 1 baik

12 Lapangan Parkir 4 baik

1.7.2 Prasarana DISKOMINFO

Prasarana yang dimiliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 1.3

Prasarana DIKOMINFO

No Uraian Jumlah Keterangan

1 Meja 1 baik

2 Kursi 11 baik

3 Lemari 2 baik

4 Billing Kabinet 1 baik


(29)

No Uraian Jumlah Keterangan

6 Scanner 1 baik

7 Printer 2 baik

8 Telepon 1 baik

9 Dispenser 1 Baik

1.8Lokasi dan Waktu Penelitian

1.8.1 Lokasi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Bidang Hubungan Masyarakat Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, yang beralamat di Jalan Wastukencana No. 2 Telp. (022) 4230393 Bandung.

1.8.2 Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan (30 hari kerja) yang terhitung mulai dari tanggal 04 Juli - 12 Agustus 2011. Kegiatan PKL ini dilaksanakan pada hari senin - jumat pada pukul 08.00 – 16.00 WIB.


(30)

22

AKTIFITAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung mahasiswa dituntut agar aktif dan memahami segala aktivitas rutin maupun insidental dari kegiatan kehumasan.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Kegiatan Kerja Lapangan

NO.

TANGGAL DAN WAKTU

KEGIATAN

SIFAT Insidental rutin

1.

04 Juli 2011 08.00-16.00

-Peliputan Acara Sosialisasi PPID dan KIM/keterbukaan informasi -Pembuatan Press release

2.

05 Juli 2011 08.00-16.00

- Peliputan Acara Rapat Paripurna Laporan Pertanggung jawaban - Pembuatan Press Release


(31)

3.

06 Juli 2011 08.00-16.00

-Peliputan Progress pelaksanaan Pembangunan Stadion Gede Bage -Pembuatan Press Release.

4.

07 Juli 2011 08.00-16.00

-Peliputan Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke- 38

-Pembuatan Press Release

5. 08 Juli 2011

-Peliputan Pelepasan Siswa-Siswi Kota Bandung Ke Amerika - Pembuatan Press Release

6.

09 Juli 2011 08.30-16.00

-Peliputan Rapat Paripurna Tentang Jawaban Walikota Atas Pandangan Umum Fraksi-Fraksi

- Pembuatan Press Release

7.

10 Juli 2011 08.30-16.00

-Peliputan Kegiatan Workshop Tentang Naskah Akademik Perda Perlindungan Anak

- Pembuatan Press Release

8.

13 Juli 2011 08.30-16.00

-Peliputan Pameran Bursa Tenega Kerja

- Pembuatan Press Release


(32)

19.

14 Juli 2011 08.30-16.00

-Peliputan Acara KPK Integrity Fair 2011

-Pembuatan Press Release

10.

15 Juli 2011 08.30-16.00

-Peliputan Acara Pembekalan Aparatur Satpol PP

- Pembuatan Press Release

11.

16 Juli 2011 08.30-16.00

-Peliputan Lokakarya DPE di Auditorium

- Pembuatan Press Release

√ 12.

17 Juli 2011 08.30-16.00

-Peliputan Tragedi SMAK Dago - Pembuatan Press Release

13.

21 Juli 2011 08.30-16.00

-Peliputan Dirgahayu LPM Ke XI Di Ballroom Savoy Homan

- Pembuatan Press Release

√ 14.

22 Juli 2011 08.30-16.00

-Standby Di Kantor √

15.

23 Juli 2011 08.30-16.00

-Perkenalan Tentang Radio Sonata √

16.

24 Juli 2011 08.30-16.00

-Perkenalan Teknis Radio Sonata FM Bandung


(33)

17.

27 Juli 2011 08.00-16.00

-Siaran Bareng Presenter udjo. √

18.

28 Juli 2011 08.00-16.00

-Mencari HadistTentang Puasa Ramadhan

19.

29 Juli 2011 08.00-16.00

-Take Voice Over √

20.

01 Agustus2011 08.00-16.00

-Prepare Wawancara Dan Siaran PIANKA

21.

02 Agustus2011 08.00-16.00

-Membuat Rundown Satpol PP √

22.

03 Agustus2011 08.00-16.00

- Prepare Interview Satpol PP √

23.

04 Agustus2011 08.00-16.00

- Prepare Siaran Di Mesjid Al-Latif √

24.

05 Agustus2011 08.00-16.00

- Prepare Siaran Di Mesjid Al-Latif √

25.

06 Agustus2011 08.00-16.00

- Membuat Konsep Iklan Rumah Djajan Surapati

26.

07 Agustus2011 08.00-16.00

- Membuat Rundown Interview Ask Band


(34)

Sumber : Agenda Penulis, Juli-Agustus 2011

2.2Deskripsi Kegiatan selama Praktek kerja Lapangan

Dalam melaksanakan kegiatan kehumasan di Dinas Komunikasi dan

Informatika Pemerintah Kota Bandung, penulis ditugaskan untuk melaksanakan beberapa kegiatan, yang meliputi :

2.2.1 Kegiatan Rutin

a. Peliputan Berita dan Pengolahan Data

Penulis terjun langsung ke lapangan untuk meliputi acara-acara yang diselenggarakan baik oleh Pemerintah Kota Bandung maupun oleh suatu perusahaan atau organisasi lain, dimana Pemerintah Kota Bandung terlibat dan diundang dalam acara tersebut. Pada peliputan, perlunya mengamati kegiatan apa saja yang berlangsung dan juga membuat catatan penting sebagai bahan untuk membuat press release.

27.

10 Agustus2011 08.00-16.00

- Membuat Rundown BPOM. √

28.

11 Agustus2011 08.00-16.00

-Prepare Interview Baksos UNPAD √

29.

12 Agustus2011 08.00-16.00

-Membuat Laporan Selama PKL Di Radio Sonata 88,1 Fm Bandung


(35)

Tabel 2.2

Peliputan Acara Serta Press Release

b. Membuat Press Release

Press Release merupakan siaran pers yang memuat mengenai berita terbaru tentang Pemerintah Kota Bandung, baik itu kegiatan walikota maupun kegiatan-kegiatan yang berhubung dengan Kota Bandung serta

No ACARA PELIPUTAN

1. Pertanggung Jawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010

2. Pelepasan Delegasi Siswa/I Ke Amerika (Pointer International Leadership Academy 2011)

3 Peraturan Daerah Tentang Perlindungan Anak

4 Mewujudkan Bandung Brintegritas Menuju Indonesia Yang Bermartabat

5 Tragedi Smak Dago 6 Kpk Integrity Fair 2011

7 Hari Kesatuan Gerak Pkk Ke38 8 Dirgahayu Lpm Xi


(36)

mengenai kebijakan-kebijakan baru pemerintah Kota Bandung yang harus diberikan informasinya kepada masyarakat melalui media massa.

Dalam membuat press release setidaknya harus memenuhi syarat 5W+1H yang memiliki news value (nilai berita) dan penyusunanya menggunakan piramida terbalik dengan kata-kata yang jujur dan mudah dimengerti. Dalam prees release terdapat identifikasi atau lembaga yang disertai dengan waktu terjadinya peristiwa,untuk memudahkan wartawan format tulisan dibuat dengan mengatur panjang tulisan, memberikan judul dan mengecek kembali kebenaran dari berita tersebut.

Contoh press release :

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

Pandangan umum fraksi partai Golkar, Demokrat, PDIP, PKS dan Gerindra DPRD kota bandung terhadap rancangan peraturan daerah kota bandung tentang pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2011, yang disampaikan pada rapat paripurna dewan perwakilan rakyat daerah kota bandung (5/7).Bahwa telah menjadi perhatian dan komitmen semua pihak untuk dapat meminimalisir kebocoran anggaran, baik itu karena penyimpangan dalam pengelolaan keuangan karena akibat pemborosan pelaksanaan kegiatan program yang tidak afektif.oleh karena itu, maka menjadi sangat penting pertanggung jawaban pelaksanaan sebagai bahan evaluasi dan koreksi dalam upaya melakukan perbaikan-perbaikan.

Pada kesempatan rapat paripurna ini, yang agendanya adalah pandangan umum fraksi-fraksi terhadap pertanggung jawaban pelaksanaan APBD TA 2010, Fraksi Partai Golkar menyinggung masalah pendapatan hasil daerah terutama yang berhubungan dengan pendapatan pajak daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, terealisasi di atas 100%, fraksi partai golkar berpandangan terjadi peluang potensi yang sangat besar.


(37)

Fraksi PartaiGerindra Damai sempat membahas program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong, tingkat ketercapainnya sampai 97,07%, hampir mendekati ketercapaian maksimal yaitu 100%, namun sangat disayangkan kondisi dilapangan apabila bandung di guyur hujan masih banyak dijumpai saluran drainase yang mampet sehingga menimbulkan banjir cileuncang pada akhirnya menimbulkan kemacetan dimana-dimana. Seberapa jauh tingkat ketercapaian 97,07% tadi memberi kontribusi dalam mengatasi permasalahan ini.

Fraksi Partai PDI Perjuangan, memaparkan seyogyanya bukan hanya sekedar memenuhi kewajiban formal konstitusi sebagai bagian dari perjalanan siklus anggaran pertahun, yang di dalamnya memuat perhitungan atas realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan semata, namun juga harus di pandang sebagai wujud perrtanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah kepada public.Fraksi PDIP memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas kinerja positif dan optimal pada sebagian SKPD yang telah mencapai atau melebihi target yang telah di rumuskan bersama antara eksekutif dan legislatif.

Fraksi Partai Keadilan SejahteradanFraksi Partai Demokrat, tak beda dari perwakilan dari fraksi partai lain yakni memberikan pandangannya terkait pendapatan,belanja,pembiayaan,dan aset daerah. Namun Fraksi partai Keadilan Sejahtera menyampaibelum dapat memberikan tanggapan dan pemandangan umum secara lengkap terhadap LK nomor 18 tahun 2011, di karenakan kami belum menerima lampiran LHP BPK. Terkait hal tersebut kami mempertanyakan, mengapa LHP BPK sampai saat ini belum di lampirkan.

KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BULGAN ALAMIN

2.2.2 Kegiatan Insidental

a. Membuat konsep iklan

Script iklan radio bentuknya seperti manulis naskah sandiwara atau sreenplay. Script ditulis dengan bahas lisan atau percakapan. Script iklan radio menggunakan kode tertentu yang diketahui secara umum oleh kalangan periklanan. Waktu untuk iklan radio dibatasi oleh durasi, dan dihitung


(38)

berdasarkan detik. Ketentuan pengaturan waktu dalam iklan radio umumnya 60 detik, 45 detik atau 30 detik.

Contoh Script :

konsep iklan Rumah Djajan Surapati. b. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, bisa seorang wartawan terhadap narasumber (pejabat, saksi mata, dll) tuntuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi, atau tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan, atau tanya jawab peneliti dengan narasumber.

Contoh wawancara :

wawancara terhadap Bapak Dada Rosada saat Peliputan Dirgahayu Lpm XI

2.3Analisis Mengenai Ilmu Jurnalistik

Jurnalistik adalah sebuah istilah dari kata journal, yang berarti catatan harian mengenai suatu peristiwa, namun bisa juga diartikan dengan surat kabar. Sementara asal kata journal adalah diurnalis dalam bahasa latin, artinya orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.


(39)

Jurnalistik adalah aktivitas yang berkenaan dengan catatan atau laporan suatu kejadian setip harina. Jurnalistik adalah sebuah ilmu yang sering dihubungkan dengan pers dan media massa. Namun, jurnalistik bukanlah pers atau media massa. jurnalistik adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyiapkan bahan berita, mengedit dan menulis untuk media cetak ataupun media elektronik.

Ada pula istilah jurnalisme yang merupakan sebutan untuk profesi kewartawanan, yaitu mengumpulkan sekaligus menampaikan serta meneruskan informasi atau berita yang mengandung nilai kebenaran khalayak tentang segala sesuatu yang perlu diketahui khalayak.

Pengertian jurnalistik dijelaskan oleh beberapa pakar atau ahli dengan beberapa definisi antara lain:

Definisi jurnalistik menurut Onong U. Effendi bahwa:

Jurnalistik adalah teknik mengelolaberita mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada proses menebarluaskannya kepada khalayak. Pada mulanya jurnalistik hanya mengelola hal-hal yang sifatnya informatif saja.

Dilihat dari definisi tersebut, maka jurnalistik merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan pencarian, pembuatan serta penebaran informasi yang menghasilkan sebuah produk jurnalistik yaitu berita yang cepat, akurat dan terpercaya.


(40)

2.3.1Ciri-ciri Jurnalistik

Jurnalistik adalah sebuah ilmu yang memiliki ciri-ciri penting untuk selalu diperhatikan.

 Jurnalistik adalah skeptik, artinya jurnalistik harus memiliki sikap untuk menanyakan segala hal, meragukan apa-apa yang diperoleh serta waspada terhadap semua kepastian agar tidak mudah ditipu. Inti dari skeptik yang merupakan ciri jurnalistik adalah keraguan. Media jangan cepat puas dengan permukaan sebuah kejadian dan tidak mau mengingatkan kekurangan yang ada dalam masyarakat. Para jurnalis wajib datang ke lapangan untuk berjuang untuk mendapatkan berita yang ekseklusif.

 Jurnalistik adalah bertindak (action), artinya para jurnalis tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul. Namun, wartawan akan mencari serta mengamat0i dengan ketajaman naluri seorang jurnalis.

 Jurnalis adalah berubah, artinya perubahan adalah hukum utama jurnalisme. Media tidak hanya sebagai penyalur informasi, tetapi fasilitator, penyaring, dan pemberi makna dari sebuah informasi.

 Jurnalistik adalah seni dan profesi, artinya para jurnalis harus memandang dengan mata yang segar di setiap peristiwa untuk


(41)

memperoleh aspek-aspek yang unik. Inilah yang dimaksud jurnalistik adalah seni dan profesi.

 Jurnalistik adalah dunia berita, artinya jurnalistik selalu identik dengan berita. Pikiran kita selalu mengacu pada kata “berita” saat mendengar istilah jurnalistik. Setiap yang akan disajikan tentunya harus memiliki nilai, yaitu :

1. Objektif : berdasarkan fakta, tidak memihak. 2. Actual : terbaru, belum “basi”.

3. Luar biasa : besar, aneh, janggal, tidak umum.

4. Penting : pengaruh atau dampakna bagi orang banak; menangkut orang penting/terkenal.

5. Jarak :familiaritas, kedekatan,(geografis, kultural, psikologis).

2.3.2 Fungsi Jurnalistik

Secara umum, ada 4 (empat) fungsi yang dimainkan oleh pers, yaitu fungsi informasi, fungsi hiburan, fungsi pendidikan, dan fungsi kontrol sosial.

 FUNGSI INFORMASI adalah fungsi pers yang paling standar. Munculnya jurnalistik adalah karena adanya informasi yang hendak disampaikan oleh pihak tertentu kepada khalayak masyarakat.


(42)

 FUNGSI HIBURAN juga cukup penting, karena manusia membutuhkan hiburan di sela-sela kehidupannya yang serba serius.

 FUNGSI PENDIDIKAN dari pers tak kalah penting, karena pada dasarnya manusia membutuhkan berbagai tuntunan dan pelajaran dalam hidupnya. Pers diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pengembangan kepribadian manusia.

 FUNGSI KONTROL SOSIAL merupakan fungsi yang paling banyak disinggung dalam setiap perbincangan mengenai pers. Hal ini disebabkan kehidupan manusia tak pernah mencapai kondisi ideal seperti yang dicita-citakan setiap agama maupun ideologi. Hidup kita dikelilingi oleh ketidakadilan, penyimpangan nilai-nilai moral, kejahatan yang makin brutal, penindasan, dan sebagainya. Di sinilah pers ikut menjalankan peran untuk saling mengingatkan sesama manusia.

Jadi jelaslah, pers memiliki kedudukan yang sangat penting dalam perjalanan suatu bangsa.Pers merupakan pilar keempat demokrasi setelah legislatif, eksekutif, dan yudikatif.Karena itu, pers memiliki pengaruh yang amat besar terhadap masyarakat.Banyak budaya


(43)

masyarakat yang berubah karena pers, baik perubahan yang positif maupun negatif.

2.3.3 Ruang Lingkup Jurnalistik

Palapah dan syamsudin di dalam diktatnya yang berjudul dasar-dasar jurnalistik membagi ruang lingkup jurnalistik ke dalam dua bagian, yaitu news dan views.

 NEWS

News artinya berita. News didefinisikan sebagai bentuk tulisannonfiksi berdasarkan sebuah peristiwa factual (terjadi apa adanya) dan actual (kejadian ang terbaru); laporan mengenai fakta-fakta actual, menarik perhatian, dinilai penting, dan dianggap luar biasa. News sendiri arti harfiahnya penting dan baru(new).

Jadi, jika disingkat, NEWS adalah North, East, Weast dan South.Itu menunjukan bahwa news merupakan berita dari segala arah/seluruh dunia. Berupa memuat mengenai pertanyaan dari what(apa yang terjadi), who(siapa yang terlibat dalam berita tersebut), when(kapan terjadinya), where(dimana terjadinya), why(mengapa terjadi), dan how(bagaimana kejadianya). Atau disingkat dengan 5W+1H.


(44)

Berita dikelompokan menjadi beberapa berita, aitu spot news, straight news,interpreted news, interpretative news, news story, dan lain-lain.

Staright news biasanya merupakan berita ang paling pendek, tetapi tetap padat dan menjawab pertanyaan 5W+1H.berita yang dianggap sangat penting biasanya disebut dengan istilah stop press. Jika berita tersebut ditayangkan dimedia televise dan radio disebut dengan breaking news, karena disiarkan di sela-sela acara lain.

 VIEWS

Views atau pandangan adalah suatu pendapat dari orang yang bersangkutan mengenai suatu masalah atau peristiwa. Pandangan tersebut biasanya disampaikan oleh orang yang ahli dan menguasai masalah tersebut. Orang tersebut merupakan orang yang dianggap kredibel dan dipercaya untuk membahas masalah yang akan menjadi berita.

Dalam kara tulis, views bisa berbebtuk tajuk rencana, artikel, opini, surat pembaca, esai, dan lain-lain. Namun, ada juga suatu tulisan yang ia tidak termasuk berita tapi juga tidak termasuk opini, yaitu fearure. Feature merupakan perpaduan antara news dan views. Feature bisa berbebtuk tips, biografi, catatan perjalanan, ataupun mengenai human interest.


(45)

2.3.4 Model Komunikasi

GAMBAR 2.1

MODEL KOMUNIKASI DAVID K. BERLO (1960) LINGKUNGAN

Sumber : Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar

2.3.4.1Hubungan Model Komunikasi dengan Kegiatan Peliputan Berita

Mengenai Kegiatan Dokumentasi Berita, model komunikasi David K. Berlo (1960) berkaiatan dengan proses peliputan pada Bidang Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sumber/Source/Sender/Encoder, yaitu orang yang menyampaikan pesan tersebut yang biasanya disebut dengan komunikator. Sumber informasi disini adalah petugas Humas di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.

SUMBER PESAN MEDIA PENERIMA

UMPAN BALIK


(46)

2. Pesan/Message/Content, yaitu informasi yang disampaikan oleh komunikator. Isi dari pesan yang diberikan oleh petugas Humas berupa hasil dari peliputan berita yang berhubungan dengan Pemerintah Kota Bandung.

3. Media/Channel, yaitu merupakan saluran atau alat penyalur informasi. Media yang digunakan oleh petugas Humas dalam menyampaikan isi pesannya adalah melalui media cetak, radio, dan internet.

4. Penerima/Audience/Receiver, yaitu orang yang menerima pesan. Penerima pesan disini maksudnya adalah khalayak serta para penjabat Pemerintah Kota Bandung.

5. Pengaruh/Effek, yaitu dampak dari isi pesan yang disampaikan oleh petugas Humas. Kegiatan peliputan berita ini dapat menunjang visi dan misi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung. 6. Umpan/Feed Back, yaitu respon dari isi pesan yang

disampaikan. Respon disini adanya usaha dari penjabat Humas untuk menindaklanjuti berita yang masuk, juga membalas surat pembaca yang masuk dalam menciptakan citra positif Pemerintah Kota Bandung.


(47)

7. Lingkungan, yaitu situasi pendukung dari jalannya proses komunikasi dalam melaksanakan kegiatan pendokumentasian berita yang terjadi di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.

2.4Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Kesuksesan suatu perusahaan tidak lepas dari keterampilan dari seorang jurnalistik, dimana ia yang menjadi penyalur dan penerima informasi. Ini pula yang membuat posisinya menjadi sangat penting di tengah-tengah antara pemerintahan dengan masyarakatnya. Begitu juga dengan pemerintahan kota bandung yang memiliki departemen Komunikasi dan Informatika yang membina hubungan dan kerjasama antar publik, dinas komunikasi dan informatika ini memiliki peran sebagai humas dari pemerintahan kota bandung, seperti menjaga hubungan Internal antara Kepala Dinas dan staff, staff dengan staff, serta hubungan dengan eksternal antara atau community relations yaitu hubungan dengan pers serta masyarakat Kota Bandung pada umumnya, dari kegiatan diatas jelas bahwa Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung mempunyai kegiatan internal dan eksternal antara lain :


(48)

Internal :

1. Setiap hari senin melakukan apel (pengarahan Walikota kepada aparatnya)

2. Rapat yang dilakukan satu kali dalam seminggu (pengarahan dari Kepala Dinas kepada bawahannya)

3. Majalah Internal Swara Bina Kota. Eksternal :

1. Mengkoordinir pelaksanaan pertemuan dengan pers 2. Membuat pers releas, bagi konsumsi para wartawan 3. Melayani keperluan informasi masyarakat

Walaupun penulis menekuni kejuruan dalam bidang Ilmu Jurnalistik, dalam pelaksanaannya Praktek Kerja Lapangan ini pun banyak sekali melakukan kegiatan-kegiatan jurnalistik, seperti keterlibatan penulis dalam berbagai tugas-tugas dilapangan, diantaranya : meliputi kegiatan “Acara PPID dan KIM”, “Acara Rapat Paripurna Laporan Pertanggung jawaban”, dll. Peliputan kegiatan ini berguna untuk dokumentasi dan pembuatan press release.

Dalam pembuatan press release penulis hanya sebagai pengamat serta di berikan pengarahan bagaimana membuat press release yang baik dan benar, namun walaupun demikian arahan yang diberikan pembimbing merupakan satu tambahan ilmu yang berguna bagi penulis. Walaupun membuat press release


(49)

merupakan pekerjaan seorang humas namun, kegiatan ini pun menjadi dasar seorang jurnalis untuk membuat tulisan tentang peliputan suatu kegiatan.

Selain itu, dalam penempatan praktek kerja lapangan di Statsiun Radio milik Pemerintahan Kota Bandung Sonata Fm, penulispun melakukan kegiatan jurnalistik yaitu menjadi media umum yang menjembatani antara pamerintahan dengan masyarakat kota bandung. Hal-hal yang didapatkan dalam kegiatan jurnalistik di radio sonata fm, kota bandung seperti, bagaimana dibalik pengerjaan sebelum dan sesudah siaran, bagaimana proses pensosialisasian kebijakan pemerintah serta saran dan kritikan masyarakat yang disiarkan dalam acara “halo kang Dada”, dan pengetahuan tentang cara kerja keseluruhan di radio sonata.

Kegiatan jurnalistik menurut Mursito BM adalah “Kegiatan mencari, mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menyiarkan informasi”.

Begitu juga dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang mensosialisasikan informasi dan kebijakan-kebijakan Pemerintah Kota Bandung serta menerima informasi berupa masukan atau kritik dari masyarakat terhadap pemerintahan kota bandung

Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung menerima dan mensosialisasikan pesannya melalui :

1. Radio Sonata 12.24 AM dan 107,6 FM 2. Website : www.bandung.go.id


(50)

2.5Analisis pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika terhadap mahasiswa Meskipun Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dilakukan hanya dalam kurun waktu 1 1/2 bulan, penulis mendapatkan banyak sekali tambahan ilmu dan pengalaman yang diberikan oleh pembimbing dari seluruh staff Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintahan Kota Bandung dan dari radio Pemerintahan Kota Bandung Sonata FM. Mulai dari pengarahan yang baik sampai kepada praktek dilapangannya, mahasiswa dapat lebih mudah memahami kegiatan-kegiatan humas yang bersangkutan pula dengan kegiatan jurnalistik di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung. Adapun fasilitas yang diberikan kepada mahasiswa kurang memadai di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, namun proses pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dapat berjalan dengan baik, misalnya saja kurangnya komputer sebagai sarana pemasukan data.

Selama mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan mahasiswa dituntut untuk mengetahui bahwa humas sangat berperan penting dalam menjembatani antara berbagai pihak, baik pihak internal maupun pihak eksternal.Selain itupula, mahasiswa mendapatkan respon yang baik dari pembimbing Praktek Kerja Lapangan, sehingga pada pelaksanaannya penulis dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.


(51)

43

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan praktek kerja lapangan yang telah dilakukan selama 30 hari kerja atau sekitar satu setengah bulan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, sebagai berikut:

1. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung merupakan salah satu tempat yang mempunyai kredibilitas untuk melayani dan menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat Kota Bandung. Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan oleh dinas komunikasi dan informatika kota bandung adalah mensosialisasikan kebijakan pemerintah, serta melaksanakan sebagian tugas kewenangan dalam bidang penerangan

2. Praktek Kerja Lapangan yang telah penulis laksanakan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung sejak tanggal 4 Juli s/d 12 Agustus 2011, adapun kegiatan yang dilakuan oleh penulis meliputi kegiatan rutin dan insidental. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh penulis adalah kegiatan insidental yaitu kegiatan peliputan berita dan pengolahan data, serta pembuatan press release.


(52)

3. Kegiatan humas sangat berkaitan dengan kegiatan jurnalistik dalam melakukan segala program kegiatan, sehingga tercipta hasil yang baik

4. Adapun kegiatan rutin yang telah dilaksanakan yaitu pembuatan script siaran, pembuatan rundown interview, cek mixing untuk siaran di Radio Sonata.

3.2 Saran

3.2.1 Saran Untuk Instansi

1. Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung sebaiknya lebih memperhatikan peran divisi humas, dimana humas sebaiknya berada pada satu konsentrasi divisi yang khusus. Sehingga humas dapat lebih leluasa dalam melakukan research, serta menentukan strategi yang akan diambil.

2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam bentuk pelayanan informasi. Peningkatan informasi dapat tercapai melalui peningkatan kinerja pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang dapat dicapai melalui kegiatan pelatihan, pengarahan, kegiatan Cofee morning, ataupun family gathering kepada para pegawainya.

3. Penambahan perangkat komputer untuk mengentry berita, agar pekerjaannya dapat dengan cepat terselesaikan.


(53)

4. Tata letak furniture dalam ruangan harus lebih diperhatikan lagi agar ruangan terasa nyaman.

5. Agar lebih menjaga lagi kebersihan toiletnya

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan Selanjutnya

1. Selalu menjunjung tinggi nama baik Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

2. Menjaga attitude selama melaksanakan kerja praktek di perusahaan tempat mahasiswa praktek

3. Berperan aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan, dan jangan malu bertanya kepada staf yang ada apabila mengalami kesulitan maupun sesuatu yang belum kita ketahui.

4. Bekerjasama dengan baik dengan seluruh staf yang ada, agar tercipta suasana kerja yang nyaman.


(54)

47

DAFTAR PUSTAKA

Irawati Sendy, 2010. Laporan Praktek Kerja Lapangan. (Tidak Dipublikasikan)

Buku Selayang Pandang Bandung Bermartabat, 2004

E. Rolnicki. Tate Dow C. Taylor A. Ssherri. 2008. Pengantar Dasar Jurnalisme. Kencana

Www.Bandung.Go.Id 2011

http://www.anneahira.com/pengertian-jurnalistik-11465.htm


(55)

56

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Data Pribadi

Nama : Gilang Paramadikara

Alamat : Jln.Sekeloa Tengah no.14 Bandung Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Status : Belum menikah No. Hp : 085722772177

Pendidikan Formal

- TK : Hang Tuah -SD : Muhamadiyah 6 -SMP : SMPN 35

-SMA : SMA PASUNDAN 3


(1)

2.5Analisis pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika terhadap mahasiswa Meskipun Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dilakukan hanya dalam kurun waktu 1 1/2 bulan, penulis mendapatkan banyak sekali tambahan ilmu dan pengalaman yang diberikan oleh pembimbing dari seluruh staff Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintahan Kota Bandung dan dari radio Pemerintahan Kota Bandung Sonata FM. Mulai dari pengarahan yang baik sampai kepada praktek dilapangannya, mahasiswa dapat lebih mudah memahami kegiatan-kegiatan humas yang bersangkutan pula dengan kegiatan jurnalistik di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung. Adapun fasilitas yang diberikan kepada mahasiswa kurang memadai di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, namun proses pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dapat berjalan dengan baik, misalnya saja kurangnya komputer sebagai sarana pemasukan data.

Selama mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan mahasiswa dituntut untuk mengetahui bahwa humas sangat berperan penting dalam menjembatani antara berbagai pihak, baik pihak internal maupun pihak eksternal.Selain itupula, mahasiswa mendapatkan respon yang baik dari pembimbing Praktek Kerja Lapangan, sehingga pada pelaksanaannya penulis dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.


(2)

43 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan praktek kerja lapangan yang telah dilakukan selama 30 hari kerja atau sekitar satu setengah bulan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, sebagai berikut:

1. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung merupakan salah satu tempat yang mempunyai kredibilitas untuk melayani dan menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat Kota Bandung. Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan oleh dinas

komunikasi dan informatika kota bandung adalah

mensosialisasikan kebijakan pemerintah, serta melaksanakan sebagian tugas kewenangan dalam bidang penerangan

2. Praktek Kerja Lapangan yang telah penulis laksanakan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung sejak tanggal 4 Juli s/d 12 Agustus 2011, adapun kegiatan yang dilakuan oleh penulis meliputi kegiatan rutin dan insidental. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh penulis adalah kegiatan insidental yaitu kegiatan peliputan berita dan pengolahan data, serta pembuatan press release.


(3)

3. Kegiatan humas sangat berkaitan dengan kegiatan jurnalistik dalam melakukan segala program kegiatan, sehingga tercipta hasil yang baik

4. Adapun kegiatan rutin yang telah dilaksanakan yaitu pembuatan script siaran, pembuatan rundown interview, cek mixing untuk siaran di Radio Sonata.

3.2 Saran

3.2.1 Saran Untuk Instansi

1. Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung sebaiknya lebih memperhatikan peran divisi humas, dimana humas sebaiknya berada pada satu konsentrasi divisi yang khusus. Sehingga humas dapat lebih leluasa dalam melakukan research, serta menentukan strategi yang akan diambil.

2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam bentuk pelayanan informasi. Peningkatan informasi dapat tercapai melalui peningkatan kinerja pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang dapat dicapai melalui kegiatan pelatihan, pengarahan, kegiatan Cofee morning, ataupun family gathering kepada para pegawainya.

3. Penambahan perangkat komputer untuk mengentry berita, agar pekerjaannya dapat dengan cepat terselesaikan.


(4)

4. Tata letak furniture dalam ruangan harus lebih diperhatikan lagi agar ruangan terasa nyaman.

5. Agar lebih menjaga lagi kebersihan toiletnya

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan Selanjutnya

1. Selalu menjunjung tinggi nama baik Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

2. Menjaga attitude selama melaksanakan kerja praktek di perusahaan tempat mahasiswa praktek

3. Berperan aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan, dan jangan malu bertanya kepada staf yang ada apabila mengalami kesulitan maupun sesuatu yang belum kita ketahui.

4. Bekerjasama dengan baik dengan seluruh staf yang ada, agar tercipta suasana kerja yang nyaman.


(5)

47

DAFTAR PUSTAKA

Irawati Sendy, 2010. Laporan Praktek Kerja Lapangan. (Tidak Dipublikasikan)

Buku Selayang Pandang Bandung Bermartabat, 2004

E. Rolnicki. Tate Dow C. Taylor A. Ssherri. 2008. Pengantar Dasar Jurnalisme. Kencana

Www.Bandung.Go.Id 2011

http://www.anneahira.com/pengertian-jurnalistik-11465.htm


(6)

56 RIWAYAT HIDUP PENULIS

Data Pribadi

Nama : Gilang Paramadikara

Alamat : Jln.Sekeloa Tengah no.14 Bandung Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Status : Belum menikah No. Hp : 085722772177

Pendidikan Formal

- TK : Hang Tuah

-SD : Muhamadiyah 6

-SMP : SMPN 35

-SMA : SMA PASUNDAN 3